PENDAHULUAN
teratur, dan sistematis untuk memengaruhi anak agar memiliki sifat dan
harkat dan martabat manusia. Untuk itu maka seseorang harus mempunyai
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1
Muchsin dan kawan-kawan, Pendidikan Islam Humanisti, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2010), hlm. 3.
1
berakhlak mulia, sehat ilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
keluarga.
bagi seorang anak.3 Pendidikan keluarga adalah fase awal dan basis bagi
yang diberikan kepada anak adalah Pendidikan Islam. Dalam hal ini
2
dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di
manusia yang beriman dan bertaqwa pada Allah SWT, menghargai dan
bernegara. Maka dari itu Pendidikan Agama harus diajarkan pada anak
menguntungkan dirinya.5
menjadi tanggung jawab bersama para orang tua dalam sebuah keluarga.
5
Nur Uhbiati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2005), cet.6, hlm. 24.
3
Oleh karena itu orang tua dalam lingkungan rumah tangga harus dapat
anak. Hal ini disebabkan karena kedua orang tuanyalah yang pertama
sayang yang terjalin antara kedua orang tua dan anak-anaknya merupakan
basis yang ampuh bagi pertumbuhan dan perkembangan psikis serta nilai-
anaknya, yaitu jasmani, akal, dan rohani. Yang bertindak sebagai pendidik
dalam hal ini adalah ayah dan ibu si anak serta semua anggota keluarga
nenek, paman, bibi, dan kakak. Akan tetapi yang paling bertanggung
cepat itulah yang menuntut agar anak memiliki fondasi yang kuat agar
6
Samsul Nizar, Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Dalam Islam, (Jakarta; Gaya Media
Pratama, 2001), Cet.Ke-1, hlm. 125.
7
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, (Bandung: Remaja Rosyada
Karya Offset 1994).Cet Ke-2, hlm.155
4
Aqidah Akhlak dalam keluarga dan di sekolah, anak tidak akan cepat
yang buruk.
namun juga terletak pada pendidikan dalam rumah tangga. Anak lebih
Inilah hal yang kurang disadari oleh para orang tua. Mereka
Karena tanpa mereka sadari, mereka juga mempunyai kewajiban dalam hal
5
harmonis lagi, anak akan cenderung mencari tempat pelarian yang
menurutnya bisa memberikan rasa aman dan nyaman dari semua masalah
yang dihadapinya. Hal ini juga mempengaruhi tingkah laku atau perilaku
remaja.
membuat masalah yang biasa kita sebut dengan trouble maker. Semua itu
tempat untuk berbagi cerita karena orang tua mereka sibuk bekerja dan
tidak punya waktu untuk mendengarkan keluh kesah dan masalah yang
sebab dari akhlak remaja yang seperti itu. Lalu penulis juga mencoba
6
B. Rumusan Masalah
ilmiah.
D. Metode Penelitian
7
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hal. 4
9
Sudarwan Danim, Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000)
8
menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel,
3. Sumber Data
data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
4. Variabel Penelitian
variabel:
5. Instrumen Penelitian
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1996), hal. 104
9
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
2, Tidak Pernah = 1.
anak
Jumlah 15
11
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010).
10
Sekitar
Jumlah 15
1. Populasi
Karanganyar.
12
Agung Widhi Kurniawan dan Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif,
(Yogyakarta: Pandiva Buku, 2016), hlm. 66.
11
secara tertulis oleh “ responden “ baik secara langsung atau tidak
langsung.13
Keterangan:
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
rxy =
√[ N ∑ X −(∑ X ) ] ¿ ¿ ¿
2 2
N : Number of Cases
13
Ibid..., hlm. 33.
14
Ibid..., hlm. 42.
12
∑X : Jumlah keseluruhan skor X
Y (XY)
d. Interpretasi data
13
variabel X dan variabel Y
rendah
cukup
sangat tinggi
Df = N-nr
Df = Degree of freedom
N = Number of casses
Setelah diperoleh hasil dari df, maka dapat di cari besarnya “r”
yang tercantum dalam tabel Nilai “Product Moment” baik pada taraf
signifikansi 1%. Jika “r” observasi (ro) sama dengan atau lebih besar ( > )
14
dari pada “r” tabel (rt) maka Hipotesis Alternatif (Ha) diterima atau
jika “r” observasi (ro) sama dengan atau lebih kecil ( < ) dari pada “r”
tabel (rt) maka Hipotesis alternatif (Ha) tidak dapat dierima atau tidak
Y.
