Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIVITAS SEKOLAH BERASRAMA (BOARDING SCHOOL)

21 September 2015 oleh suwandi

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman di era teknologi informasi dan kemajuan iptek yang semakin

tidak terbendung lagi, pesantren sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan

dan sosial keagamaan, harus senantiasa melakukan pengembangan, terutama di bidang manajemen

dan kurikulum pendidikan. Pengembangan pesantren tentu tidak terlepas dari adanya pelbagai

kendala yang harus dihadapi. Dewasa ini, dunia secara dinamis telah menunjukkan perkembangan

dan perubahan secara cepat, yang tentunya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat

berpengaruh terhadap dunia pesantren.

Dengan adanya boarding school maka pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu

umum diharapkan akan membentuk kepribadian yang utuh setiap siswanya. Pelayanan pendidikan

dan bimbingan dengan sistem boarding school yang diupayakan selama 24 jam, akan diperoleh

penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan menyeluruh, segala aktifitas siswa akan senantiasa

terbimbing, kedekatan antara guru dengan siswa selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu

diketahui dan segera terselesaikan, prinsip keteladanan guru akan senantiasa diterarpkan karena

murid mengetahui setiap aktifitas guru selama 24 jam. Sehingga pembinaan mental siswa secara

khusus mudah dilaksanakan, dan maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas secara singkat

mengenai sistem pendidikan sekolah terpadu (berasrama) yang merupakan bagian dari pembaharuan

sistem pendidikan pesantren yang modern yang lebih dikenal dengan boarding school.

PENGERTIAN

Sistem pembelajaran boarding merupakan sistem pembelajaran dimana siswa tinggal berasrama

dengan aktifitas yang padat. Sistem pembelajaran boarding selalu dalam pengawasan pihak sekolah

24 jam sehingga jadwal belajar dapat optimal. Disinilah karakter demi karakter dipersiapkan untuk

menghadapi masa depan. Sutrisno dalam artikelnya yang berjudul Problem dan Solusi Pendidikan

Sekolah Berasrama menyebutkan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh boarding school

dibandingkan sekolah lain. Diantaranya adalah program pendidikan yang paripurna, lingkungan yang

kondusif, guru yang berkualitas, siswa yang heterogen, jaminan keamanan dan disiplin yang tinggi.

Program pendidikan paripurna adalah salah satu keunggulan boarding school. Sekolah-sekolah

regular pada umumnya hanya sibuk dengan keadaan akademis. Sehingga, banyak aspek kehidupan

yang seharusnya mereka pelajari harus ketinggalan karena keterbatasan waktu yang mereka miliki.
Berbeda dengan boarding school. Disini mereka mempunyai waktu penuh selama 24 jam. Mereka

dapat mempraktekan apa saja yang telah diajarkan disekolah atau asrama. Disini juga mereka akan

berlatih menjadi pemimpin dengan berbagai macam organisasi yang dipegangnya. Mereka akan

mencari solusi setiap ada masalah dengan keterbatasan yang mereka miliki. Disinilah mereka akan

dituntut untuk berpikir dengan keterbarasan yang ada. Sehingga terbentuklah pemipin-pemimpin

bangsa yang berpikir kritis.

Lingkungan yang kondusif dapat menjadi alasan mengapa kita memilih boarding school. Dalam

sekolah berasrama semua elemen yang ada dalamkomplek sekolah terlibat dalam proses pendidikan.

Aktornya tidak hanya guru atau bisa dibalik gurunya bukan hanya guru mata pelajaran, tapi semua

orang dewasa yang ada di boarding school adalah guru.

Siswa tidak bisa lagi diajarkan bahasa-bahasa langit, tapi siswa melihat langsung praktek kehidupan

dalam berbagai aspek. Guru tidak hanya dilihatnya di dalam kelas, tapi juga kehidupan

kesehariannya. Sehingga ketika mempelajari tertib bahasa asing misalnya maka semuanya dari mulai

tukang sapu sampai principal berbahasa asing. Begitu juga

dalam mempelajari berbagai hal lainnya termasuk dalam melatih kemimpinan.

Selain itu, sekolah-sekolah berasrama umumnya menentukan persyaratan kualitas guru yang lebih

jika dibandingkan dengan sekolah konvensional. Kecerdasan intellectual, sosial, spiritual, dan

kemampuan paedagogis-metodologis serta adanya ruh mudarris pada setiap guru di sekolah

berasrama. Dengan penguasaan berbagai macam bahasa asing, sang guru akan dapat mewarisi

kemampuan berbahasanya bagi anak didiknya.

