JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
http:// stkiptam.ac.id/indeks.php/basicedu
Rinda Fihtriyana1
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai1
Email: rindaup@gmail.com1
Abstrak
Penelitan ini bertujuan untuk melihat hubungan penghasilan orang tua dan motivasi belajar dengan prestasi
belajar siswa SD 006 Langguni. Penelitian ini menggunakan rancangan descriptitive correlational dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dan V SDN 006
Langgini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan menjadikan siswa kelas
IV dan V SDN 006 Langgini yang berjumlah 55 orang sebagai sampel. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara penghasilan orang tua dan motivasi
belajar dengan prestasi belajar siswa SDN 006 Langguni (Pv = 0,000; < 0,05). Diharapkan kepada orang tua
siswa untuk meningkatkan kepedulian terhadap kegiatan belajar anak, dengan cara mengajak berdiskusi
dengan anak tentang kesulitan-kesulitan belajar yang dialami anaknya, mendengarkan keluhan anak
tentang kesulitan pelajaran di sekolah, dan mendampingi siswa pada saat melihat acara TV sehingga tidak
mengganggu waktu belajarnya, meningkatkan kepedulian terhadap kegiatan belajar anaknya, dengan
cara menjalin komunikasi dengan pihak sekolah khususnya pada guru yang mengajar putranya.
Kata kunci: Penghasilan orang tua, Motivasi, Prestasi belajar, Siswa sekolah dasar
Abstract
This research use descriptive correlational design with cross sectional approach. The population in this study
were all students of grade IV and V SDN 006 Langgini . the sampling technique used is total sampling by
making the students of grade IV and V SDN 006 Langgini, amounting to 55 people as a sample. Data
collection using questionnaires. The results showed that therre was a relationship between parent income and
learning motivation with student achievement of SDN 006 Langgini (Pv = 0,0000; <0,05). It is expected that
the parents will raise awareness of the childrens learning activities by discussing with children about the
learning difficulties experienced by their children, listening to the children’s complaints about the learning
difficulties experienced by their children, listening to the children’s complaints about school difficulty, and
accompanying the students when viewing the TV show so as not to interrupt their study time, raising
awareness of their childrens learning activities, by establishing communication with the school especially on
teachers who teach their children.
Keywords: Parent income, Motivation, Learning achievement, Elementary school students
Corresponding author :
Address : Jl.Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang Kota ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : rindaup@gmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone : 08127589128
keseharian anak. Sudah merupakan kewajiban 6. Orang tua bersama anak mempersiapkan
para orang tua untuk menciptakan lingkungan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan
yang kondusif sehingga dapat memancing mendampingi selama menjalani proses
keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa belajar di lembaga pendidikan.
percaya diri. Dan tidak lupa memahami tahap Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut
perkembangan anak serta kebutuhan secara maksimal, sehingga orang tua harus
pengembangan potensi kecerdasan dari setiap memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga
tahap. Ada banyak cara untuk memberikan anak-anak akan berkembang sesuai dengan
pendidikan kepada anak baik formal maupun harapan. Artinya orang tua harus memahami
non formal. Adapun pendidikan formal tidak hakikat dan peran mereka sebagai orang tua
sebatas dengan memberikan pengetahuan dan dalam membesarkan anak, membekali diri
keahlian kepada anak-anak mereka di sekolah. dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang
Selain itu pendidikan non formal menanamkan tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang
tata nilai yang serbaluhur atau ahlak mulia, dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan
norma-norma, cita-cita, tingkah laku dan anak, sehingga tidak salah dalam menerapkan
aspirasi dengan bimbingan orang tua di rumah. suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam
Sekolah sebagai salah satu sarana pembentukan kepribadian anak yang sesuai
pendidikan formal memerlukan banyak hal denga tujuan pendidikan itu sendiri untuk
yang mendukung yaitu antara lain kepentingan mencerdasakan kehidupan bangsa dan
dan kualitas yang baik dari kepala sekolah dan mengembangkan manusia Indonesia
guru, peran aktif dinas pendidikan/pengawas seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
sekolah, peran aktif orangtua dan peran aktif bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi
masyarakat sekitar sekolah. Akan tetapi orang pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
tua juga tidak dapat menyerahkan sepenuhnya keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
pendidikan anak kepada sekolah. Pendidikan kepribadian yang mantap dan mandiri serta
anak dimulai dari pendidikan orang tua di rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
rumah dan orang tua yang mempunyai kebangsaan.
