Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Dampak Kondisi Ekonomi Orang tua yang Lemah Terhadap Prestasi
Sekolah Anak

Prestasi sekolah anak pada dasarnya didukung oleh kondisi ekonomi orang tua

nya. Jika anak tersebut memiliki orang tua dengan kondisi ekonomi yang lemah,

maka akan menghambat anak dalam mencapai prestasi nya di sekolah. Seperti

hambatan untuk anak membeli perlengkapan sekolah, tidak ada sarana prasarana

untuk mendukung kegiatan sekolah, serta dukungan belajar tambahan yang tidak

dapat diikuti oleh anak yang dari orang tua dengan kondisi ekonomi yang lemah

karena tidak mampu membiayainya. Namun, semua hambatan itu sebenarnya

bukanlah alasan anak supaya tidak dapat mencapai prestasi nya di sekolah. Dapat kita

lihat secara nyata sekarang banyak anak yang dari orang tua dengan kondisi ekonomi

lemah, mampu mendapatkan beasiswa di luar negeri maupun di dalam negeri.

Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa banyak cara anak dengan kondisi

ekonomi yang lemah untuk mencapai prestasinya sekaligus mencerahkan masa depan

nya untuk sukses.

Tetapi dengan mencapai prestasi tersebut, tentunya perlu usaha yang lebih dari

anak untuk mendorong dirinya sendiri. Usaha tersebut tentunya perlu kerja keras,
tekad yang kuat, serta ketekunan demi mencapai prestasinya di sekolah. Dalam

mencapai prestasi di sekolah, tentu ada dampak baik dan dampak buruk.

3.1.1 Dampak Baik Kondisi Ekonomi Orang tua yang Lemah Terhadap Prestasi
Sekolah Anak

Kondisi ekonomi orang tua yang lemah tidak selamanya buruk bagi anak yang

ingin mencapai prestasi di sekolah. Berikut beberapa poin-poin dampak baik dari

kondisi ekonomi orang tua yang lemah terhadap prestasi sekolah anak.

1. Anak menjadi lebih mau berusaha

Kondisi ekonomi orang tua yang lemah secara tidak langsung membuat anak

menjadi lebih mau berusaha. Anak tentunya memiliki kesadaran bahwa ia

harus merubah hidupnya dari kondisi ekonominya yang lemah. Sehingga

dapat kita lihat secara nyata bahwa banyak anak yang berasal dari ekonomi

kelas kebawah memiliki tekad yang sangat besar untuk mencapai prestasi

setinggi-tingginya selama di sekolah. Prestasi bisa di peroleh dari bidang

akademik maupun non akademik. Dalam bidang akademik, anak dapat

berusaha untuk menekuni materi-materi pembelajaran. Dengan menekuni

materi-materi pembelajaran selama di sekolah, anak dapat mencapai

prestasinya secara bertahap. Dari mendapatkan ranking kelas maupun parallel,

mengikuti OSN, serta mendapatkan apresiasi dari guru. Setelah itu anak bisa

berkesempatan untuk mendapatkan dukungan sosial atau intervensi.

Dukungan social atau intervensi adalah program dan dukungan yang dapat
membantu anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah dalam mencapai

prestasi akademik yang lebih baik, seperti program beasiswa, dukungan

belajar, dan bantuan konseling. Sehingga dengan dukungan social atau

intervensi ini dapat meringankan beban orang tua maupun anak yang dalam

kondisi ekonomi lemah. Prestasi bukan hanya tentang menjadi juara kelas,

juara OSN, serta menangkap materi Pelajaran di sekolah dengan baik. Prestasi

di bidang non akademik juga bisa didapatkan oleh anak yang memiliki bakat

dan minat nya di luar pembelajaran kelas. Prestasi non akademik memiliki

nilai yang sama pentingnya dengan prestasi akademik, karena mereka

membantu dalam pengembangan keterampilan, karakter, dan minat individu.

