Anda di halaman 1dari 10

BIOTEKNOLOGI

PERTEMUAN KEDUA
3.9.1 LKPD 2
B. Teknik-teknik dalam Pengembangan bioteknologi
Tujuan Kegiatan :
• Mengetahui Teknik-teknik yang digunakan dalam bioteknologi konvensional
• Mengetahui Teknik-teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern

(a) Bioteknologi Konvensional


Bioteknologi sebenarnya sudah sangat lama dikenal oleh manusia, ditandai dengan kemampuan
manusia memanfaatkan mikroorganisme untuk membuat beberapa produk misalnya tapai, yoghurt,
atau tempe. Manusia juga mengenal bioteknologi dengan melakukan proses seleksi sehingga
dihasilkan hewan dan tumbuhan budi daya.
Memanfaatkan Mikroorganisme
• Salah satu penerapan bioteknologi konvensional yang sudah lazim dilakukan di Indonesia adalah
pembuatan tempe, tapai, nata de coco, atau yoghurt. Proses produksi produk-produk tersebut secara
garis besar terdiri atas empat tahap, yaitu pengolahan bahan, penyemaian mikroorganisme,
pengembangbiakan mikroorganisme, dan pemanfaatan hasil.
• Pilihlah salah satu pembuatan produk bioteknologi konvensional yang kalian ketahui kemudian jelaskan
secara singkat proses produksinya pada table berikut.

Produksi :
Tahap Produksi Proses yang dilakukan
Pengolahan Bahan Bahan utama pembuatan tapai adalah singkkong atau beras ketan. Singkong
dikupas, dipotong, dicuci bersih, dan dikukus hingga matang. Setelah matang
singkong kemudian ditiriskan dan didinginkan terlebih dahulu.
Penyamaian Setelah dingin singkong akan diberi ragi. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan
Mikroorganisme campuran beberapa mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, bakteri
pediococcus, acetobacter dan lainnya. Setelah diberi ragi, singkong kemudian
dimasukan kedalam wadah dan ditutup rapat untuk melakukan proses fermentasi.
Pengembangbiakan Terjadi pemecahan pati yaitu polisakarida dipecah menjadi monosakarida (glukosa),
Mikroorganisme kemudian glukosa yang terbentuk akan diubah menjadi alcohol oleh Saccharomyces
cerevisiae. Alcohol yang terbentuk akan diubah menjadi asam organic oleh bakteri
pediococcus dan acetobacter yang terdapat pada ragi melalui proses oksidasi
alcohol, asam organic tersebut kemudan akan bereaksi lagi dengan alcohol dan
menghasilkan ester yang memberikan citarasa pada tapai.
Pemanfaatan Hasil Tapai yang sudah matang kemudian dapat diperjual belikan sehingga tapai juga
dapat memiliki nilai ekonomis. Selain rasanya yang enak tapai juga bermanfaat
untuk memperlancar system pencernaan, mengontrol tekanan darah, mencegah
anemia, dan menguatkan tulang.
(Nilai : 20)

(b) Bioteknologi Modern


A. Teknologi Kultur Jaringan
Teknologi kultur jaringan ditemukan pertama kali pada tahun 1950 oleh F.C Steward. Penerapan
Teknik Kultur Jaringan adalah sebagai berikut.
Prosedur :
• Bagian tumbuhan dipotong menjadi irisan-irisan tipis (a-b)
• Potongan tumbuhan dipotong-potong lagi menjadi fragmen-fragmen kecil ©
• Fragmen-fragmen kecil tersebut dikultur dalam medium nutrient (d)
• Sel-sel tunggal bebas yang tyerlepas mulai membelah (e)
• Embrio berkembang dari sel tunggal (f-h)
• Semaian dipindah ke dalam medium agar sehingga tumbuh lengkap (i)
• Bibit dipindah ke tanah dan dihasilkan tubuh tumbuhan yang lengkap (j)
• Bagian tumbuhan akan dipotong Kembali menjadi irisan-irisan tipis jika ingin dikultur Kembali.
Bahan Diskusi :
1. Berasal dari bagian manakah tumbuhan baru yang dihasilkan?
Jawaban :
Tumbuhan baru yang dihasilkan berasal dari organ dengan sel meristematis seperti ujung wortel atau
tunas pucuk wortel.

2. Bagaimanakah sifat bagian asal yang digunakan untuk menghasilkan tanaman baru
tersebut? Mengapa?
Jawaban :
Sifat bagian asal yang digunakan untuk menghasilkan tanaman baru adalah sel yang masih muda
yang masih bersifat meristematis dan mengalami proses diferensiasi. Karena hanya bagian
tersebutlah yang akan tumbuh menjadi kalus dan menghasilkan tanaman baru.

3. Proses pembentukan tanaman baru tersebut dapat terjadi karena adanya sifat totipotensi. Jelaskan
pengertian totipotensi.
Jawaban :
Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri
dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan.

4. Proses tersebut dinamakan kultur jaringan. Jelaskan pengertian kultur jaringan


Jawaban :
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel
atau jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

5. Jenis reproduksi apakah yang terjadi pada kultur jaringan?Mengapa?


Jawaban :
Jenis reproduksi yang terjadi adalah reproduksi vegetatif karena tidak ada proses fertilisasi
(bertemunya sel sperma dan sel telur).

6. Apa yang dapat Anda simpulkan dari proses kultur jaringan?


Jawaban :
Kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu kultur jaringan merupakan suatu usaha untuk
membudidayakan dan memperbanyak tumbuhan yang sama persis dengan induknya dengan cara
mengembangkan potongan bagian tumbuhan pada medium yang mendukung.
(Nilai : 10)

B. Teknologi Pengklonan DNA & Rekombinasi DNA


1. Bioteknologi berkembang dengan pesat semenjak ditemukannya teknologi pengklonaan DNA.
Proses pengklonaan DNA (isolasi DNA) secara garis besar tampak pada skema berikut.

2. Proses pemotongan dengan enzim retriksi sehingga DNA hasil potongan dapat disambung dengan
DNA lain menggunakan enzim ligase tampak pada gambar berikut.

Enzim retriksi dapat memotong rantai DNA pada daerah dengan urutan basa nitrogen yang spesifik.
Daerah tersebut dinamakan situs retriksi. Salah satu enzim retriksi disebut EcoRI. EcoRI akan
memotong ikatan G-A apabila ditemukan urutan GAATTC. Hasil pemotongan akan berbentuk
ujung lengket (sticky end). Sekarang, teknologi DNA rekombinan tidak hanya digunakan untuk
merekayasa bakteri (sel prokariotik), tetapi juga dilakukan pada organisme eukariotik, seperti
tumbuhan dan hewan.
Bahan Diskusi :
a. Jelaskan pengertian klon dan pengklonaan Jawaban :
Klon merupakan suatu populasi sel atau organisme yang terbentuk dari pembelahan yang
berulang dari satu sel atau jugaa organisme. Klon sendiri memiliki arti menggandakan atau juga
memperbanyak. Istilah dari klon muncul dengan artian memperbanyak DNA pada bakteri.
Sedangkan, pengeklonan yang sering juga disebut dengan istilah kloning (bahasa Inggris:
cloning) dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama yang
identik secara genetik.

b. Jelaskan pengertian rekombinasi DNA Jawaban :


Rekombinasi DNA adalah suatu proses penyatuan molekul DNA dari 2 spesies yang berbeda
untuk menghasilkan DNA rekombinan atau DNA yang telah termodifikasi.

c. Jelaskan bagaimana mekansime enzim retriksi dan ligase bekerja dalam pembentukan
rekombinasi DNA Jawaban :
Enzim restriksi dsapat diibaratkan sebagai gunting, bekerja untuk memotong fragmen DNA pada
situs spesifik. Sedangkan enzim ligase adalah enzim yang berperan dalam proses ligasi
(penyambungan antara satu fragmen DNA dengan fragmen DNA lainnya).

d. Jelaskan bagaimana mekanisme rekayasa yang dilakukan pada proses pembentukan insulin.
Jawaban :
Proses pembentukn insulin adalah dengan menggunakan teknologi plasmid pada bakteri E. Coli.
Plasmid pada bakteri E. Coli akan melewati proses rekombinan dengan DNA yang di isolasi dari
sel pankreas agar bisa menjadi insulin.

e. Cobalah bayangkan sebuah produk (bakteri, hewan, atau tumbuhan) yang ingin Anda buat
dengan rekombinasi DNA. Jelaskan Langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk
mewujudkan sifat organisme tersebut.
Jawaban :
Teknik rekombinasi DNA pada mikroba laut, gen yang digunakan adalah cloning protease
Bacillus stearothermophilus langkahnya yaitu :
1. Isolasi DNA kromosom.
2. Isolasi DNA plasmid.
3. Pemotongan DNA dengan enzim resrikasi.
4. Ligase (transplantasi) DNA kromosom dan DNA plasmid.
5. Memasukkan DNA rekombinan ke sel hidup.
(Nilai 20)

