Anda di halaman 1dari 28

KARYA ILMIAH

Oleh: Muhammad Rifai


PASCASARJANA UNISDA LAMONGAN
2011
DEFINISI
 Karya Ilmiah (Scientific paper) adalah
laporan tertulis dan publikasi yang
memamaparkan hasil penelitian atau kajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim yang memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyakarat umum. (Hari Firman, 2004)
TAHAPAN PENULISAN
 1. Persiapan
 2. Pembatasan topik / penentuan judul
 3. Pembuatan Kerangka (outline)
 4. Pengumpulan Data
 5. Pengorganisasian dan pengonsepan
 6. Penyuntingan / Editing
 7. Penyajian
1. PERSIAPAN
 Harus berada disekitar kita.
 Harus topik yang paling menarik perhatian.
 Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan
terbatas.
 Memiliki data dan fakta yang obyektif.
 Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya,
meskipun serba sedikit.
 Harus memiliki sumber acuan / bahan
kepustakaan yang dijadikan referensi.
2. PEMBUATAN TOPIK
 Pembatasan topik harus dilakukan sebelum
penulisan karya ilmiah.
 Penentuan judul dapat dilakukan sebelum
penulisan karya ilmiah / setelah penulisan
karya ilmiah selesai.
 Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan
yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What
(apa), Why (mengapa), When (kapan), Where
(dimana) dan How (bagaimana).
3. PEMBUATAN KERANGKA
 membimbing penyusun karya ilmiah.
 pedoman penulisan karya ilmiah sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dalam
penganalisisannya.
 pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.
4. PENGUMPULAN DATA
 Pencarian keterangan dari bahan bacaan /
referensi.
 Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak
yang mengetahui masalah.
 Pengamatan langsung (observasi) ke obyek
yang akan diteliti.
 Percobaan di laboratorium / pengujian di
lapangan.
5. PENGORGANISASIAN DAN
PENGONSEPAN
 Pengelompokan bahan, untuk
memgorganisasikan bagian mana yang
didahulukan dan mana yang termasuk bagian
terakhir. Data yang sudah terkumpul
diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis, sifat
atau bentuk.
 Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai
dengan urutan dalam kerangka karangan
yang telah ditetapkan.
6. EDITING / PENYUNTINGAN
Bertujuan untuk :
 Melengkapi yang kurang.
 Membuang yang kurang relevan.
 Menghindari penyajian yang berulang-ulang
atau tumpang tindih (overlapping).
 Menghindari pemakaian bahasa yang kurang
efektif, misalnya dalam penulisan dan
pemilihan kata, penyusunan kalimat,
penyusunan paragraf, maupun penerapan
kaidah ejaan.
7. PENYAJIAN
 Teknik penyajian karya ilmiah harus
memperhatikan:
 Segi kerapian dan kebersihan.
 Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format
karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover),
halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-
lain.
 Standar yang berlaku dalam penulisan karya
ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan,
catatan kaki (foot note), daftar pustaka &
penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.
BAGIAN INTI KARYA ILMIAH
Bagian Pendahuluan.
 Latar belakang dan masalah.
 Tujuan pembahasan.
 Ruang lingkup / pembatasan masalah.
 Asumsi, hipotesis dan kerangka teori.
 Sumber data.
 Metode & teknik.

Bagian analisis atau pembahasan.


Bagian Simpulan dan saran.
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
 Makalah
 Kertas Kerja
 Laporan Praktik Kerja
 Skripsi
 Tesis
 Disertasi
MAKALAH
 adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan
permasalahan dan pembahasannya
berdasarkan data di lapangan atau
kepustakaan yang bersifat empiris dan
objektif.
KERTAS KERJA
 Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang
bersifat lebih mendalam daripada makalah
dengan menyajikan data di lapangan atau
kepustakaan yang bersifat empiris dan
objektif. Kertas kerja ditulis untuk disajikan
dalam seminar atau lokakarya.
LAPORAN PRAKTIK KERJA
 Laporan praktik kerja adalah karya tulis
ilmiah yang memaparkan data hasil temuan
di lapangan atau instansi perusahaan tempat
kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini
merupakan karya ilmiah untuk jenjang
diploma III (DIII).
SEKRIPSI
 Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya
ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk
meraih gelar sarjana langsung (observasi
lapangan) skripsi tidak langsung (studi
kepustakaan).
TESIS
 Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
mengungkapkan pengetahuan baru dengan
melakukan pengujian terhadap suatu
hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam
dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah
ini ditulis untuk meraih gelar magister.
DISERTASI
 Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat
dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan
objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini
ditulis untuk meraih gelar doktor.
 Perbedaan antara makalah, kertas kerja dengan
skripsi, tesis, dan disertasi
 dapat dilihat dari hal-hal berikut:
 (1) kegunaannya,
 (2) tebal halaman,
 (3) waktu pengerjaan, dan
 (4) gelar akademik.
MANFAAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH BAGI
PENULIS ADALAH BERIKUT:

 Melatih untuk mengembangkan keterampilan


membaca yang efektif;
 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan
dari berbagai sumber;
 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data
secara jelas dan sistematis;
 Memperoleh kepuasan intelektual;
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
TUJUH SIKAP ILMIAH BAGI PENULIS ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:

 sikap ingin tahu bertanya mengapa, apa, dan


bagaimana;
 sikap kritis mencari informasi sebanyak mungkin;
 sikap terbuka menerima pendapat orang lain;
 sikap objektif menyatakan apa adanya;
 sikap menghargai orang lain mengutip karangan
orang lain dengan mencantumkan nama
pengarang;
 sikap berani mempertahankan hasil penelitian;
 sikap futuristik mengembangkan ilmu
pengetahuan lebih jauh.
KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH

1. Mengacu kepada teori


 Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang
dijadikan sebagai landasan berpikir / kerangka
pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah.
Fungsi teori :
 Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
 Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data
utama ; fakta )
 Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan,
mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala
 Digunakan untuk mendukung dan memperkuat
pendapat penulis.
2. Berdasarkan fakta
 Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah
selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret.

3. Logis
 Artinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah
selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-
alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
 Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan
yang diungkapkan tidak pernah subjektif,
senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak
diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun
golongan.

5. Sistematis
 Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan
dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin,
teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan
sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.
6. Sahih / Valid
 Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah
sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang
berlaku.

7. Jelas
 Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah
diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan
sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan
pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak
pembaca.
8. Seksama
 Baik penyajian maupun pembahasan dalam
karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti,
dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung
kesalahan betapa pun kecilnya.

9. Tuntas
 Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai
ke akar-akarnya. Jadi, supaya karangan tuntas,
pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu
luas.
10. Bahasanya Baku
 Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya
harus sesuai dengan bahasa yamg dijadikan tolak
ukur / standar bagi betu l tidaknya penggunaan
bahasa

11. Penulisan sesuai dengan aturan standar


(nasional / internasional)
 Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian
yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung
tetap harus diperhatikan.
PERSYARATAN MENULIS ILMIAH
 1. Menguasi teori ;
 2. Memiliki pengalaman
 3. Bersifat terbuka
 4. Bersifat objektif
 5. Memiliki kemampuan berbahasa
WASSALAM…………..

 SELAMAT MENCOBA

Anda mungkin juga menyukai