Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN
Palangka Raya.
umimasridah@gmail.com
ABSTRAK
Pendidikan anak yang pertama dan paling utama dalam Islam adalah pendidikan
dalam keluarga yang berperspektif Islam. Pendidikan dalam keluarga yang
berperspektif Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada tuntunan agama Islam
yang diterapkan dalam keluarga yang dimaksudkan untuk membentuk anak agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berakhlak mulia yang mencakup etika, moral, budi pekerti, spiritual atau pemahaman
dan pengalaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
merupakan salah satu wujud amar makruf nahi munkar dalam kehidupan
keluarga, yaitu dengan memberikan pendidikan kepada putra putrinya berdasarkan
ajaran Islam. Anak dalam menuju kedewasaannya memerlukan bermacam-macam
proses yang diperankan bapak dan ibu dalam lingkungan keluarga. Pola atau metode
pendidikan agama dalam Islam pada dasarnya mencontoh pada perilaku Nabi
Muhammad SAW dalam membina keluarga dan sahabatnya. Karena segala apa yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan manifestasi dari kandungan Al-
Qurán. Adapun pelaksanaannya nabi memberikan kesempatan pada para
pengikutnya untuk mengembangkan cara sendiri selama cara tersebut tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh
Nabi SAW.
ABSTRACT
The first and the prime education for children in Islam is the
Islamic family education. This family education is based upon Islamic guidance
in purpose of building childrens, faith, piety,highest endeavor including ethics,
morality, and spirituality, and the practice of religious values in daily life. This effort
is a kind of amar makruf nahi munkar in family scope. Children needs family model
for their future mental and spiritual development. The model and methods of
Islamic education in the family scopes are adopted pretty much from the way of
our prophet Muhammad taught his family and his companions. Muslim
believes that whatever done by the prophet is the manifestation of Quranic
essence. In the implementation level, the prophet let his companions and
his follower to develop the teaching as long as the development itself in line with
educational principles by the prophet.
Anak adalah generasi penerus bangsa. Anak dan masa depan adalah
satu kesatuan yang dapat diwujudkan untuk membentuk suatu generasi yang
dibutuhkan oleh bangsa terutama bangsa yang sedang membangun.
Peningkatan keterampilan, pembinaan mental dan moral harus lebih
ditingkatkan begitu juga dengan aspek-aspek lainnya. Menghadapi era
globalisasi yang ditandai dengan berbagai perubahan tata nilai, maka anak
harus mendapat pembinaan intensif dan terpadu. Untuk itu, orang tua harus
memperhatikan perkembangan jasmani, ruhani, dan akal anak-anaknya.3
Pendidikan anak yang pertama dan paling utama dalam Islam adalah
pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam. Pendidikan dalam
keluarga yang berperspektif Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada
tuntunan agama Islam yang diterapkan dalam keluarga yang dimaksudkan
untuk membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
pada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia yang mencakup etika,
moral, budi pekerti, spiritual atau pemahaman dan pengalaman nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Yang nantinya hal itu merupakan
sumbangan penting bagi pembangunan bangsa dan Negara.
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi
seorang anak. Sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, seorang anak
akan berkenalan terlebih dahulu dengan situasi keluarga. Pengalaman
pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi
perkembangan anak untuk masa yang akan datang. Keluarga sebagai
pendidikan yang pertama dan utama bagi anak.1
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka karena dari merekalah anak mulai menerima pendidikan.2 Pada setiap
anak terdapat suatu dorongan dan daya untuk meniru. Dengan dorongan ini
anak dapat mengerjakan sesuatu yang dikerjakan oleh orang tuanya. Oleh
karena itu orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Apa saja yang
didengarnya dan dilihat selalu ditirunya tanpa mempertimbangkan baik dan
buruknya. Dalam hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang
besar dari orang tua. Karena masa meniru ini secara tidak langsung turut
membentuk watak anak di kemudian
hari.
Proses pendidikan terhadap anak yang dapat dilakukan dengan benar itu
juga dilakukan sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh oleh orang tuanya.