tanggung jawab utama terhadap masa depan
anak-anak mereka, sekolah hanya merupakan Menurut Winarni dan Sugiyarso (2008:
lembaga yang membantu proses tersebut. 17) penghasilan atau pendapatan adalah
Sehingga peran aktif dari orang tua sangat suatu penerimaan sebagai imbalan dari
diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di pemberi kerja kepada penerima kerja termasuk
sekolah. tunjangan, baik untuk pekerja sendiri maupun
keluarganya.
PENGHASILAN ORANG TUA Penghasilan adalah setiap tambahan
Fungsi keluarga/orang tua dalam kemampuan ekonomi yang diterima atau
mendukung pendidikan anak di sekolah: diperoleh, baik yang berasal dari Indonesia
1. Orang tua bekerjasama dengan sekolah maupun luar Indonesia yang dapat dipakai
2. Sikap anak terhadap sekolah sangat di untuk konsumsi atau untuk menambah
pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap kekayaan. (Undang-undang Republik
sekolah, sehingga sangat dibutuhkan Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang
kepercayaan orang tua terhadap sekolah Pajak Penghasilan).
yang menggantikan tugasnya selama di Pengertian Penghasilan atau
ruang sekolah. Pendapatan Orang tua Menurut Gilarso
3. Orang tua harus memperhatikan sekolah (2004: 62) pendapatan keluarga adalah
anaknya, yaitu dengan memperhatikan segala bentuk balas karya yang diperoleh
pengalaman-pengalamannya dan sebagai imbalan atau balas jasa atas
menghargai segala usahanya. sumbangan seseorang terhadap proses
4. Orang tua menunjukkan kerjasama dalam produksi.
menyerahkan cara belajar di rumah, Orang tua dapat diartikan sebagai
membuat pekerjaan rumah dan ayah dan ibu, yang mendidik anak menjadi
memotivasi dan membimbimbing anak manusia yang bermanfaat, berguna bagi
dalam belajar keluarga, masyarakat, dan warga Negara yang
5. Orang tua bekerjasama dengan guru untuk baik. Dengan demikian perhatian orang tua
mengatasi kesulitan belajar anak dapat dinyatakan sebagai perhatian ayah dan
ibu. Orang tua merupakan pendidik yang
pertama dan paling utama, sedangkan guru di Menurut Donald (dalam Sardiman,
sekolah hanya merupakan pendidik setelah 2011: 73) motivasi adalah perubahan energi
orang tua. dalam diri seseorang yang ditandai dengan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan munculnya rasa/feeling dan didahului dengan
bahwa penghasilan orang tua adalah segala tanggapan terhadap adanya tujuan.
bentuk balas jasa yang diterima atau
diperoleh orang tua berupa uang, gaji, bunga Menurut Donald (dalam Sardiman, 2011:
tunjangan dari suatu lembaga atau tempat 74) motivasi mengandung tiga elemen penting,
bekerja dalam satu bulan. Sedangkan menurut yaitu :
Gilarso (2004: 181) penghasilan atau a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya
pendapatan dapat diartikan sebagai bentuk perubahan energi pada diri setiap individu
balas jasa yang diterima oleh seseorang baik manusia. Perkembangan motivasi akan
berupa uang, sewa, gaji, bunga ataupun laba membawa beberapa perubahan energi di
untuk pekerjaan yang dilaksanakan dalam dalam sistem neurophysiological yang ada
hubungan kerja dengan orang, instansi atau pada organisme manusia. Karena
lembaga lain. menyangkut perubahan energi manusia
Dari pendapat di atas dapat (walaupun motivasi itu muncul dari dalam
disimpulkan bahwa penghasilan atau diri manusia), penampakannya akan
pendapatan adalah balas jasa yang diterima menyangkut kegiatan fisik manusia.
seseorang baik berupa upah, gaji, bunga, sewa b. Motivasi ditandai dengan munculnya
ataupun laba atas hasil kerja yang dilakukan rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini
dalam suatu hubungan kerja dengan orang motivasi relevan dengan persoalan-
lain, lembaga atau instansi yang persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi
bersangkutan. yang dapat menentukan tingkah laku
Menurut Kamus Bahasa Indonesia manusia.
(2008: 1092) orang tua adalah ayah dan ibu c. Motivasi akan dirangsang karena adanya
kandung, orang yang dianggap tua, atau orang tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
yang dihormati. Dari pengertian tersebut sebenarnya merupakan respons dari suatu
dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian aksi, yakni tujuan. Motivasi memang
orang tua dalam penelitian ini adalah ayah muncul karena terangsang/terdorong oleh
dan ibu dari anak (jika anak tinggal bersama adanya unsur lain, dalam hal ini adalah
ayah dan ibu) atau orang lain yang tujuan. Tujuan ini akan menyangkut
bertanggung jawab atas pendidikan anak soal kebutuhan. Menurut Hamalik (2013:
tersebut, wali siswa atau orang tua asuh jika 162) terdapat dua macam motivasi, yaitu
anak tersebut tinggal bersama wali. motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang
MOTIVASI BELAJAR SISWA tercakup di dalam situasi belajar dan
Menurut Sardiman (2011: 74) memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan
motivasi adalah serangkaian usaha untuk siswa. Motivasi ini sebenarnya timbul
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, dalam diri siswa sendiri, misalnya
sehingga seseorang mau dan ingin keinginan untuk mendapat keterampilan
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, tertentu, memperoleh informasi dan
maka akan berusaha untuk meniadakan atau pengertian, mengembangkan sikap untuk
menghindari perasaan tidak suka itu. berhasil. Motivasi ini timbul dari dalam diri
Motivasi dalam hal ini sebenarnya sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik
merupakan respons dari suatu aksi yang adalah motivasi yang disebabkan oleh
muncul dari dalam diri seseorang, tetapi faktor-faktor dari luar situasi belajar.
motivasi muncul karena Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di
terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, sekolah. Sebab, pengajaran di sekolah tidak
dalam hal ini adalah tujuan. Motivasi adalah semua siswa dapat termotivasi atau sesuai
suatu proses perubahan energi dalam diri dengan kebutuhan siswa. Karena itu
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan motivasi terhadap proses pembelajaran
timbulnya perasaan dan reaksi untuk perlu dibangkitkan oleh guru sehingga
mencapai suatu tujuan (Hamalik, 2013: siswa lebih termotivasi, bersemangat dan
158). mau untuk belajar.
Menurut Slameto (2010: 2) belajar belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang
adalah suatu proses usaha yang dilakukan pengertian prestasi belajar, peneliti
seseorang untuk memperoleh suatu menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.