Mereka juga dapat meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, dan

kemampuan untuk bekerja dalam tim. Seringkali, prestasi non-akademik juga

dihargai oleh lembaga pendidikan tinggi dan tempat kerja, karena mereka

mencerminkan keberagaman kemampuan dan pengalaman seseorang. Prestasi

non akademik bisa didapatkan dengan kegiatan seni, olahraga, perlombaan

(O2SN), serta kepemimpinan siswa (OSIS dan MPK)

2. Ketahanan Mental Anak

Anak yang dari latar belakang ekonomi rendah rata-rata memiliki tingkat

ketahanan mental yang lebih tinggi. Entah itu berasal dari masalah dalam

keluarganya, direndahkan oleh orang sekitar, dan kegagalan anak yang

membuat anak tersebut ingin bangkit kembali akibat dari kondisi ekonomi

orang tuanya yang lemah. Anak dengan ketahanan mental yang kuat
cenderung memiliki pandangan optimis terhadap masa depan. Pandangan

optimis ini sangatlah penting bagi anak untuk mencapai prestasi sekaligus

masa depannya yang cerah. Mereka mampu melihat peluang dan menciptakan

harapan yang positif meskipun menghadapi keterbatasan ekonomi. Anak-anak

dengan ketahanan mental yang baik memiliki kemampuan untuk bangkit

kembali setelah mengalami kegagalan atau hambatan. Mereka mungkin tidak

mudah menyerah dan tetap berusaha mencapai prestasi. Ketahanan mental

juga tentunya membantu anak-anak untuk mengelola emosi dengan baik,

termasuk kecemasan dan frustrasi yang mungkin muncul akibat keterbatasan

ekonomi. Hal ini dapat dikarenakan mereka cenderung lebih mampu

menerima situasi ekonomi keluarga mereka dengan bijaksana. Jadi, anak

dapat berpikir bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah hambatan untuk

mencapai prestasi di sekolah bagi mereka. Dengan pengelolaan emosi yang

baik pada seorang anak, anak bisa mencari solusi alternatif lain untuk

mencapai prestasinya di sekolah dalam kondisi ekonominya yang lemah.

Mengelola emosi dengan baik anak juga bisa belajar bagaimana menghadapi

emosi negatif tanpa mengganggu fokus belajar. Anak terbiasa untuk mengatasi

tantangan dan kesulitan dengan kreatif dan tekun dari ketahan mental mereka

ini.

3. Kemandirian Anak

Kemandirian anak dalam mencapai pretasi di sekolah dapat dipengaruhi dari

kondisi latar belakang ekonomi orang tua yang rendah. Mandirinya anak
dalam mencapai prestasi di sekolah dapat berbentuk meningkatnya

