Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Sukaraja


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Sunda
Kelas/Semester : 12 /1
Materi Pokok : Artikel
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan x 45 menit (4 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI – 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI – 2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang (a) ilmu pengetahuan, (b)
teknologi, (c) seni, (d) budaya, dan (e) humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI – 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara (a) efektif, (b)
kreatif, (c) produktif, (d) kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g) komunikatif, dan (h)
solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian


Kompetensi Dasar KI-3 Kompetensi Dasar KI-4
3.5. Menganalisis isi, struktur dan aspek 4.5. Menulis artikel sederhana berbahasa Sunda
kebahasaan teks artikel berbahasa dengan memperhatikan struktur dan
Sunda. penggunaan kaidah kebahasaan.
Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
Pertemuan 1
3.5.1 Membaca teks artikel dengan 4.5.1 Menyusun kerangka pembuatan artikel
memperhatikan ciri dan tema secara sistematis.
pada artikel.
3.5.2 Bertanya-jawab tentang ciri-ciri
artikel.

Pertemuan 2
3.5.3 Menjelaskan ciri-ciri artikel 4.5.2 Menulis artikel sederhana berbahasa
dengan teliti dan sistematis. Sunda sesuai dengan kerangka yang telah
3.5.4 Menentukan tema teks artikel dibuat.
secara tepat dan bertanggug 4.5.3 Melakukan refleksi tentang proses dan
jawab. hasil belajar.

1
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajarantentang Artikel/bahasan Budaya Sunda Peserta didik dapat:
1. Menentukan isi Artikel/bahasan secara garis besar dengan baik dan benar
2. Menentukan tema Artikel/bahasan secara tepat dan benar
3. Mendiskusikan amanat Artikel/bahasan dengan teliti dan benar
4. Menanggapi isi Artikel/bahasan berdasarkan hasil diskusi dengan baik dan benar.
5. Menyusun karangan Artikel/bahasan tema seni dan budaya dengan tepat dan benar.

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Conto téks Artikel anu témana Budaya Sunda
2. Konsep
a. Wangenan artikel
b. Tujuan nulis artikel
c. Ciri-ciri karangan artikel
3. Prinsip
Wangun bahasan atawa artikel ngawengku dua bagian, nya éta:
1. Struktur téks artikel
2. Ngabandingkeun artikel jeung essai
4. Prosedur
Léngkah-léngkah nulis Artikel

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : scientific
2. Model : problem based learning
3. Metode : Langsung
4. Téknik : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab

F. MediaPembelajaran
1. Media : Buku téks, Power point matéri Artikel, Artikel tina Majalah Sunda
2. Alat/Bahan : Laptop dan LCD (proyektor), dan Naskah bahasan dari internet

G. Sumber Belajar
Artikel Basa, kasenian jeung Kahirupan Sunda
tinahttp://www.bandung.eu/2011/05/basa-kasenian-jeung-kahirupan-
sunda.html#ixzz2ryv0mXNp 31 Januari 2014

H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1

2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberi salam, berdoa bersama, kemudian 10
bertegur sapa dengan peserta didik; Bagaimana kabar menit
kalian hari ini? sudah siapkah belajar? Siapa saja yang
tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini?
 Guru melakukan pengkondisian KBM; mengecek
kebersihan kelas minimal di sekitar meja dan kursi tempat
duduk peserta didik.
 Guru memberikan informasi tentang materi pembelajaran
yang akan dilaksanakan (Artikel)Peserta didik menerima
informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Apersepsi (membimbing peserta didik dalam kesatuan
persepsi untuk mengidentifikasi kaidah-kaidah carita
wayang) dan Motivasi (menumbuhkan kepercayaan diri
peserta didik agar mereka terampil menganalisis teks
carita wayang serta mengemukakan temuan, pandangan,
dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan).
Inti  Guru membagipeserta didik ke dalam kelompok belajar 70
sesuai kebutuhan KBM. menit
 Guru memberikan contoh naskah teks Artikel kepada
setiap peserta didik.
 Peserta didik membaca dan mengamati contoh
teksArtikel.
 Peserta didik mengamati dan memahami ciri-ciri Artikel.
 Peserta didik menganalisis unsur-unsur Artikel sebagai
prosa.
 Peserta didik menganalisis perkembangan Artikel dalam
sastra Sunda.
 Guru memonitor kegiatan kelompok peserta didik selama
multimedia berlangsung.
 Setiap peserta didik mencermati (mengamati dan
menganalisis naskah yang dibacanya) dan melakukan
catatan kecil hasil penemuan analisis teks yang akan
didiskusikan antar kelompok nanti.
 Secara individu, hasil temuan peserta didik berupa
identifikasi-identifikasi tentang analisis isi, kaidah-kaidah,
struktur, jenis, tema dan sistematika Artikel berdasarkan
naskah dan tayangan media yang dicermatinya.
 Antarpeserta didik dalam kelompok saling
mengkonfirmasi dan bertanya tentang analisa isi, jenis
dan tema teks Artikel masing-masing untuk dibahas jika
ada perbedaan temuan.
 Dari berbagai pertanyaan dan penyataan yang muncul,
kelompok melakukan klasifikasi kaidah-kaidah carpon dan
mendefinisikan dasar temuannya.
3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Kelompok mengkonfirmasi hasil temuan sementara dan
menanyakan/berkonsultasi kepada guru tentang
sistematika dan kaidah-kaidah penulisan yang benar.
 Beberapa indikator pertanyaan peserta didik di antaranya
tentang ciri-ciri dan unsur-unsur Artikel.
 Peserta didik mencoba merumuskan struktur teks Artikel
yang dikajinya, dan membahasnya seraya bertukar
temuan bersama anggota kelompok.
 Menguraikan sistematika teks Artikel dari naskah yang
dikajinya, dengan bertukar informasi atau melakukan
konfirmasi dengan kelompok lain.
 Peserta didik mencoba menyimpulkan atau melegitimasi
atas temuan kajian naskah yang dibahasnya.
Penutup  Bersama peserta didik menyimpulkan artikel sesuai 10
dengan struktur, sistematika dan kaidah-kaidah). menit
 Mengakhiri KBM dengan doa dan salam.

Pertemuan Ke-2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Peserta didik merespon salam dan dilanjutkan dengan 10
pengondisian kelas. menit
 Tanya jawab tentang karakteristik teorikal Artikel pada
pertemuan sebelumnya.
 Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (karakteristik teorikal Artikel)
dengan pembelajaranyang akan dilaksanakan(penyusunan
Artikel).
 Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
 Tanya jawab tentang evaluasi pembelajaran sebelumnya,
serta pemberian motivasi untuk KBM yang selanjutnya.
Inti  Peserta didik mengamati dan meninjau kembali 70
rumusanciri-ciri Artikel. menit
 Peserta didik mengamati langkah-langkah
proseduralpenyusunan teks Artikel dari guru.
 Guru memberikan batasan jenis teks Artikel yang
akandisusun oleh peserta didik.
 Secara individu peserta didik mempersiapkan data atau
referensi acuan untuk penyusunan teks Artikel.
 Masing-masing peserta didik dipersilakan mengemukakan
pendapat atau pandangannya mengenai Artikel yang
diambilnya.
 Masing-masing peserta didik dipersilakan mengemukakan
4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kesulitan atau permasalahan yang mungkin timbul atas
pilihan tema Artikel yang diambilnya.
 Masing-masing peserta didik mulai menganalisis dan
menyusun teks Artikel dengan menggunakan teks Artikel
pada KBM sebelumnya sebagai pembanding.
 Masing-masing peserta didik mencoba menyusun teks
Artikel sesuai dengan kaidah-kaidah atau sistematika
teorikal Artikel
 Masing-masing peserta didik memilih dan memilah diksi
serta kalimat-kalimat dalam teks Artikel sesuai dengan
kaidah-kaidah kebahasaan yang benar.
 Peserta didik menganalisis hasil penyusunan teks baik dari
segi tata bahasa, sistematika, dan isi teks Artikel.
 Peserta didik mengedit atau menyunting teks masing-
masing guna tahap penyelasaian akhir (finishing).
 Selama kegiatan berlangsung, guru berperan aktif sebagai
fasilitator dan mediator pembelajaran peserta didik.
 Peserta didik mengumpulkan hasil project teks Artikel
kepada guru.
 Peserta didik mengkomunikasikan pengalaman
penyusunan teks Artikel di antaranya berupa kesan-kesan,
komentar, permasalahan, ataupun hal-hal lainnya.
Penutup  Umpan balik antarpeserta didik dan antara peserta didik 10
dengan guru tentang evaluasi proses pembelajaran. menit
 Mengingatkan atau mempersiapkan peserta didik untuk
tehnis-tehnis KBM mendatang.
 Menutup atau mengakhiri KBM seraya mengucapkan
salam.