Boarding school juga mampu menampung siswa yang heterogen. Dengan berbagai macam latar

belakang, Social, budaya, tingkat kecerdasan serta kemampuan akademik yang beragam. Mereka

semuanya akan ditempa dengan kondisi yang sama. Mulai dari makan, istirahat, hingga proses belajar

mengajar mereka akan melaluinya secara bersama-sama. Disinilah nantinya akan terbentuk karakter

social yang tinggi diantara siswa. Ketika salah satu dari mereka mengalami masalah, maka orang

pertama yang akan menolongnya adalah teman- teman terdekatnya. Di sinilah berbagai macam

karakter kepemimpinan akan terbentuk. Mereka harus belajar untuk memimpin diri sendiri khususnya.

Seperti kita ketahui tiap bulannya mereka menerima uang saku dari orang tua atau pihak tertentu

yang menyediakan dana selama mengikuti pendidikan. Dengan uang saku yang sangat terbatas itu,

sang pelajar harus mengalokasikan sesuai kebutuhan dengan sehemat mungkin hingga akhir

bulannya. Apabila mereka boros, maka tentu saja mereka akan menanggung akibatnya sendiri.
Kebutuhan mereka tidak akan terpenuhi lagi.Oleh karena itu umumnya mereka akan belajar dari sini.

Efek ini tentunya akan sangat berpengaruh bagi siswa yang tinggal di asrama tadi terhadap

perkembangan masa depannya. Jaminan keamanan dan disiplin yang tinggi juga terdapat di boarding

school. Sekolah berasrama berupaya secara total untuk menjaga keamanan siswa-siswinya. Makanya,

banyak sekolah asrama yang mengadop pola pendidikan militer untuk menjaga keamanan siswa-

siswinya. Tata tertib dibuat sangat rigid lengkap dengan sangsi-sangsi bagi pelanggarnya. Daftar

dosa dilist sedemikan rupa dari dosa kecil, menengah sampai berat. Jaminan keamanan diberikan

sekolah berasarama, mulai dari jaminan kesehatan (tidak terkena penyakit menular), tidak NARKOBA,

terhindar dari pergaulan bebas, dan jaminan keamanan fisik (tauran dan perpeloncoan), serta jaminan

pengaruh kejahatan dunia maya.

Memang, membutuhkan pengorbanan yang sangat berat untuk tinggal diasrama. Tapi inilah salah

satu solusi untuk mencari pemimpin-pemimpin masa depan yang handal. Yang mempunyai pemikiran

kritis. Yang mampu mengayomi masyarakatnya. Berapa banyak lagi keunggulan-keunggulan

boarding school yang harus penulis paparkan agar menjadi sebuah wahana untuk membuat

perubahan bagi negeri ini dengan keharian pemimpin-pemimpin sejati. Walaupun masih banyak

kekurangan di sana sini yang dimiliki oleh boarding school seperti lokasi asrama dan sekolah yang

berdekatan. Ini memang akan membuat jenuh bagi siswa-siswinya. Tapi untuk sebuah perjuangan

menjadi sosok pemimpin yang di cita-citakan itu bukanlah sebuah alasan menolak untuk ditempa di

sekolah berasrama. Mudah-mudahan dengan kehadiran tukilan sebuah tulisan sederhana ini dapat

menjadi sebuah inspirasi nantinya bagi pemerintah, masyarakat serta kaum pelajar khususnya dalam

menaggapi kehadiran boarding school di negeri ini.

Untuk bangkit dari sebuah keterpurukan dibutuhkan pengorbanan yang luar biasa.Terutama untuk

bangkit memajukan Tanah Air kita ini. Oleh karena itu, khususnya bagi kaum pelajar, marilah kita

gunakan kesempatan yang ada untuk mengabdi ke pada bangsa dan negeri tercinta ini. Karena

yakinlah, masa depan Indonesia nanti berada di tangan kita kaum pelajar.

SYSTEM BOARDING SCHOOL

Boarding school terdiri dari dua kata yaitu boarding dan school. Boarding berarti asrama. Dan school

berarti sekolah. Boarding School adalah sistem sekolah berasrama, dimana peserta didik dan juga

para guru dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam

kurun waktu tertentu biasanya satu semester diselingi dengan berlibur satu bulan sampai

menamatkan sekolahnya.
Di lingkungan sekolah, para siswa dapat melakukan interaksi dengan sesama siswa, bahkan

berinteraksi dengan para guru setiap saat. Contoh yang baik dapat mereka saksikan langsung di

lingkungan mereka tanpa tertunda. Dengan demikian, pendidikan kognisi, afektif, dan psikomotor

siswa dapat terlatih lebih baik dan optimal. Boarding School yang baik dijaga dengan ketat agar tidak

terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan sistem pendidikan atau dengan ciri khas suatu

sekolah berasrama. Dengan demikian peserta didik terlindungi dari hal-hal yang negatip seperti

merokok, narkoba, tayangan film/sinetron yang tidak produktif dan sebagainya.Di sekolah dengan

sistem ini, para siswa mendapatkan pendidikan dengan kuantitas dan kualitas yang berada di atas

rata-rata pendidikan dengan sistem konvensional.