Namun dalam mendidik anak kebanyakan orang tua menggunakan caranya
masing-masing dan bahkan ada pula yang menyuruh orang lain untuk
mendidiknya karena orang tua tersebut mempunyai kesibukan tersendiri.
Karena itulah anak kadang kurang mengerti apa yang disampaikan, tidak
perduli apa yang dibicarakan orang tuanya untuk anak tersebut. Lalu
bagaimana cara yang benar mendidik anak? Apa yang harus dilakukan oleh
orang tua? Itulah yang perlu dipelajari lebih dalam oleh calon-calon pendidik.
Dan yang paling utama adalah bagaimana cara mendidik anak sendiri dalam
perspektif Islam?
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui hal apa yang seharusnya
dilakukan oleh para pendidik terutama orang tua untuk mendidik anaknya.
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat
untuk para pendidik agar tidak salah dalam mendidik anak-anak didiknya. .
METODE PENELITIAN
NAMA JAWABAN
NO PERTANYAAN
ORANG TUA RESPONDEN
Bagaimana 1. Perlunya peneladanan dari
menurut Bapak orang tua itu sendiri, dalam
mendidik anak hal ini orang tua wajib
dalam keluarga mencontohkan kepada anak
menurut perspektif/ secara langsung misalnya
pandangan Islam ? membawa nak pergi ke
masjid untuk melakukan
sholat berjamaah, dengan
demikian anak secara
langsung akan meniru
perbuatan ortunya sekaligus
1. Ahmad
mengajarkan pendidikan
sholat kepada anak.
2. Menanamkan pendidikan
agama kepada anak sejak
dini, sehingga sampai ia
tumbuh dewasa, anak akan
menjadi terbiasa dengan
pendidikan yang diajarkan
semenjak kecil oleh orang
tuanya
Pendidikan anak dimulai dari
rumah, siapa yag mendidik
tentu orang tua, dan
2. Erwin bagaimana cara mendidiknya,
dan yang menjadi contoh
panutan adalah Nabi
Muhammad SAW.
Mendidik anak dimulai dari
pembiasaan sehari-hari,
mengajarkannya pendidikan
Tauhid kepadanya terlebih
dahulu agar dia mampu
mengenal Tuhan-Nya, dimulai
3. Budi
dari berumur 7 tahun
membiasakannya untuk
bangun pagi dan membaca al-
Qur’an rutin setelah selesai
sholat fardu sampai batas
maqro
4. Irwan Mengingat hadis Nabi yang
berbunyi Nawwiru buyutakum
bisholah waqirooatil qur’an
artinya hiasilah rumahmu
dengan sholat dan
pembacaan Qur’an dengan
demikian mendidik yang
utama adalah menanamkan
sholat dan mengajarkan sholat
sejak kecil dan mengajarkan
membaca Qur’a, dengan
demikian jika kedua hal
tersebut dilakukan maka
dalam sebuah keluarga akan
tercipta suasana yang Islami
Dengan mengingat firman
Allah dalam Al-Qur’an yang
berbunyi ‘’ Quu Anfusakum
Wahliikum Naaro” artimya
jagalah dirimu dan keluargamu
dari siksa api neraka, dari ayat
tersebut bisa kita jadikan
5. Maman sebagai dasar pendidikan
anak dalam sebuah keluarga,
mengajarjkannya pendidikan
agama khususnya sholat,
membaca Qur’an dan ibadah
sunnah lainnya, menjaga
pergaulannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Mendidiknya dengan member
nasehat, dengan perhatian,
meberikan hukuman jika tidak
melaksanakan perintah Allah
6. M. Yusuf tentunya yang berifat
mendidik, memberinya
perhatian, arahan melalui
wasiat, serta dengan
kelembutan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa orang
tua, dapat ditemukan bahwa hampir semua orang tua mengutamakan
pendidikan agama anak dimulai sejak dini dengan menanamkan pendidikan
agama terutama sholat dan pembacaan ayat Al-Qur’an kepada anak,
sehingga tumbuh dalam diri anak kelak menjadi pribadi yang taat kepada
Allah dan menumbuhkan kecintaannya dalam membaca Al-Qur’an. Juga
melalui pendekatan dengan member nasehat, dengan perhatian, meberikan
hukuman jika tidak melaksanakan perintah Allah tentunya yang berifat
mendidik, memberinya perhatian, arahan melalui wasiat, serta dengan
kelembutan
a. Sebagai pembelajaran dari segi linguistic yang berupa bahasa, logat anak
atau den- gan kata lain sebagai pembelajaran terhadap bahasa orang
tuanya
Dari fungsi dan urgensi pendidikan anak dalam keluarga, dapat diketahui
bahwa pendidikan dalam keluarga harus benar-benar mendapatkan prioritas
yang utama dan pertama agar supaya tujuan pendidikan Islam dapat terwujud
secara maksimal yaitu menciptakan manusia yang memiliki pengetahuan
tinggi, beriman teguh dan berakhlaq mulia serta berguna bagi agama dan
Negara.
1. Mengajarkan Ilmu Tauhid dan Akidah (Ilmu tauhid atau ilmu tentang
ketuhanan dan akidah (keimanan) sangat penting untuk diajarkan pada
anak sejak dini).
2. Mengajarkan ilmu agama (Ilmu agama bisa menjadi pondasi kehidupan
seorang anak di masa depan).
3. Mengajarkan tata cara shakat (Salat termasuk kewajiban yang harus
dilakukan seorang muslim. Karena itu, seorang anak wajib belajar salat
dan membiasakannya sejak kecil).
4. Mengajarkan ibadah puasa (Mengajarkan anak untuk melakukan rukun
Islam ketiga sangat dianjurkan).
5. Mengajarkan Anak untuk menjadi Pemimpin (Anak laki-laki kelak akan
menjadi pemimpin dan menjadi seorang imam yang baik pula untuk
keluarganya).
6. Mendidik Anak menjadi Laki-laki yang Bertanggung Jawab dan Mandiri (Rasa
tanggung jawab wajib ditanamkan sejak dini membuat anak memahami
kewajiban dan kodratnya sebagai laki-laki. Sedangkan kemandirian
merupakan salah satu kunci menjadi orang yang sukses dan behasil di masa
depan).
7. Mengajarkan Akhlak Mulia dan Berbakti pada Orang Tua (Kebaikan seseorang
akan dinilai dari dua hal, yaitu agama dan akhlaknya. Karena itu, ajarkan nilai-
nilai kebaikan pada anak-anak, tentang akhlak baik dalam Islam, bagaimana
berperilaku baik dengan orang lain dan sebagainya).
Kendati seorang ibu memiliki peran sentral dalam mendidik anak, namun
sebenarnya pendidikan anak merupakan kewajiban bersama, bahkan menjadi
tanggung jawab yang lebih bagi seorang ayah. Hal ini misalnya dapat dilihat
pada ketentuan al-Qur'an misalnya dalam QS. Luqman: 13-14 , bahwa
kewajibanmendidik anak, mengajari mereka tentang akidah, ibadah dan
moralitas jugamerupakan tanggung jawab seorang bapak.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anshor, Maria Ulfa dan Abdullah Ghalib. Parenting With Love. Bandung. PT
Mizan Pustaka. 2010.
Aynun, Nur. Mendidik Anak Pra-Aqil Balig. Jakarta. PT Elex Media Komputindo. 2018
http://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/download/126/106
https://parenting.orami.co.id/magazine/cara-mendidik-anak-laki-laki-
menurut-islam/
https://parenting.orami.co.id/magazine/cara-mendidik-anak-perempuan-
dalam-islam/
Purnomo, Agus. Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) Dalam Islam. 2019
https://iainambon.ac.id/ojs/ojs-2/index.php/BS/article/view/511
http://103.107.187.25/index.php/bunayya/article/viewFile/1324/984
http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/taalum/article/view/2999
http://educasia.or.id/index.php/educasia/article/view/15