I. TeknikPenilaian
Pertemuan 1
Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
No. Aspek No. IPK
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
12.3.1.1 Tes tertulis PG Terlampir Terlampir
1 Pengetahuan
Esay
Lembar
Unjuk Kerja
2 Keterampilan 12.4.2.1 pengamatan Terlampir Terlampir
Penugasan Laporan

Pertemuan 2
Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
No. Aspek No. IPK
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
1 Pengetahuan 12.3.1.2 Tes tertulis PG Terlampir Terlampir
Esay
5
12.3.1.3 Tes tertulis PG Terlampir Terlampir
Esay
2 Keterampilan 12.4.2.2 Unjuk Kerja Lembar Terlampir Terlampir
pengamatan
Penugasan Laporan

Catatan Kepala Sekolah


_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________

Sukaraja, Juli 2017


Menyetujui
Kepala SMAN 1 Sukaraja GMP Bahasa dan Sastra Sunda,

Zhairy Andhryanto,S.Pd,M.M.Pd. Okeu Kusumawati, S.Pd.


NIP. 197308172000031010 NIP. 197810122008012008

Lampiran
Materi Artikel

ARTIKEL
6
Artikel atawa bahasan, nya éta karya tulis nu mangrupa bahasan hiji pasualan, nu ilahar
dimuat dinamedia massa. Artikel boga tujuan pikeun ngawawarkeun (informatif),
mangaruhan jeung ngayakinkeun (pérsuasif-arguméntatif), atawa ngahibur (rékréatif).
Artikel disebut ogé karangan mandiri lantaran bisa ditulis ku saha waé tur topik naon waé.
Waktu jeung tempat dijieunna bisa iraha waé jeung dimana waé.
1) Bubuka, mangrupa dadaran atawa katerangan ngeunaan eusi artikel.
2) Eusi atawa pedaran, mangrupa inti tina naon-naon nu dicaritakeun atawa dipedar
ngeunaan hiji jejer (topik).
3) Panutup, mangrupa bagian artikel anu nyindekkeun atawa nyimpulkeun eusi artikel.

Bubuka bahasan
Kacida mangpaatna ngajaga tutuwuhan anu aya di sabudeureun urang teh, hususna awi.
Lantaran awi teh mibanda ajen budaya nu di anggap sakral jeung pohara rea mangpaatna
pikeun wawangunan. Awi teh tutuwuhan anu kaitung sakral jeung gede mangpaatna pikeun
kahirupan manusa.
Keur ngungkab asal muasal awi, pantun sri sadana atawa sulandjana anu dipantunkeun ku
ki Atjeng Tamadipura ti Situraja, Sumedang, bisa dipake. Eta carita pantun teh di bukukeun
ku Ajip Rosidi (1970:78). Dina eta pantun diebrehkeun awi teh asalna tina bagian bagian
awak Sri pohaci sabada tilar dunya. Indung leungeuna ngajadi tamiang pugur.
Curuk ngajadi haur cucuk
Cingir ngajadi haur kuning
Pingping jadi awi surat
Bitis jadi awi btung
Ramo suku jadi awi tali nu gede nu leutik
...
Eusi bahasan
Ieu cutatan teh netelakeun pikeun masarakat Sunda mah awi teh tutuwuhan nu di anggap
sakral. Kasakralan awi leuwih eces katangen ku ayana kebon awi di Siti Ciburuy. Eta situ
ayana di Kampung Ciburuy, Desa Pamalayan, Kacamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.
Baheulana, eta tempat teh skriptorium dina jaman pra islam. Situs kabuyutan Ciburuy teh
geus ngarekam miara, ngajaga, sarta ngariksa budaya karuhun urang baheula dina
mangsana.
Pikeun nandeskeun kasakralan awi, urang bisa tingali di baduy. Taun 2008 kuring
minangka mahaPeserta didik program study sastra Sunda Unipversitas Padjadjaran, miang
pikeun kuliah kerja laopangan (KKL) di baduy. Harita kabeneran bisa ningali upacara
ngubaran pare. Ieu upacara teh mibanda tujuan pikeun ngajauhkeun tatanen tina
panarajang hama. Ieu upacara digelarna wanci peuting. Angklung jadi musik pamirig nu
utama.
Urang terang angklung teh alat musik nu dijieun tina awi. Angklung anu aya di Baduy beda
jeung angklung pintonan nu sering katingali sapopoe, saperti di Saung Angklung Udjo.
Angklung Baduy mah di luhurna teh di rarawisan ku daun hoe. Di baduy mah urang teh ngan
bisa ningali pintonan angklung dina waktu waktu nu geus di tangtunkeun bae, diantarana
waktu upacara adat. Sapopoe mah tara aya pintonan angklung.
Salian ti tutuwuhan nu di anggap sakral, awi ge bisa jadi pakakas fungsional anu luhur
ajenna. Salah sahijina awi teh biasa dimangpaatkeun pikeun jambatan atawa sasak. Sasak
awi sangkan kuat ditalian ku injuk, sasak awi mindeng ka panggih di pilemburan.

