PENDAHULUAN
akan mengakui dan menjamin hak setiap warga negara atas pendidikan dan
pendidikan dasar yang universal dan wajib, dan selama memungkinkan bebas
biaya berdasarkan konstitusi RDTL Tahun 2002 Ayat 2 Setiap orang berhak atas
Negara harus menjamin bagi semua warga negara, sesuai dengan kemampuan,
ilmiah dan daya cipta seni. Ayat 5. Setiap orang berhak atas nikmat dan daya cipta
warisan budaya.
untuk memperoleh pengetahuan. Dalam arti yang luas pendidikan adalah sebuah
pemahaman, dan cara tingkahlaku yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan ialah
1
sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita diharapkan untuk
Harus disadari bahwa orang tua sebagai pendidik utama dalam hal kepada
anak- anak berarti orang tua harus secara aktif mendidik anak- anak dan terlibat
dalam proses pendidikan anak- anaknya. Sebagai pendidik utama, maka orang tua
harus terlibat dalam proses pendidikan yang dilakukan oleh sekolah, dan orang tua
bertugas membentuk anak-anaknya. Orang tua harus mengetahui apa yang sedang
dan sebagainya. Tugas dan tanggungjawab ini tidak dapat dialihkan ataupun
dipasrahkan kepada pembantu rumah tangga ataupun guru les. Orang tua tidak
dapat memusatkan perhatian untuk urusan dan pekerjaan mereka sendiri, dan
Orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat berat dalam keluarga.
yang sengaja maupun tidak sengaja, tanggung jawab berarti berbuat sebagai
pengabdian kepada keluarga didasarkan atas cinta, dan kasih sayang terhadap anak
2
atau anggota keluarga. Kasih sayang yang terkandung pengertian pengabdian dan
pergorbanan. Tidak ada kasih sayang tampa pergabdian, bila ada kasih sayang
tidak disertai dengan pengabdian maka kasih sayang itu palsu atau semu.
motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dan anak,
terhadap anak-anaknya. Dan memberikan teladan yang baik kepada anak atau
anggota keluarga
Demikian pula dalam hal pendidikan anak. Banyak orangtua berpikir, asal
sedemikian sungguh keliru. Guru-guru di sekolah, guru les atau guru bidang
hanyalah membantu orang tua, namun orang tua tetaplah yang harus melakukan
tugasnya sebagai pendidik utama. Mendidik anak sesungguhnya tidak sulit, karena
dapat dimulai dari hal- hal sederhana. Namun dibutuhkan komitmen dan
tua merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang
3
Berhubungan dengan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
Anak di Desa Tirilolo kampung Lutu Mutu yang terdiri dari 332 keluarga (500
jiwa ), dan juga dilihat dari hasil pendapatan yang capai oleh penduduk di
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh manakah peranan orang tua
terhadap pendidikan anaknya yang signifikan positif antara Peranan Orang Tua
Terhadap Pendidikan Anak di Desa Tirilolo Kampung Lutu Mutu tahun 2014.
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
1. Untuk membantu penulis agar mengetahui sejauh mana Peranan Orang Tua
3. Sebagai sumbagan bagi Instituto Suprior Cristal, juga desa Tirilolo Kampung
Lutu Mutu untuk mencari dan cara baru yang lebih cocok, sesuai dengan
keinginan bersama
4
1.4.1. Manfaat Teoritis
sekolah.
Orang Tua terhadap Pendidikan Anak di Desa Tirilolo Kampung Lutu Mutu
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Thamrin dan Nurhalija (1985: 1) bahwa: Orang tua adalah setiap
orang yang bertanggungjawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam
tua adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan fisik, mental dan
kepribadian anak-anak dalam sebuah keluarga. Orang tua adalah orang yang
meninggalkan kesan yang mendalam terhadap watak, pikiran serta sikap dan
perilaku anak. Sebab tujuan dalam membina kehidupan keluarga yaitu agar dapat
melahirkan generasi baru sebagai penerus perjuangan hidup orang tua. Untuk itu
anaknya. Keberhasilan tersebut tentunya tidak akan dapat terwujud tanpa adanya
usaha dan peran dari orang tua, perlu disadari bahwa orang tua adalah kunci
kesuksesan keluarga baik dalam terlahir dimana anak tergantung kendali orang tua.
Anak akan tumbuh dengan sifat dan sikap yang ditanamkan oleh orang tua terhadap
buah hati. Jika sifat dan sikap yang ditanamkan baik maka akan tumbuh berkembang
6
baik dan sebaliknya. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting terhadap
kegiatan mereka di dalam keluarga. Dengan adanya perhatian dari orang tua, anak
yang lebih giat lebih bersemangat dalam pembentukan diri karena ia tahu bahwa
bukan dirinya sendiri yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuapun
demikian.
Orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat berat dalam keluarga.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkahlaku atau perbuatanya yang
sengaja maupun tidak sengaja. Tanggung jawab berarti berbuat sebagai perwujudan
kepada keluarga didasarkan atas cinta, dan Kasih sayang terhadap anak atau anggota
Tidak ada kasih sayang tanpa pergabdian, bila ada kasih sayang tidak disertai
dalam hal; harta benda, waktu, tenaga dan pikiran bahkan mungkin nyawa kedua
orang tua.
7
2.1.2 Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
2.1.2.1 Orang Tua Adalah Pendidik Pertama dan Utama Bagi Anak- Anak
Sayang (2007:152) bahwa orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-
anak, orang tua terikat kewajiban amat serius untuk mendidik anak-anak mereka.
Maka orang tualah yang harus diakui sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi
anak- anak mereka. Dengan demikian, orang tua harus menyediakan waktu bagi
anak- anak untuk membentuk mereka menjadi pribadi- pribadi yang mengenal dan
mengasihi orang lain. Kewajiban dan hak orang tua untuk mendidik anak- anak
mereka tidak dapat seluruhnya digantikan ataupun dialihkan kepada orang lain.
Dari teori Mulyana di atas dapat dikatakan bahwa orangtua sebagai pendidik
utama kepada anak- anak berarti, orangtua harus secara aktif mendidik anak- anak
dan terlibat dalam proses pendidikan anak- anaknya. Orang tua sendiri harus
menerapkan ajaran orangtua dalam kehidupan keluarga di rumah. Ini sangat penting
agar anak melihat bahwa keteladan itu bukan hanya untuk diajarkan tetapi untuk
kemudian hari.
