KARYA
ILMIAH
Oleh Thirasilani XI IPA 2
TABLE OF CONTENTS
01 02 03
PENGERTIAN TUJUAN CIRI-CIRI
04 05 06
BENTUK JENIS STRUKTUR
0
1
Pengertian
APA ITU DEFINISI DARI KARYA ILMIAH?
Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau
laporan tertulis yang memaparkan hasil
penelitian atau kajian suatu masalah oleh
seseorang atau kelompok dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan.
SISTEMATIS LOGIS
Susunan teks dalam Isi dari karya tulis
karya tulis ilmiah dibuat ilmiah dapat dipahami
teratur. dan dibenarkan oleh
akal sehat.
OBJEKTIF FAKTUAL
Pernyataan yang ada dalam Kebenaran karya tulis
karya tulis ilmiah didasarkan ilmiah didasarkan pada
pada pandangan umum, bukan kenyataan yang
pandangan pribadi penulis. sesungguhnya, tidak
imajinatif.
04
BENTUK
BENTUK BENTUK DARI KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS
POPULER
Diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam
bahasanya populer atau lebih santai dan
menarik dengan kalimat yang mudah
dipahami, dan umumnya disukai banyak orang
serta dapat dimuat di media massa.
KARYA TULIS SEMI
FORMAL
Penulisannya mengikuti kaidah bentuk
formal, namun penyajiannya lebih
sederhana. Wujudnya dapat berupa laporan
atau makalah.
KARYA TULIS
FORMAL
Wujudnya haruslah memenuhi unsur-unsur
kelengkapan akademis secara lengkap.
Misalnya skripsi, tesis, maupun disertasi.
05
JENIS
1. ARTIKEL
1. Jenis Penelitian
Pemilihan jenis penelitian akan menentukan langkah apa yang
perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil. Langkah-langkah
penelitian antara lain tujuan, tempat pelaksanaan, tujuan umum,
sifat masalah, dan ruang lingkup masalah.
2. Definisi Konsep dan Operasional Variabel
Definisi konsep bisa dipahami sebagai sebuah konsep tentang
variabel penelitian. Sedangkan operasional variabel artinya
penjelasan secara sistematik dan operasional tentang ukuran
dari variabel yang akan diteliti.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi sendiri adalah keseluruhan dari subjek penelitian.
Sementara sampel penelitian yaitu, sebagian subjek penelitian
yang akan diteliti.
5. Teknik Analisis/Pengujian Data
Bagian ini berisi penjelasan mengenai cara pengolahan sekaligus
cara menganalisis data dalam penelitian yang dilakukan.
BAB IV
PEMBAHASAN
PENELITIAN
Bagian ini merupakan bagian yang paling
panjang dalam karya ilmiah. Hal ini
dikarenakan pembahasan memuat tentang
penjelasan dari rumusan masalah, tujuan,
manfaat, kerangka teori, dan tentunya
metode penelitian. Adapun bagian yang perlu
dijelaskan, diantaranya yaitu:
1. Gambaran umum objek penelitian .
Uraian secara umum objek penelitian yang akan diteliti.
3. Pengujian hipotesis.
Uraian pemaparan data yang diperoleh dari lapangan penelitian
untuk menguji apakah data yang didapat itu mendukung
hipotesis yang ada atau tidak. Jika mendukung berarti diterima
jika tidak berarti sebaliknya.
1. Kesimpulan
Kesimpulan dalam karya ilmiah terletak
di bagian akhir. Pada sub bab ini
biasanya memuat memuat pendapat dari
karya ilmiah yang telah dibuat oleh
peneliti atau penulis.
2. Saran
Pada bagian saran, peneliti atau penulis dapat memberikan saran
berupa pesan-pesan. Tujuannya untuk mengarahkan peneliti yang
hendak melakukan penelitian yang sama, sehingga dapat berjalan
dengan lebih efektif.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka sendiri merupakan sebuah daftar yang memuat
sumber informasi atau referensi teori yang digunakan oleh
peneliti atau penulis dalam penelitiannya. Dalam penulisannya
ada formatnya tersendiri yaitu dimulai dari nama penulis buku
yang dikutip, judul tulisan, nama penerbit buku atau karya
akademik, identitas, dan waktu terbit.
4. Lampiran
Lampiran dalam karya ilmiah berisi data yang berhasil diperoleh
dan proses analisis data pada saat penelitian berlangsung.