7
Tahan ku Lini jeung Jadi Tulang Beton
Ceuk prof. Emil Salim (1994), awi teh cocog pikeun wangunan tahan ku lini. Eta
pamanggih teh luyu jeung pamanggih Jodi Tasno (2009), yen imah anu bahanna tina awi bisa
ngigelan wirahma lini.
Pamanggih kitu teh sarua jeung hasil panalungtikan di lapangan. Basa aya lini tanggal 2
September 2009, ngancurkeun daerah Jawa Barat beulah kidul tur ngabalukarkeun
karuksakan ti sawatara tempat, ari wangunan di situ Ciburuy mah tetep ajeg. Sanajan aya
anu ruksak nyaeta pager anu dijeun tina campuran keusik jeung semen. Lian ti eta, awi ge
bisa dipake jadi tulang beton. Numutkeun Aim Abdurachim, spk.(1994) awi kawilang kuat
jeung elastis, ku kituna cocog digunakeun pikeun tulang beton alternatif di pilemburan.
Nyieun jambatan tina beton teh merlukeun beusi keur tulang beton. Kiwari besi beton
hargana terus nerekel. Komo deui keur masarakat anu aya di pilemburan mah harga beton
teh kawilang mahal. Ku ayana awi masarakat bisa ngamangpaatkeun sumber daya alam lokal
pikeun kabutuhan maranehna, barijeung teu ngurangan kwalitasna, kalawan ngirit waragad.

Panutup bahasan
Kacida mangpaatna ngajaga tutuweuhan anu aya di sabudeureun urang hususna awi.
Lantaran awi teh mibanda ajen budaya nu dianggap sakral jeung rea mangpaatnapikeun
wawangunan, sarta nilik deui kana kearifan lokal nu bisa dilarapkeun dina kahirupan jaman
kiwari jeung nu bakal datang.
Nu nulis, mahaPeserta didik Program Studi Sastra Sunda Unpad, nganjrek di Garut.

