LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas
No. 20 Tahun 2003).
Tujuan pendidikan nasional menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yaitu untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan rumusan fungsi dan
tujuan dari pendidikan nasional, maka lembaga pendidikan harus mengelola sumber daya yang
ada dengan sebaik-baiknya.
Perilaku negatif masyarakat Indonesia baik yang terjadi di kalangan pelajar dan
mahasiswa maupun kalangan yang lainnya, jelas menunjukkan kerapuhan iman yang cukup
parah yang salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pengembangan pendidikan agama di
lembaga pendidikan.
Untuk memperbaiki perilaku peserta didik perlu adanya kegiatan yang positif yang
dilakukan oleh sekolah, di dalam Permendiknas N0.39 Tahun 2008 jenis kegiatan pembinaan
kesiswaan mengenai pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Untuk memperhalus tingkah laku peserta didik serta akhlak yang mulia, sekolah setidaknya
memberikan pembinaan dan pengajaran yang mengarah kepada perilaku terpuji. Pembinaan
perilaku keberagamaan merupakan proses pembentukan perilaku, akhlak terpuji dan karakter
bagi peserta didik untuk bekal kehidupan sekarang maupun yang akan datang. Dalam hal ini
satuan pendidikan bukan hanya mengedepankan aspek kognitif peserta didik saja, melainkan
aspek yang mendukung proses pembelajaran yang membentuk pribadi peserta didik yang
berwawasan keagamaan.
Promosi atau publikasi merupakan termasuk dalam tahap penerimaan peserta didik baru.
Promosi atau publikasi dilakukan sepanjang tahun terutama pada momen-momen
penting.promosi biasanya dilakukan dengan brosur, koran, media elektronik dan lain-lain yang
dapat menunjang promosi dalam suatu sekolah.
Untuk menambah daya tarik, biasanya sekolah mengajak serta peserta didik yang
berprestasi, baik akademik maupun nonakademik. Peserta didik itu disuruh untuk presentasi
tentang keberhasilannya bersekolah di sekolah tersebut dengan segala daya dukung yang
disediakan sebagai fasilitas pengembangan prestasi di hadapan calon peserta didik baru. Apalagi
kalau peserta didik yang berprestasi itu dulunya berasal dari sekolah sasaran, tentu akan sangat
menguntungkan sebab mereka telah memiliki ikatan batin yang kuat dengan adik-adik kelas,
yang secara psikologis sungguh berpengaruh.
Sekolah-sekolah yang memiliki sarana multimedia lengkap yang didukung oleh guru
yang terampil dalam aplikasi teknologi informasi-komunikasi, multimedia akan menjadi media
promosi yang cukup menarik. Para calon peserta didik baru dapat disuguhi -secara audio-visual-
berbagai kegiatan sekolah yang menarik, baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
DROP OUT
Menurut Imron (2012:159) drop out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya, atau
sebelum lulus. Pencegahan drop out harus dilaksanakan karena dapat menyebabkan pemborosan
selain itu menunjukkan bahwa produktivitas pendidikannya rendah. Untuk mencegah
terjadinya drop out maka perlu kerjasama antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat agar
dapat menekan terjadinya drop out agar tidak mengakibatkan hal yang negatif pada peserta didik.
“Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas yang satu ke kelas lain yang sejajar, dan atau
dari sekolah satu ke sekolah lain yang sejajar” (Imron, 2012:152). Sedangakan menurut Tim Dosen
Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang (1989:118) mutasi adalah “Perpindahan siswa bisa juga
disebut istilah mutasi siswa. Perpindahan siswa mempunyai dua pengertian yaitu: perpindahan
siswa dari suatu sekolah ke sekolah lain yang sejenis dan perpindahan siswa dari suatu jenis
program ke jenis program yang lain”. Perpindahan jenis ini pada hakikatnya ialah perpindahan
wilayah atau tempat. Jenis sekolah, tingkat/kelas dan jurusan atau program studi di sekolah baru
sama dengan jenis sekolah, kelas, dan jurusan pada sekolah asalnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
mutasi adalah perpindahan peserta didik baik antar sekolah yang sejajar maupun antar kelas atau
jurusan yang sejajar.
Mutasi merupakan salah hak peserta didik, sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 12 ayat 1 huruf e yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan
lain yang setara.
Peserta didik yang akan melakukan mutasi tentunya harus memenuhi persyaratan-persyaratan
tertentu yang ditentukan sekolah agar dapat menginghindari penumpukan peserta didik di sekolah-
sekolah tertentu. Jika persyaratan peserta didik telah terpenuhi maka kemungkinan besar mutasi
peserta didik dapat dilaksanakan.