BAB II
LANDASAN TEORI
15
A. Kajian Pustaka
kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali
informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul
15
Uswatun Hasanah, Pengaruh Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Akhlak
Karimah Pada Santriwati Di Asrama Mahasiswi Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Komplek
VI Yogyakarta, 2018.
16
2. Dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam di
Beragama Siswa Kelas VIII SMP N 9 Yogyakarta” yang ditulis oleh Arip
sebesar 0,031 yang signifikan pada angka 0,000 maka dapat disimpulkan
SMP N 9 Yogyakarta.16
16
Arip Oktania, Pengaruh PendidikanAgama Islam di Lingkungan Keluarga, Sekolah,
dan Masyarakat Terhadap Perilaku Beragama Siswa Kelas VIII SMP N 9 Yogyakarta, 2014.
17
dilakukan oleh Zulfa berbeda dengan penulis. Meskipun terdapat variabel
yang sama yakni ada variabel “akhlak karimah” namun jenis penelitian.
penulis tidak ada unsur plagiasi dari karya tulis ilmiah orang lain.17
Islamnya tinggi memiliki akhlak yang sama dengan yang nilai pelajaran
pendidikan agama Islamnya rendah. Hal ini dilihat dari perhitungan uji
(2,01) dan pada taraf signifikansi 1% (2,68) dan ternyata diketahui bahwa
17
Zulfa Bintang Hasanah, Penanaman Nilai-Nilai Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
Purwokerto, 2016.
18
Yusrina, “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak di SMP
YPI Cempaka Putih Bintaro”, Skripsi, Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
2006.
18
5. Kemudian dalam skripsinya Siti Qomariyah yang berjudul “Pengaruh
pada tabel 16, kategori baik sebesar 46,2%, cukup baik 30,8%, dan
kategori cukup baik sejumlah 34,6%, dan kategori kurang sebesar 30,8%.
dapat “diterima”.19
B. Kerangka Teori
19
Siti Qomariyah, “Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap Akhlak Remaja”,
Skripsi, Salatiga: STAIN Salatiga, 2010.
19
i. Pengertian Pendidikan Agama Islam
anaknya secara baik, itu berarti setiap orang tua yang memiliki
suatu proses mengubah sikap dan tata laku sikap seseorang atau
20
Muhibbin Syah, M. Ed, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1997), Cet. Ke-3, H.10
21
Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru…, H.10
22
Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru…, H.10
23
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung, Remaja Karya,
2007), Cet. Ke-18, H. 11
20
bukunya ilmu pendidikan Islam, bahwa pendidikan diartikan
sebagai:
24
Alisuf shabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, Cet.1 1999 h.4
25
DEPDIKNAS, UURI No 20 th 2003 tentang SISDIKNAS (Bandung: FOKUSMEDIA
2003) H. 2
21
Menurut Zakiah Darajat Pendidikan Agama Islam adalah
ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan
26
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 1, h. 130
27
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005),
Cet.IV, h. 21.
28
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet.III, h. 78
22
Dari beberapa pengertian pendidikan agama Islam diatas.
kesesatan.
23
beragama, sehingga ia mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan
29
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet.III, h. 78
24
Tujuan Pendidikan agama dalam segala tingkat pengajaran
akhirat.
25
h) Membentuk warga negara yang baik dan masyarakat yang baik
ibulah yang disebut sebagai orang tua. Menurut kamus besar bahasa
berikutnya.31
30
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hidakarya
Agung,1983), Cet. XI, h. 7-8
31
Ramayulis Dkk, Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Kalam Mulia,
2001), Cet Ke-4, H.6
26
Orang tua merupakan pendidik utama bagi anak-anak
32
Zakiah Daradjat Dkk, Ilmu Pendidikan Dalam Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),
Cet Ke-6, H.35
27
Secara sosiologis keluarga dituntut berperan dan berfungsi
28
dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan
kepribadiannya.
perguruan tinggi.
dan kegembiraan.
29
f) Fungsi perlindungan; yaitu keluarga berfungsi memelihara,
bertindak”.36
30
sikap jiwa yang benar terhadap Khaliknya dan terhadap sesama
manusia.
dalam jiwanya dan selalu ada pada dirinya. Sifat itu dapat lahir
1) Akhlak Mulia
a) Shiddiq
37
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian Dan Pengamalan
Islam (LPPI), 1999), Cet Ke-1, H.80
31
prinsip tersebut pada setiap masalah yang dihadapinya
b) Amanah
c) Istiqomah
d) Iffah
38
Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, (Semarang, 1985), Cet Ke-1, H.74
39
Ilyas, Kuliah Akhlak..,H.89
40
Ilyas, Kuliah Akhlak..,H.89
41
Ilyas, Kuliah Akhlak..,H.89
32
dari rupa, kekayaan, juga jabatan, akan tetapi ditentukan
kehormatan dirinya.42
e) Tawadhu
f) Malu
42
Ilyas, Kuliah Akhlak..,H.89
33
mengganggu manusia dan tidak mau menuturkan kata-kata
g) Sabar
h) Pemaaf
43
Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim…,H.326
44
Ilyas, Kuliah Akhlak…,H.134
34
permohonan maaf dari yang bersalah. Menurut M. Quraish
i) Hikmah ( Kebijaksanaan )
j) Adil
2) Akhlak Tercela
a) Berbohong
b) Takabur
c) Dengki
45
Ilyas, Kuliah Akhlak…,H.134
46
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT.Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet Ke-2,
H.62
47
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf…,H.62
48
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf…,H.59
35
Dengki yaitu perasaan tidak suka akan kesenangan atau
tersebut.49
d) Bakhil
lain.50
C. HIPOTESIS
49
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf…,H.59
50
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf…,H.59
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), Cet. Ke 11, H. 67-68
36
BAB III
DESKRIPSI DATA
1. Letak Geografis
37
Sumber data: Google Maps
dari desa Tawangsari. Yang letaknya di kaki Gunung Lawu dan masuk
2. Jumlah Penduduk
jiwa.
3. Kondisi Keagamaan
38
Penduduk di Dusun Gombelan yang terdiri dari 2 RT dan 1 RW
kegiatan hari raya besar Islam seperti halal bi halal, Maulid Nabi
4. Kondisi Ekonomi
5. Fasilitas Sosial
39
mempunyai atap, lantai berkeramik, dan dinding batu bata. Meskipun
BAB IV
A. Analisis Data
1. Deskripsi Data
40
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket yang
menggunakan rumus:
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
rxy =
√[ N ∑ X 2−( ∑ X ) 2 ][ X ∑ Y 2−( ∑ Y ) 2 ]
Tabel di bawah ini adalah tabel pendidikan agama dalam keluarga
NO X Y
1 59 52
2 52 54
3 42 42
4 70 57
5 63 48
6 63 55
7 60 50
8 54 56
9 51 50
10 55 48
11 63 55
41
12 57 61
13 61 48
agama dalam keluarga (variabel X) dengan akhlakul karimah (variabel Y), maka
NO X Y X2 Y2 XY
42
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
rxy =
√[ N ∑ X −(∑ X ) ] ¿ ¿ ¿
2 2
509639−507000
= √( 570284−562500 )( 460876−456976 )
2693
= √7784.3900
2639
= √30357600
2639
= 5509 ,77 = 0,478
mengetahui apakah ada hubungan yang positif atau tidak, maka “r” hasil
KD = r² x 100%
43
kontribusinya cukup sedang antara kedua variabel tersebut. Dikatakan
pengarahan kepada sang anak agar selalu menaati segala perintah agama
sehingga mereka tahu masalah apa yang sedang dihadapi oleh sang anak
anak pun akan merasa mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup
anak. Sesibuk apa pun orang tua,, mereka harus dapat menyempatkan
44
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa:
45
1. Dalam penelitian ini pengaruh antara pendidikan agama dalam keluarga
pada remaja usia 13 -19 tahun di Dusun Gombelan tergolong sedang atau
sudah baik maka anak akan mempunyai sifat atau kepribadian yang baik
keluarga tidak berjalan dengan baik, maka anak akan mempunyai sifat atau
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran yang mungkin
berguna untuk:
46
Bagi para orang tua yang hakikatnya adalah pendidik pertama bagi anak-
2. Peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
47
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Asmaran. A.S, M.A. 1994. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada.
Bintang Hasanah, Zulfa. 2016. Penanaman Nilai-Nilai Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah Purwokerto.
48
Ramayulis Dkk. 2001. Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga. Jakarta: Kalam
Mulia.
Sugiyono. 2010.Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam. Bandung: Remaja
Rosyada Karya Offset.
Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Uhbiati, Nur. 2005. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV.Pustaka Setia.
Wahy, Hasbi. 2012. Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama dan Utama.
Widhi Kurniawan, Agung dan Zarah Puspitaningtyas. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: Pandiva Buku.
Yunus, Mahmud. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: PT.
Hidakarya Agung.
49