Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“INDIVIDU DAN MASYARAKAT”

DISUSUN OLEH :
NAMA : NURHANI UMAGAP
JURUSAN : TARBIYAH
PRODI : PAI
SEMESTER : V (LIMA)
RUANG : II (DUA)
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN : AJUAN UMASUGI, S.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


BABUSSALAM SULA MALUKU UTARA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul
dalam makalah ini adalah Individu dan Masyarakat.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Pembimbing saya yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah
ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini saya buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya untuk saya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Sanana, November 2020

Penulis

Nurhani Umagap
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Pengertian Individu............................................................................... 3
B. Pengertian Masyarakat.......................................................................... 4
C. Timbulnya masyarakat.......................................................................... 6
D. Bentuk Masyarakat............................................................................... 7
E. Hubungan Individu dan Masyarakat..................................................... 8

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11

A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan


berbeda. Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan
kedudukannya sehingga tercipta ketertiban, kenyamanan, kestabilan hidup
bermasyarakat, yang akhirnya tujuan bersama dapat tercapai.

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu diperlukan suatu norma yang


yang mengaturnya. Norma dan nilai yang berlaku di Indonesia yaitu
berdasarkan Pancasila yang menjadi pedoman dalam bersikap, berperilaku
dalam bermasyarakat dan bernegara.

Pada makalah ini dikaji tentang pembahasan Individu dan


Masyarakat . Pembahasan diarahkan pada pengertian belajar menurut
pengertian individu, pengertian masyarakat, status dan peran individu dalam
masyarakat. Makalah ini diakhiri dengan Pancasila acuan nilai, norma, moral,
dan hukum di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengertian individu?


2. Bagaimana pengertian masyarakat?
3. Bagaimana timbulnya masyarakat?
4. Bagaimana bentuk masyarakat?
5. Bagaimana hubungan individu dan masyarakat?

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.


1. untuk mengetahui pengertian individu.
2. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
3. Untuk mengetahui timbulnya masyarakat.
4. Untuk mengetahui bentuk masyarakat.
5. Untuk mengetahui hubungan individu dan masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu
Individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi
sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 macam naluri, yaitu;

1. Naluri Mempertahankan Kelangsungan Hidup

Naluri untuk mempertahankan hidup telah menimbulkan berbagai


kebutuhan salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan
fisiologis yang terdiri dari makan, minum, perlindungan.

2. Naluri Mempertahankan Kelanjutan Keturunan

Naluri untuk mempertahankan keturunan menuntut akan adanya rasa


aman, baik dari gangguan cuaca yang tidak aman, binatang liar ataupun
manusia lain.

3. Naluri Ingin Tahu dan Mencari Kepuasan

Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang
ada di sekitarnya baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia
lainnya.

4. Manusia Selaku Makhluk Sosial

Walaupun individu adalah satuan yang berdiri sendiri dan memiliki


kemampuan serta kebutuhan yang tersendiri pula, namun dalam usahanya
memenuhi kebutuhan dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya
itu tidak dapat sendiri. Ia selalu membutuhkan individu lain.
Ketergantungan individu terhadap individu lain sangat tinggi. Sejak ia
dilahirkan sampai meninggal membutuhkan bantuan orang lain.1

B. Pengertian Masyarakat

Masyarakat dalam bahasa inggris disebut society, artinya sekelompok


manusia yang hidup bersama saling terkait satu sama lain sehingga
melahirkan kebudayaan yang sama. Adeson dan Parker menyebutkan bahwa
masyarakat adalah:

1
http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
1. Adanya sejumlah orang
2. Tinggal dalam suatu daerah tertentu
3. Mengadakan hubungan satu sama lain
4. Saling terkait satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama
5. Merupakan suatu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaan
solidaritas
6. Adanya saling ketergantungan
7. Masyarakat merupakan suatu system yang diatur oleh norma atau aturan-
aturan tertentu
8. Menghasilkan kebudayaan2

Perbedaan Antara Perkotaan dan Pedesaan

KATEGORI PEDESAAN PERKOTAAN

Mata Pencaharian Sektor agraris, ruang Bukan agraris, ruang


kerjanya di alam terbuka, kerja umumnya dalam
peranan cuaca sangat ruangan, cuaca tidak
besar banyak berpengaruh