Sebagai pendidik utama, maka orang tua harus terlibat dalam proses
pendidikan yang dilakukan oleh sekolah dan orangtua bertugas membentuk anak-
anaknya. Orang tua harus mengetahui apa yang sedang dipelajari oleh anak- anaknya
di sekolah, buku- buku yang mereka baca,bagaimana sikap dan tabiat anaknya di
tidak dapat dialihkan ataupun dipasrahkan kepada pembantu rumah tangga ataupun
8
guru les. Orang tua tidak dapat memusatkan perhatian untuk urusan dan pekerjaan
anak untuk les pelajaran atau menyekolahkan anak di sekolah nasional plus, tidak
Demikian pula dalam hal belajar. Banyak orang tua berpikir, asal sudah
sungguh keliru. Guru-guru di sekolah, guru les atau guru wali kelas hanyalah
membantu orangtua, namun orang tua tetaplah yang harus melakukan tugasnya
sebagai pendidik utama. Mendidik anak dalam hal pendidikan sesungguhnya tidak
sulit, karena dapat dimulai dari hal- hal sederhana, namun dibutuhkan komitmen dan
pengorbanan dari pihak orang tua, misalnya: membagi pengalaman bersama anak-
anak pada waktu setelah makan malam, membawa anak-anak pergi pesiat atau
anak- anak agar mempraktekkan saat melangkah salah, memberi koreksi jika anak
Dengan situasi yang serba modern ini, orang harus mempunyai perhatian
kepada pengaruh media massa ke dalam kehidupan anak- anak, jika terlalu banyak
menonton televisi tidak memberikan efek yang baik pada anak. Apalagi jika anak-
anak menonton televisi tanpa pendampingan dari orangtua. Demikian pula dengan
terlalu banyak bermain video game, apalagi jika permainannya bersifat kekerasan
langsung merangsang sifat- sifat agresif pada anak- anak, seperti kemarahan,
kekerasan, tidak mau mengalah, dan seterusnya. Tak kalah seru, adalah kebiasaan
berface book di kalangan anak- anak remaja. Jika memungkinkan, silahkan orang
9
tua pun berface book, bukan untuk memata- matai anak, namun untuk mengetahui
sekilas lingkungan pergaulan anak. Ada resiko yang umum terjadi, yaitu jika anak
terlalu banyak bermain sendiri dengan komputer, televisi, atau sejenisnya maka lama
kelamaan ia menjadi tidak terbiasa untuk berinteraksi dengan orang lain. Ia menjadi
kurang luwes di dalam pergaulan, kurang dapat membawa diri, dan terlalu berpusat
kepada diri sendiri. Tidak berarti bahwa televisi, game internet dan face book
memberikan efek buruk semuanya. Efek negatif itu terjadi jika yang ditonton, atau
yang dimainkan tidak sesuai dengan ajaran dan moral; atau yang diajak
menjerumuskan mereka; atau jika hal menonton televisi dan bermain komputer
tersebut sampai menyita hampir semua waktu luang. Mengapa Orang tua seharusnya
hubungan, kamunikasi dan role model dalam keluarga. Dewasa ini banyak orangtua
anaknya. Tetapi tidak semua orang tua mempunyai cukup waktu, keahlian dan
diwaspadai apakah anak akan berkembang secara utuh, terutama dari aspek sosial,
Rumah
Menurut Mulyana (2007:79) bahwa kasih orang tua merupakan elemen dasar
dan sumber yang menentukan kualitas peran orangtua sebagai pendidik. Suasana
10
kasih harus ada di dalam rumah, agar orangtua dapat mendidik anak- anaknya
dengan baik. Maka para orang tua harus menciptakan suasana di rumah yang penuh
kasih dan penghormatan kepada sesama dalam hal ini para anggota keluarga di
rumah sehingga pendidikan pribadi dan sosial yang menyeluruh bagi anak- anak
dapat ditumbuhkan.
Berdasarkan teori di atas penulis berasumsi bahwa Kasih orang tua adalah
dasar bagi pendidikan anak, dan kasih itu harus menjiwai semua prinsip
pendidikananak, disertai juga dengan nilai- nilai kebaikan, pelayanan, tidak pilih
kasih, kesetiaan dan pengorbanan. Kasih yang rela berkorban ini menjadi dasar yang
kasih pengorbanan orang tua. Inilah antara lain, yang menjadikan keluarga menjadi
utuh. Atas prinsip ini, sebagai orang tua harus memikirkan apakah yang terbaik bagi
anak menurut kehendaknya dan bukan sekedar yang disenangi anak. Sebab
umumnya apa yang terbaik bagi anak menuntut pengorbanan dari orang tua. Sebagai
contohnya adalah bahwa orang tua perlu meluangkan waktu bagi anak- anak, agar
Komunikasi antara anak dan orang tua adalah sangat penting, sebab tanpa
komunikasi akan sangat sulit menciptakan suasana yang penuh kasih di dalam
keluarga. Waktu kebersamaan ini memang idealnya dilakukan setiap hari, misalnya
setiap makan malam, atau sebelum makan malam. Namun juga pada waktu akhir
pekan, pada hari Minggu, atau terutama juga pada saat liburan sekolah, orang tua
perlu menyediakan waktu untuk anak- anak, berlibur bersama anak- anak. Tidak
perlu di tempat yang mahal- mahal, namun perlu diusahakan waktu kebersamaan, di
11
mana anak- anak dapat bermain bersama orang tua, tertawa bersama, saling curhat
Dalam saat- saat seperti inilah umumnya, orang tua dapat sedikit demi sedikit
masuk dalam memberikan pengajaran, entah dari kata- kata atau dari teladan,
tentang kebaikan orang tua, tentang kehadiran-Nya dalam hidup keluarga, dan
tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan ini. Saat- saat inilah orang tua dapat
mengajarkan tentang kehadiran dalam hal- hal yang sederhana, lewat alam ciptaan di
sekitar keluargadan lewat orang- orang yang di jumpai. Inilah kesempatan orang tua
mengajarkan kepada anak- anak untuk mengucap syukur, jika melihat pemandangan
yang indah, jika dapat makan makanan yang enak, jika dapat bermain dengan seru
Menurut Sumarya SJ. (2003:110) bahwa dari orang tualah anak- anak belajar
akan nilai- nilai yang esensial dan terpenting di dalam hidup. Nilai- nilai esensial ini
termiskin dan yang paling membutuhkan bantuan. Hukum kasih: memberikan diri
untuk orang lain dan memberi adalah suka cita. Pendidikan seksualitas yang
mereka yang memerlukan perhatian dan bantuan kita secara khusus. Contohnya,
12
anak- anak yang lebih besar harus diajarkan untuk melindungi adik- adiknya atau
anak- anak yang lebih kecil. Atau anak- anak harus diajarkan untuk menghormati
dan memberi perhatian kepada opa dan oma, terutama jika opa dan oma sudah tua.
Menggandeng tangan mereka, mengajak mereka bicara adalah suatu contoh yang
sederhana. Anak- anak juga harus diajarkan untuk bersikap sopan kepada orang-
orang yang lebih tua. Anak- anak juga perlu diajarkan untuk bersikap peka untuk
membantu orang- orang yang memerlukan bantuan, misalnya menghibur jika ada
anggota keluarga yang sakit, mendoakan orang- orang lain yang sedang kena
1. Anak- anak juga perlu diajarkan untuk menghargai kehidupan manusia, dan
bahwa manusia terbentuk sejak dalam kandungan ibu, sehingga kelak anak-
anak memahami bahwa bukan hak mereka untuk mengakhiri hidup manusia,
2. Orang tua perlu memberikan teladan kepada anak- anak, bahwa memberi
adalah suka cita. Ini sangat penting, untuk membentuk karakter anak agar
murah hati dan tidak egois. Anak- anak perlu diingatkan bahwa mereka
bukan pusat dunia, atau king or queen of the universe. Anak- anak perlu
diajarkan agar senang berbagi, sebab segala yang dimilikinya adalah berkat
3. Pendidikan seksualitas pada anak juga perlu mendapat perhatian, yang dapat
tubuh, jiwa maupun emosi. Penghayatan macam ini melihat bahwa secara
kodrati ada perbedaan antara laki- laki dan perempuan, yang bukan saja
13
berkaitan dengan jenis kelaminnya, tetapi menyangkut keseluruhan
pribadinya. Jadi sejak kecil anak- anak laki- laki harus diajarkan untuk
Anak- anak perlu diingatkan Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah
lunas dibayar: Dalam hal ini anak- anak perlu diingatkan bahwa tubuh
anak- anak sudah diajarkan bahwa tubuh ini adalah unik atau utuh,
nafas hidup ; dan selanjutnya juga untuk menghormati tubuh orang lain. Hal
anak, terutama kepada anak- anak perempuan agar memakai pakaian yang
sopan, yang tidak serta merta mengikuti model pakaian yang tidak
mendukung anak untuk menjunjung tinggi kemurnian. Dalam hal ini penting
pendekatan ibu kepada anak- anak perempuan, dan bapa kepada anak- anak
laki- laki, agar mereka dapat diarahkan untuk memandang tubuh mereka
sebagai anugerah yang harus mereka jaga dengan baik dam yang menjadi
relevan di sini adalah jika kita mendorong mereka untuk mencontoh teladan
orang tua.
