Pemerintahan Bapak Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Kerja, mempunyai program
revolusi mental bangsa. Hal ini merupakan tantangan bagi kita sebagai orang tua, revolusi mental ini
dapat berhasil jika dimulai dari faktor lingkungan yang pertama yaitu lingkungan keluarga. Kedua
Orang tua kita merupakan simbolisasi perilaku anak kita dalam kegiatan sehari-hari. Menanamkan budi
pekerti tak dapat dilepaskan dari peran orangtua. Banyak nilai-nilai budi pekerti yang harus diajarkan
kepada anak, seperti sopan dalam berkata, tidak berkata jorok, menyapa orang lain, menghormati
dan/atau menghargai orang lain, dan lain-lain. Hal ini penting ditanamkan pada diri anak sejak dini
sehingga mereka bukan hanya menjadi anak yang cerdas di sekolah, tetapi juga cerdas dalam bersikap
dan bersopan santun.
Proses pembelajaran anak dengan orang tua dalam lingkungan keluarga merupaka hubungan
emosional dan ikatan batiniah, yang kuat. Inilah menjadikan orang tua mempunyai tanggungjawab
dunia akhirat terhadap anak-anaknya. Pertanyannya sekarang, bagaimanakah peran orang tua dalam
mendidik anaknya? Harapan merdeka belajar bagi seorang anak dalam lingkungan keluarga dapat
dipenuhi dan dilaksanakan dengan solusi, pertama Pembelajaran yang efektif orang tua bagi anak di
era global saat ini, seharusnya dapat disikapi secara bijaksana, misalnya penggunaan media elektronik
misalnya Televisi, HP, komputer, gagdet dan sejenisnya, Hal ini juga berlaku bagi juga semua anggota
keluarga, ibarat sinetron orang tua adalah aktris yang sedang bermain peran, perilaku apapun yang
dikerjakan orang tua akan ditiru oleh anak-anaknya. Sebagai contoh misalnya ketika waktu saatnya
ibadah sholat maka televisi dimatikan, ini merupakan pendidikan karakter anak, bagaimana anak
mendapat pendidikan dan pelatihan secara faktual dalam pelaksanaan ibadah sholat. Perlakuan aktifitas
anak dalam kegiatannya, sekarang dimunculkan oleh beberapa kebijakan pemerintah daerah, sebagai
implementasi Pendidikan karakter anak misalnya program matikan televisi saat sholat magrib sampai
pukul 08.00 WIB, Oleh karena itu manajemen waktu di era global saat ini sangatlah penting, kapan
anak belajar, kapan mereka beribadah, membantu orang tua, serta bermain dengan temanya harus diatur
sedemikian rupa, sehingga anak merasa nyaman dan aman Ketika dalam lingkungan keluarga. Kedua
menciptakan hubungan yang harmonis dan humanis, sikap ini dapat muncul jika kedua orang tua
menciptakan situasi nyaman bagi anak, lingkungan yang tidak harmonis atau penuh konflik akan
berimbas perilaku dan sikap anak yang kurang baik. Oleh karena itu hubungan kedua orang tua
selayaknya harus sinergi dan harmonis, sehingga anak merasa didampingi dalam keluarga yang
humanis. Ketiga perlakuan demokratis, perlakuan demokratis dapat dilaksanakan dalam mendapingi
anak dalam belajar, diskusi, maupun masalahnya dalam kehidupan sehari-hari. Era digitalisasi tidak
dapat kita hindarkan dalam kehidupan, hal ini juga pada perilaku anak yang menggunakan teknologi,
sosial media serta aplikasi lainya, inilah yang menjadi tanggungjawab orang tua untuk mendampingi
anak-anak, dalam penggunaan teknologi tersebut, pengawasan dan seleksi orang tua dalam
mendampingi anaknya sangatlah penting untuk menggunakan informasi yang layak digunakan dan
dimanfaatkan, namun kita tidak dapat memungkiri ada informasi yang tersembunyi dari diri anak, oleh
sebab itu orang tua khususnya ibu secara personal, dapat mencari informasi terhadap diri anak.
Keempat penguatan agama, nilai agama dan keyakinan agama merupakan pokok atau dasar semua
aktifitas kita sehari-hari, orang tua harus mempunyai peran aktif di dalamnya, situasi ini yang
menjadikan orang tua tokoh sentral dalam kegiatan dan aktifitas keagamaan anak-anaknya. Rutinitas
anak dan orang tua dalam menjalankan ibadah merupakan contoh membangun sikap dan karakter
agama seorang anak. Dalam kehidupan agama Islam juga diajarkan kapan menegur anak, memberikan
sanksi, kapan mengingatkan anak ketika tidak beribadah dapat dilaksanakan semaksimal mungkin,
karena nilai agama merupakan asset orang tua di dunia maupun di akhirat.