C. Pengklonan Organisme
Pada tumbuhan, sifat totipotensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk mengubah sel dewasa menjadi
sel embryonal lagi yang dapat tumbuh membentuk individu lengkap. Teknologi yang dikembangkan
dinamakan kultur jaringan.
1. Sel-sel hewan tidak emmiliki sifat totipotensi seperti pada sel tumbuhan. Untuk mengklon sel hewan
tunggal menjadi organisme baru, digunakan cara yang berbeda. Beberapa cara pengklonaan
organisme pada sel hewan dilakukan sebagai berikut.
Kloning Embrio
Bahan Diskusi :
a. Jelaskan proses cloning embrio pada sapi.
Jawaban :
Sperma dari sapi jantan terbaik akan diinseminasi ke rahim sapi betina terbaik dan menghasilkan sel
embrio. Kemudia sel embryonal tersebut akan di evakuasi dan sel tersebut akan aktif membelah.
Setelah itu, sel-sel yang identik tersebut akan di tanam ke rahim sapi betina resepien. Masingmasing
sapi betina resepien ini akan menghasilkan keturunan yang sama karna hasil cloning.

b. Mengapa digunakan sperma dan telur dari sapi terbaik untuk cloning embrio?
Jawaban :
Karena Sperma dan Ovum terbaik akan menghasilkan individu dengan kualitas yang baik pula.

c. Jelaskan pengertian sel yang bersifat embryonal. Sel embryonal apakah yang digunakan?
Jawaban :
Sel embrional merupakan sel-sel yang mampu membelah dengan cara mitosis secara terus menerus
(bersifat embrional,. sel embrional juga disebut dengan sel meristem. Dalam cloning diatas sel yang
digunakaan adalah sel sperma dan sel ovum.

d. Apakah keuntangan reproduksi dengan Teknik cloning embrio pada sapi dibandingkan dengan
Teknik konvensional?
Jawaban :
Individu yang dihasilkan dengan teknik cloning dapat diatur sifat genetisnya, sehingga dapat
menghasilkan individu yang diinginkan. Sedangkan, jika menggunkan Teknik konvensional,
individu yang dihasilkan tidak dapat diprediksi. Kemungkinan untuk mendapatkan individu
yang diinginkan sangat kecil. (Nilai 10)
2. Salah satu Teknik dalam bioteknologi modern adalah cloning dengan transfer inti. Dalam Bahasa
sehari-hari, Teknik ini disebut cloning. Salah satu contoh hasil penerapan Teknik cloning adalah
pembentukan domba Dolly. Teknik pembentukan domba Dolly tampak pada gambar berikut.
Kloning Transfer Inti
Bahan Diskusi :
a. Jelaskan bagaimana Teknik cloning dengan transfer inti dilakukan.
Jawaban :
Inti sel somatik akan dihapus dan dimasukkkan ke dalam telur yang tidak dibuahi yang memiliki
inti yang telah dihapus. Telur dengan intinya tersebut akan tetap dijaga hingga menjadi embrio.
Embrio ini kemudian akan ditempatkan di dalam ibu pengganti dan berkembang di dalam ibu
pengganti

b. Jelaskan persamaan dan perbedaan teknik cloning embrio dan teknik cloning dengan transfer
inti.
Jawaban :
Persamaan : sama-sama bertujuan untuk menciptakan salinan fisik dari suatu makhluk hidup
yang memiliki jenis yang sama dan identic secara genetic.
Perbedaan : Teknik cloning embrio menggunakaan dua sel kelamin (sperma dan sel telur),
sedangkan teknik transfer inti menggunakaan sel somatic dan sel telur. Pada cloning embrio,
zigot dibentuk melalui proses vertilisasi in vitro, sedangkan pada cloning transfer inti, zigot
dibentuk melalui transplantasi inti ke dalam sel ovum. Individu hasil cloning embrio memiliki
sifat sama dengan induk yang menyumbangkan sel kelamin, sedangkan individu hasil cloning
transfer inti memiliki sifat sama dengan induk yang menyumbangkan sel somatic.

c. Teknik cloning dengan transfer inti memungkinkan dihasilkan keturunan yang sama persis
dengan induknya. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan alasannya.
Jawaban :
Teknik cloning dengan transfer inti akan menghasilkan keturunan yang sama persis dengan
induk pendonornya, karena DNA yang menentukan sifat keturunan berada di inti sel yang telah
didonorkan.