Conto Artikel:Basa, Kasenian, jeung Kahirupan Sunda


Ku ayana kamekaran téknologi internét nu ngarambah nepi ka tepis wiring, tétéla mawa
pangaruh nu kalintang hadé kana kahirupan basa Sunda. Sanajan téknologi datangna ti
deungeun, tapi lain hartina mareuman basa Sunda. Perkara ieu bisa diimeutan dina sawatara
jejaring sosial, saperti facebook. Réa diantarana anu tara asa-asa deui ngawangkong téh ku
basa Sunda tur bisa kabaca ku balaréa. Malah aya rasa kareueus kana basa Sunda, mangsa
bisa ngawangkong ngagunakeun basa indung. Lebah dieu, bisa dicindekeun yén naon rupa
anu jolna ti deungeun téh henteu salawasna goréng, malah nu hadé ogé kacida réana. Kilang
kitu, kalintang gumantung kana kumaha carana urang ngamangpaatkeunana pikeun
kahadéan.
Poé basa indung anu dipiéling saban 21 Fébuari tangtu bakal leuwih haneuteun ku ayana
natrat yén basa indung téh hirup kénéh, dina harti masih diparaké ku masarakat dina
wangkongan sapopoé. Lain baé basa Sunda, da kaasup basa indung sélér séjénna ogé jadi
leuwih hirup ku ayana kamekaran téknologi. Lebah dieu seukeutna sawangan UNESCO téh,
anu antukna netepkeun 21 Fébuari minangka Poé Basa Indung Internasional. Héabna
sumanget pikeun ngamumulé basa Sunda ogé bisa karasa ti kalangan rumaja. Contona, dina
Féstival Drama Basa Sunda (FDBS) Pelajar anu diayakeun ku Téater Sunda Kiwari, pesertana
bisa ngajaul ngaleuwihan targét panitia. Sabada pendaptaran FDBS Pelajar ditutup, kacatet
49 grup téater rumaja nu miluan dina éta féstival. Lain baé patandang ti Jawa Barat, da aya
ogé peserta anu jolna ti Banten. Basa Sunda henteu bisa dipisahkeun ku wilayah
administratip. Komo deui Banten mah kapan sidik Sunda pisan.
Sajabana ti FDBS Pelajar anu digelar ti tanggal 7 nepi ka 27 Fébuari, di Gedong
Kasenian Rumentangsiang ogé maneuh dipidangkeun rupaning kasenian Sunda,
kayaning tari tradisonal, sandiwara Sunda, longsér, jeung sajabana. Beuki
pikabungaheun basa nengetan personilna leuwih réa didominasi ku kaum rumaja.
Sandiwara Sunda mimiti neut-neutan deui, dipidangkeun sacara maneuh di
8
Rumentangsiang. Grup Sri Murni jeung Ringkang Gumiwang kaasup dua grup
sandiwara nu mindeng ngagelarkeun pintonan di Rumentangsiang.
Ku leuwih hirupna basa Sunda, boh di dunya maya atawa dina kahirupan
sapopoé, dipiharep mawa pangaruh hadé pikeun masarakat. Budaya Sunda tetep
bisa kajaga pikeun ngawangun kahirupan nu silih asah, silih asih, tur silih asuh.
Réréongan dina kahadéan, wanoh jeung baraya katut tatangga, muga leuwih natrat
deui. Urang Sunda bisa ngigelan kamekaran jaman, bari henteu kudu ngaleungitkeun
idéntitasna salaku urang Sunda. Pon kitu deui, taya salahna mikaresep kasenian
deungeun kalayan henteu kudu mopohokeun kasenian banda urang.
Dina mangsa globalisasi kiwari, taya deui pilihan iwal ti kudu wani aub tarung
dina persaingan. Urang Sunda kudu siap tandang makalangan sangkan henteu jadi
galandangan di lembur sorangan. Pangpangna mah nurutkeun data statistik, di
lembur sorangan ogé tétéla urang Sunda méh kaléléd ku para pendatang. Widang
ékonomi, pulitik, katut kasenian, ulah nepi ka kajadian jati kasilih ku junti. Urang
Sunda kudu bisa hirup kalayan walagri di lemah cai Sunda. Ironis kabina-bina mangsa
nyaksian urang Sunda nu teu kabagéan pacabakan tur teu mampuh mibanda
pangiuhan. Di sisi séjén, réa nu hirupna medah-meduh, malah ngarasa bingung kudu
kumaha méakeun raja kaya.
Dina kaayaan sarupa kitu, naha kamana atuh palsapah “silih asih” téh jeung
sasama téh? Naha urang bet téga ngantepkeun baraya nu katalangsara di sarakan
sorangan? Ku kituna, lain baé ngamumulé basana jeung kasenianna, tapi nu leuwih
utama mah miara ajén inajén jeung saripati kalinuhungan budayana pikeun
dipraktékeun dina kahirupan sapopoé. Lamun “silih asah, silih asih, jeung silih asuh”
geus bisa diterapkeun dina kahirupan sapopoé, tangtu beuki éndah Sunda téh. Éndah
alamna, éndah kahirupanana. Hirup basana, hirup kasenianna, tur hirup budayana.
Apan harti “Sunda” téh éndah. Rék ditarjamahkeun kana basa naon ogé, “Sunda”
mah salawasna éndah tur reumbeuy kahadéan

Di cutat tinahttp://www.bandung.eu/2011/05/basa-kasenian-jeung-kahirupan-
sunda.html#ixzz2ryv0mXNp 31 Januari 2014

Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA (LKS-1)
(ARTIKEL)

9
Kompetensi Dasar
3.5. Menganalisis isi, struktur dan aspek kebahasaan teks artikel berbahasa Sunda.

Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menyebutkan bagian-bagian Bahasan dengan sistematis dan benar
2. Menjelaskan langkah-langkah membuat Bahasan dengan cermat dan banar
3. Menyimpulkan isi Bahasan dan kaidah-kaidah penulisan Bahasan dengan teliti dan benar
4. Menulis amanat Bahasan dengan tepat dan benar.