perubahan tingkah laku yang baru secara Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya pengertian prestasi adalah hasil yang telah
sendiri dalam interaksi dengan dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan,
lingkungannya. Perubahan yang terjadi dan sebagainya) (1991: 787). Sedangkan
dalam diri seseorang banyak sekali sifat menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21)
maupun jenisnya, oleh karena itu dalam bukunya Prestasi Belajar dan
perubahan dalam diri seseorang dapat Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa
dikatakan perubahan dalam arti belajar. yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
Menurut Maksum (2008: 10) belajar adalah hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
proses perubahan tingkah laku akibat dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang
pengalaman. Tingkah laku bisa berarti sama Nasrun harahap, berpendapat bahwa
sesuatu yang tampak seperti berjalan, berlari, prestasi adalah penilaian pendidikan tentang
berenang, melakukan shooting. Bisa jadi perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan
sesuatu yang tidak tampak seperti berpikir, dengan penguasaan bahan pelajaran yang
bersikap dan berperasaan. Adapun disajikan kepada siswa. Dari pengertian di atas
pengalaman bisa berbentuk belajar, dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi
mendengar, melihat, pengalaman, adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau
melakukan sendiri ataupun dengan orang kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan
lain. Sedangkan Hasil belajar dapat dilihat dan menyenangkan hati yang diperoleh
dari kemampuan siswa dalam mengingat dengan jalan bekerja.
pelajaran yang telah disampaikan selama Menurut para ahli prestasi belajar
proses pembelajaran dan bagaimana siswa adalah serangkaian kalimat yang terdiri dari
tersebut bisa menerapkannya serta mampu dua kata, yaitu prestasi dan belajar, dimana
memecahkan masalah yang timbul sesuai kedua kata tersebut saling berkaitan dan
dengan apa yang telah diantara keduanya mempunyai pengertian
dipelajarinya(Fadhilaturrahmi, 2017). yang berbeda. Oleh sebab itu, sebelum
Sedangkan menurut Sardiman, (2011: mengulas lebih dalam tentang prestasi
20) belajar adalah perubahan tingkah laku belajar, terlebih dahulu kita telusuri kata
atau penampilan, dengan serangkaian tersebut satu persatu untuk mengetahui apa
kegiatan misalnya dengan membaca, pengertian prestasi belajar itu. Menurut
mengamati, mendengarkan dan lainya. Djamarah prestasi adalah hasil dari suatu
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
diartikan sebagai keseluruhan daya baik secara individu maupun kelompok.
penggerak didalam diri siswa yang (Djamarah. Prestasi Belajar dan Kompetensi
menimbulkan kegiatan belajar, yang Guru. Surabaya : Usaha Nasional. 1994.
menjamin kelangsungan dari kegiatan Hlm)
belajar dan yang memberikan arah pada Prestasi itu tidak mungkin dicapai
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang atau dihasilkan oleh seseorang selama ia
dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi tidak melakukan kegiatan dengan sungguh-
dalam kegiatan belajar juga merupakan sungguh atau dengan perjuangan yang gigih.
faktor yang bersifat non-intelektual. Dalam kenyataannya untuk mendapatkan
Peranannya adalah sebagai penumbuh prestasi tidak semudah membalikkan telapak
semangat untuk belajar. Motivasi belajar tangan, tetapi harus penuh perjuangan dan
merupakan daya penggerak dalam diri siswa berbagai rintangan dan hambatan yang harus
sehingga menjamin kegiatan belajar sesuai dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan
dengan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi keuletan, kegigihan dan optimisme prestasi
belajar juga bisa dikatakan sebagai itu dapat tercapai.
keseluruhan daya penggerak baik dari dalam
diri maupun dari luar siswa. SISWA SEKOLAH DASAR
dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai
dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat ini murid dan kemudian ditarik kesimpulannya
kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (Sugiyono, 2011). Populasi pada penelitian ini
(Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan adalah seluruh siswa sekolah dasar negeri 006
siswa. Lulusan sekolah dasar dapat Langgini kabupaten Kamparyang berjumlah
melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP. 55 orang.
Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12
tahun. Di Indonesia, setiap warga negara Sampel
berusia 7-15 tahun wajib mengikuti Sugiyono (2011) mendefinisikan
pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sampel sebagai bagian jumlah dan
sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.
pertama (atau sederajat) 3 tahun. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa SD
006 langgini dengan teknik pengambilan
Sekolah dasar diselenggarakan oleh sampel total sampling yaitu pengambilan
pemerintah maupun swasta. Sejak sampel dengan mengambil seluruh anggota
diberlakukannya otonomi daerah pada tahun populasi.Adapun sampel pada penelitian ini
2001, pengelolaan sekolah dasar negeri (SDN) sebanyak 55 siswa yang terdiri dari siswa
di Indonesia yang sebelumnya berada di kelas IV dan kelas V.
bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Alat Pengumpulan Data
kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Alat pengumpulan data yang
Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai digunakan pada penelitian adalah kuesioner.
regulator dalam bidang standar nasional Kuisioner yang digunakan untuk karakteristik
pendidikan. Secara struktural, sekolah dasar responden terdiri dari : jenis kelamin anak dan
negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan orang tua, kuesioner penghasilan
pendidikan kabupaten/kota. orang tua, kuesioner motivasi belajar dan
Karena pentingnya peranan orang tua prestasi belajar.
dalam mendidik anak terkait dengan kegiatan
belajar anak, status sosial ekonomi dalam Analisa Data
hubungannya dengan motivasi belajar dan Analisa yang digunakan adalah analisa
prestasi belajar siswa, maka peneliti perlu univariat dan analisa bivariat. Analisis bivariat
melakukan uji lapangan. Penelitian ini menggunakan uji chi-square dengan tingkat
bertujuan untuk mengetahui hubungan kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan p
PENGHASILAN ORANG TUA DAN value <0,05. Analisa data menggunakan
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP bantuan program komputerisasi.
PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH
DASAR. Uji lapangan yang akan dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh peneliti adalah pada siswa Sekolah Dasar
Negeri OO6 Langgini Kabupaten Kampar. Penelitia ini hanya ditujukan kepada
siswa kelas IV C dan kelas V A yang diambil
METODE PENELITIAN secara random pada Tahun Ajaran 2016/2017.
Desain penelitian yang digunakan Responden dalam penelitian ini berjumlah 55
analitik observasional dengan menggunakan siswa.
pendekatan penelitian cross sectional yaitu
suatu penelitian dimana variabel independen A. Analisis Univariat
dan dependen diteliti dalam waktu yang sama Berdasarkan hasil penelitian dapat
(Notoatmodjo, 2010). Dimana variabel diketahui bahwa sebagain besar siswa berjenis
independennya adalah penghasilan orang tua kelamin laki laki yaitu sebanyak 31 responden
dan motivasi belajar sedangkanvariabel (56,4%), pendidikan orang tua sebagian besar
dependennya adalah prestasi belajar siswa SD. SMP yaitu sebanyak 22 responden (40%),
pengahsilan keluarga sebagian besar diatas
Populasi dan Sampel UMR (2.135.000) yaitu sebanyak 31
Populasi responden (56,4%), motivasi belajar siwa
Populasi adalah wilayah generalisasi sebagain besar rendah yaitu sebanayak 33
yang terdiri atas objek/subjek yang responden (60%), dan prestasi belajar siswa
mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu
sebagaian besar nilainya diatas rata-rata yaitu dimungkinkan dapat memenuhi fasilitas belajar
sebanyak 31 responden (56,4%). anak. Hal ini dilakukan oleh orang tua dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar
B. Analisa Bivariat anaknya agar mendapatkan kemudahan dalam
Analisa bivariate dilakukan dengan uji chi kegiatan belajarnya. Dengan terpenuhinya
square fasilitas belajar maka anak akan lebih
1. Hubungan Penghasilan Orang Tua termotivasi dalam belajarnya, akan
dengan Prestasi Belajar mempengaruhi hasil belajar yang dicapai
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa anak. Pendapat di atas didukung oleh
dari 24 responden yang penghasilan pernyataan Joni (2003) yaitu tingkat
keluarganya dibawah UMR (2.135.000), kemampuan ekonomi erat hubungannya
terdapat 13 responden (54,2%) yang prestasi dengan pemenuhan fasilitas belajar yang pada
belajarnya dengan nilai diatas rata-rata. akhirnya dapat menunjang kegiatan belajar.