14
5. Orang tua perlu memberikan pengarahan tentang pendidikan moral kepada
anak- anak, supaya anak- anak dapat menjadi pribadi yang bertanggung
jawab. Pegangan yang paling praktis memang adalah pada orang tua. Namun
dengan bahasa yang dapat dipahami oleh anak- anak, agar anak- anak dapat
tentang menanamkan tanggung jawab pada anak- anak, dapat dimulai dari
hal- hal yang sederhana, seperti merapikan tempat tidur sendiri, membawa
piring kotor maupun pakaian kotor ke tempat cuci, merapikan buku- buku
ataupun mainan yang baru selesai dipakai dst. Anak- anak juga perlu dilatih
kita ambil dan perbuatan yang kita lakukan mempunyai akibat, dan kita harus
untuk berpikir jauh ke depan sebelum bertindak. Contoh yang paling umum
mereka untuk sementara waktu; misalnya jika mereka berkata kurang ajar/
jajan/ uang jajan dikurangi untuk beberapa hari. Namun, sebelum diberikan
sangsi, orang tua sudah harus memberitahukan aturan main ini pada anak,
sehingga mereka tidak terkejut dan protes. Pada saat aturan ini diberlakukan,
orang tua harus tetap menunjukkan kasih kepada anak- anak, sehingga anak-
15
anak tahu bahwa konsekuensi ini dilakukan bukan karena orang tua
lingkungan pergaulan di sekitar kita, orang tua harus mempunyai perhatian untuk
Dari teori Puji Rahayu maka penulis dapat berasumsi bahwa orang tua harus
menyarangkan pada anak-anak agar jangan terlalu banyak menonton televisi tidak
memberikan efek yang baik pada anak, apalagi jika anak- anak menonton televisi
tanpa pendampingan dari orangtua. Demikian pula dengan terlalu banyak bermain
video game, apalagi jika permainannya bersifat kekerasan yang sadis, seperti
merangsang sifat- sifat agresif pada anak- anak, seperti kemarahan, kekerasan, tidak
mau mengalah, dan seterusnya. Orang tua juga perlu menyeleksi bacaan atau
majalah yang ada di rumah; misalnya para bapa tidak membeli majalah atau bacaan
kaum pria yang seolah menyajikan tubuh wanita sebagai obyek sensualitas, dan
seterusnya.
kalangan anak- anak dan remaja. Jika memungkinkan, silakan orang tua pun berface
book, bukan untuk memata- matai anak, namun untuk mengetahui sekilas
lingkungan pergaulan anak. Ada resiko yang umum terjadi, yaitu jika anak terlalu
16
banyak bermain sendiri dengan komputer, televisi, atau sejenisnya, maka lama
kelamaan ia menjadi tidak terbiasa untuk berinteraksi dengan orang lain. Ia menjadi
kurang luwes di dalam pergaulan, kurang dapat membawa diri, dan terlalu berpusat
kepada diri sendiri. Tidak berarti bahwa televisi, game internet dan face book
memberikan efek buruk semuanya. Efek negatif itu terjadi jika yang ditonton, atau
yang dimainkan tidak sesuai dengan ajaran moral; atau yang diajak berkomunikasi
adalah orang- orang yang tidak membangun , atau malahan menjerumuskan mereka;
atau jika hal menonton televisi dan bermain komputer tersebut sampai menyita
hampir semua waktu luang. Mengapa? Sebab jika ini yang terjadi, hati dan pikiran
Belajar bagi seorang siswa tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga
melengkapi catatan, mempelajari ulang bahan yang telah di dapat meringkas bahan
berikutnya.
sendiri. Orang stua dapat membimbing, mengarahkan anak untuk hidup mandiri
sesuai dengan potensi yang ada seoptimal mungkin, sebatas pengetahuan dan
Menurut Nasution (1985: 26) peranan orang tua dalam membimbing anak
17
baik jadwa sekolah dan dirumah, memperhatikan kesehatan anak dan memberikan
hadian maupun peringatan. Orang tua dapat memper hatikan dan mengawasi
pendidikan anak melalui melatih dan mendorong anak untuk hidup mandiri sesuai
dengan tahap tahap perkembangannya, misalnya memupuk rasa percaya diri dan
tampa adanya perhatikan dan pengawasan dan berkelanjutan dari orang tuanya,
pendidikan anak tidak dapat berjalan dengan lancer. Memperhatikan dan mengawasi
pendidikan anak di pahami sebagai upaya komunikasi orang tua dengan anak berupa
terbengkelai. Hal ini perlu dilakukan karena anak lebih lama di rumah dari pada di
sekolah dan di tempat lainnya. Membiarkan anak tumbuh dan berkembang secara
lliar, akan menjadikan anak tersebut sulit diatur/ dan dikendalikan oleh orang
Menurut Stain Back dan Susan (1999: 30) peranan orang tua dalam
orang tua utuk memotivasi anak sehingga berprestasi dalam belajar. Dalam hal
mmotivasi anak agar berpartisipasi orang tua dapat menumbuhkan motivasi anaknya
anaknya yang mendapatkan nilai buruk dan hukuman ini sifatnya harus mendidik,
menjadikan fasilitas belajar yang cukup, dan orang tua harus bersedia melibatkan
18
Menurut Grant Martin (2000 : 25) peranan orang tua dalam membimbing
anak belajar di rumah yaitu orang tua harus bersedia menjadi pendengar aktif,
psisik anak dengan memberikan hadiah maupun peringatan, dapat mengenali dan
mengembangkan gaya belajar anak. Hal ini orang tua mempunyai tanggung jawab
untuk memperhatikan dan membantu anak dalam mengatasi masalah masalah yang
menghambat belajarnya.
Berdasarjab teori di atas maka penulis dapat simpulkan bahwa peranan orang
tua dalam membimbing anak/ belajar di rumah berarti kegiatan orang tua dalam
melihatkan dalam belajar anak, mengenal dan mengembangkan gaya belajar anak.
Unsur penting yang harus ada agar anak memperoleh prestasi belajar
yang optimal ialah motivasi belajar. Menurut Winkle (1991 : 39) motivasi
belajar ialah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
aktivitas siswa kepada tujuan belajar. Menurut Kasijan (Yuni Wijayati, 2001 :
19
Berdasarkan teori diatas penulis dapat simpulkan bahawa pengertian
motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya
yang khas ialah dalam hal gairah anak semangat belajar, siswa yang termotivasi
Belajar Anak
membuatnya kecewa, sakit hati, hancur, takut, stress. Hal tersebut dapat terjadi
karena masalah dengan teman,adik/ kakak orang tua guru, lingkungan, atau
masalah dengan dirinya sendiri orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab
kesehatan psikologis mereka dan merasah lebih kuat serta lebih percaya diri anak
tertentu. Jadi masalah anak tidak segera ditolong, prilaku anak yang mempunyai
masalah tersebut akan mengganggu orang tua, akhirnya masalah anak bisa
Setiap individu tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi
20
Menutur De porter dan Mike (1999 : 24) gaya belajar seseorang adalah
mengolah informasi yang merupakan proses kerja internal saraf saraf otak.
Seorang menyerap informasi yang diterima melalui apa yang dilihat, didengar
dan disentuh atau diraba, ketiga cara menyerapa informasi itu disebut modalitas
mengolah informasi yang merupakan proses kerja internal saraf otak, tidak dapat
belajar adalah kombinasi dari bagaimana anak dapat menyerap dan mengantar
pelajaran di sekolah dan siswa dapat menyebab informasi yang diterima melalui
apa yang dilihat, di dengar dan disebtuh/ diraba. Ketiga cara menyerap tersebut
disebut Modalitas.