Contoh
“Pencegahan Penularan COVID-19 di Pasar Tradisional”
BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Virus Corona merupakan jenis virus baru yang kini tengah menggemparkan
dunia. Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan
COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru, terutama di pasar. Penerapan 4M
sangat diperlukan dalam upaya pencegahan penularan covid-19. Berdasarkan latar belakang
diatas maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di pasar tradisional.
b. Rumusan Masalah
Bagaimana upaya pencegahan penularan Covid-19 di Pasar Tradisional?
c. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui upaya pencegahan penularan Covid-19 di Pasar Tradisional.
d. Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pencegahan Covid-19 di pasar
tradisional.
Contoh
BAB II
Kerangka Teori
a. Pengertian Pasar
Pasar adalah sebuah proses yang melaluinya para pembeli dan penjual
b. Pandemi Covid-19
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe actuate respiratory syndrome
coronavirus 2 ( SARS-CoV-2).
BAB III
Metode Penelitian
a. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang berada di Pasar Badung
sebanyak 332 orang. Sampel berjumlah 75 ditentukan menggunakan rumus Notoadmojo.
BAB V
Penutup
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa cara yang digunakan untuk mencegah
penularan covid-19 di pasar Badung adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak.
Contoh
“Pendidikan Karakter”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini di negara kita Indonesia sebenarnya tidak lepas
dari persoalan "karakter". Pendidikan karakter seharusnya didapatkan sejak usia dini, malah
membuat anak tersebut menyimpang dari apa yang diharapkan.
Hal ini seiring kecenderungan bahwa seorang remaja yang sedang mencari identitas diri,
selalu mencari hal baru, ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang kuat
memengaruhi generasi muda, hal ini dapat membuat mereka terjerumus lebih dalam kepada
hal-hal negatif.
Realitas ini pada akhirnya mengunggah penulis melalui karya tulis ilmiah ini untuk kembali
menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus oleh laju
arus globalisasi dan modernisasi yang tak terbendung lagi.
Contoh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Menjelaskan tentang pentingya pendidikan karakter dan penyebab rusaknya karakter serta
bagaimana cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar ataupun
proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Contoh
Sedangkan karakter bisa disebut juga karakteristik. Untuk menunjukkan eksistensi dirinya
manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.
Sedangkan menurut Suyanto, mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, bangsa atau negara.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengerti,
menerapkan, dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat
diterapkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, ataupun negara.
Contoh
B. Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter
1. Pengaruh budaya luar. Hal ini memang tidak dapat dimungkiri lagi. Banyak budaya luar
yang masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di kalangan remaja, akan tetapi
hal tersebut belum tentu sesuai dengan karakter bangsa Indoensia yang mayoritas beragama
Islam.
2. Minimnya pengetahuan agama. Ini hal penting yang harus ditanamkan pada diri masing-
masing karena agama merupakan tuntunan dasar supaya tidak salah dalam melakukan setiap
tindakan. Jika fondasi agama kuat, yakinlah kejahatan di Indonesia dapat diminimalkan.
3. Salahnya sistem pendidikan kita. Terjadinya kerusakan moral di kalangan pelajar dan
generasi muda sebagaimana disebutkan di atas, karena tidak efektifnya keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan lainnya saling
bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan moral.
Contoh
C. Cara Mengatasi Kerusakan Karakter pada Diri Remaja
Kerusakan karakter bangsa harus ada upaya untuk mengatasinya. Berikut menurut penulis
hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut:
1. Memperkukuh keimanan atau akidah dengan jalan memberikan pengetahuan agama, baik
di rumah, sekolah dan masyarakat.
2. Menanamkan perasaan dekat kepada Tuhan YME.
3. Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun
lingkungan pergaulan.
4. Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus berusaha
untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat dan bernegara.
Contoh
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju sehingga perlu diadakan
perbaikan sistem pendidikan oleh pemerintah dalam memajukan pendidikan karakter anak
bangsa di Indonesia. Keluarga, sekolah, dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam
memajukan karakter anak bangsa.
B. Saran
Pendidikan karakter bisa dimasukkan kurikulum pendidikan di Indonesia agar siswa dapat
memahami dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan karakter tak
hanya menjadi tugas guru, bukan hanya di lingkup sekolah, pendidikan karakter harus dipikul
pula oleh masyarakat secara luas. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat pun
memanggul tugas memberikan karakter terhadap anak pada fase paling awal.
Terima Kasih!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik