Anda di halaman 1dari 3

NAMA:AMANDA ISMI

NIM:21046166

MENGANALISIS EKSISTENSI DAN KEDUDUKAN BIMBINGAN KONSELING

1. EKSISTENSI KEDUDUKAN BIMBINGAN KONSELING

Eksistensi BK terkadang masih di pandang sebelah mata atau di pandang rendah,namun sejatinya peran guru BK di suatu
sekolah sangatlah di pentingkan karena Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara
individual, kelompok, atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang
yang dimiliki (Hikmawati, 2016). Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah bukan semata-mata terletak
pada ada atau tidak adanya landasan hukum atau ketentuan dari atas, tetapi yang lebih penting adalah menyangkut mengenai upaya
memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangannya.

2. KEDUDUKAN BERDASARKAN LANDASAN FORMAL


a) Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang bertujuan agar peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya meliputi kekuatan spiritual, self-regulated, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta
keterampilan baik untuk dirinya maupun lingkungan dan negaranya.
b) Permendiknud No.111 Tahun 2003 Tentang Bimbingan Konseling

Menyatakan bahwa penyelenggaraan bimbingan dan konseling dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.

3. KEDUDUKAN BERDASARKAN LANDASAN YURIDIS INFORMAL


a. Landasan Psikologi: Landasan psikologis merupakan salah satu bagian yang terpenting untuk dibahas dalam bimbingan
konseling, hal ini didasari bahwa peserta didik atau klien sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses
perkembangan, memiliki interaksi dan dinamika dalam lingkungan serta senantiasa mengalami berbagai perubahan dalam
sikap dan tingkah lakunya. Proses perkembangan seseorang tidak selamanya berlangsung secara linear, tetapi terkadang
bersifat stagnasi atau bahkan diskontinuitas perkembangan.Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian
psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor, yaitu (a) motif dan motivasi, (b) pembawaan dan lingkungan, (c) perkembangan
individu, (d) belajar, dan (e) kepribadian.
b. Landasan Budaya:Landasan ini bias memberikan pemahaman terhadap konselor mengenai bagaimana keadaan social dan
budaya yang mana hal tersebut sebagai factor yang mempengaruhi indiidu.
c. Landasan IPTEK Dan Globalisasi:IPTEK dan globalisasi mempunyai multifungsi terhadap aspek di dalam kehidupan manusia
yang mana memiliki arti disiplin seperti psikologi, ilmu pendidikan,komunikasi,agama yang mana aspek tersebut sangat
berfungsi di dalam bimbingan konseling. Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran konselor di dalamnya
mencakup sebagai ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus mampu mengembangkan pengetahuan dan teori mengenai
bimbingan dan konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan penelitian,
sehingga proses dan layanan bimbingan konseling semakin hari semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bhakti, C. P. 2015. Bimbingan dan Konseling Komprehensif: Dari Paradigma Menuju Aksi. Jurnal Fokus Konseling, 1(2), 93-106.

Hikmawati, F.2016. Bimbingan dan Konseling. Rajawali Press.

Hanum, M., Prayitno, P., & Nirwana, H.2015. Efektivitas Layanan Konseling Perorangan Meningkatkan Kemandirian Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Belajar. Konselor, 4(3), 162-168.

Kamaluddin, H.2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17(4), 447-454.

Anda mungkin juga menyukai