Sedangkan dari 31 responden yang Faktor-faktor eksternal seperti tersedianya
penghasilan keluarganya diatas UMR fasilitas belajar dapat menentukan pilihan cara
(2.135.000), diketahui sebanyak 13 responden penyampaian dan penentu dalam kegiatan
(41,9%) yang prestasi belajarnya dengan nilai belajar mengajar.
dibawah rata-rata. Hasil uji statistik diperoleh
nilai P value = 0, 000 (p value < 0,05), maka Orang tua yang berpenghasilan sama dan
dapat disimpulkan ada hubungan yang jumlah tanggungan keluarga yang lebih
signifikan antara penghasilan orang tua banyak, dimungkinkan akan lebih berat dalam
dengan prestasi belajar siswa. Dari hasil memenuhi fasilitas belajar anak dibandingkan
analisis diperoleh nilai POR = 1,1725 artinya dengan orang tua dengan penghasilan sama
siswa yang memiliki orang tua dengan tetapi jumlah tanggungan keluarga lebih
penghasilan diatas UMR (2.135.000), sedikit. Dengan begitu, pemenuhan fasilitas
mempunyai peluang 1,172 kali memiliki belajar anak dan perhatian terhadap anak
prestasi belajar diatas rata-rata dibandingkan dalam hal pendidikan juga akan menjadi lebih
siswa yang memiliki orang tua dengan tinggi dan layak.
penghasilan dibawah UMR (2.135.000).
Hasil penelitian ini relevan dengan
penelitian Davis dan Thomas (1996)
2. Hubungan Motivasi Belajar dengan menunjukkan bahwa ada hubungan antara
Prestasi Belajar kelas sosial dengan prestasi siswa. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
penelitian lain yang tidak relevan adalah
dari 22 responden yang memiliki motivasi
penelitian Peterson (2000) menyatakan status
belajar tinggi, terdapat 10 responden (45,5%)
sosial orang tua memiliki kontribusi
yang prestasi belajarnya dengan nilai dibawah
dalam membentuk prestasi anak. Dengan
rata-rata. Sedangkan dari 33 responden yang
status sosial orang tua yang tinggi, orangtua
memiliki motivasi belajar rendah, diketahui
akan mampu memenuhi berbagai kebutuhan
sebanyak 19 responden (57,6%) yang prestasi
sarana belajar anak.
belajarnya dengan nilai diatas rata-rata. Hasil
uji statistik diperoleh nilai P value = 0, 000 (p Hasil penelitian menunjukkan ada
value < 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan motivasi belajar terhadap prestasi
hubungan yang signifikan antara penghasilan belajar siswa. Motivasi belajar merupakan
orang tua dengan prestasi belajar siswa. Dari salah satu faktor yang memengaruhi prestasi
hasil analisis diperoleh nilai POR = 1,131 belajar siswa yang berasal dari dalam diri
artinya siswa yang memiliki motivasi belajar siswa. Dengan adanya kemauan dan
tinggi mempunyai peluang 1,131 kali keinginan dari dalam diri siswa untuk belajar
memiliki prestasi belajar diatas rata-rata akan dapat meningkatkan prestasi belajar
dibandingkan siswa yang memiliki motivasi yang diraih.
belajar rendah.
Hasil penelitian ini mendukung
PEMBAHASAN penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Status sosial ekonomi orang tua Agustina dan Hamdu (2011) bahwa siswa
memiliki pengaruh yang signifikan yang memiliki motivasi tinggi dalam
terhadap prestasi belajar siswa. Orang tua belajar memungkinkan akan memperoleh
dengan penghasilan yang tinggi hasil belajar yang tinggi pula. Sama halnya
dengan penelitian yang dilakukan oleh Atta 2. Bagi siswa hendaknya memperhatikan
dan Jamil (2012) bahwa siswa yang materi yang diberikan oleh guru dan selalu
memiliki motivasi instrinsik yang tinggi aktif dalam proses pembelajaran agar
memungkinkan memiliki prestasi belajar prestasi belajar yang dicapai dapat
yang tinggi. Hasil penelitian ini logis karena maksimal. Siswa harus meningkatkan
dengan adanya motivasi dalam diri siswa motivasi belajarnya agar dapat meraih
akan mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang maksimal misalnya
prestasi belajarnya. Siswa yang memiliki dengan cara memperbaiki cara belajarnya.
motivasi pada dirinya akan lebih giat, 3. Bagi guru hendaknya dapat menumbuhkan
tekun dan disiplin dalam belajar. Apabila motivasi belajar pada diri siswa, karena
motivasi belajar semakin ditingkatkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari
maka prestasi belajar yang dicapai siswa akan dalam diri siswa namun juga dapat timbul
semakin baik. karena ada rangsangan dari luar misalnya
dorongan dari guru. Untuk menimbulkan
Prestasi belajar siswa dipengaruhi motivasi belajar siswa, guru bisa
oleh banyak faktor yaitu faktor internal dan memberikan reward kepada siswa atas
eksternal. Faktor internal berasal dari diri prestasi yang di raihnya atau guru bisa
siswa tersebut seperti, disiplin belajar, kondisi memperbaiki cara mengajar di kelas.
fisik, kecerdasan, bakat, minat, motivasi, dan Selain itu guru harus memberikan arahan
lain-lain. Faktor eksternal berasal dari luar dan bimbingan kepada siswa akan
diri siswa seperti, faktor lingkungan, pentingnya belajar untuk masa depan
keluarga, metode pembelajaran guru, sarana mereka.
prasarana dan lain-lain (Slameto: 2010).
Maka dari itu perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang faktor-faktor yang DAFTAR PUSTAKA
memengaruhi prestasi belajar siswa misalnya
metode pembelajaran guru, faktor lingkungan Alaida, dkk. 1993/1994. Hubungan Kausal
belajar dan disiplin belajar. Antara Keterlibatan Orang Tua
Dalam Mendidik Anak Dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa
SDN Se Kecamatan Lowokwaru
Berdasarkan hasil penelitian dan
Kotamadya Batu, Departemen
pembahasan diuraikan diatas, maka ditarik
Pendidikan dan Kebudayaan IKIP
kesimpulan sebagai berikut:
Malang. Lembaga Penelitian.
1. Ada hubungan antara penghasilan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SD 006 Arini Loysiana, tingkat motivasi belajar
Langgini Kabuparen Kampar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas
2. Ada hubungan antara motivasi belajar VI SD Maria Immaculata Cilacap) 2016
dengan prestasi belajar siswa SD 006
Langgini Kabuparen Kampar
Fadhilaturrahmi, F. (2017). Peningkatan Hasil
Adapun saran yang dapt diberikan adalah : Belajar Siswa Pada Materi Jaring-jaring
1. Bagi orang tua siswa diharapkan untuk Balok dan Kubus dengan Pendekatan
meningkatkan kepedulian terhadap Contextual Teaching and Learning (CTL)
kegiatan belajar anak, dengan cara Siswa Kelas IV SDN 005 Air Tawar
mengajak berdiskusi dengan anak tentang Barat. Jurnal Basicedu, 1(1), 1–9.
kesulitan-kesulitan belajar yang dialami
anaknya, mendengarkan keluhan anak Fyans dan Maehr.1997. Prestasi Belajar
tentang kesulitan pelajaran di sekolah, Siswa.
dan mendampingi siswa pada saat melihat
acara TV sehingga tidak mengganggu Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Gilarso,
waktu belajarnya, meningkatkan T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi
kepedulian terhadap kegiatan belajar Makro. Yogyakarta: Kanisius.
anaknya, dengan cara menjalin
komunikasi dengan pihak sekolah Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar
khususnya pada guru yang mengajar Mengajar.
putranya.