d. Jika Teknik ini diterapkan pada manusia, apa permasalahan yang akan timbul?
Jawaban :
Dari sudut pandang sosiologis, kloning manusia dikhawatirkan akan mengancam pranata sosial
yang telah dibangun oleh umat manusia sejak keberadaannya dimuka bumi juga berimbas
negatif terhadap interaksi sosial yang selama ini diyakini sebagai basis kerukunan dan
kedamaian antar sesama manusia.

e. Pada kedua proses cloning, digunakan sel-sel yang bersifat embryonal. Apakah yang terjadi pada
sel embryonal apabila ditumbuhkan pada kondisi yang sesuai?
Jawaban :
Sel embryonal jika ditumbuhkan pada kondisi yang sesuai akan terus membelah dan
berkembang dengan baik.

f. Jelaskan perbedaan jaringan embryonal yang digunakan pada kedua proses cloning tersebut.
Jawaban :
Jaringan embryonal yang digunakan pada cloning embrio adalah hasil dari dua sel kelamin
(sperma dan sel telur), sedangkan jaringan embryonal padaa cloning dengan transfer inti berasal
dari sel somatic dan sel telur yang telah dikombinasikan.

g. Sel-sel embryonal tersebut disebut juga sel punca (stem cell). Jelaskan pengertian sel punca.
Jawaban :
Sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi
untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh seperti sel otot, sel
darah merah, dan sel otak.
(Nilai 20)

D. Teknologi transfer gen pada tumbuhan.


Teknik rekombinasi DNA tidak hanya dapat dilakukan pada bakteri, tetapi dapat juga dilakukan pada
hewan dan tumbuhan. Penyisipan gen pada hewan dan tumbuhan dinamakan transfer gen. Salah satu
contoh teknologi transfer gen pada tumbuhan adalah pembentukan tanaman yang resisten terhadap
hama.
Bakteri Bacillus thuringiensis dapat menghasilkan suatu toksin
yang membunuh hama tumbuhan seperti ulat dan larva serangga.
Selama ini toksin tersebut digunakan sebagai insektisida. Para
peneliti telah berhasil menstranfer gen penghasil

toksin tersebut ke dalam DNA tumbuhan sehingga didapatkan

tumbuhan yang mampu menghasilkan toksin untuk membunuh


hama yang menyerangnya.
Transfer gen dilakukan dengan menyisipkan gen penghasil
toksin milik Bacillus thuringiensis ke plasmid bakteri

Agrobacterium tumefaciens. Selanjutnya, bakteri Agrobacterium

tumefaciens diinjeksikan ke tumbuhan. Di sel-sel tumbuhan,


bakteri tersebut akan menyisipkan plasmidnya ke dalam DNA
tumbuhan sehingga gen penghasil toksin ikut bergabung dengan
DNA tumbuhan. Dalam proses ini, Agrobacterium tumefaciens
disebut sebagai vector.
Bahan Diskusi :
1. Apakah yang dimaksud dengan vector?
Jawaban :
Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa plasmid, yaitu lingkaran
kecil DNA yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil dari bakteri dan disisipi dengan gen asing.

2. Mengapa Agrobacterium tumefaciens dapat dijadikan vector untuk transfer gen pada tumbuhan?
Jawaban :
Karena Agrobacterium tumefaciens memiliki plasmid yang disebut dengan plasmid Ti, plasmid ini
memiliki T-DNA (transfer DNA) yang secara alami dapat diintegrasikan ke dalam sel tanaman dan
menyebabkan tumor. Namun melalui rekombinasi DNA yaitu dalam produksi tanaman transgenic,
dengan adanya penyisipan gen target pada T-DNA tetap di transfer ke tanaman tapi tidak
menyebabkan tumor.

3. Bagaimana proses transfer gen dilakukan pada tumbuhan?


Jawaban :
Transfer gen pada tumbuhan tersebut dilakukan dengan transfer tak langsung karena harus melalui
perantara. Dalam hal ini bakteri Agrobacterium tumefaciens disebut sebagai perantara (vector) dari
gen toksin yang akan di transfer dari bakteri Bacillus thuringiensis ke dalam sel tumbuhan

4. Apakah kelebihan tumbuhan hasil transfer gen tersebut dibandingkan tumbuhan lainnya? Jawaban :
Kelebihan dari tanaman trasgenik yaitu tumbuhan hasil transfer gen ini akan memiliki gen toksin.
Hal ini akan membuat tumbuhan tahan terhadap hama seperti ulat dan larva serangga. Sedangkan,
Tumbuhan yang tidak melakukan transfer gen toksin tidak akan memiliki kekebalan terhadap hama.
Keuntungan lainnya adalah hasil yang melimpah, kandungan gizi yang dapat ditingkatkan, dan buah
akan menjadi lebih awet dan tidak cepat busuk. (Nilai 10)

E. Teknologi Hibridoma
Teknik hybridoma adalah fusi (penggabungan) kandungan genetic dua sel yang akan menghasilkan sel
bastar. Sifat sel bastar adalah merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh dua sel yang telah digabungkan.
Salah satu penerapan Teknik hybridoma adalah pembuatan antibody monoclonal.
1. Secara alamiah, saat tubuh terserang bibit penyakit (antigen), tubuh akan segera membentuk suatu
zat yang dapat menghancurkan antigen yaitu antibody yang dihasilkan oleh system kekebalan tubuh.
2. Secara konvensional antibody dapat dibuat di luar tubuh manusia, misalnya dengan menggunakan
tikus seperti skema berikut.

Bahan Diskusi
a. Bagaimanakah antibody diproduksi secara konvensional?
Jawaban :
Antibodi konvensional dibentuk dari sel limfosit B dalam tubuh. Antibodi konvensional dapat
dibuat secara alamiah dalam tubuh manusia, maupun dibuat diluar tubuh manusia. Seperti pada
skema diatas, sel limpa mencit membentuk antibody yang nantinya akan diekstrak dan dapat di
injeksi ke tubuh manusia.

b. Apakah kelemahan proses produksi antibody tersebut?


Jawaban :
Kelemahannya adalah dapat menyebabkan efek samping seperti mual-mual, pusing, demam, dan
lainnya. Disamping itu Produksi antibody secara konvensional tidak dapan diprediksi. Antibodi
yang dihasilkan secara konvensional ini kualitasnya tidak dapat dikontrol. Selain itu, limfosit B
tidak memiliki umur yang panjang dan membelah lamban, hal ini menyebabkan antibody yang
dihasilkan dalam jumlah yang sedikit pula. (Nilai 5)
3. Produksi antibody dengan bioteknologi modern adalah sebagai berikut.

Bahan Diskusi :
a. Bagaimanakah antibody diproduksi dengan menggunakan Teknik hibridoma?
Jawaban :
Salah satu antibody yang diproduksi dengan teknik hibridoma adalah antibody monoclonal,
pembentukan antibody monoclonal biasanya menggunakan mencit sebagai media. Langkah
pertama adalah menginjeksikan antigen ke tubuh mencit agar terbentuk antibody, sel B-limfosit
mencit akan merespon antigen sehingga terbentuk antibody. Kemudian sel B-limfosit yang
sudah mengandung antibodi dipisahkan dari organ limpa mencit, sel B-limfosit selanjutnya
difusikan dengan sel kanker immortal sehingga menghasilkan sel hibridoma, fusi sel hibridoma
ini dilakukan dengan membuat membran sel menjadi lebih permeabel sehingga kedua sel bisa
menyatu. Sel hibridoma kemudian diklon pada kultur sel sehingga dihasilkan banyak sel yang
memiliki anti bodi tertentu sehingga dikenal dengan antibodi monoklonal yang bias disimpan
lama dalam keadaan dibekukan.

b. Apakah keuntungan memproduksi antibody dengan Teknik hybridoma? Jawaban :


Berikut beberapa keuntungam dari memproduksi antibody dengan teknik hibridoma :
• Mengobati kanker.
• mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin (HCG) dlm urine wanita hamil.
• mengikat racun dan men non aktifkannya.
• mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplatasi jaringan lain.
• Sel limfosit B memiliki waktu hidup yang singkat sehingga, dibutuhkan sel kanker yang
cepat membelah untuk menghasilkannya. Oleh karena itu, teknik hybridoma dapat
menghasilkan antibody dengan jumblah yang lebih besar dalam waktu yang lebih
singkat.
(Nilai 5)
SELAMAT BEKERJA
Nama Putu Satria Indraprasta Mahotama
Kelas XII MIPA 2
No. absen 36
Tangal 17 Februari 2021
Paraf Ortu

Anda mungkin juga menyukai