Anda di halaman 1dari 6

Peran Orang Tua Mengatur Kegiatan Anak di Rumah

A. Latar Belakang

Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Berupa Pendidikan Sosial Pada Keluarga
Pendidikan sosial adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendidik anak agar dapat
menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama. Untuk hidup bersama dengan orang lain dalam
masyarakat, anak harus dapat menyusaikan diri dengan masyarakat di sekitarnya. Dalam hal ini
peranan orang tua sangat diperlukan dalam mendidik anak dalam lingkungan. Dalam
memberikan contoh tingkah laku sosial berdasarkan prinsi-prinsip agama berupa mengajarkan
anak bertingkah laku yang sopan. Orang tua tampak membiarkan anak yang berbicara kepada
tetangga dengan kaki diangkat, mondar-mandir saat ada tamu dirumah, orang tua membiarkan
tanpa menegur anak yang berdiri didepan ayunan pada saat ada tamu. Orang tua membiarkan
anak yang memanggil adik yang sedang bermain untuk segera pulang dengan berteriak dan
berbicara dengan kata-kata kasar. Anak sering bertingkah laku yang cenderung kurang sopan
diluar rumah maupun diluar rumah.1

Keluarga merupakan unit dalam masyarakat. Di sinilah anak-anak tinggal bersama orang
tuanya. Sudah banyak penelitian yang menyatakan pentingnya keluarga dalam proses tumbuh
kembang anak. Tidak hanya dalam perkembangan fisiknya, tapi juga mental mereka. Gizi hingga
nilai-nilai yang diserap anak-anak dari keluarganya bahkan memengaruhi hidup mereka hingga
dewasa kelak. Sejak awal kehidupan, anak-anak bergantung kepada orang tuanya untuk
melindungi dan memenuhi kebutuhan mereka. Ya, setiap orang tua memiliki tugas untuk
merawat anak mereka. Di sini, orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar
Si Kecil. Mulai dari makanan, perawatan medis, pakaian, tempat tinggal, serta pendidikannya.
Di saat bersamaan, orang tua juga perlu memberikan cinta, perhatian, waktu, dan dukungan
untuk anak.

Orang tua merupakan penanggung jawab utama dalam pendidikan anak-anaknya.


Dimanapun anak tersebut menjalani pendidikan, baik dilembaga formal, informal maupun non

1
https://www.cussonskids.co.id/tanggung-jawab-orang-tua-terhadap-anak/,di ambil pada tanggal (25
Oktober 2022),pada pukul(13:20).
formal orang tua tetap berperan dalam menentukan masa depan pendidikan anak-anaknya.
Pendidikan di luar keluarga, bukan dalam arti melepaskan tanggung jawab orang tua dalam
pendidikan anak, tetapi hal itu dilakukan orangtua semata-mata karena keterbatasan ilmu yang
dimiliki oleh orang tua, karena sifat ilmu yang terus berkembang mengikuti perkembangan
zaman, sementara orang tua memiliki keterbatasan-keterbatasan. Disamping itu juga, karena
kesibukan orangtua bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ikut mendorong orang tua
untuk meminta bantuan pihak lain dalam pendidikan anak-anaknya. Khusus berkaitan dengan
pendidikan formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di lembaga sekolah, maka kepedulian
orang tua terhadap pendidikan anak sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.
Karena bagaimanapun, anak masih membutuhkan bantuan orangtuanya dalam belajar,
meskipun dia telah mengikuti pendidikan sekolah.2

Orang tua terdiri dari ayah, ibu serta saudara adik dan kakak. Orang tua atau biasa disebut
juga dengan keluarga, atau yang identik dengan orang yang membimbing anak dalam
lingkungan keluarga. Meskipun orang tua pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu orang tua
kandung, orang tua asuh, dan orang tua tiri. Tetapi yang kesemuanya itu dalam bab ini diartikan
sebagai keluarga. Sedangkan pengertian keluarga adalah suatu ikatan laki‐laki dengan
perempuan berdasarkan hukum dan undang‐undang perkawinan yang sah. Orang tua adalah
orang yang mempunyai amanat dari Allah untuk mendidik anak dengan penuh tanggungjawab
dan dengan kasih sayang. Orang tua (keluarga) yang bertanggung jawab yang paling utama atas
perkembangan dan kemajuan anak. Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah
dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk
sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan
membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk
siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas
dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian
besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hal. 72
Teori menurut D.Gunarsa tanggung jawab orang tua adalah “Memenuhi kebutuhan si anak,
baik dari sudut organis psikologi, antara lain makanan, maupun kebutuhan psikis, seperti
kebutuhan anak perkembangan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan akan dikasihi,
dimengerti dan rasa aman melalui perawatan, asuhan, ucapan-ucapan dan perlakuan-
perlakuan”. Dengan peranan (tanggung jawab) tersebut, jelas orang tua merupakan pendidikan
pertama bagi anak. Peran orang tua tersebut sangat diperlukan untuk membantu keberhasilan
anak dalam pendidikan terutama perkembangan perilaku anak saat berada di sekolah karena
perilaku anak sangat di pengaruhi oleh orang tua di lingkungan keluarga. Orang tua memiliki
tanggung jawab penuh dalam perkembangan perilaku dan pendidikan anak, maka orang tua
tidak dapat menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah. Prestasi belajar adalah suatu
proses mental yang mengarah pada penguasaan, pengetahuan, atau sikap yang kesemuanya
diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku progresif. Jadi
prestasi belajar bukan hannya menyangkut angka-angka menyangkut angka-angka yang
diperoleh anak berkenaan dengan hasil belajarnya, tetapi juga menyangkut dengan prilaku yang
ditampilkan anak sebagai hasil belajar. Bukan hannya menyangkut dengan kognitif dan
psikomotor, tetapi juga berkenaan dengan aspek afektif anak. 3

