Anda di halaman 1dari 9

Pentingnya Pendidikan Dalam Keluarga Dan

Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Latifatul Mawaddah
221101010018
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Berau
Jln. Jendral Sudirman

Abstrak

Penelitian ini akan membahas tentang seberapa penting pendidikan dalam keluarga dan
bagaimana peran orang tua dan keluarga terhadap pendidikan seorang anak. Pendidikan adalah hal
yang sangat penting bagi keluarga. Melalui pendidikan, anak-anak dapat memperoleh keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di kemudian hari. Keluarga adalah lingkungan
belajar pertama dan terpenting bagi anak-anak, dan orang tua memiliki peran yang sangat besar
dalam mendukung dan mempromosikan pembelajaran anak-anak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan dalam keluarga
dan anak serta bagaimana peran orang tua dan keluarga terhadap pendidikan dan perkembangan
anak. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu mengumpulkan
data dari berbagai sumber. Metode ini bertujuan untuk memahami fenomena yang di alami oleh
subjek penelitian,
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan anak-anak.
Mereka dapat melakukannya dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang aman dan
mendukung di rumah, mendorong anak-anak untuk bertanya dan mengeksplorasi minat mereka,
serta membantu mereka mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan cinta akan belajar. Orang
tua juga dapat terlibat dalam pembelajaran anak-anak dengan menunjukkan minat aktif dalam apa
yang anak-anak pelajari, bertanya tentang pekerjaan sekolah dan proyek mereka, serta menghadiri
acara sekolah seperti konferensi guru dan rumah terbuka.

Kata kunci: Pendidikan, Keluarga, Orang tua, Peran, dan Anak.


Pendahuluan

Sebagai seorang siswa, kita pasti hubungan antara anggota keluarga, teman dan
menginginkan masa depan yang cerah dan orang lain, pendidikan dalam keluarga juga
memiliki kehidupan yang sukses dan bertanggung jawab dalam membangun semua
berkecukupan, untuk mencapai hal itu, kita aspek kehidupan terutama pada anak.
harus mempunyai bekal pendidikan yang
cukup dan layak. Dengan adanya pendidikan Masalah yang akan diteliti dalam
masa depan kita akan terarah dan lebih artikel ini berupa “ seberapa penting
menjanjikan. pendidikan dalam keluarga dan anak serta
bagaimana peran orang tua dan keluarga
Menurut UU No. 20 tahun 2003 “ terhadap pertumbuhan pendidikan anak ”.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses Tujuan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran agar peserta didik secara aktif untuk mengetahui pengaruh pendidikan dalam
mengembangkan potensi dirinya untuk keluarga dan anak serta bagaimana peran
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, orang tua dan keluarga terhadap pendidikan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, anak.
akhlak mulia, serta keterampilan yang Metodologi penelitian
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara.”
Berbicara tentang pendidikan seorang Metode yang digunakan dalam artikel
anak, peran orang tua pasti sangat penelitian ini adalah metode kualitatif.
berpengaruh besar terhadap perkembangan Metode kualitatif atau penelitian kualitatif
pendidikan anaknya. Orang tua adalah rumah adalah penelitian yang bertujuan untuk
pertama atau tempat perkembangan awal bagi memahami fenomena yang di alami oleh
anak untuk memulai mengenal dunia lebih subjek penelitian. Lebih pas dan cocok
jauh lagi. digunakan untuk meneliti hal yang berkaitan
dengan penelitian perilaku, sikap, motivasi,
Menurut Lestari (2012:153) “ peran persepsi dan tindakan subjek. Dengan kata
orang tua merupakan cara atau metode yang lain, jenis penelitian ini tidak bisa
digunakan oleh orang tua mengenai tugas menggunakan metode kuantitatif. Moleong
yang harus dijalankan dalam mengurus (2007:6).
anaknya ”. Namun terkadang ada sebagian
orang tua yang tidak terlalu memperhatikan Dalam artikel ini saya mengumpulkan
pendidikan anaknya sehingga tidak jarang data dari beberapa sumber yang di gabung
banyak anak yang tinggal kelas dan salah menjadi satu untuk melengkapi penelitian,
dalam memilih teman bergaul, sehingga anak dari beberapa sumber saya mengubah
menjadi nakal dan malas belajar. beberapa kata dan mencari kebenaran sumber-
sumber tersebut sebelum di masukkan ke
Dalam proses pendewasaan seorang dalam artikel ini.