Tes Pengetahuan
1. Naon ari bahasan téh?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Naon waé léngkah-léngkah dina nyieun bahasan?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

3. Tuliskeun komentar hidep kana basa nu dipakena dina Artikel/bahasan


Basa,Kasenian,jeung Kahirupan Sunda.
Naha hésé kaharti, babari kahartina, loba salahna, atawa samasakali teu kaharti jeung
teu nyaho lebah mana nu salahna?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

4. Kumaha cara nepikeun (sistematika) eusi dina bahasan Basa, Kasenian, jeung Kahirupan
Sunda,ngaguluyur (runtun) atawa henteu? Cing tuduhkeun contona!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5. Merenah henteu judul eta bahasan téh? Upama teu merenah pék ganti,tapi tuliskeun
naon alesan hidep!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
10
No. Alternatif jawaban Skor
Artikel atawa bahasan, nya éta karya tulis nu mangrupa bahasan hiji
1. 2
pasualan, nu ilahar dimuat dina media massa
Bubuka
2. Eusi 2
Panutup
3. Bebas kumaha kamandang Peserta didik sewang-sewangan 3
4. Gumantung Peserta didik 2
5. Gumantung Peserta didik 1

Lembar Observasi Penilaian Tugas

Aspek yang Waktu


No Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
dinilai Penilaian
1 Religius Pengamatan Proses Lembar Pengamatan
2 Jujur Terlampir
3 Toleransi
4 Santun
5 Cermat

Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA (LKS-2)
(ARTIKEL)

Kompetensi Dasar
4.5. Menulis artikel sederhana berbahasa Sunda dengan memperhatikan struktur dan
penggunaan kaidah kebahasaan.
11
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Milih téma tulisan anu pangdeukeutna jeung kahirupan
2. Nangtukeungagasan utamana
3. Mekarkeun jadi paragraf anu sampurna.

Tes Keterampilan:
Pek jieun hiji artikel bahasan Budaya anu aya di Jawa Barat hususna di Jampang
pidangkeun cing rapih ketik dina keretas A4!

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Sunda
Kelas/Semester : 12/2
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Waktu Pengamatan :

Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang


relevan yang berkaitan dengan bahasan budaya.
1. Kurangterampiljika sama sekali tidak dapat menganalisis teks bahasan budaya.
2. Terampiljika menunjukkan sudah dapat menganalisis teks bahasan budaya tetapi belum
tepat.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan dapat menganalisis teks bahasan budaya kemudian
dapat menyajikan satu bahasan budaya karyanya sendiri.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Keterampilan
Nama Peserta
No Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
didik
(NPR) (NPJ) (NPO)
1
2
Keterangan:
NPR : Nilai Praktik
NPJ : Nilai Projek
NPO : Nilai Portofolio

Rubrik Penilaian membuat bahasan budaya

Sasaran Aspek Kriteria Skala


Basa a. Diksi Jelas 6,0- 10,0
Merenah 6,0- 10,0
b. basa éféktif tur komunikatif Merenah 6,0- 10,0
Eusi a. pamahaman eusi Paham 6,0- 10,0
12
b. sistematika eusi Sistematis 6,0- 10,0
c. hubungan eusi Luyu 6,0- 10,0
Tehnik / a. pidangan bahan Ngaguluyur 6,0- 10,0
sikep
Jumlah

Penilaian Keterampilan terdiri atas: Nilai Praktik, Nilai Projek, dan Nilai
Portofolio.Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu
KD.Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian Praktik, Penilaian
Projek dan Penilaian Portofolio.
Rerata NPr + NPj+ NPo/3 contoh (80+75+80) : 3 = 235 : 3 = 78,33
Nilai Konversi = 78.33

13

Anda mungkin juga menyukai