4. Hasil Belajar
kemampuan yang dimiliki tiap siswa tentu berbeda karena pengalaman belajar
yang dialami antara siswa atau dengan siswa lain yang berbeda.
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Pencapai itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hal itu
21
Menurut Dimyati danMudjono (1999 : 44) hasil berlajar merupakan hal
yang dapat di pandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembagan mental yang lebih baik bila di
bandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa yang mencakup aspek kongnitif,
Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum
mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh
sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada
Teori kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut
sebagai model perseptual, yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa
22
objek. Teori kognitif menyatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Hal ini diterapkan melalui
untuk mengembangkan pendidikan : Murid akan belajar dengan baik apa yang
mereka mau dan perlu ketahui. Mengetahui bagaimana cara belajar lebih
dengan lebih baik dalam lingkungan yang tidak mengancam dari teori
23
Berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
berusaha sebaik mungkin mengajar atau bahkan sudah hafal huruf A sampai Z di
dalam membaca, maka siswa itu belum bisa dikatakan belajar. Ia dikatakan telah
belajar apabila ia menunjukkan suatu perubahan dalam tingkah laku (dari tidak
bisa menjadi bisa membaca). Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda
dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang
24
memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya.
Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui
dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman
konstruksi aktif yang dibuat siswa. Jika seseorang tidak aktif membangun
Pengetahuan juga bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu proses
Pendidikan berasal dari kata didik berarti yang memelihara dan memberi
latihan. Hal ini diperlukan adanya ajaran,tuntutan dan pimpinan mengenai ahklak
25
Menurut Robert (2003:621) dalam bukunya yang berjudul: Sejarah
pengubahan sikap dan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,dalam arti
pengetahuan. Dalam arti yang luas pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-
hidup manusia. Karena itulah kita diharapkan untuk mampu mengadakan refleksi
jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sehingga orang tua tidak
boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab orang lain.
pendidik, sebagai pendidik merupakan suatu perbuatan sosial yang mendasar untuk
pertumbuhan atau perkembangan anak didik menjadi manusia yang mampu berpikir
dewasa dan bijak. Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak
berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu
proses pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-
kehidupan anak dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima
26
anak adalah dalam keluarga. Pendidikan merupakan suatu usaha yang terletak pada
seseorang untuk membina dan mengembangkan diri individu sesuai dengan nilai-
nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain
pendidikan adalah suatu pembinaan yang dimiliki oleh orang dewasa kepada
seseorang yang belum dewasa agar ia mencapai kedewasaan. Sebab semua orang
yang hidup di dunia ini tentu saja belumlah sempurna maka dari sini penulis sangat
yakin bahwa semua orang selalu memerlukan pertolongan atau bimbingan dari orang
lain, terutama dari keluarganya sendiri maupun dari orang lain sehingga dapat
menyempurnakan diri dengan orang yang lebih berpendidikan dan orang yang lebih
dewasa.
2.2.1 Anak
tua.Dan juga anak sebagai titipan, ini harus dijaga dan dididik sebaik mungkin.
Anak adalah buah hati dari cinta yang terdalam antara pasangan suami-istri yang
hidup bersama dalam perjanjian yang akan setia sampai hayal hidup. Dan
membentuk sebuah keluarga. Di dalam keluarga ini terdiri dari, ayah,ibu, dan anak
sehingga menjadi masyarakat kecil. Dalam kehidupan anak bukan statis melainkan
dinamis. Yang dinamis dari tahap ketahap berkembang hingga sampai dewasa.
27
3. Belajar melalui pemecahan masalah, jadi belajar harus memecahkan
2.2.3 Lembaga-LembagaPendidikan
Pendidikan yang tidak formal pendidikan yang diberikan oleh para orang tua yang
biasa kita sebut keluarga. Lembaga pendidikan formal. Pendidikan yang resmi, yang
selalu dilakukan disekolah formal serta pendidikan ini selalu berjalan dalam segala
aturan yang berlaku di sekolah tersebut. Lembaga pendidikan non formal. Lembaga
pendidikan ini dilakukan dimasyarakat serta pendidikan ini tidak berdasarkan aturan
pendidikan tertua atau terutama, sebab anak terutama di didik dalam keluarganya
28
sendiri yakni dari kedua orang tuanya sendiri untuk bertanggungjawab
besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga, sehingga pendidikan yang
paling banyak diterimah oleh anak adalah dalam keluarga. Dengan demikian
keluarga tempat dimana anak-anak menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Keluarga
juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk
keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti
Dasar- dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi
29
c) Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan
yang bergabung bagi kehidupan anak, sehingga bila anak telah dewasa akan
mampu mandiri.
minum agar ia dapat hidup dengan tenang dan terteram dalam kehidupanya.
tentang hal-hal yang baik kepada anaknya maka anak lebih teguh dengan
berjalan dalam segala aturan. Dengan demikian anak, tidak semua diatur oleh
orang tua melainkan sekolah atau guru untuk mendapatkan pendidikan yang lebih
luas.
serta menanamkan modal pendidikan dengan baik pada anak didik tersebut.
30
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan maka anak dapat
dalam keluarga. Di samping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak
teratur.
a) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
lain-lain.
pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuannya,
diluar sekolah menyediakan peluang yang amat banyak untuk melaksanakan tugas
Sebab diluar sekolah atau masyarakat jauh lebih banyak peluang untuk
31
Dari teori di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kita masih lebih
mengambil insiatif memperbaiki pendidikan tanpa terlalu terikat oleh birokrasi, hal
ini terjadi, misalnya dengan memusatkan perhatian pada kepentingan rakyat kecil,
1. Penerimaan
Dalam konteks ini penulis dapat menyatakan bahwa orang tua harus
menerima keberadaan anak apa adanya, tanpa syarat apapun. Penerimaan total
orang tua terhadap anak-anak memberikan rasa percaya diri yang tinggi kepada
dirinya. Sebaliknya, seorang anak yang tidak diterima secara penuh oleh orang
Menurut penulis bahwa hubungan atau ikatan batin yang kuat antara orang
tua dan anak-anak menciptakan rasa aman secara emosi, tenteram dan mereka
bahagia menjadi dirinya. Hubungan atau ikatan batin ini akan terbentuk jika
Selain itu, hubungan atau ikatan batin yang kuat terbentuk pula dengan andanya
rasa saling percaya, keterbukaan dan saling menghargai. Orang tua yang
32
menanamkan rasa percaya pada anak menyebabkan mereka lebih berani
orang tua mudah mengikuti perkembangan anak, di dalam maupun di luar rumah.
Sedangkan anak yang dihargai, maka mereka akan mengapresiasikan hal yang
3. Dukungan
Menurut penulis bahwa orang tua harus menghargai dan menghormati anak
menjadi diri sendiri dan mandiri dan bukan dipaksakan untuk menjadi seperti
orang tuanya.