anak bimbingan dan pengawasan dari orang
tua sangat penting, maka wajib bagi orang tua Tujuan penelitian yang menggunakan
membimbing serta selalu mengawasi anaknya metode kualitatif adalah untuk menjelaskan
dalam belajar. Selain peran orang tua, peran suatu fenomena dengan rinci, mendalam dan
keluarga juga berpengaruh sangat besar detail, dengan mengumpulkan data secara
terhadap perkembangan pendidikan anak. mendalam pula. Pada metode kualitatif ini
semakin tergali dan semakin detail data yang
Selain itu pendidikan juga sangat dikumpulkan maka semakin baik pula kualitas
penting dalam keluarga karena dengan adanya penelitian tersebut.
pendidikan, keluarga dapat memelihara
Hasil dan Pembahasaan

A. Pentingnya pendidikan bagi keluarga dan anak


lingkungan pendidikan dasar atau awal seorang anak adalah orang tua dan keluarga.
perjuangan orang tua dalam mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang paling dasar mulai
dari anak berumur tiga tahun sampai lima tahun sudah sangat berat dan harus di bantu oleh rumah
kedua anak yaitu sekolah. Sebagai orang tua jangan sampai salah mengartikan bahwa sekolah akan
bertanggung jawab penuh atas pendidikan anaknya. Sekolah hanya membantu keluarga dan orang
tua dalam melengkapi pendidikan seorang anak yang telah diberikan sebelumnya. Berhasil atau
tidaknya pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh pendidikan yang telah diterima oleh anak
sebelumnya yaitu pendidikan keluarga.
Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi keluarga. Melalui pendidikan, anak-anak
dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di kemudian hari.
Keluarga adalah lingkungan belajar pertama dan terpenting bagi anak-anak, dan orang tua memiliki
peran yang sangat besar dalam mendukung dan mempromosikan pembelajaran anak-anak.
Pendidikan keluarga merupakan komponen awal dari pendidikan anak selanjutnya. Berikut
definisi pendidikan keluarga menurut para ahli. Mansur (2005:319) mendefinisikan “pendidikan
keluarga sebagai proses pemberian hal positif bagi tumbuh kembangnya anak sebagai fondasi
pendidikan yang selanjutnya”. Pendapat lain di definisikan oleh an-Nahlawi (1989) dan Hasan
Langgulung (1989) memberikan batasan tentang definisi “ pendidikan keluarga adalah usaha dari
seorang ayah dan ibu yang diberikan tanggung jawab sebagai pendidik awal anak untuk
memberikan nilai-nilai, akhlak, contoh keteladanan, kejujuran dan kefitrahan ”. Hasil pendidikan
yang diperoleh anak melalui pendidikan keluarga akan berpengaruh di lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat. Dengan itu keluarga diharapkan mampu menghasilkan dan mendidik anak-
anak agar dapat tumbuh menjadi anak-anak yang dapat hidup dan dapat membuat pengaruh baik
terhadap lingkungan masyarakatnya. Karena itu, menurut Selo Soemarjan (1962) dan Abdullah
dalam (Roucek dan Warren, 1994:127) menyebutkan “ keluarga itu adalah sebagian kelompok
paling inti, sebab keluarga adalah masyarakat pendidik pertama dan bersifat alamiah. ” Dengan
demikian tidak dapat di ubah lagi bahwa betapa pentingnya pendidikan dalam keluarga itu dalam
proses pendewasaan dan perkembangan seorang anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung
jawab dan berguna bagi keluarga, masyarakat maupun bangsa.
B. Peran orang tua terhadap pendidikan anak.
Peran orang tua terhadap perkembangan dan pertumbuhan pendidikan seorang anak sangat
penting. Mengapa demikian? Orang tua adalah pendidik awal yang akan mengajarkan pendidikan
kepada anaknya. Nur (2015:22-23) menyatakan bahwa “ peran orang tua dalam pendidikan anak
adalah sebagai pendidik, pendorong, fasilitator dan pembimbing ”. Berikut adalah penjelasan dari
beberapa peran orang tua.
1) Pendidik : sebagai pendidik utama dan pertama orang tua harus mengupayakan
perkembangan dari keseluruhan potensi anaknya, baik potensi efektif, potensi kognitif dan
potensi psikomotor.
2) Pendorong (motivasi atau motivator) : orang tua berperan sebagai motivator, penggerak dan
pendorong anak agar anak semangat belajar
3) Fasilitator : peran orang tua selanjutnya adalah fasilitator, orang tua harus memberikan
fasilitas kepada anak untuk belajar seperti buku, alat tulis, tempat untuk anak belajar,
pengarahan dan lain sebagainya.
4) Pembimbing : selain sebagai pendidik, pendorong, dan fasilitator, orang tua juga harus
memberikan bimbingan kepada anak secara berkelanjutan.
Tidak hanya itu orang tua juga harus menjadi contoh yang baik kepada anak, pendidikan
yang diberikan dan dicontohkan kepada sang anak akan di bawa dan di praktikkan oleh anak ke
lingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tidak ada batasan
pasti benar atau salah dalam mendidik anak. Orang tua pasti memiliki cara sendiri-sendiri dalam
mendidik anaknya.
Manfaat pendidikan banyak sekali. Pendidikan membantu anak-anak mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
mengekspresikan diri, serta mempersiapkan mereka untuk sukses di dunia kerja. Pendidikan juga
mempromosikan perkembangan pribadi dan sosial, serta membantu anak-anak menjadi orang yang
bertanggung jawab dan aktif di masyarakat.
Namun akhir-akhir ini banyak sekali kasus mental pada anak-anak yang masih duduk di
sekolah menengah pertama dan akhir. Banyak anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari
orang tuanya sehingga mereka merasa sendiri dan tidak di sayangi oleh orang tua mereka, selain itu
juga banyak sekali kasus pergaulan bebas atau salah pergaulan, ini juga disebabkan karena
kurangnya evaluasi orang tua terhadap anaknya sendiri. Kurangnya perhatian orang tua terhadap
anak akan mempengaruhi pertumbuhan dan pendidikan contohnya saja banyak anak yang tinggal
kelas disebabkan kurangnya kontribusi dan evaluasi orang tua dalam masa belajar anak. Selain itu
juga ada beberapa faktor yang menyebabkan anak malas belajar dan mengalami permasalahan
pendidikan seperti:
 Di lingkungan keluarga anak melihat orang tua yang selalu bertengkar sehingga
menyebabkan terganggunya kesehatan mental anak
 Tidak adanya waktu orang tua untuk menyempatkan mendengar cerita anak di karena kan
kesibukan bekerja. Padahal komunikasi antara anak dan orang tua sangat penting agar anak
dapat membagi cerita kepada orang tua.
 Orang tua terkesan mengabaikan dan membiarkan anak sendiri mengerjakan tugas
sekolahnya.
 Menjadikan anak sebagai target untuk melampiaskan emosi.
 Mendidik anak dengan kekerasan dan tidak mengawasi pergaulan anak.
 Membanding bandingkan anak dengan orang lain sehingga anak merasa tertekan dan tidak
nyaman
 Perceraian antar orang tua akan menyebabkan hilangnya salah satu penyemangat anak,
selain itu juga perebutan hak asuh anak menyebabkan anak merasa bingung dan depresi
sehingga mengganggu proses pembelajaran anak.
Di masa pertumbuhan, masa pembelajaran dan di usia dewasa ini anak membutuhkan perhatian,
evaluasi, dan stimulasi orang tua. Perhatian, evaluasi dan stimulasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak sangat penting. Berikut ini adalah peran orang tua dalam pendidikan anak dan
tata caranya.
1. Memberi stimulasi untuk perkembangan sosial dan emosional anak.
Seorang anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tua, keluarga, pengasuh dan guru
akan dapat bekerja sama dan bergaul dengan lebih baik, hal ini akan mendorong anak merasa
percaya diri dan ingin mempelajari hal-hal yang baru. Kemampuan sosial dan emosi dipengaruhi
oleh temperamen, genetik dan pengalaman hidup sebelumnya, jadi sebagai seorang orang tua dan
sebagai panutan pertama anak haruslah memberikan contoh yang baik kepada anak. berikut
beberapa pelajaran yang dapat di berikan kepada anak :
 Membiarkan anak kesempatan bermain dan belajar dengan teman sebayanya. Dan
mengajarkan anak bersikap kooperatif
 Mengajarkan anak perasaan yang di alaminya seperti cemas, sedih, bahagia, terharu, dan
marah
 Memberikan anak ruang untuk mencoba hal-hal baru, membantu anak untuk menemukan
bakatnya dan minatnya.