Menurut Maymunah (2013) Ada banyak penyebab peserta didik mutasi. Adapun faktor
penyebabnya bisa juga bersumber dari peserta didik sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan teman sebaya.
A. Yang bersumber dari peserta didik sendiri adalah:
Yang bersangkutan tidak kuat mengikuti pelajaran di sekolah tersebut,
Tidak suka dengan sekolah tersebut, atau merasa tidak cocok,
Malas,
Ketinggalan dalam pelajaran,
Bosan dengan sekolahnya.
B. Yang bersumber dari lingkungan keluarga adalah:
Mengikuti orang tua pindah kerja,
Dititipkan oleh orang tuanya di tempat nenek atau kakeknya, karena ditinggal tugas
belajar ke luar negeri,
Mengikuti orang tua yang sedang tugas belajar,
Disuruh oleh orang tuanya pindah,
Orang tua merasa keberatan dengan biaya yang harus dikeluarkan di sekolah tersebut,
Mengikuti orang tua pindah rumah,
Mengikuti orang tua transmigrasi.
.
Peserta didik juga perlu mendapatkan bimbingan yang baik di sekolah tersebut, agar
dapat menyesuaikan dirinya dengan baik, dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
Penyesuaian diri yang baik dan belajar dengan baik, ia tidak ketinggalan dengan teman-
temannya yang lain. Selain itu, peserta didik perlu bimbingan dengan baik agar
merencanakan belajarnya, dan diupayakan konsisten dengan rencana tujuan belajar yang
sudah disusun sebelumnya oleh peserta didik tersebut. Oleh karena itu, dorongan dan atau
motivasi yang terus menerus dari sekolah, akan membantu peserta didik untuk giat
belajar dan tidak malas.
Memperbaiki kondisi sekolah
Jika sumber penyebab mutasi tersebut berasal dari sekolah, tak ada alternatif lain kecuali
memperbaiki kondisi sekolah. Tentu saja tidak saja sarana dan prasarana fisik sekolah,
melainkan sekaligus kondisi sekolah secara keseluruhan. Disiplin guru perlu
ditingkatkan, proses dan metode belajar pembelajaran dibuat sevariatif mungkin, fasilitas
dan sarana yang ada difungsionalkan dengan baik. Demikian juga layanan-layanan yang
ada di sekolah, diupayakan dapat memuaskan peserta didiknya.
Menjalin hubungan baik dengan orang tua peserta didik
Jika sumber penyebab mutasi peserta didik tersebut berasal dari lingkungan keluarga,
maka kerja sama antara sekolah dengan keluarga memang perlu ditingkatkan. Jangan
sampai, hanya karena persoalan sepele saja kemudian anak tidak sekolah atau mutasi ke
sekolah lain. Perlu ada komunikasi yang intens antara sekolah dan keluarga, sehingga
kedua pihak tidak mengalami miscommunication.
Memberikan alasan mengapa ingin melaksanakan mutasi
Adapun, jika peserta didik memilih alasan untuk mutasi maka hendaknya mereka diberi
keterangan sesuai dengan apa adanya. Tidak boleh dibaik-baikkan atau dijelek-jelekkan.
Sebab, bagaimanapun juga, mutasi ke sekolah lain adalah hak peserta didik sendiri.
Keterangan-keterangan yang lazim diberikan berkaitan dengan peserta didik yang mutasi
misalnya identitas anak, asal sekolah, prestasi akademik di sekolah, kelakuan dan
kerajinan dan alasan-alasan yang bersangkutan mutasi. Dengan demikian, sekolah yang
dituju oleh peserta didik tersebut, mendapatkan gambaran yang senyatanya mengenai
anak tersebut
KESIMPULAN
Promosi atau publikasi merupakan termasuk dalam tahap penerimaan peserta didik baru.
Promosi atau publikasi dilakukan sepanjang tahun terutama pada momen-momen penting.promosi
biasanya dilakukan dengan brosur, koran, media elektronik dan lain-lain yang dapat menunjang
promosi dalam suatu sekolah.
Drop out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya atau sebelum lulus
Factor-faktor Drop Out
Dilihat dari segi tanggung jawab murid itu sendiri
Dilihat dari segi rumah tangga
Dilihat dari segi sekolah
Dilihat dari segi masyarakat
Mutasi ialah perpindahan peserta didik dari kelas yang stu ke kelas yang lain yang sejajar
atau perpindahan peserta didik ke suatu sekolah yang sejenis .
Mutasi intrn ialah mutasi yang dilakukan oleh peserta didik di dalam sekolah itu sendiri.
Mutasi ekstern ialah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain dalam satu
tingkatan .