Kasus 1
Konsultan Bangkrut Cetak Uang Palsu
Seorang konsultan berinisial HT dan istrinya TW diamankan petugas Polsek Parung karena
kasus uang palsu. Bapak dua anak ini menjelaskan, dirinya sedang dalam kondisi bangkrut pasca
tidak lagi menjadi dosen serta serta sepinya order proyek sebagai konsultan.
Barang siapa memalsu, meniru atau memalsu mata uang atau kertas yang dikeluarkan oleh
negara dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan mata uang atau
uang kertas itu sebagai asli dan tidak palsu diancam dengan pidana 15 tahun penjara
Maka, pelaku tersebut kemungkinan akan mendapat sanksi penjara paling lama 15 tahun.
Pun dalam pasal 34 ayat 1 UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menyebutkan bahwa
pelaku dapat dikenai denda paling banyak sebesar 200 juta rupiah.
e. Solusi untuk mencegah terulangnya kasus tersebut.
- Melakukan penyuluhan akan sanksi yang besar terhadap pencucian uang
- Memberikan insentif atau bantuan pada masyarakat yang tengah mengalami kesulitan
ekonomi akibat permintaan pembeli ataupun pelangggan yang menurun
- Memberdayakan koperasi simpan pinjam dari pemerintah untuk masyarakat sebagai
solusi bagi mereka yang tengah mengalami kesulitan ekonomi
- Memperkuat pengawasan lembaga penegak hukum seperti kejaksaan dan polri akan
tindak pidana uang palsu
Kasus 2
Berniat Jual Ganja, ABK Diringkus Polisi di Penjaringan
Seorang anak buah kapal (ABK) yang berinisial R berniat menjual daun ganja kering di atas
kapal ikan, sebelum berangkat naik kapal. R membeli ganja dengan nilai Rp2,5 juta dari bandar.
Rencananya ganja akan dijual di atas kapal ikan. Adapun R mengonsumsi ganja itu karena harus
berada di laut mencari ikan selama dua bulan
a. Faktor penyebab terjadinya dua kasus tersebut.
2. Faktor ekonomi
Harga ganja yang tergolong cukup tinggi membuat dirinya tergiur untuk memeroleh
uang dari hasil penjualan ganja