 Ajari anak berimajinasi dan ajari anak untuk menggambarkan atau mengekspresikan
imajinasinya
 Membantu anak menjelajahi dunia dan mengenal orang lain sehingga anak terbiasa dalam
berinteraksi dengan orang lain walaupun berbeda usia
 Berikan contoh berinteraksi dengan baik, sopan dan santun ketika kita sedang berinteraksi di
depan anak maupun di belakang anak.
Dengan ini orang tua akan mengetahui seberapa jauh tumbuh kembang dan pemahaman anak
terhadap apa yang telah di ajarkan oleh orang tua.
2. Peran orang tua sebagai pelatih dan motivator bagi anak
Sebagai orang tua kita harus melatih dan membantu anak untuk mendapatkan minat dan
bakatnya. Menurut Shapiro (Arya:2008) peran orang tua untuk membantu menemukan dan
memotivasi bakat dan minat anak dapat diakukan dengan cara :
1) Sesuaikan anak dengan minat dan gaya belajarnya. Misal orang tua membiarkan anak
melakukan apa yang mereka suka di bidangnya. Misal anak tertarik dengan dunia memasak
sebagai orang tua kita harus mendukung bakat tersebut dan memberikan alternatif atau
sarana untuk mengembangkan bakat anak.
2) Mengajari anak bahwa diperlukan keuletan dan kegigihan untuk mencapai keberhasilan
3) Mengajarkan anak untuk mengharapkan keberhasilan
4) Mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dan berani mengambil risiko serta ikhlas dalam
menghadapi kegagalan.
Dengan ini orang tua dapat melihat perkembangan anak serta kelebihan pada anaknya baik
secara kesat mata maupun berupa bakat yang terpendam.
3. Memberi dukungan untuk pendidikan anak
Tak hanya memastikan pertumbuhan anak, orang tua juga berperan aktif dalam pendidikan
anak. Sebagai orang tua kita perlu menyadarkan anak bahwa belajar itu sangat penting bagi masa
depannya. Selain menyadarkan anak betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan, orang tua
juga harus memberikan dukungan penuh kepada anaknya. Berikut ini ada beberapa cara
mengevaluasi pendidikan anak
Menghadiri acara yang di lakukan anak di sekolah, tujuannya agar anak bersemangat
karena melihat orang tuanya hadir dalam acaranya tersebut.
 Mengasah keterampilan anak
 Membiasakan mendengarkan cerita anak agar anak senantiasa berbagi cerita, keluhan,
kegembiraan, dan keseharian anak atau pengalamannya selama disekolah kepada orang
tua
 Melakukan konseling atau mengadakan pertemuan guru untuk mengetahui
perkembangan anak disekolah
 Membantu mengajarkan anak di rumah agar orang tua mengetahui perkembangan
belajar anak.
4. Membantu dan mengajarkan anak mengekspresikan dan mengelola emosinya
Perubahan dan perkembangan emosi seorang anak terjadi sejak dini, jadi sudah menjadi tugas
orang tua dalam mengatur dan mengelola emosi anaknya. Apabila anak mendapatkan pendidikan
dan contoh yang tidak sesuai dari orang tua, maka akan berpengaruh terhadap masa depan anak.
Karena itu sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengajarkan anaknya mengelola emosi.
5. Membuat suasana belajar yang nyaman untuk anak.
Sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk membuat anak betah di rumah dan belajar.
Orang tua harus bisa menciptakan suasana baru untuk anak sehingga membuat anak penasaran akan
hal baru apalagi yang akan di lakukan orang tua esoknya. Ini akan membuat anak penasaran dan
semangat belajar.