Tanggung jawab orang tua terhadap anak ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa ada empat hal yang menjadi
kewajiban setiap orang tua, yaitu: a. Mengasuh, memelihara, dan melindungi anak, b.
Menumbuhkembangan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya, c. Mencegah
terjadinya pernikahan anak usia dini, d. Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai
budi pekerti pada anak. Poin-poin di atas mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945, yang
menyatakan bahwa setiap anak berhak atas hidup, tumbuh dan berkembang. Bebas dari
kekerasan dan diskriminasi. Mereka juga berhak mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk
tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial.

3
Novrinda, dkk. 2017. Peran Orang tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau Dari Latar Belakang
Pendidikan. Jurnal Potensia PG-PAUD FKIP UNIB, 2(1).
B. Fokus Penelitian

1. Bagaiman peran orang tua dalam mengatur kegiatan anaknya dirumah?


2. Apa saja hambatan dan pendukung yang mempengaruhi proses belajar anak dirumah?

C. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Soelaeman mengatakan dalam bukunya, “…istilah orangtua
hendaknya pertama-tama diartikan sebagai orang yang tua, melainkan sebagai orang yang
dituakan, karenanya diberi tanggung jawab untuk merawat dan mendidik anaknya menjadi
manusia dewasa”. Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Karena tanggung
jawab pendidikan pertama kali akan dipikul oleh orang tuanya. Secara alamiah anak pada
masa-masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah ibu dan ayahnya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Novan Ardi Wiyani & Barnawi mengatakan dalam bukunya,
tanggung jawab pendidikan yang perlu dibina oleh orang tua terhadap anak antara lain,
Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung
jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk mempertahankan
kelangsungan hidup manusia. Melindungi dan menjamin keselamatan, baik jasmaniah
maupun rohaniah, dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat
membahayakan dirinya. Mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi hidupnya. Dengan demikian, apabila telah dewasa dia mampu berdiri
sendiri dan membantu orang lain serta melaksanakan kekhalifahannya. Membahagiakan
anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan
ketentuan Allah sebagai tujuan akhir hidup seorang muslim. Keluarga adalah wadah yang
sangat penting diantara individu.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Hisbullah, tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan
dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain, Memelihara dan
membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan
karena si anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara
berkelanjutan. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun
rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat
membahayakan dirinya. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan
yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri
dan membantu orang lain. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan
memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir
hidup muslim.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat yang diperoleh Anak


1). Meningkatkan kualitas belajar
2). Menumbuhkan potensi belajar
3). Menunjukan Moral yang baik
4). Terarah dan teratur dalam belajar
5). Menambah motivasi belajar
b. Manfaat yang diperoleh guru
1). Meningkatkan profesionalisme guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran di Kelas.
2). Menambah rasa tanggung jawab terhadap proses pembelajaran di kelas.
3). Mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.
c. Manfaat bagi orang tua
1). Dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar anak di rumah.
2). Sebagai landasan bagi anak dalam menentukan kebijakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
E. Kajian Penjelasan

1. Peran guru : Guru sebagai sumber belajar maka gurulah yang menjadi tempat peserta didik
menggali atau mengambil pelajaran. Guru sebagai fasilitator berperan dalam memberikan
pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru sebagai
pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman melalui pengelolaan kelas. Guru sebagai
demonstrator yaitu peran untuk mempertunjukkan kepada siswa tentang segala sesuatu
yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan paham terhadap pesan/informasi belajar
yang disampaikan. Guru juga berperan sebagai model atau teladan bagi siswa. Guru
sebagai pembimbing yaitu membimbing siswa agar dapat menentukan berbagai potensi
yang dimilikinya sebagai bekal mereka. Guru sebagai motivator, proses pembelajaran akan
berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu
menumbuhkan potensi belajar siswa. Guru sebagai penilai berperan untuk mengumpulkan
data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Peran orang tua : Orangtua dalam pendidikan anak sangat penting, dengan perhatian dan
support yang akan membuat anak semangat, apalagi dimana pandemi seperti sekarang
yang pembelajarannya dilakukan di jarak jauh, pasti akan membutuhkan orangtua dalam
membimbing belajar , terutama anak sd yang benar-benar harus terus dibimbing.
Membangun komunikasi yang baik dengan anak. Senantiasa menjadi pendengar setia anak,
bisa mendengar keluhan , kebahagiaan dan keseharian anak.Memperhatikan pergaulan
anak sehari-hari. Mengatur waktu anak. Berikan perhatian dan waktu kepada anak.Menjadi
guru saat di rumah. Dengan demikian anak akan disiplin dan memilki semangat belajar.

Anda mungkin juga menyukai