Seorang anak akan efektif jika minimal ada satu orang yang berdiri di
belakang mereka. Maksudnya, selalu ada orang yang siap memberikan dukungan
sayang kepada anak-anak kita, sehingga keluarga kita termasuk golongan orang-
orang yang pengasih dan penyayang. Dan semoga anak-anak kita menjadi anak
mendongeng sebelum tidur, pergi bersama di akhir pekan, atau pesta perayaan
ulang tahun anggota keluarga. Kalau belum, mulailah dari sekarang. Kebiasaan
33
2. Meluangkan Waktu Untuk Bersama Dengan Anak
suatu tempat. Bisa juga hanya di rumah kemudian melakukan kegiatan bersama
seperti main atau masak. Meluangkan waktu untuk anak sama pentingnya
Keluarga
keluarga. Kalau makan malam tak memungkinkan, bisa juga diganti dengan
Menurut penulis bahwa orang tua jangan hanya bertanya dengan pertanyaan
benaratau salah. Tanyakan, apa yang mereka inginkan untuk mengisi akhir
Menurut penulis bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para
orang tua untuk mempererat hubungannya dengan anak adalah sebagai berikut:
Untuk menjadi orangtua yang ideal, yang pertama kali harus dilakukan
adalah menjalin hubungan yang baik antara suami dan isteri. Karena, biasanya
anak-anak selalu memperhatikan hubungan yang terjadi pada orang tuanya. Jika
hubungan antara suami dan isteri tidak baik maka besar kemungkinan hubungan
34
antara orangtua dan anak juga akan menjadi tidak baik. Dengan kata lain orang
tua dituntut untuk selalu bersikap dan berperilaku yang baik dihadapan anak-
anaknya.
Komunikasi yang baik memerlukan waktu yang berkualitas dan ini yang
kadang tidak dipikirkan oleh orangtua. Tak sedikit orang tua yang meyakini
bahwa yang penting adalah kualitas bukan kuantitas. Padahal dalam hal
yang berkualitas bagi anaknya, maka itu berarti ia sudah mengasihi dan
memperhatikan anaknya.
Para orangtua jangan tunggu sampai anak bermasalah. Setiap kali ada
sini tidak sekedar basa-basi menanyakan apa kabarnya hari ini. Akan tetapi
sebaiknya orang tua juga bisa menyelami perasaaan senang, sedih, marah
4. Menghargai Anak
posisikan dirinya sebagai sosok yang dihargai dan sederajat. Dalam beberapa hal
tertentu ada yang lebih diketahui anak ketimbang orang tua. Jadi, ada baiknya
orang tua pun belajar untuk menghargai dan mendengarkan pendapat anaknya.
Ada sebagian orang tua yang begitu mementingkan materi (uang,harta benda)
sehingga tidak pernah ada waktu yang disediakan bagi anak atau bahkan ada
35
yang tidak sungkan-sungkan mempertaruhkan nilai moral dan harga diri demi
kejahatan lainnya. Hal-hal ini akan membuat anak memiliki konsep yang salah
terhadap nilai seorang manusia. Dia akan bertumbuh menjadi seorang yang lebih
menghargai materi dari pada harga dirinya, atau harga diri orang lain. Materi
Setelah dia dewasa, dia akan lebih mencintai uang dari pada mencintai
orang tua; lebih mementingkan uang dari pada harga dirinya atau nyawanya dan
tidak pernah akan belajar menghargai manusia lebih dari pada materi dan harta
5. Mengerti Anak
dan apa dalihnya. Mengenali apa yang menjadi suka dan duka, kegemarannya,
Hubungan yang erat dapat mempersempit jurang pemisah antara orang tua
dan anak. Dengan demikian anak mau bersikap terbuka dengan menceritakan
seluruh isi hatinya tanpa ada yang ditutup-tutupi di hadapan orang tua.
Pengalaman adalah guru terbaik. Namun jarang sekali orang tua yang mau
belajar fakta-fakta hidup yang sebenarnya. Selain itu anak akan diajar untuk
36
terbuka karena orang tua berani untuk terbuka karena orang tua berani untuk
membuka dirinya.
Keterbukaan adalah salah satu syarat mutlak untuk menciptakan watak cinta
kasih. Karena kasih itu jujur dan terbuka, berani mengaku salah, dan rela
baik atau buruk, memiliki pelajaran yang sama berharganya bagi anak-anak.
dihargai, dicintai. Plus, mereka akan tahu menghargai dan mencintai kehidupan
kedekatan fisik dengan anak. Anak akan merasakan kasih sayang dan kehangatan
orang tua bila ayah atau ibunya mau melakukan hal-hal tersebut.
Kedekatan hubungan antara orang tua dengan anak tentu saja akan berpengaruh
secara emosional. Anak akan merasa dibutuhkan dan berharga dalam keluarga,
dibutuhkan dalam segala hal. Sebaliknya, hubungan yang kurang harmonis antara
orang tua dan anaknya berdampak buruk terhadap perkembangan anak. Tidak
jarang anak terjerumus ke hal-hal negatif dengan alasan orang tua kurang
8. Dengarkan Anak
Orang tua sebaiknya belajar untuk menjadi pendengar aktif bagi anaknya.
Dengan demikian anak akan tahu bahwa orang tua mampu memahaminya seperti
37
yang mereka rasakan. Bukan seperti yang dilihat atau disangka orang tuanya.
Cara ini akan membuat anak merasa penting dan berharga. Selain itu anak akan
belajar untuk mengenali, menerima dan mengerti perasaan mereka sendiri, serta
memberikan nasihat mengguruti dan menuntut sang anak mendengarkan, taat dan
Akibatnya tidak sedikit anak yang tertekan main pintu belakang, diam-diam
tuanya, karena mereka merasakan haknya untuk berbicara dan didengar telah
sehat pada anak, khususnya memiliki watak dan pribadi yang tahu mencintai dan
menghargai orang lain, maka adalah mutlak orang tua harus menghargai hak anak
untuk berbicara dan didengarkan. Memang tidak mudah, namun tidak berarti
mustahil bukan? Orang tua perlu menyediakan waktu untuk mendengarkan anak-
perhatian serta memandang matanya. Setelah itu barulah orang tua mengarahkan
38
9. Tanamkan Pola Asuh yang Tepat dan Kasih yang Nyata
mengetahui tahap perkembangan anak maka orang tua diharapkan akan dapat
memberikan pengasuhan yang tepat bagi si anak. Cinta kasih bukanlah kata
benda, melainkan kata kerja. Dengan kata lain, cinta kasih haruslah dipraktekkan
dalam perbuatan-perbuatan baik dan nyata. Kasih tidak ada gunanya jika hanya di
bicarakan, di diskusikan dan diperdebatkan. Orang tua yang ingin anaknya kelak
baik kepada anak-anaknya sejak umur dini. Untuk itu seringkali dibutuhkan
kerelaan untuk berkorban bagi anak-anak bukan saja secara materi yang lebih
seorang yang berjiwa besar dan berhati lembut dan berwatak rela untuk menolong
siapa saja yang membutuhkan. Kelak anak akan sangat berterima kasih kepada
orang tuanya dan akan sangat mencintai mereka, serta menjadi berkat bagi
10. Disiplin
Penerapan disiplin di dalam keluarga bisa dimulai dari hal-hal kecil dan
menyimpan sesuatu pada tempatnya dengan rapi. Lantaran itu anak pun perlu
diajarkan membuat jadwal harian sehingga bisa lebih teratur dan efektif
mengelola kegiatannya.
