Anda di halaman 1dari 9

NAMA : PUTU ALDI DANA KUSUMA

NO : 33
KELAS : XII MIA 2

BIOLOGI

Soal Hereditas

1. Jelaskan secara singkat tipe-tipe penentuan jenis kelamin


2. Apa yang dimaksud dengan tertaut? Dimanakah pautan dapat terjadi?
3. Apa yang dimaksud dengan istilah-sitilah
a. Pindah silang
b. Gagal berpisah
c. Alel ganda
d. Gen letal
4. Apa yang terjadi bila suatu organisme mengalami peristiwa gagal berpisah?
5. Gen letal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif.
Jelaskan perbedaan antara keduanya!
6. Lalat buah jantan abu-bau, sayap panjang (GgLl) disilangkan dengan lalat buah betina
hitam, sayap pendek (ggll). Pada gen G dan L maupun g dan l terjadi pautan. Dari hasil
perkawinan tersebut diperoleh fenotipe keturunan sebagai berikut : abu-abu sayap
panjang : abu-abu sayap pendek : hitam sayap panjang : hitam sayap pendek = 820: 185:
195 : 800. Berdasarkan kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa selama pembentukan
gamet terjadi pindah silang. Tentukan nilai pindah silang pada peristiwa tersebut
7. Penyakit menurun pada manusia ada yang tertaut pada kromosom kelamin dan ada juga
yang tertaut pada kromosom tubuh. Jelaskan secara singkat penyakit tertaut kromosom
kelamin dan kromosom tubuh dan berikan contohnya.
8. Bagaimanakah seorang albino bisa lahir dari orangtua yang keduanya normal? Jawablah
dengan membuat bagan persilangannya dan buat peta silsilahnya
9. Seorang wanita normal yang ayahnya buta warna, menikah dengan laki-laki normal,
berapa persen:
a. Turunan yang buta warna
b. Anak laki-laki yang buta warna
c. Anak wanita yang buta warna
10. Bagaimana kemungkinan golongan darah anak-anaknya apabila terjadi perkawinan antara
wanita bergolongan darah A heterozigot dengan pria bergolongan darah B heterozigot?
Buatlah bagan persilangannya
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan eritroblastosis fetalis?
12. Pasangan suami istri, Hari dan Atin yang masing-masing bergolongan darah AB, M, dan
AB, N menyatakan bahwa anaknya tertukar dengan anak dari pasangan Zay dan IIs yang
masing-masing bergolongan darah A, M dan B, M. anak yang diperebutkan adalah
Andika yang bergolongan darah B, MN dan Azam yang bergolongan darah O, M.
Buktikan kira-kira siapa anak dari pasangan siapa?

JAWAB:
1. Tipe-tipe penentuan jenis kelamin dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Tipe XY: terdapat pada manusia, tumbuhan, semua hewan Mamalia, Droshopila
melanogaster. Memiliki 2 macam kromosom yaitu kromosom X dan kromosom
Y. Kromosom X berukuran lebih besar dibandingkan dengan kromosom Y. pada
individu betina memiliki 2 kromosom X dan tidak memiliki kromosom Y (kariotipe
betina adalah XX/homogametik). Oleh karena itu, individu betina hanya memiliki
satu macam ovum (ovum yang mengandung kromosom X). Sementara itu, pada
individu jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (kariotipe
jantan adalah XY/heterogametik).
b. Tipe XO: terdapat pada berbagai jenis serangga, misalnya belalang dan kutu
daun. Pada tipe ini, kromosom seks hanya satu yaitu kromosom X, sedangkan O
bukanlah simbol kromosom seks. Dalam sel somatisnya, serangga betina
memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan serangga jantan hanya memiliki satu
kromosom X (XO). Oleh karena itu, jumlah kromosom sel somatis individu betina
lebih banyak daripada jumlah kromosom pada individu jantan.
c. Tipe ZW: terdapat pada unggas (ayam, itik, dan puyuh), burung, ngengat, kupu-
kupu, serta beberapa jenis ikan. Individu betina adalah heterogametik
(kariotipenya ZW), sedangkan individu jantan adalah homogametik (kariotipenya
ZZ).
d. Tipe Haplo-Diploid: terdapat pada beberapa serangga yang dapat melakukan
partenogenesis. Partenogenesis yaitu terbentuknya individu baru dari sel telur
tanpa didahului pembuahan oleh spermatozoa. Serangga yang mengalami
partenogenesis, misalnya lebah madu dari ordo Hymenoptera. Penentuan jenis
kelamin pada tipe ini tidak dipengaruhi oleh kromosom kelamin, seperti pada
makhluk hidup lainnya, melainkan tergantung dari sifat ploidi makhluknya.

2. Tertaut / Pautan merupakan salah satu penyebab penyimpangan semu terhadap


hukum Mendel. Pautan gen terjadi akibat gen-gen terletak pada lokus yang
berdekatan dalam kromosom yang sama dan saat proses pembentukan gamet saling
berkait/terkait atau berikatan, sehingga memiliki kecenderungan untuk bersegregasi
bersama-sama dalam pembentukan gamet. Pautan gen juga merupakan gen-gen yang
berada dalam satu kromosom homolog yang sama dan letaknya saling berdekatan.
Pautan dapat terjadi pada kromosom tubuh maupun kromosom seks.

3. Pengertian istilah-istilah:
a. Pindah Silang: merupakan pemisahan dan pertukaran bagian kromatid dari
sepasang kromosom homolog. Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru
dari sifat induknya. Umumnya terjadi pada peristiwa gametogenesis saat
meiosis.
b. Gagal Berpisah: merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan
diri saat pembelahan meiosis I maupun meiosis II. Akibatnya terdapat gamet
yang lebih atau kurang jumlah kromosomnya atau mengakibatkan sel anak
kelebihan atau kekurangan kromosom (sel aneuploid). Terjadi pada kromosom
kelamin (gonosom) dan kromosom tubuh (autosom).
c. Alel Ganda: merupakan beberapa alel lebih dari satu gen yang menempati lokus
yang sama pada kromosom homolognya. Dilihat dari pengaruh gen pada
fenotipe, alel memiliki pengaruh yang saling berlawanan dalam pengekspresian
suatu sifat.
d. Gen Letal: merupakan gen yang mengakibatkan kematian apabila berada pada
keadaan homozigot. Sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu
dapat bersifat normal atau subletal. Gen letal mengakibatkan perbandingan
fenotip F2 pada persilangan monohibrid = 2:1.

4. Terjadi kelebihan atau kekurangan kromosom pada sel anakan, kecacatan genetik
pada beberapa individu, biasanya berupa mutasi, entah pada untai DNA atau
Polipeptidanya. Apabila peristiwa gagal berpisah ini hanya terjadi pada satu atau
sedikit kromosom saja, akan menghasilkan kelainan yang disebut aneuploidi, yaitu
penambahan atau pengurangan jumlah kromosom. Gamet manusia yang normalnya
berjumlah 23 dapat bertambah menjadi 24, dan bisa berkurang hanya 22 pada gamet
lainnya. Namun apabila peristiwa ini terjadi pada seluruh set kromosom, akan
menghasilkan kelainan yang disebut euploid, yaitu penambahan set kromosom.
Gamet yang terbentuk dapat memiliki 46 kromosom karena semua kromosom yang
telah mengganda tidak berpisah.

5. Gen Letal Dominan adalah gen dominan yang dapat mengakibatkan kematian individu
apabila memiliki gen homozigot dominan. Namun, apabila individu memiliki gen
heterozigot hanya akan mengalami kelainan, contoh gen letal dominan yaitu: Ayam
redep, Tikus, dan Brakidaktili.

Sedangkan Gen Letal Resesif adalah gen resesif yang dapat mengakibatkan kematian
individu apabila memiliki gen homozigot resesif. Sementara itu, apabila individu dalam
keadaan heterozigot bersifat normal, tapi pembawa gen letal. Contoh individu yang
mengalami gen letal resesif sebagai berikut: Tanaman Jagung, dan Icthyosis congenita.
6. Diketahui: Lalat buah jantan abu-abu, sayap panjang (GgLl), disilangkan dengan lalat
buah betina hitam, sayap pendek (ggll). Dari hasil perkawinan tersebut diperoleh
fenotip keturunan sebagai berikut: Abu-abu sayap panjang : Abu-abu sayap pendek :
Hitam sayap panjang : Hitam sayap pendek = 820 : 185 : 195 : 800
P: Jantan abu-abu sayap panjang (GgLl) >< Betina hitam sayap pendek (ggll)

F: GgLl (abu-abu sayap panjang) : 820


Ggll (abu-abu sayap pendek) : 185
ggLl (hitam sayap panjang) : 195
ggll (hitam sayap pendek) : 800
Total anakan : 2000
Jumlah tipe rekombinasi
NPS (Nilai Pindah Silang) = ×100 %
Jumlah total keturunan
Tipe Rekombinan = Abu-abu sayap pendek dan Hitam sayap panjang
Tipe Parental = Abu-abu sayap panjang dan Hitam sayap pendek

Jumlah Tipe Rekombinan = 195 + 185 = 380


Jumlah Total Keturunan = 820 + 195 + 185 + 800 = 2000
380
NPS = × 100 %
2000
= 19 %
Jadi, nilai pindah silangnya adalah sebesar 19 %

7. Penyakit pada manusia:


 Penyakit tertaut kromosom kelamin (gonosom) merupakan kelainan yang
diwariskan melalui kromosom gonosom dan terpengaruh pada jenis kelamin.
Kelainan Gonosom ini juga terbagi menjadi 2, yaitu kelainan yang disebabkan
karena terpaut kromosom X dan kelainan yang terjadi karena terpaut kromosom
Y. Pada kasus yang disebabkan karena terpaut kromosom X, gen penyebab
penyakit selalu bersama-sama dengan kromosom X. Contoh penyakitnya antara
lain, Albino (tidak terbentuknya pigmen melanin pada kulit), Buta Warna (tidak
dapat mengenali warna tertentu), Hemofilia (darah sulit membeku), dan
Anodontia (penderita tidak memiliki gigi). Lalu kelainan gonosom yang
disebabkan karena terpaut kromosom Y itu disebabkan oleh gen penyakit yang
sellau bersama kromosom Y. Contoh penyakitnya yaitu, Hypertrichosis
(tumbuhnya rambut di bagian telinga wajah) dan webbedtoes (jari berselaput).
 Penyakit tertaut kromosom tubuh (autosom) adalah penyakit yang diwariskan
melalui kromosom autosom dan tidak tergantung pada jenis kelamin. Oleh
karena itu, penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Penyakit menurun autosom
dibagi menjadi 2 yaitu, penyakit dominan dan penyakit resesif. Dalam penyakit
menurun autosom dominan, kelainan akan terlihat dalam keadaan dominan
homozigot atau dominan heterozigot. Contoh penyakitnya antara lain, Polidaktili
( jumlah jari tangan atau kaki lebih dari 10), Sindaktili (kondisi jari-jari yang
berlekatan), Huntington (kerusakan saraf secara progresif yang bisa
menyebabkan pergerakan tbuh penderitanya terganggu), dan Thalasemia
(kelainan pembentukan hemoglobin sehingga jumlah sel darah merah sedikit,
bentuknya abnormal, dan ukurannya kecil).

8. Albino merupakan suatu kelainan akibat tubuh tidak menghasilkan pigmen, sehingga
penderita akan memiliki ciri ciri kulit, rambut berwarna putih ( karena tidak ada
pigmen). Kelainan ini disebabkan karena penurunan gen resesif kromosom tubuh atau
autosom. Karena peurunan bersifat autosom resesif maka seorang penderita albino
dapat dihasilkan dari kedua orang tua yang normal namun kedua orang tua tersebut
harus carrier kromosom gen resesif albino.
 Peta Silsilah:

I
Aa
A

Aa

II
AA Aa Aa aa Aa

III
aa aa Aa Aa

                     
9. Buta warna merupakan suatu kelainan penglihatan karena rusaknya pigmen foto
reseptor mata yang diakitbatkan karena kelainan gen, yang penurunan gennya bersifat
resesif terpaut pada kromosom kelamin x. Karena ayahnya mengidap buta warna
dapat dipastikan kromosom x ayah membawa gen buta warna Karena seorang wanita
ini mempunyai sepasang kromosom x yang berasal dari ayah dan ibu, maka wanita ini
dipastikan seorang carrier gen buta warna ( X+Xc).
Jika wanita itu disilangkan ke laki laki normal
X+Xc >< X+Y

X+ Y
X+ X+X+ X+Y
Xc X+Xc XcY
Maka anakan yaitu laki laki : X+Y (normal), XcY (buta warna)
Perempuan : X+X+ (normal), X+Xc(normal, carrier)
a. Turunan yang buta warna
Dari hasil perkawinan tersebut dihasilkan 4 anak dengan 1 laki yang buta warna
maka persentase turunan buta warna yang dihasilkan yaitu ¼ = 25%
b. Anak laki-laki yang buta warna
Dari hasil perkawinan tersebut, dihasilkan 2 laki laki, 1 laki-laki normal dan 1
buta warna. Maka persentase laki laki buta warna yaitu ½ = 50%
c. Anak wanita yang buta warna
Dari hasil perkawinan tersebut dihasilkan 2 wanita. 1 wanita normal, dan satu
wanita carrier (normal). Sehingga dalam perkawinan ini tidak akan
menghasilkan wanita yang buta warna ( 0%)

10. Golongan darah tipe ABO (AB, A, B, dan O) merupakan penggolongan darah
berdasarkan jenis antigen pada permukaan sel darah merah. Penggolongan darah ini
merupakan hasil dari penurunan gen dengan prinsip multiple allele. Adapun tipe
golongan ini merupakan hasil dari kombinasi alel alel pada kromosom seperti I A, IB+,
dan IO. Adapun dominansi alel alel ini yaitu ( IA = IB+ > IO ).

Jika wanita bergolongan darah A heterozigot dengan pria bergolongan darah B


heterozigot dikawinkan
Wanita gol. A heterozigot (IAIo) >< Pria gol. B heterozigot (IBIo)

IA Io
IB IAIB IBIo
Io IAIo IoIo
Dari hasil persilangan tersebut dihasilkan 4 anakan yaitu :
a. IAIB
b. IAIo
c. IBIo
d. IoIo

11. Eritroblastosis Fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa janin
atau bayi yang baru lahir. Eritroblastosis Fetalis umumnya disebabkan terjadinya
isoimunisasi, yaitu proses pembentukan antibodi terhadap antigen individu lain yang
berbeda. Pembentukan antibodi merupakan respon tubuh ibu karena ibu dan janin
memiliki rhesus atau golongan darah yang berbeda. Kelahiran anak pertama belum
terkena dampak serius dari eritroblastosis fetalis, namun kelahiran anak berikutnya
akan menimbulkan komplikasi. Gejala-gejala eritroblastosis fetalis mencakup: Anemia,
yaitu kekurangan sel darah merah ; Edema, yaitu radang di bawah permukaan kulit ;
radang pada hati atau limpa ; kematian intrauterin ; hidrops fetalis, yaitu masuknya
cairan ke dalam ruang pada jaringan tubuh.

12. Jika pasangan suami istri Hari dan Atin masing masing bergolongan AB, M, dan
AB, N dikawinkan, maka
I I , MM >< IAIB, NN
A B

IA, N IB, N
IA, M IAIA, MN IAIB, MN
IB, M IAIB, MN IBIB, MN

Maka dari perkawinan tersebut didapatkan anakan yang bergenotip IAIA, MN; IAIB, MN;
dan IBIB, MN dengan perbandingan 1:2:1, sedangakn fenotip anakan tersebut yaitu
A,MN; AB,MN; dan B,MN
Dari hasil anakan tersebut, maka anak pasutri Hari dan Atin merupakan Andika yang
bergolongan darah B, MN (IBIB, MN), karena fenotip terdapat pada anakan hal silang
genotip Hari (IAIB, MM) dan Atin (IAIB, NN )
Sedangkan jika pasangan suami istri pasangan Zay dan IIs yang masing-masing
bergolongan darah A, M dan B, M dikawinkan, maka ada 2 kemungkinan
Kemungkinan 1 (genotip homozigot)
IAIA, MM >< IBIB,MM
IB, M IB, M
IA, M IAIB, MM IAIB, MM
IA, M IAIB, MM IAIB, MM
Maka dari persilangan tersebut dengan kemungkinan kedua orang tua bergenotip
homozigot dihasilkan anakan dengan seluruhnya bergenotip IAIB, MM dan berfenotip
AB,MM.

Kemungkinan 2 (genotip heterozigot)


IAIO, MM >< IBIO,MM
IB, M IO, M
IA, M IAIB, MM IAIO, MM
IO, M IBIO, MM IOIO, MM
Maka dari persilangan tersebut dihasilkan anakan IAIB, MM; IAIO, MM; IBIO, MM; dan
IOIO, MM dan fenotip anakannya yaitu AB,M; A,M; B,M; O,M.
Dari hasil perkawinnan tersebut, maka yang merupakan anak dari pasangan suami istri
pasangan Zay dan IIs yaitu Azam yang bergolongann darah O, M. Karena fenotip Azam
sesuai dengan hasil anakan persilangan pada kemungkinan 2.

Anda mungkin juga menyukai