Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Ajie Prabowo

Kelas : XII-4

Tugas 1 PPKn

Kemendikbud Diminta Cermati Putus Sekolah Akibat Pandemi

Ahad 02 May 2021 14:40 WIB


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbud Ristek) diminta mencermati angka putus sekolah akibat pandemi Covid-19.
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, Kemendikbud Ristek harus mencari penyebab anak
putus sekolah di masa pandemi pada momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021.
“Apakah karena terkendala pembelajaran jarak jauh (infrastruktur), atau anak berhenti sekolah
karena persoalan ekonomi keluarga akibat pandemi,” kata Puan dalam keterangannya, Ahad
(2/5).
Puan juga meminta pemerintah membenahi infrastruktur agar merata di seluruh daerah
guna efektivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebab, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan
pembelajaran jarak jauh masih mungkin diterapkan disekolah-sekolah.
Puan juga meminta Kemendikbud Ristek melakukan pembenahan insfrastruktur kegiatan belajar
mengajar. Sebab,pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh adalah syarat mutlak yang
harus dipenuhi pemerintah.“Agar merata dan tidak terjadi kesenjangan infrastrukur PPJ atau
online antar daerah dan wilayah,”
Ia melanjutkan, selain kesiapan dan pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh,
Puan juga meminta Kemendikbud Ristek menguji efektivitasnya, serta kualitas tenaga pendidik,
peserta didik, dan materi pembelajarannya.Hal itu harus dilakukan untuk mencegah semakin
lebarnya kesenjangan pendidikan, terutama pada masa pembelajaran jarak jauh yang
mensyaratkan infrastruktur digital, akses internet, serta perangkat pendukung lainnya. “Karena
pendidikan adalah hak, kebutuhan dasar, dan harus mampu mewujudkan national and
charachter building,” katanya.
Sumber; https://www.republika.co.id. Di unduh pada hari Senin, 2 Agustus 2021, pukul 12.15 Wib
Setelah membaca kasus di atas, jawablah pertanyaan –pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa adanya Pandemi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka putus
sekolah?
Jawab : Karena faktor ekonomi seringkali dianggap sebagai penyebab utama
meningkatnya angka putus sekolah karena dalam keluarga yang miskin cenderung timbul
berbagai masalah yang berkaitan dengan pembiayaan hidup seorang anak , sehingga anak
sering dilibatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan sang anak
ini merasa terbebani dengan masalah ekonomi ini sehingga dapat mengganggu kegiatan
belajar serta kesulitan mengikuti pelajaran . Dengan adanya kurangnya perhatian dari
orang tua , justru akan menimbulkan banyak masalah.
2. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan ketidaksesuaian dari sila
keberapa? Berikan alasannya!
Jawab : Sila kelima (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia). Putus sekolah pada
dasarnya diakibatkan tidak adanya/terputusnya akses masyarakat untuk memperoleh
Pendidikan pada pandemi ini. Sudah seharusnya seluruh komponen masyarakat memiliki
akses yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kurangnya pemerintah untuk dalam
menanggulangi pandemi ini membuat angka putus sekolah meningkat. serta kurangnya
memperhatikan terhadap keluarga yang kurang mampu/menegah kebawah.

3. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab meningkatnya angka
putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor tersebut?
Jawab : Ada, Selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab utama meningkatnya angka
putus sekolah , ada faktor lain yang menyebabkan seorang anak putus sekolah. Yaitu
faktor internal atau faktor dalam diri anak yang putus sekolah ini misalnya dia malas
untuk pergi ke sekolah karena merasa minder , sering di cemooh , tidak dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, tidak ada motivasi dari hati si pelajar, salah
pergaulan, dan lain- lain.

4. Pada saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi
permasalahan ini, di antaranya dengan memberikan Bantuan kuota internet, Operasional
Sekolah, beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya. Menurut Anda, apakah upaya
pemerintah tersebut sudah berhasil? Kemukakan indikator keberhasilannya
Jawab : Menurut saya sudah berhasil, indikator keberhasilannya karena berbagai macam
upaya yang dilakukan oleh pemerintah seperti dana BOS, beasiswa, sekolah gratis, dan
sebagainya telah membuat angka putus sekolah menurun, tetapi hal tersebut masih
kurang efektif karena angka putus sekolah masih tinggi di Indonesia. Hal ini dikarenakan
masih ada faktor-faktor lain yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, seperti
faktor keluarga. Padahal, hal tersebut penting untuk diperhatikan demi menurunkan
angka putus sekolah.

5. Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini? Apa
saja peran yang bisa ditampilkannya?
Jawab : Selain pemerintah, orang tua juga wajib bertanggung jawab untuk mengatasi
masalah putus sekolah ini. Orang tua memiliki peranan yang sangat vital dalam proses
perkembangan dan proses pendidikan anak dengan mengajarkan dan memberitahu
bagaimana pentingnya pendidikan bagi seorang anak demi masa depan bangsa yang lebih
baik. Kemudian peran guru, teman-teman, dan diri sendiri juga sangat penting, karena
untuk memotivasi anak-anak yang putus sekolah untuk kembali meningkatkan minat
sekolah dan meningkatkan semangat belajar agar tetap meneruskan sekolah dengan baik.

6. Apa solusi yang Kalian ajukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana strateginya
supaya solusi itu berhasil?
Jawab : Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
memberikan edukasi kepada orang tua bagaimana pentingnya pendidikan bagi
seorang anak. Bagi orang tua yang tidak memiliki biaya yang cukup untuk
membiayai sekolah anaknya, maka pemerintah wajib membantu biaya tersebut.
Kemudian memfasilitaskan sarana dan prasana yang memadai, karena
memfasilitasi juga termasuk memberikan beasiswa kepada anak-anak yang kurang
mampu, seperti pemerataan pendidikan dengan memberikan fasilitas penunjang-
penunjang kegiatan belajar mengajar ditambah lagi pengadaan seragam sekolah dan
buku paket gratis.

7. Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di


daerahmu. Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?
Jawab : Salah satu contoh bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah
terjadi di daerah saya adalah mempekerjakan anak di bawah umur dan memutus
sekolahnya, Siswa/i yang masih di bawah umur banyak yang menikah dini,
kemudian ada yang tidak taman sekolah karena pergaulan bebas dan lain-lain
seperti megkonsumsi narkotika. Hal ini tentu melanggar hukum yang menikah di
bawah umur, pergaulan bebas, melarang anak dibawah umur untuk bekerja, yang
seharusnya mereka sedang melalui masa-masa sekolahnya. Solusi yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menangkap
oknum yang mempekerjakan anak di bawah umur lalu memberikannya hukuman
yang setimpal dibarengi dengan menyekolahkan anak-anak, kemudian juga perlu
sering adanya bimbingan atau penyuluhan kepada masyarakat sekitar agar
masyarakat semakin sadar dan tahu akan arti penting pendidikan bagi anak bangsa.

Anda mungkin juga menyukai