kebutuhan dan kondisi anak. Anak dengan kondisi lelah, umpamanya, jangan
39
lantas dimintai mengerjakan tugas sekolah hanya karena saat itu merupakan
Orang tua juga bisa menerapkan konsistensi sikap, misalnya anak tak
boleh minum air dingin kalau sedang terserang batuk. Tapi kalau anak dalam
keadaan sehat ia boleh-boleh saja. Dari situ ia belajar untuk konsisten terhadap
sesuatu. Yang penting setiap aturan mesti disertai penjelasan yang bisa dipahami
anak, kenapa ini tak boleh, kenapa itu boleh. Lama-lama, anak akan mengerti atau
terbiasa mana yang boleh dan tidak. Orang tua juga sebaiknya konsisten jangan
sampai lain kata dengan perbuatan. Misalnya, ayah atau ibu malah minum air
anak yang sering dicurigai biasanya karena pernah berdusta atau melakukan
mencoba berubah dan melakukan hal-hal yang benar, namun orang tua tidak
Sebaliknya jika orang tua mengenal ketidak sempurnaan manusia, ia akan belajar
anaknya sepenuhnya. Hal ini akan membuat anak merasakan dicintai, diterima
kepahitan atau kebencian atau luka-luka batin akan sembuh dan digantikan
dengan suka cita, dami, rasa aman, penuh semangat, dan percaya diri. Semua ini
40
12. Prinsip - prinsip belajar
Agus Suprijono (2011: 4) berpendapat bahwa prinsip belajar itu ada tiga:
proses yang terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai
supaya anak dapat mencapai hasil yang baik. Disamping itu dalam belajar harus
berbeda satu dengan dengan yang lain. Sehingga hal itu akan membantu anak
41
BAB III
METODE PENILITIAN
Untuk mencapai sasaran yang tepat dalam penulisan proposal penelitian ini
diperlukan suatu metode tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan
proposal penelitian ini adalah metode yang ditetapkan dalam pedoman penulisan
proposal penelitian oleh Instituto Superior Cistal ( ( ISC ) pada tahun 2014.
yang berjudul : Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak di Desa Tirilolo
Kampung Lutu Mutu Baucau Kota, yang hendak dipaparkan adalah sebagai berikut :
terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang melainkan juga obyek dan benda-benda
alam yang lain dan jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari,
42
tetapi meleputi seluruh karakteristik atau sifat yang memiliki oleh subyek atau
obyek itu.
obyek penelitian yang diteliti pada penelitian. Dengan demikian yang ditentukan
adalah keseluruhan anak-anak di kampung Lutu Mutu yang terdiri dari 374 anak
Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh obyek peneliti
tidak mungkin menpelajari semua yang ada karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu Maka peneliti memilih 10 orang. 3 orang (tiga) dari anak atau siswa,
5 (lima) dari orang tua dan 2 orang dari guru untuk mewakili seluruh anak di
- Peneliti
- Hp Recorder
Untuk memperoleh data yang cukup dan jelas sesuai dengan permasalahan
a. Metode Observasi
melihat dari dekat keadaan obyek penelitian. Penelitian dengan cara ini
43
kurikule. Penelitian mengunakan cara ini dengan alasan untuk melihat
lingkungan keluarga pada saat penelitian di lokasi tersebut. Cara ini dapat
dalam objek yang akan diteliti (Sutrisno Hadi, 1989: 136). Peneliti melakukan
lain:
1. Mengamati kegiatan orang tua dan anak anak baik didalam proses
mutu desa Tirilolo untuk mendapat data tentang gambaran umum lokasi
penelitian.
pendididkan anak anak serta hal-hal lain yang relevan dengan penelitian
ini.
b. Metode Wawancara
pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan jalan tanya jawab
dengan responden. Teknik ini merupakan cara utama pengumpulan data dalam
44
penelitian kualitatif. Teknik ini sangat penting untuk mengali apa saja yang
pertanyaan yang telah disiapkan kepada orang tua dan anak anak di
c. Metode Dokumentasi
data berdasarkan dokumentasi yang dalam arti sempit berarti kumpulan data
mendapatkan data tentang letak geografis, jumlah kepala keluarga dan anak
anak keadaan anak keadaan sarana prasarana yang ada di desa Tirilolo
a. Reduksi Data
Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian laporan yang
dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya ( melalui proses
45
setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak diperlukan
b. Penyajian Data
data kedalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih
direduksi.
c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema,
46
BAB IV
Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh
kata Tirilolo adalah sebagai berikut; Tiri artinya mengambil keputusan, Lolo arti
benar. Jadi Tirilolo artinya mengambil keputusan yang benar. Jadi desa Tirilolo di
dirikan pada zaman kolonial Portugis bisa dikatakan bahwa desa Tirilolo sudah tua
usianya. Tidak ada kejelasan tanggal dan tahun berapa desa Tirilolo di dirikan,
namun sesuai dengan informasi dari kepala desa (Liurai)Tirilolo yaitu Sr. David
Lopes Belo bahwa walaupun Beliau tidak mengetahui secara mendetail namun ia
mengetahui susunan Kepala Desa dari pertama sampai sekarang. Inilah daftar nama-
nama kepala desa Tirilolo; Belmiro Belo, Manuel da Conceio Mira Belo,Periode
1938-1975. Kemudian Beliau di bunuh di Aileu pada tahun 1975 Julio da Piadade
47
didasarkan pada Belis atau Fetosi-Uma-Mane. Sehingga pemerintah Portugis
Secara geografis kampung lutu mutu memiliki batas-batas wilayah antara lain
2. Keadaan Demografis
jiwa dengan jumlah 142 kepala keluarga dari 7 bairo, maka total penduduk menurut
peneliti bahwa yang berjenis kelamin putra terdiri dari 368 jiwa dan yang berjenis
kelamin putri terdiri dari 352 jiwa. Untuk lebih jelas tentang jumlah penduduk akan
keluarga
1 Lutu mutu 26 18
2 Watulete knua 18 13
3 Bugaiti 18 13
4 Mata Buu 24 17
5 Marabubu 22 15
6 Caiwa 18 13
7 Fof 16 11
Total 142 100 %
Sumber :Data monografi Suco Tirilolo Kampung Lutu Mutu 2010-2015
48
Tabel 2. komposisi Penduduk Kampung Lutu Mutu menurut jenis
kelamin.
N RT / RW Jenis Kelamin
o
Putra Putri Jumlah Persentas
e (%)
1 Lutu mutu 55 60 115 16
2 Watulete 45 43 88 13
knua
3 Bugaiti 60 55 115 16
4 Mata Buu 45 47 92 13
5 Marabubu 45 55 100 14
6 Caiwa 55 50 105 14
7 Fof 50 55 105 14
Total 355 365 720 100 %
Sumber : Data monografi Suco Tirilolo Kampung Lutu Mutu 2010-2015
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa kampung Lutu Mutu jumlah penduduknya
sangat cukup, bila kita bandingkan dengan tahun-tahun lalu. Maka lapangan kerja
yang disediakan sangat terbatas hingga ada dampak terhadap proses penyelengaraan
pembangunan di kempung lutu mutu kurang berjalan dengan baik, terlebih dahulu
49
Dari tabel diatas dapat di jelaskan bahwa masyarakat di kampung lutu mutu adalah
persentase 61 % oleh karena itu perlu perhatian yang lebih besar di bidang pertanian
Tabel tersebut di atas dapat menunjukan bahwa pada dasarnya anak di kampung lutu
mutu kebanyakan bersekolah, untuk itu perlu ada perhatian khusus di bidang
untuk bisa berpartisipasi dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan tolak ukur
yang sangat penting untuk mengandalkan kekuatan sesuai dengan tuntutan yang
Desa Tirilolo Kecamatan Baucau Kota, Kabupaten Baucau dapat dilihat pada tabel
50
Table 5. komposisi anak berdasarkan usia (12-16)
Desa Tirilolo yaitu 374 anak atau siswa . Dari keseluruhan anak tersebut penulis
mengambil 3 anak yang mewakili seluruh anak di kampung Lutu Mutu dapat
Tujuan dari pengolahan data yang ditemukan dalam penelitian di lapangan oleh
pembahasan dan analisis. Dengan semua hal yang ada, maka langkah selanjutnya
Setiap data yang disajikan berikut ini merupakan hasil wawancara yang
diperoleh dari 10 responden atau informen yaitu 5 orang tua 2 orang guru dan 3 dari
anak, yang sesuai dengan situasi actual di lapangan. Maka dari itu berikut ini
51
penulis dapat menguraikan secara berurutan hasil wawancara sesuai dengan
52
4.1.4. Pendidikan Anak
Dalam pendidikan anak merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh orang
tua untuk ikut serta mendorong terciptanya generasi penerus yang pintar. Untuk
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka untuk dapat mengetahui penigkatan
mutu pendidikan anak di kampung Lutu Mutu desa Tirilolo dapat diwakili oleh 7
informen atau responden yang diwawancarai. Untuk lebih lengkap penulis sajikan
53
Penyajian data observasi
lebih dekat pada setiap aktivitas yang dilakukan oleh orang tua. Karena itu, berikut
ini disajikan juga data yang sesuai dengan hasil penelitian terhadap obyek dari
penelitian ini, yaitu pada orang tua dari anak-anak kampung Lutu Mutu Suco
Tirilolo. Di mana data pengamatan tentang peranan orang tua dalam Pendidikan
dan keluarga.
3. Fungsi dan tugas dari orang tua dan keluarga Berjalan sebagimana
mestinya
Data: Observasi
54
4.2. Analisa Data
Pada bagian ini penulis akan mengemukakan data-data yang diolah secara
kualitatif. Sebelum membahas variabel dan sub-sub variavel di bawah ini perlu
Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
penelitian.
Setiap veribel akan disertakan indicator, yaitu varibel peranan Orang Tua
membahas sub-sub bab seperti, perhatian orang tua pada kegiatan belajar anak, di
rumah. Sementara variable pendidikan Anak akan membahas Sub-sub antara lain
Dari hasil penilitian yang telah dilakukan oleh peniliti tentang perhatian orang
tua dalam meningkatkan Pendidikan Anak diperoleh data , dan yang lebih
55
Tabel di atas menunjukan bahwa dari 7 informen yang diwawancarai semua
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua merupakan bagian yang tidak
anak. Orang tua mempunayi peranan untuk membimbing dan memngarahkan anak
menuju kedewasaan. Hal tersebut sudah menjadi tugas dan tangungjawab orang tua
di rumah untuk membimbing anak-anak menjadi anak yang baik dan berdisiplin.
Perkembangan anak di rumah dalam perhatian dan tangungjawab orang tua untuk
bimbingan dan arahan yang diperoleh di rumah, dan memberikan Ilmu Pengetahuan
yang belum mereka peroleh selama berada dalam bimbingan orang tua di rumah.
Untuk itu kerja sama antara orang tua dan guru dalam memberikan bimbingan
Penelitian bentuk-bentuk perhatian orang tua dalam pendidikan anak dapat dilihat
56
Tabel 11: Bentuk-bentuk perhatian orang tua
Berdasarkan data yang tertera pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa
bentuk-bentuk perhatian orang tua dalam pendidikan anak sangat penting, hal
ini dapat dibuktikan oleh orang tua dalam pendidikan anak wawancara,
yang dilakukan oleh para orang tua dalam pendidikan anak adalah dilakukan
memberikan nasehat.
bentuk-bentuk perhatian yang hendak diberikan oleh orang tua terhadap anak.
Dalam hala ini mendampingi anak yang diharapkan dapat membantu anak
dalam meningkat pendidikan anak, dengan perhatian yang diberikan oleh orang tua
dapat memberikan evaluasi tentang memahami bentuk atau arti pendidikan. Seperti
57
hasil yang diperoleh dalam penelitian , di mana dari 5 orang yang ditanya, 71%
dapat diperoleh bahwa orang 5 atau 71% mengemukakan atas inisiatif orang tua,
program.
teknologi, di mana pada zaman sekarang, anak-anak lebih suka pada bacaan
yang menurut modern. Untuk itu inisiatif dari orang tua dalam menuntun dan
yang harus dilakukan. Dengan demikian jelas bahwa dalam pembinaan yang
pendidikan anak.
anak yang diperoleh dari 10 informen, 7 orang (70%) mengatakan bahwa sering
58
Tabel 12: Keterlibatan Dalam Pendidikan anak
Keterlibatan dalam
Total 10 100%
merupakan hal yang terpenting yang perlu diperhatikan bersama. Karena itu
anak harus diberi kesempatan dan peluang untuk sering terlibat aktif dalam
kegiatan nyata baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini terbukti dari
membawa perubahan pada diri anak dan bentuk perubahan tersebut adalah
diprogramkan.
59
d. Faktor Pendorong keterlibatan Anak dalam pendidikan
Berikut ini uraian data tentang factor pendorong keterlibatan anak dan
persyaratan
Dari tabel ini diperoleh data adalah 6 orang atau 60% mengatakan factor
tua dan guru sedangkan 4 orang atau 40% mengatakan keterlibatan anak
pendidikan anak adalah dorongan yang dilakukan oleh orang tua di rumah
maupun guru di sekolah. Faktor pendorong ini sangat penting di mana, anak
berupa pujian, hadiah dan lain sebaginya yang dipercayakan oleh sekolah. Hal
60
ini tidak hanya dilakukan orang tua di rumah, tetapi agar lebih baik lagi
untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian kegiatan pembinaan guna
dianalisa bahwa orang tua di kampung Lutu Mutu Desa Tirilolo telah
menjalankan fungsi orang tua sebagimana mestinya. Hal tersebut dapat dilihat
dari keaktifan orang tua sesuai dengan pengamatan penulis secara lengkap
kurikuler maupun extra kurikuler. Selain itu, dari aspek keterlibatan anak lebih
kampung Lutu Mutu Desa Tirilolo dapat secara penuh mengikuti semua kegiatan
: orang tua ( Bapak, Ibu dan anak ). Dalam hubungan fungsi dan tugas. Dari
61
dari hasil observasi penulis, dapat dianalisa bahwa walaupun banyak tantangan
yang dihadapi pada era yang modern dengan kemajuan teknologinya, anak-
anak sekolah di kampung Lutu Mutu tetap membuka dirinya dengan mengikuti
kegiatan belajar bersama baik itu kegiatan kurikuler maupun extra kurikuler di
mana dan kapan saja atau yang biasa dikenal dengan pendidikan formal dan
non formal.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa orang tua telah memberikan
dari peranan orang tua dalam pendidikan anak, perlu diperbaiki dan
ditingkatkan pada masa-masa yang akan dating. Alasannya agar anak tetap
Lutu Mutu desa Tirilolo, penulis dapat menarik kesimpulannya, bahwa orang
keterlibatan anak untuk aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar agar
dapat meningkatkan pendidikan pada diri anak itu sendiri. Karena itu penulis
62
4.2.2. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan meguraikan hubungan antara variable dan
lapangan.
Ada dua variable yang akan ditelah dalam penelitian ini antara lain
Variabel Peranan Orang Tua, dan Variabel Pendidikan Anak. Dari hasil
analisa diperoleh bahwa Peranan orang tua dalam pendidikan anak saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lain, dan tidak dapat dipisahkan. Hal
peranannya sebagai orang tua dan sekaligus sebagai pendidik pertama dan
utama, maka dari itu tidak memberikan pengaruh yang positif bagi
Orang tua merupakan dua pihak yang mempunyai andil besar dalam
63
berasumsi bahwa orang tua dan guru cukup berperan dalam meningkatkan
Berangkat dari hasil penelitian bahwa orang tua cukup berperan dalam
pembinaan dan peningkatan pendidikan anak, seperti belajar bersama, les, dan
sebagainya. Jadi pendidikan anak dapat ditingkatkan karena adanya peran yang
dimainkan oleh masing-masing elemen, seperti orang tua di rumah dan guru
untuk mendidik dan mengarahkan anak sepenuhnya berada pada dua elemen di
atas.
dan kehidupan anak-anak di rumah dari kecil sampai dewasa, sehingga orang
mana dari orang tua memberikan jawaban bahwa mereka selalu memberikan
tua.