6. Memberikan nutrisi yang baik pada anak.
Dalam proses belajar mengajar kondisi tubuh anak harus tetap sehat dan optimal agar dapat
mengikuti pembelajaran sampai akhir. Untuk itu anak membutuhkan nutrisi yang baik dan cukup.
Tidak hanya itu nutrisi yang cukup dan baik juga sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Untuk itu para bunda harus memberikan anak nutrisi yang baik. Dan pastikan
anak mendapat tidur yang cukup, minuman yang cukup dan makanan yang sehat dan bergizi.
Berikut ada beberapa hal yang bisa di lakukan untuk memberikan anak nutrisi yang cukup.
 Memberikan contoh teladan pola makan yang teratur. Menurut survei yang di lakukan,
hampir 71% anak mengikuti pola makan yang di contohkan atau yang serupa dengan orang
tuanya.
 Kurangi memberikan anak makanan ringan, lebih baik berikan anak makanan yang sehat
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
 Ajarkan cara mengatur pola makan yang sesuai yaitu tidak terlalu sedikit maupun tidak
terlalu banyak. Hal ini akan menjadikan kebiasaan pola makan yang teratur dan baik.
 Mengajarkan anak untuk menghargai makan bersama dengan keluarga, biasanya makan
bersama keluarga cenderung makan yang lebih sehat.
 Mencoba resep sehat baru setiap minggunya. Bunda bisa memotong buah dan sayur dalam
berbagai variasi potongan yang menarik dan bunda juga bisa mencoba menambahkan saus
sehat lainnya ke dalam hidangan bunda
 Jangan biarkan anak melakukan kebiasaan makan di depan televisi.
 Membiasakan sarapan pagi kepada anak agar otak anak dan tubuh mendapatkan energi yang
cukup setiap harinya.
 Membuatkan dan menyiapkan anak bekal untuk makan siang di sekolah. Dengan membawa
bekal bunda dapat memastikan dan meningkatkan nutrisi yang masuk kepada anak,
walaupun anak sedang berada di luar rumah.
 Memberikan makanan selingan kepada anak. Kebanyakan orang tua memberikan makanan
yang praktis seperti kripik bungkusan namun tidak mengetahui kadar nutrisinya. Alangkah
lebih baik bunda memberikan anak makanan ringan yang bunda sendiri tahu kadar
nutrisinya seperti bubur kacang hijau, roti selai dan buah-buahan.
Jadi sebagai orang tua kita harus pandai memilih dan memberikan anak nutrisi yang baik agar
proses belajar dan pertumbuhan anak serta kesehatan anak tetap stabil dan mencukupi.
7. Menstabilkan emosional anak.
Sebagai orang tahu, ayah dan bunda harus memperlihatkan kasih sayang kepada anaknya,
dengan demikian anak tidak akan merasa sendiri, perhatian seorang ayah dan bunda sangan di
perlukan oleh anak selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Jangan sampai anak melihat
kejadian yang seharusnya tidak anak lihat di usia mereka yang belum matang, seperti pertengkaran,
perceraian dan sebagainya, ini akan menyebabkan kesehatan mental anak terganggu dan besar
kemungkinan anak akan mencontoh perilaku orang tua di saat mereka berumah tangga nanti.
8. Melatih anak bersikap jujur
Kejujuran pada anak sangat penting di masa yang akan datang, anak yang jujur cenderung dapat
di percaya dan dapat di andalkan berbeda dengan anak yang tidak jujur, kejujuran harus di ajarkan
sejak dini agar anak terbiasa berlaku jujur. Jika anak melakukan kebohongan sekali anak akan
melakukannya lagi, jadi sebagai orang tua kita harus mengajarkan arti kejujuran yang sebenarnya
kepada anak. Kejujuran juga dapat menjadikan anak sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana
9. Melatih anak untuk berkomunikasi
Komunikasi adalah jalan termudah untuk menyatukan anak dan orang tua. Jadi, jalinlah
komunikasi dengan anak agar apa yang di sampaikan oleh anak akan terwujud. Menurut Suryo
Subroto (dalam Ilyas:2004) “ komunikasi antara orang tua dengan anaknya sangat penting untuk
perkembangan kepribadian anak ”. Apabila komunikasi antara orang tua dan anak berpengaruh
sangat baik kepada anaknya maka hal itu akan berpengaruh baik pula terhadap perkembangan
anaknya. Selain itu, keterampilan berkomunikasi pasti akan berguna untuk keterampilan anak di
sekolah. Banyak pemimpin yang terlahir di karena kan kemampuan berkomunikasi mereka yang
sangat bagus. Dengan mengajarkan anak cara berkomunikasi dengan baik anak akan mendapatkan
bekal pemimpin sejak dini.
10. Peka terhadap apa yang di butuh kan dan di inginkan oleh anak
Sebagian anak tidak akan mengatakan apa yang mereka butuh kan dan apa yang mereka
inginkan, karena sebagian anak merasa kasihan atau merasa tidak ingin membebankan orang tua
mereka terhadap apa yang mereka inginkan dan mereka lebih memilih diam dan memendam
keinginan mereka. maka sebagai orang tua harus peka terhadap apa yang di butuh kan oleh anak.
C. Faktor penentu sikap orang tua dan dampaknya terhadap perkembangan anak.
Berikut beberapa faktor yang menentukan sikap orang tua secara langsung dan nyata yang
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anaknya :
1) Kebebasan, orang tua yang cenderung percaya dan memberikan anaknya kebebasan, pasti
memiliki anak yang cenderung kreatif, tidak terlalu mengatur pergerakan dan keingintahuan
anak, tidak terlalu cemas kepada anak ketika anak ingin melakukan hal-hal baru.
2) Percaya akan kemampuan anak, biasanya anak yang cerdas dan kreatif memiliki orang tua
yang selalu menghormati mereka sebagai seorang individu, percaya akan kemampuan yang
dimiliki anak, dan menghargai dan menerima keunikan yang dimiliki oleh anak, sehingga
anak memiliki ruang untuk mencari tahu rasa penasarannya dan dapat mengembang kan
bakat serta mendapatkan pengalaman baru.
3) Keterkaitan emosional yang sedang, kedekatan orang tua dan anak sangat berpengaruh
terhadap perkembangan anaknya, anak ingin merasa di sayangi oleh orang tua dan ingin di
perhatikan oleh orang tuanya, ada beberapa anak yang tidak terlalu ingin bergantung dengan
orang tua tetapi mereka tetap ingin merasa disayangi dan di dukung oleh orang tuanya.
tetapi ada beberapa orang tua yang terlalu memperhatikan dan memanjakan anaknya.
Sehingga membuat anak menjadi ketergantungan dengan orang tuanya. Hal ini akan
membuat anak menjadi manja.
4) Prestasi, bukan dilihat dari seberapa tinggi angka. Namun sebagian orang tua
mendefinisikan bahwa prestasi adalah angka. Sehingga menginginkan anak mendapat nilai
di atas rata-rata. Sebagai orang tua, kita harus meyakinkan dan mendorong anak untuk terus
berusaha sebaik-baiknya dan terus mencoba menciptakan karya-karya terbaik mereka. Bagi
mereka angka bukan segalanya melainkan kemampuan imajinasi dan kejujuran.
5) Orang tua yang aktif dan mandiri, orang tua merupakan contoh dan model bagi anaknya,
maka dari itu orang tua harus mencontohkan hal yang baik kepada anak. Orang tua harus
percaya dengan diri sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh tuntutan sosial
6) Menghargai kreativitas, anak-anak yang kreatif dan cerdas adalah anak yang terlahir dari
orang tua yang selalu menghargai dan mendorong anak untuk mencipta sebuah karya dan
melakukan hal-hal yang kreatif.
Kesimpulan
Pendidikan awal seorang anak didapat dari orang tua dan keluarga. Pendidikan adalah hal
yang sangat penting bagi keluarga. Melalui pendidikan, anak-anak dapat memperoleh keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di kemudian hari. Sebagai orang tua jangan sampai
salah mengartikan bahwa sekolah akan bertanggung jawab penuh atas pendidikan anaknya. Sekolah
hanya membantu keluarga dan orang tua dalam melengkapi pendidikan seorang anak yang telah
diberikan sebelumnya. Berhasil atau tidaknya pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh pendidikan
yang telah diterima oleh anak sebelumnya yaitu pendidikan keluarga. Sudah menjadi tanggung
jawab orang tua untuk mengawasi dan mengevaluasi pendidikan anaknya.
Namun terkadang banyak orang tua yang cenderung tidak memperhatikan pendidikan
anaknya. Banyak orang tua yang lepas seluruh kendali terhadap pendidikan anak setelah anak di
masukkan ke lingkungan sekolah. Di karena kan hal itu banyak anak yang tinggal kelas, salah
pergaulan dan malas belajar hingga putus sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian,
evaluasi, dorongan atau motivasi dan bimbingan orang tua terhadap pendidikan anaknya.
Dalam perkembangan dan proses pendewasaan seorang anak peran orang tua sangat penting.
Selain itu juga orang tua merupakan panutan atau model pertama anak yang bisa mereka contoh.
Kita sebagai orang tua harus mencontohkan anak perbuatan dan tingkah laku yang baik. Berikut
beberapa cara orang tua untuk mendidik anaknya.
1. Memberi stimulasi untuk perkembangan emosional dan sosial anak
2. Orang tua berperan sebagai pelatih dan motivator bagi anak.
3. Memberikan dukungan untuk pendidikan anak
4. Membantu anak dan mengajarkan cara mengekspresikan dan mengelola emosinya
5. Membuat suasana belajar yang nyaman untuk anak
6. memberikan anak nutrisi yang baik dan sehat
7. menstabilkan emosional anak
8. melatih anak bersikap jujur
9. melatih anak untuk berkomunikasi
10. peka terhadap apa yang di butuh kan dan diinginkan oleh anak.
Saran
Sebagai orang tua pasti menginginkan kehidupan yang baik untuk anaknya di masa depan.
Untuk mencapai kesuksesan di masa depan anak harus diberikan bekal pendidikan yang cukup.
Dalam mendidik anak orang tua harus memberikan perhatian serta bimbingan agar orang tua
mengetahui seberapa jauh perkembangan pada anak. Gunakan cara mendidik yang baik dan lembut
agar anak tidak merasa tertekan, jangan menggunakan kekerasan dalam mendidik anak. Peran orang
dalam pendidikan anak sangat penting. Sebagai orang tua jangan terlalu menekan atau menuntut
anak dalam melakukan hal yang di inginkannya, kesibukan bukan alasan utama untuk tidak
memperhatikan anak dalam belajar, perhatian orang tua dalam pendidikan anak sangat penting.
selain itu juga evaluasi, bimbingan dan motivasi orang tua sangat penting bagi perkembangan
pendidikan anak.
Jadi, dalam mendidik anak haruslah dengan kasih sayang kedua orang tua, dan dalam proses
perkembangan anak perhatian, evaluasi, bimbingan dan motivasi orang tua sangat di butuh kan,
agar anak dapat mencapai cita citanya dan anak semangat belajar dan sekolah.
Daftar Pustaka

Meloeng, J laxy (2007) Metode penelitian kualitatif (edisi revisi) , Bandung : PT Remaja
Rosdataria.
Lestari, S (2012) Psikologi Remaja . Jakarta : Kencana Preanada Media Roup.
UU SPN (2002) Undang-undang sistem pendidikan nasional, Nomor : 20 tahun 2003, Jakarta :
Harrarindu.
Mansur, (2005) Pendidikan anak usia dini dalam islam, Yogyakarta : Pustaka Belajar.
An-Nahlawi, Abdurrahman (1989) Prinsip dan metode pendidikan Islam dalam keluarga, sekolah,
dan Masyarakat , Bandung : Diponegoro.
Langgulung, Hasan (1986) Manusia dan Pendidikan, Jakarta : Al-Husna.
Soemarjan, Selo (1962) sosiologi suatu pengantar, Yogyakarta : Gajah Mada Press.
Nur (2015) Ilmu Pendidikan . Jakarta : Rineka Cipta.
Arya, P. K. (2008) Rahasia Mengasah Talenta anak, Jakarta : Think.
Suryo, Subroto dalam Ilyas, Yunahar, Kuliah aqidah Islam, Yogyakarta: LPPI, 2004.
Mustofa, Bisri (2015) Psikologi Pendidikan, Yogyakarta : Parama Ilmu.
Ningsih, Puput (2021) Peran orang tua dalam pendidikan anak, Jawa Barat : UPMK New.

Anda mungkin juga menyukai