Untuk menjawab kemajuan jaman, sekolah-sekolah dengan sistem boarding telah merancang

kurikulumnya dengan orientasi kebutuhan masa depan. Penerapan pembelajaran berbasis IT semisal

penggunaan bahan ajar dengan power point, flash, penggunaan internet sebagai sumber informasi

utama, pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar yang efektif, penayangan film yang

relevan dengan materi pelajaran, penggunaan lab bahasa dan lab komputer yang intensif, telah lazim

diterapkan di sekolah-sekolah ini. Kurikulum yang disajikan kepada para siswapun sedikit berbeda di

banding sekolah lainnya.[1]

Di lingkungan sekolah ini, para siswa dipacu untuk menguasai ilmu dan teknologi secara intensif. Hal

ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak perkembangan iptek yang begitu pesat. Adapun sekolah

yang berbasis Islamic boarding school memiliki srategi pendidikan islam dalam menghadapi tantangan

modernisasi. Kelebihan-kelebihan lain dari sistem ini adalah : sistem boarding lebih menekankan

pendidikan kemandirian. Berusaha menghindari dikotomi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum).

Dengan pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum diharapkan akan

membentuk kepribadian yang utuh setiap siswanya menjadikan siswanya menjadi siswa yang bertqwa

kepada Allah, cerdas dalam berfikir dibidang imtaq dan iptek, serta mandiri dalam menjalankan

kehidupan. Pelayanan pendidikan dan bimbingan dengan sistem boarding school yang diupayakan

selama 24 jam, akan diperoleh penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan menyeluruh, segala

aktifitas siswa akan senantiasa terbimbing baik dari segi ilmu umum dan ilmu diniyah, kedekatan

antara guru dengan siswa selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu diketahui dan segera

terselesaikan, prinsip keteladanan guru akan senantiasa diterarpkan karena murid mengetahui setiap

aktifitas guru selama 24 jam. Pembinaan mental siswa secara khusus mudah dilaksanakan, ucapan,

perilaku dan sikap siswa akan senantiasa terpantau, tradisi positif para siswa dapat terseleksi secara

wajar, terciptanya nilai-nilai kebersamaan dalam komunitas siswa, komitmen komunitas siswa

terhadap tradisi yang positif dapat tumbuh secara leluasa, para siswa dan guru-gurunya dapat saling
berwasiat mengenai kesabaran, kebenaran, kasih sayang, dan penanaman nilai-nilai kejujuran,

toleransi, tanggungjawab, kepatuhan dan kemandirian dapat terus-menerus diamati dan dipantau

oleh para guru / pembimbing. Pola-pola pendidikan hendaknya mengembangan dan menyadarkan

siswa terhadap nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan, kearifan dan kasih sayang sebagai nilai-nilai

universal yang dimiliki semua agama.

Pendidikan juga berfungsi untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan secara spesifik sesaui

keyakinan agama. Maka setiap pembelajaran yang dilakukan hendaknya selalu diintegrasikan dengan

perihal nilai di atas, sehingga menghasilkan anak didik yang berkepribadian utuh, yang bisa

mengintegrasikan keilmuan yang dikuasai dengan nilai-nilai yang diyakini untuk mengatasi berbagai

permasalahn hidup dan sistem kehidupan manusia. Sementara pendidikan di Indonesia selama ini,

disadari atau tidak, belum banyak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam

perspektif global, karena persoalan pembenahan pendidikan masih terpaku pada kurikulum nasional

dan lokal yang belum pernah tuntas. Pendidikan dengan Sistem Boarding School (perpaduan/integrasi

sistem pendidikan pesatren dan madrasah) sebenarnya afektif untuk mendidik kecerdasan,

ketrampilan, pembangunan karakter dan penanaman nilai-nilai moral peserta didik, sehingga anak

didik lebih memiliki kepribadian yang utuh khas.

https://suwandise.wordpress.com/2015/09/21/efektivitas-sekolah-berasrama-boarding-school/

Anda mungkin juga menyukai