Dosen pengampuh:
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari
buruknya pribadi manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga.Orang tua tanpa ada yang
orang tua dalam keluarga harus dan merupakan kewajiban untuk memperhatikan
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak.Maka di samping keluarga sebagai pusat
1
membentuk pribadi anak.Dengan sekolah anak dididik menjadi seorang ahli yang
pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang yang harus ditaati.5 Guru
berfungsi sebagai pengganti orang tua. Maka bila guru dalam mendidik anak
kepribadian peserta didik, akan nampak makin jelaslah fungsi sekolah sebagai
Orang tua dan sekolah merupakan dua unsur yang memiliki keterkaitan
yang kuat satu sama lain. Keterlibatan orang tua dan pendidikan anak harus
terjalin kerjasama yang baik antar kedua belah pihak.Orang tua mendidik anaknya
di rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan kepada pihak sekolah
atau guru sesuai dengan kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah
Untuk menjawab ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya
adalah dengan memahami dasar teori parenting. Parenting ini ditujukan kepada
para orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga lain yang berperan secara
lebih banyak dilaksanakan pada Pendidikan Anak Usia Dini, padahal interaksi
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Parenting
Pendidikan yang paling utama berasal dari keluarga. Anak pertama kali
kehidupan sehari-hari.
Menurut Jeanne Ellis Ormord (2008) dalam (Deni Hardianto, 2014) pengaruh
utama dalam perkembangan anak adalah pola asuh orang tua. Oleh karena itu,
dalam usia prasekolah dan sekolah dasar peran orang tua sangat dibutuhkan dalam
pendidikan. Menurut Gunadi (2008) dalam jurnal Ade Sadikin (2018) peran yang
dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengembangkan karakter anak diantaranya
adalah : pertama, menciptakan suasana yang hangat dan tentram adalah kewajiban
dari orang tua. Sehingga dengan menciptakan kedua suasana tersebut, anak dapat
pertumbuhan jiwanya. Kedua, orang tua menjadi panutan yang positif bagi
anaknya. Karena awal mula anak belajar adalah dari apa yang dilihat oleh anak
bukan dari apa yang didengar oleh anak. Oleh karena itu, orang tua harus
memberikan contoh yang baik bagi anaknya. Ketiga, orang tua harus mendidik
4
serta mengajarkan karakter yang baik kepada anaknya. Contohnya adalah seperti
Parenting berasal dari bahasa Inggris dari kata parent yang memiliki arti orang
mengasuhan anak yang berlandaskan pada aturan yang agung dan mulia (Ilahi,
pendidikan yang diberikan kepada orang tua agar pengetahuan yang dimiliki oleh
orang tua bertambah tentang proses tumbuh kembang anak dan menyelaraskan
pendidikan anak yang diperoleh anatara di rumah dan di sekolah. Menurut Hasan
Basuni (2019) parenting adalah sebuah proses interaksi antara orang tua dan cara
orang tua dalam mengasuh anak. Karena pola pengasuhan yang dilakukan oleh
orang tua dapat berpengaruh pada pendidikan anak. Sehingga, orang tua harus
terbentuk pada diri anak dapat menjadikakan anak sebagai anggota masyarakat
yang bertanggung jawab. Program ini juga sebagai bentuk kegiatan yang
dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik antara guru, orang tua, dan siswa.
kehangatan atau dukungan yang diberikan oleh orangtua kepada anak serta sejauh
5
mana orangtua menumbuhkan kemampuan regulasi diri dan kemandirian anak,
orangtua terhadap anaknya serta usaha yang dilakukan oleh orangtua agar
mendisiplinkan anak.
4 Jenis Gaya Pengasuhan atau Pola Asuh Anak (Parenting Style) yaitu sbb:
memiliki harapan yang tinggi untuk berprestasi dan kedewasaan, namun demikian
mereka juga hangat dan responsif. Orang tua ini menetapkan aturan dan
Orang tua dengan jenis gaya pengasuhan ini memberi anak-anak mereka
moral, dan tujuan. Metode disiplin mereka bersifat konfrontatif, yaitu beralasan,
perilaku. Orang tua otoritatif penuh kasih sayang dan mendukung. Mereka
memungkinkan komunikasi dua arah. Pola asuh ini gaya ini juga dikenal sebagai
6
gaya pengasuhan demokratis. Anak-anak dari orang tua yang berwibawa dihargai.
b) Lebih mandiri
c) Lebih aktif.
yang kompeten.
narkoba.
memiliki nama yang mirip, namun demikian memiliki beberapa perbedaan yang
kedua gaya orang tua menuntut standar yang tinggi, orang tua jenis Authoritarian
7
"karena saya berkata begitu". Mereka hanya mengizinkan satu cara komunikasi
melalui aturan dan perintah. Orang tua ini menggunakan disiplin yang keras dan
sering kali menggunakan cara yang keras hukuman, seperti hukuman fisik,
b) Kurang mandiri
8
Gaya Pengasuhan Permisif (Indulgent) berada pada posisi Kuadran III yang
yang permisif menetapkan sangat sedikit aturan dan batasan dan mereka enggan
menegakkan aturan. Orang tua jenis ini hangat dan sangat memanjakan anak
tetapi mereka juga tidak suka mengatakan tidak atau tidak mau mengecewakan
anak-anaknya. Hampir tidak ada atura, anak-anak didorong untuk berpikir sendiri,
Pengasuhan yang permisif juga dapat memaksa anak untuk membuat terlalu
banyak pilihan sebelum mereka siap. Sisi positifnya adalah bahwa orang sangat
mengasuh dan sangat peduli pada anak anak. Namun juga memiliki kelemahan
bahwa jika selalu membiarkan seorang anak melakukan apa pun yang mereka
inginkan, mereka tidak akan pernah mengerti bahwa di dunia nyata ada
Anak-anak dari pola asuh permisif cenderung memiliki yang terburuk hasil:
9
Gaya PengasuhanNeglectful Parenting (Uninvolved) berada pada posisi
Responsiveness. Orang tua yang lalai tidak menetapkan batasan yang tegas atau
tinggi standar. Mereka acuh tak acuh terhadap kebutuhan anak-anak mereka dan
tidak terlibat dalam kehidupan mereka. Orang tua yang tidak terlibat ini mungkin
memiliki masalah mental sendiri seperti depresi, atau kekerasan fisik atau
penelantaran anak ketika mereka adalah anak-anak. Orang tua ini adalah orang tua
yang “tidak melakukan apa-apa dan tidak mengatakan apa-apa”. Orang tua
mengizinkan anak-anak untuk melakukan apa pun yang mereka ingin lakukan,
kapan pun mereka ingin melakukannya, tanpa imbalan atau konsekuensi apa pun
atas perilaku mereka. Dalam kasus ekstrim, Pola asuh ini dapat berkembang
a) Lebih impulsif.
pola asuh anak. Generasi orangtua kita mungkin heran melihat „kehebohan‟
10
generasi kita mengasuh anak. Mulai dari heran karena kita ngotot soal pemberian
ASI eksklusif (“Kenapa nggak dikasih susu formula? Nanti kurus lho bayimu,
waktu kamu bayi juga minum formula nggak apa-apa,” begitu komentar generasi
sang nenek), sampai heran soal „kasak-kusuk‟ kita memilih preschool bagi anak
(“Anak masih sekecil gitu kok sudah masuk sekolah? Kamu dulu kan langsung
mengombinasikan pola asuh yang ada. Karena jika kedua perbedaan itu
anak. “Jadi awalnya memang harus disepakati antara orang tua dan kakek nenek,
value apa yang harus diterapkan. Sehingga dengan cara masing-masing mereka
memegang value yang sama. Yang satu metodenya old fashioned, sementara yang
lain sudah up to date dengan kondisi sekarang. Itu enggak masalah selama mereka
kebingungan atau dampak psikologis. Malah akan bisa memberi dampak positif,
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
parenting merupakan pendidikan yang diberikan untuk orang tua agar dapat
mendidik serta merawat anak agar kelak akan bertumbuh dan berkembang secara
optimal dan menjadi anak yang berkualitas baik. Dalam hal ini, orang tua dapat
hanya itu, anak-anak juga dapat berdiskusi dengan orang tua mengenai
B. Saran
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan untuk itu, kritik dan saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.umm.ac.id/76916/3/BAB%20II.pdf
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2501397&val=23895
&title=Manajemen%20Program%20Parenting%20di%20Sekolah%20Dasar%20Is
lam%20Terpadu%20Nurul%20Fikri%20Sidoarjo
https://insanq.co.id/artikel/4-jenis-gaya-pengasuhan-atau-pola-asuh-anak-
parenting-style-pilih-yang-
mana/#:~:text=4%204%20Jenis%20Gaya%20Pengasuhan,.%20Gaya%20Pengasu
han%20Permisif%20(Indulgent)
https://www.parenting.co.id/dunia-mama/perbedaan-pola-asuh-anak
13