64
Pada kondisi tersebut di atas dapat dipertegas mengenai asumsi umum
bahwa keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama bagi seorang anak
anak, dalam keluarga anak dapat belajar cara bertingkah laku dan bertutur
kata yang baik serta menghargai dan mencintai orang lain di dalam
masyarakat. Orang tua hadir sebagai model dalam keluarga bagi pembentukan
pribadi anak, karena keluarga sebagai pendidik kecil yang menjadi pusat
pendidikan dan pembinaan yang pertama. Keluarga sebagi bagian dari sekolah
dan gereja yang mempunyai kewajiban untuk membina anak, agar memiliki
itu seorang guru mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan mutu
pengunaan metode yang baik agar anak dapat memahami dan menerapkan isi
sehari-hari yaitu perubahan dalam tingkah laku dan perbuatannya, dimana anak
yang malas menjadi rajin, yang nakal menjadi baik. Seseorang yang berperan
65
hidup sehingga pengalaman itu menjadi nyata dalam kehidupan anak didik.
mengajar anak.
pendidikan anak-anaknya.
anak dilibatkan dalam kegiatan peningkatan pendidikan. Hal ini dapat dilihat
dari hasil penelitian, 60% paling banyak mengungkapkan bahwa anak sering
terlibat dalam kegiatan peningkatan mutu pendidikan anak, paling sedikit 40%
kampung Lutu Mutu desa Tirilolo, perlu terlibat dalam segala kegiatan yang
sekolah.
66
Factor-faktor yang dapat mendorong anak-anak adalah yang pertama
dorongan orang tua dan keluarga,( extrensic factor) sedangkan kedua adalah
timbul dari hati anak itu sendiri (intrinsic factor ). Dorongan tersebut adalah
berupa ajakan, ijin dan paksaan dari orang tua, motivasi dari orang tua dan
keluarga serta kemauan dari anak itu sendiri untuk belajar. Selain dari factor
dorongan ada juga factor lain yang iktu mempengaruhi, peranan guru,
keluarga lainnya lingkungan dan lain-lain yang terdiri dari 20% . Maka
disimpulkan bahwa orang tua merupakan pendidik pertama dan utama yang
untuk mengikuti kegiatan proses belajar mengajar baik kerikuler maupun extra
pendidikan anak.
4.3. Responden
67
JAWABAN RESPONDEN
Agama : Katolik
Sebagai chefe suco selama ini saya mejalankan tugas saya dengan baik
Suco saya menjalan saya menjalankan tugas tida terlepas dari peraturan pemerintah
pusat, dimana semua program yang direncanakan selalu melibatkan anak muda
Responden (2)
Agama : Katolik
68
Sebagai Chefe Aldeia dan juga selaku orang tua keterlibatan pendidikan anak
biladirasakan oleh masyarakat dan bisa dinikmati semua oleh semua orang dan turut
Responden (3)
Jabatan : Professora
Agama : Katolik
Peranan sebagai seorang guru terhadap pendidikan anak sangat penting karena
guru sangat bertangung jawab berat terhadap pendidikan anak, maka seorang guru
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peranan guru sangat penting
dalam pendidikan anak karena gurulah sebagai penunjuk jalan untuk membuka
Responden (4)
69
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Estudante
Agama : Katolik
Peranan sebagai pelajar dan sebagai individu yaitu memjalankan tugas atau
tertentu sekolah dan mejalankan kewajibannya yaitu harus belajar tertib pada waktu.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai pelajar dan individu
harus mematuhi peraturan sekolah dan menjalankan tugasnya sebagai pelajar dan
Responden (5)
Jabata : Pegawai
Agama : Katolik
Menurut pendapat saya peranan sebagai orang tua dalam pendidikan anak sangat
penting karena orang tua adalah salah satu faktor pendukung terkuat dalam keluarga
yaitu dilihat dalam berbagai segi sepertai makan,pakaian ekonomi dan lain
sebagainya.
Dari pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa sebagai orang tua secara individu
70
Responden (6)
Jabatan : Pegawai
Agama :katolik
pendidikan anak, karena pendidikan sangat penting bagi anak dimana pendidikan
nonformar yang anak dapat di rumah kurang terbatas atau kurang mencukupi.
Maka dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah motor
Responden (7)
Agama : Katolik
Peranan orang tua dalam pendidikan anak dan saya sebagai orang tua
mengatakan pendidikan itu sangat penting karena anak adalah tulang pungung
bangsa dan Negara maka anak sangat membutuhkan pendidikan dalam hidupnya.
71
Dari pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa dalam peranan orang tua sangat
penting dalam pendidikan anak maka orang tua berpartisipasi secara aktif bersama
Responden (8)
Jabatan :Professora
Agama : Katolik
Berdasatkan pedapat saya sebagai seorang guru kewajiban saya yaitu taat pada
aturan sekolah yang dikeluarkan dan juga sebagai seorang pengajar harus mengajar
yang baik supaya anak dapat diterima dan dimengerti selain itu guru juga harus
mempunyai ikatan yang kuat dengan orang tua anak atau kerja sama antara orang
Responden (9)
Jabatan: Estudante
Agama : Katolik
72
Sebagai seorang pelajar kewajiban saya yaitu belajar yang banyak untuk
mencapai perestasi yang baik demi masa dapan yang saya harapkan atau impikan
Dari pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa sebagai seorang pelajar tidak usah
membuangkan waktu ke hal-hal yang tidak berarti atau tidak bergunak gunakanlah
Responden (10)
Jabatan : Estudante
Agama : Katolik
Peranan saya sebagai seorang pelajar yaitu menjalankan semua aturan dan
mentaati semua norma yang ada, baik di rumah maupun disekolah karena tangung
jawab saya sabagai seorang pelajar maka tunjuk keateladanan kepada orang yang
terhadap seorang yang lebih dewasa itu suatu tanggung jawab yang besar karena
73
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
terorganisir dalam proses perubahan sikap dan tingkah laku anak dalam usaha
ini dapat membentu orang untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada
diri seseorang dan melalui pendidikan juga seseorang dapat membentuk diri
menjadi orang yang berdisiplin dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain pendidikan sebagai suatu usaha untuk membentuk sikap dana tingkah
anak melalui lembaga pendidikan, orang tua juga mempunyai peranan untuk
membina dan membentuk sikap dan tingkah laku anak, karena orang tua
anaknya.
orang tua dalam meningkatkan mutu pendidikan anak di kampung Lutu Mutu
74
peran yang positif dalam meningkatkan mutu pendidikan anak di kampung
5.2. Saran.
Berikut ini penulis sampaikan usul dan saran untuk diperhatikan oleh
pendidikan anak secara umum dan secara khusus peningkatan mutu pendidikan
1. Orang tua
intelektual maupun secara moril pada usia dini, baik di rumah di lingkungan
dan dimana saja berada, agar anak tidak goyah dalam menghadapi berbagai
godaan atau tantangan yang datang bertubi-tubi di zaman yang modern ini.
terhadap segala kegiatan pada masa-masa sekarang dan yang akan dating.
2. Anak-anak
Anak sebagai generasi penerus bangsa yang mau tak mau akan melanjutkan
roda pembangunan pada masa yang akan datang, maka diharapkan mampu
mempersiapkan diri secara fisik moril dan intelektual, dan agar tidak
75
3. Masyarakat Umum
76
DAFTAR PUSTAKA
Remadja Karya.
Ign.Sumarya SJ. 2003. Belajar dari Orangtua dan hidden curriculum. Diakses
www.google.com./artikel/34-5-9-7-2011
77
Dewantara, Bambang S. 1989 100 tahun KI Hajar Dewantara: Garuda
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
78
LAMPIRAN II Struktur Organisasi Suco Tirilolo
Wanita
79
80