kemampuan anak dalam mengelola waktu sendiri, tidak perlu segala hal

menggunakan harta orang tua, bertanggung jawab akan keputusan mereka,

serta dapat menemukan solusi mandiri untuk tantangan dalam mencapai

prestasi yang anak itu hadapai. Meningkatnya kemampuan anak dalam

mengelola waktu sendiri tentunya dapat mempermudah anak itu sendiri dalam

beraktivitas di sekolah maupun di luar. Kemampuan anak dalam mengelola

waktu sangatlah berpengaruh bagi kemandirian anak terutama dalam

mencapai prestasi di sekolah. Jadi anak tidak akan kewalahan dalam

beraktivitas dengan jadwal nya yang padat sehingga tidak menghambat anak

dalam mencapai prestasinya. Segala hal tidak perlu menggunakan harta dari

orang tua dalam mencapai prestasi sekolah anak. Memang, kondisi ekonomi

yang baik cukup berpengaruh baik pula kepada anak dalam mencapai prestasi

di sekolah. Namun dengan kondisi ekonomi orang tua yang lemah ini dapat

mengajarkan anak agar mencapai serta mengejar prestasi anak tersebut untuk

mulai dari nol. Sehingga secara tidak langsung anak menjadi sadar diri untuk

mencapai prestasi dengan usaha dirinya sendiri bukan dengan apa apa

menggunakan uang orang tuanya. Tanggung jawab merupakan hal yang

penting bagi anak untuk mencapai prestasi seorang anak di sekolah. Jika anak

tidak dapat bertanggung jawab atas keputusan tentang studi yang berhubungan

dengan prestasi mereka, maka dapat menghambat pencapaian prestasi mereka

di sekolah. Dengan adanya tanggung jawab atas keputusan yang dibuat oleh
anak, mereka tentunya akan memilih pilihan yang terbaik dengan pendidikan

dan kebutuhan pribadi mereka sendiri. Jika anak dalam suatu masalah dalam

mencapai prestasinya di sekolah, anak dapat memikirkan solusi mandiri.

Dengan solusi mandiri mereka belajar untuk mencari cara-cara kreatif untuk

mengatasi kendala, yang dapat meningkatkan kemandirian mereka. Solusi

mandiri merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah dengan baik.

3.1.2 Dampak Buruk Kondisi Ekonomi Orang tua yang Lemah Terhadap
Prestasi Sekolah Anak

Dampak buruk kondisi ekonomi orang tua yang lemah terhadap prestasi

sekolah anak dapat memiliki efek negatif yang signifikan pada perkembangan

akademik maupun non akademik dan kesejahteraan anak. Tidak dapat

dipungkiri bahwa dengan kondisi ekonomi orang tua yang kurang baik tentu

membuat anak sulit untuk mencapai prestasinya sendiri. Hal ini dikarenakan

banyak orang tua yang masih kurang mampu dalam membiayai anaknya

sendiri untuk pendidikan anaknya juga memenuhi keinginan serta kebutuhan

anaknya. Berikut beberapa poin-poin dampak baik dari kondisi ekonomi

orang tua yang lemah terhadap prestasi sekolah anak.

1. Gizi anak tidak terpenuhi dengan baik

Kondisi ekonomi orang tua yang lemah tentunya akan kurang dapat

memenuhi kebutuhan anak, salah satu yang terpenting ialah gizi. Gizi

yang tidak terpenuhi dengan baik dapat menghambat anak dalam

mencapai prestasinya secara signifikan. Jika gizi anak tidak terpenuhi


dengan baik, maka anak dapat mudah sakit sehingga kesulitan dalam

melakukan aktivitas atau mencapai prestasinya di sekolah.

2. Keterbatasan Akses Terhadap Sumber Daya Pendidikan

Kondisi ekonomi yang lemah dapat membatasi akses anak terhadap

sumber daya pendidikan, seperti buku, bahan pembelajaran, dan teknologi.

Kurangnya sumber daya ini dapat menghambat kemampuan anak untuk

memahami dan menguasai materi pelajaran dengan baik. Seperti pada

jaman sekarang kegunaan handphone sangatlah penting dalam

perkembangan pembelajaran masa kini. Dengan kondisi ekonomi orang

tua yang lemah dan tidak dapat memenuhi atau membelikan handphone

guna sebagai alat pembantu untuk belajar akan menghambat anak dalam

mencapai prestasi nya di sekolah.

3. Anak tidak dapat melanjutkan pendidikannya

Banyak anak yang ingin mencapai prestasinya dengan baik. Tetapi biaya

untuk bersekolah menjadi halangan untuk anak sehingga tidak dapat

melanjutkan pendidikannya lagi. Daripada melanjutkan Pendidikan dan

mencapai prestasinya di sekolah dengan kondisi ekonomi orang tua yang

lemah dimana orang tuanya tidak mampu untuk membiayai anaknya, anak

tentunya akan langsung bekerja tanpa pengalaman dengan perbekalan

ilmu yang sedikit hanya demi membantu orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai