SEKOLAH
Oleh
Amanda Ismi
Pendidikan Sejarah
Amandaismi001@gmail.com
Abstrak
Putus sekolah adalah salah satu permasalahan pendidikan yang sangat besar dan tak
pernah ada ujung nya. Keadaan seperti ini sulit dipecahkan, karena merupakan agian dari
situasi ekonomi,serta kekacauan politik dalam negeri, dan lainnya. Anak putus sekolah saat ini
kebanyakan adalah anak-anak di sekolah dasar.Putus sekolah tidak hanya disebab kan oleh
kondisi social dan ekonomi di suatu keluarga akan tetapi pemerintah pun bisa menyebabkan.
Abstract
Dropping out of school is one of the biggest educational problems and never ends.
Situations like this are difficult to solve, because they are part of the economic situation, as well
as domestic political turmoil, and others. Today's school dropouts are mostly elementary school
children. Dropping out of school is not only caused by social and economic conditions in a
family, but also by the government.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam membentuk potensi
serta sumber daya manusia yang baik.Selsin itu pendidikan juga dapat menciptakan sesuatu
yang bermanfaat serta hal-hal berguna untuk generasi yang akan dating sesuai dengan
perkembangan zaman. Pendidikan juga merupakan satu modal dasar yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat dan martabat manusia serta peningkatan kualitas dari sumber daya
manusia. Pendidikan adalah kebutuhan setiap orang, karna pendidikan sangat penting. Banyak
orang-orang yang berlomba-lomba dalam menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1, tentang Sisdiknas menyebutkan
yaitu: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Masalah yang utama pendidikan yang ada di Indonesia yaitu terdapat anak-anak yang
tidak melanjutkan sekolah setelah lulus Sekolah Dasar ataupun Sekolah Menengah
Pertama.Selain itu terdapat orang tua yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentu
akan berupaya dan mendorong anak untuk dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya
karena orang tua beranggapan bahwa pendidikan adalah hal yang paling penting dan utama
dalam kehidupan.
Selain dari faktor orang tua ada pula faktor lain yang melatar belakangi yaitu kondisi
ekonomi orang tua yang kurang memadai.Dapat kita lihat bahwa anggara dana pendidikan dari
pemerintah tidak menjadikan pendidikan di Negara ini sepenuhnya gratis.Oleh karena itu banyak
terdapat anak-anak yang putus sekolah dikarenbakan kondisi keuangan orang tua yang tidak
memadai sehingga orang tua tersebut merasa terbebani dalam membiayai pendidikan anak
nya.Hal ini lah yang mengakibatkan keberlangsungan pendidikan menjadi terhalang.
Selain itu menurut para ahli yaitu Mc Millen Kaufman dan Whitener terdapat faktor
internal yaitu terdapat dalam diri anak putus sekolah baik berupa kemalasan anak putus sekolah,
hobi bermain anak putus sekolah, rendahnya minat yang menyebabkan anak putus sekolah.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak putus sekolah baik
berasal dari orang tua yakni keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, hubungan orang tua
yang kurang harmonis, latar belakang pendidikan orang tua sehingga menyebabkan dorongan
anak untuk bersekolah juga rendah, ataupun lingkungan yang kurang mendukung seperti jarak
rumah dengan sekolah yang jauh (Suryadi, 2014).
Kurangnya perhatian orang tua juga dapat mengakibatkan anak mengalami putus sekolah.
Faktor lainpun perlu diperhatikan, seperti rendahnya kualitas pendidikan, ketidak setaraan
sumber daya sekolah sehingga sebagian anak-anak tidak mendapatkan pendidikan secara layak,
dan hambatan geografis, letak sekolah yang jauh menyebabkan putus sekolah di daerah.
terpencil. Akhirnya banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah saat ini.
Selain dari faktor tersebut pengaruh budaya juga sangat berpengaruh kepada pendidikan
seseorang.Yang mana pada saat ini perkembangan budaya sangat lah pesat sehingga terdapat
banyak anak-anak yang terpengaruh kepada pertukaran budaya yang ada sehingga membuat
minat anak-anak tersebut sangatlah berkurang terhadap pendidikan.
METODE PENELITIAN
1) Editing, dengan memeriksa data kembali yang sudah didapatkan oleh peneliti.
2) Organizing, mengorganisir data yang sudah didapatkan dengan kerangka yang sudah
diperlukan.
3) Finding, menganalisis secara lanjut dari proses editing dan organizing yang sudah
dilakukan.
Selain itu penelitian juga menggunakan artikel, jurnal dan berita kemudian menganalisis sumber.
Berdasarkan hasil peneliatian yang dilakukan beberapa faktor yang menyebabkan banyak
nya anak-anak yang mengalami putus sekolah yaitu:
1) Kondisi Keluarga
2) Ekonomi
Masalah yang utama pendidikan yang ada di Indonesia yaitu terdapat anak-anak yang
tidak melanjutkan sekolah setelah lulus Sekolah Dasar ataupun Sekolah Menengah
Pertama.Selain itu terdapat orang tua yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentu
akan berupaya dan mendorong anak untuk dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya
karena orang tua beranggapan bahwa pendidikan adalah hal yang paling penting dan utama
dalam kehidupan.
Selain dari faktor orang tua ada pula faktor lain yang melatar belakangi yaitu kondisi
ekonomi orang tua yang kurang memadai.Dapat kita lihat bahwa anggara dana pendidikan dari
pemerintah tidak menjadikan pendidikan di Negara ini sepenuhnya gratis.Oleh karena itu banyak
terdapat anak-anak yang putus sekolah dikarenbakan kondisi keuangan orang tua yang tidak
memadai sehingga orang tua tersebut merasa terbebani dalam membiayai pendidikan anak
nya.Hal ini lah yang mengakibatkan keberlangsungan pendidikan menjadi terhalang.
Selain itu menurut para ahli yaitu Mc Millen Kaufman dan Whitener terdapat faktor
internal yaitu terdapat dalam diri anak putus sekolah baik berupa kemalasan anak putus sekolah,
hobi bermain anak putus sekolah, rendahnya minat yang menyebabkan anak putus sekolah.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak putus sekolah baik
berasal dari orang tua yakni keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, hubungan orang tua
yang kurang harmonis, latar belakang pendidikan orang tua sehingga menyebabkan dorongan
anak untuk bersekolah juga rendah, ataupun lingkungan yang kurang mendukung seperti jarak
rumah dengan sekolah yang jauh (Suryadi, 2014).
Ketidak mampuan ekonomi keluarga dalam biaya pendidikan yang berdampak pada psikologi
anak sehingga anak tidak bisa bersosialisasi dengan baik dalam pergaulan dengan teman
sekolahnya, selain itu karena pengaruh teman yang sering mengajak untuk tidak masuk sekolah
yang mengakibatkan prestasi disekolah menurun dan akhirnya malu untuk pergi ke sekolah yang
mengakibatkan anak tersebut dikeluarkan dari sekolah.
Kurangnya perhatian orang tua juga dapat mengakibatkan anak mengalami putus sekolah.
Faktor lainpun perlu diperhatikan, seperti rendahnya kualitas pendidikan, ketidak setaraan
sumber daya sekolah sehingga sebagian anak-anak tidak mendapatkan pendidikan secara layak,
dan hambatan geografis, letak sekolah yang jauh menyebabkan putus sekolah di daerah.
terpencil. Akhirnya banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah saat ini.
Selain dari faktor tersebut pengaruh budaya juga sangat berpengaruh kepada pendidikan
seseorang.Yang mana pada saat ini perkembangan budaya sangat lah pesat sehingga terdapat
banyak anak-anak yang terpengaruh kepada pertukaran budaya yang ada sehingga membuat
minat anak-anak tersebut sangatlah berkurang terhadap pendidikan.
Berdasarkan penyebab ESL dan segala upaya untuk mengatasinya dengan melibatkan
orang tua. Pentingnya pengaruh motivasi orang tua atau keluarga terhadap kehadiran anak di
sekolah. Karena orang tua adalah sekolah pertama anak. Ketika orang tua memberikan dorongan
dan dukungan, hal itu mempengaruhi keberhasilan anak. Oleh karena itu, orang tua diharapkan
dapat bekerja sama untuk mendidik dan memotivasi anak-anaknya. Karakter anak yang baik
tergantung pada orang tua dalam mendidiknya. Karakter dan moral seseorang harus dibentuk dan
dibina dengan baik sejak dini baik di rumah maupun di sekolah, karena sekolah merupakan
tempat selain pendidikan keluarga, seseorang memperoleh ilmu dan pendidikan.
Oleh karena itu, wajar jika orang tua sangat selektif dalam memilih sekolah yang baik
untuk anaknya. Pada dasarnya tujuan sekolah adalah untuk membantu orang tua menanamkan
budi pekerti dan tatakrama yang baik di rumah, sekolah juga harus memberikan pendidikan yang
diperlukan untuk kehidupan bermasyarakat, yang sulit didapatkan dari orang tua di rumah
(Dulay, 2014). Oleh karena itu, pendidikan sekolah sebenarnya berkaitan dengan pendidikan
keluarga, dan juga berada pada jenjang pendidikan keluarga yang tinggi.
Menanamkan pendidikan karakter yang baik pada anak dan motivasi serta dukungan
orang tua. Mampu menangani anak yang putus sekolah. Dalam menanamkan karakter yang baik,
tentunya orang tua memiliki pola pikir yang benar bahwa pendidikan anaknya sangat penting
untuk kehidupan anaknya di masa depan. Tidak hanya itu, dorongan dan dukungan dapat
mempengaruhi anak untuk menempuh pendidikan. Biarkan anak merasa nyaman dalam
pendidikan.
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam membentuk potensi
serta sumber daya manusia yang baik.Selsin itu pendidikan juga dapat menciptakan sesuatu
yang bermanfaat serta hal-hal berguna untuk generasi yang akan dating sesuai dengan
perkembangan zaman. Pendidikan juga merupakan satu modal dasar yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat dan martabat manusia serta peningkatan kualitas dari sumber daya
manusia. Pendidikan adalah kebutuhan setiap orang, karna pendidikan sangat penting.
Masalah yang utama pendidikan yang ada di Indonesia yaitu terdapat anak-anak yang
tidak melanjutkan sekolah setelah lulus Sekolah Dasar ataupun Sekolah Menengah
Pertama.Selain itu terdapat orang tua yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentu
akan berupaya dan mendorong anak untuk dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya
karena orang tua beranggapan bahwa pendidikan adalah hal yang paling penting dan utama
dalam kehidupan.Selain dari faktor orang tua ada pula faktor lain yang melatar belakangi yaitu
kondisi ekonomi orang tua yang kurang memadai.Dapat kita lihat bahwa anggara dana
pendidikan dari pemerintah tidak menjadikan pendidikan di Negara ini sepenuhnya gratis.Oleh
karena itu banyak terdapat anak-anak yang putus sekolah dikarenbakan kondisi keuangan orang
tua yang tidak memadai sehingga orang tua tersebut merasa terbebani dalam membiayai
pendidikan anak nya.Hal ini lah yang mengakibatkan keberlangsungan pendidikan menjadi
terhalang
Upaya untuk mengatasinya dengan melibatkan orang tua. Pentingnya pengaruh motivasi
orang tua atau keluarga terhadap kehadiran anak di sekolah. Karena orang tua adalah sekolah
pertama anak. Ketika orang tua memberikan dorongan dan dukungan, hal itu mempengaruhi
keberhasilan anak. Oleh karena itu, orang tua diharapkan dapat bekerja sama untuk mendidik dan
memotivasi anak-anaknya. Karakter anak yang baik tergantung pada orang tua dalam
mendidiknya. Karakter dan moral seseorang harus dibentuk dan dibina dengan baik sejak dini
baik di rumah maupun di sekolah, karena sekolah merupakan tempat selain pendidikan keluarga,
seseorang memperoleh ilmu dan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Agnesita Widi Larasati.2019. Penanggulangan putus sekolah dengan pelibatan orang tua.jurnal
pendidikan luar sekolah. Vol. 13, No. 2, November 2019, hlm. 068--078 DOI:
10.32832/jpls.v13i2.2651
Asmara, I, R, Y & Sukadana, W, I. 2012. “Mengapa Angka Putus Sekolah Masih Tinggi? (Studi
Kasus Kabupaten Buleleng Bali)”. E-Jurnal EP Unud. Vol. 5, No. 12, hh. 1347- 1383.
Benjamin, M, Pati, A & Singkoh. “Strategi Dinas Pendidikan Dalam Meminimalisir Anak Putus
Sekolah Di Kota Bitung”.
Muclisoh.1998. Beberapa Penyebab Murid Mengulang Kelas, putus sekolah dan melanjut
sekolah dari SD ke SLTP. Jakarta: CPCU.
Mutiara, Farah.2014. Faktor Penyebab Putus Sekolah Dan Dampak Negatifnya (Studi Kasus
diDesa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar)Bagi Anak. Artikel.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta