Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang sangat pesat, oleh
karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak
positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu
diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi
yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat
pekerjaan serta persaingan antar individu.
Dengan teknologi jaringan tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa
memanfaatkan teknologi tinggi, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar
termasuk BK (Bimbingan Konseling) atau Bimbingan Karier sudah bisa memanfaatkan
teknologi.
Terkait sasaran layanan makin kompleks, diperlukan pelayanan BK yang profesional.
Salah satu syarat pekerjaan profesional itu adanya komitmen menerapkan keahlian. Lembaga
ataupun sekolah harus selalu menyiapkan guru BK yang adaptif dengan perubahan iptek
sehingga teori yang dipelajari relevan dengan tugas BK.
Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun Internet proses
belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan
dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam
dunia pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dan maksimal.
Bimbingan merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan memiliki kontribusi
terhadap keberhasilan proses pendidikan disekolah (Juntika,2005). Berdasarkan pernyataan di
atas dapat dipahami bahawa proses pendidikan disekolah termasuk madrasah tidak akan
berhasil secara baik apabila tidak didukung oleh penyelenggaraan bimbingan secara baik pula.
[5]
Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar
berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan
kepada siswa untuk mengtasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa.
Dalam kondisi seperti ini, pelayanan bimbingan dan konseling sekolah dan madrasah sangat
penting untuk dilaksanakan guna membantu siswa mengatasi berbagai masalah yang
dihadapinya.
Secara umum masalah-masalah yang dihadapi oleh individu khususnya oleh siswa di
sekolah dan madrasah sehingga memerlukan bimbingan dan konseling adalah: (1) masalah-
masalah pribadi, (2) masalah belajar (masalah-masalah yang menyangkut pembelajaran), (3)
masalah pendidikan, (4) masalah karir atau pekerjaan, (5) penggunaan waktu senggang, (6)
masalah-masalah sosial dan lain sebagainya.[6]
Pelayanan bimbingan dan konseling telah menjadi salah satu pelayanan yang penting
dan dibutuhkan disetiap sekolah termasuk madrasah. Menurut Suradi (1996) dan Salwa
(2004) ada sepuluh alasan mengapa pelayanan bimbingan konseling perlu diadakan
khususnya disekolah yaitu :
1. Membantu siswa agar berkembang dalam semua bidang
2. Membantu siswa untuk membuat pilihan yang sesuai pada semua tingkatan sekolah
3. Membantu siswa membuat perencanaan dan pemilihan karier di masa depan (setelah
tamat)
4. Membantu siswa membuat penyesuaian yang baik disekolah dan juga diluar sekolah
5. Membantu dan melengkapi upaya yang dilakukan orang tua di rumah
6. Membantu mengurangi atau mengawasi dan kelambanan dalam sistem pendidikan
7. Membantu siswa yang memerlukan bantuan khusus
8. Menambah daya tarik sekolah terhadap masyarakat (user)
9. Membantu sekolah dalam mencapai sukses pendidikan (akademik) baik pada tingkat
sekolah dasar hingga perguruan tinggi; dan
10. Membantu mengatasi masalah disiplin pada siswa.
Paparan di atas menjelaskan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling perlu
diadakan disekolah-sekolah karena pelayanan ini dapat membantu para siswa mencapai tujuan
yang diinginkan, membantu siswa untuk meningkatkan pencapaian akademik dan
mengembangkan siswa untuk meningkatakan pencapaian akademik dan mengembangakan
potensi yang ada pada diri mereka agar mereka dapat menghasilkan perubahan positif dalam
dirinya sendiri. Selain itu, melalui pelayan bimbingan dan konseling, para siswa disekolah dan
madrasah juga berpeluang untuk menyatakan perasaan dan berbagai masalah yang mereka
hadapi kepada guru bimbingan konseling.[7]
[1] Prayitno. Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Hal. 170
[2] Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, Hal : 157-158
[3] Syamsu Yusuf dan A. Nurishan Juntika, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006) h.
57
[4] Ibid, 123-124
[5] Tohirin, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi),
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), Hal: 11
[6] Ibid, Hal: 11
[7] Ibid, Hal : 13