Jumlah Kepadatan Relative sedikit dan jarang Penduduknya banyak


dan kepadatan tinggi

Pendidikan dan Relative rendah dan sama Relative tinggi,


Kenterampilan keterampilan beragam
Penduduk dan berspesialisasi

Kontak Sosial Bersifat langsung (face to Banyak bersifat tidak


face) dan terbatas langsung dan tinggi

Hubungan Sosial Primer (gemeinschaft) Sekunder (geselischaft)


artinya akrab, adanya artinys berdasarkan
ikatan batin yang kuat dan kepentingan atau

2
http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
saling mengenal kegunaan dan
memperhatikan untung
rugi

Mobilitas Penduduk rendah Tinggi

Status Sosial Relative stabil Tidak Stabil

Stratifikasi Sederhana dan sedikit Kompleks dan banyak

Penggunaan Lahan Sebagian besar untuk Sebagian besar untuk


pertanian sebagian kecil bangunan
untuk bangunan

Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan menurut Selo Soemardjan, yaitu :


1. Hubungan antar manusia terutama berdasarkan atas kepentingan-
kepentingan pribadi
2. Hubungan dengan masyarakat terbuka
3. Tingkah pendidikan formal tinggi dan merata
4. Masyarakat tergolong menurut macam-macam profesi dan keahlian
5. Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis.3

C. Timbulnya Masyarakat
Beberapa faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di
Indonesia:4
1. Keadaan geografis
Keadaan geografis merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya
masyarakat multikultural. Hal ini dikarenakan di Indonesia, tersebar ribuan
pulau maka dari itu disetiap pulau tersebut terdapat perbedaan kebudayaan
antara pulau satu dengan pulau lainnya.

3
https://jaririndu.blogspot.co.id/2012/01/makalah-individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
4
http://bacaansmkku.blogspot.com/2017/04/faktor-penyebab-timbulnya-
masyarakat.html diakses tanggal 15 November 2020
2. Keterbukaan budaya luar
Ini dapat menjadi salah satu faktor dikarenakan keterbukaan bangsa
Indonesia terhadap datangnya budaya asing. Dapat dilihat seperti sekarang
ini bahwa para remaja di Indonesia lebih mengutamakan trend kebarat-
baratan daripada trend budayanya sendiri seperti batik atau apapun yang
menyangkut budaya Indonesia.
3. Sistem agama
Dikarenakan agama di Indonesia terdiri dari 6 agama yaitu islam, katolik,
protestan, hindu, budha dan konghucu. Dari setiap agama tersebut terdapat
perbedaan, misalnya cara ibadahnya atau doa nya. Maka dari situ dapatlah
muncul masyarakat multikultural.
4. Kondisi iklim yang berbeda
Masyarakat di Indonesia memiliki lingkungan tempat tinggal yang
berbeda-beda. Misalnya ada masyarakat yang tinggal disekitar tepi pantai
dan mereka mendapatkan sumber kehidupan dari laut seperti menjadi
nelayan. Dan ada juga yang tinggal didaerah pegunungan untuk
mmepertahankan hidup, mereka bekerja sebagai petani.
5. Keberagaman Ras
Ras dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Ras mongoloid
b. Ras kaukasoid
c. Ras negroid
Dari berbagai macam ras ini dapat terbentuk masayarakat multikultural.
D. Bentuk Masyarakat
Atas dasar ketergantungan seorang kepada orang lain dan untuk
mencari tujuan bersama, setiap orang bekerja sama dengan orang lain.
Hubungan yang terjalin antara beberapa orang ini kemudian melahirkan
kelompok orang atau masyarakatyang terjalin dalam suatu ikatan. Perbedaan
prinsip, nilai, kepentingan tujuan antar kelompok masyarakat melahirkan
bermacam-macam bentuk masyarakat. Segi pengelompokannya menurut
Mawardi-Ir dan Nurhidayat masyarakat terbagi atas masyarakat
paguyuban (gemein schaft) dan masyarakat pantembayan (gesel schaft).5
1. Masyarakat Paguyuban (Gemein Schaft)
Masyarakat paguyuban dapat diartikan sebagai persekutuan hidup.
P.J. Bouman 1976 dalam  lebih lanjut mengemukakan arti masyarakat
paguyuban ini sebagai suatu persekutuan manusia yang disetai perasaan
setia kawan dan keasaan kolektif yang besar. Ciri masyarakat paguyuban
ini dapat dilihat dari adanya ketaatan, kesetiaan, dan kerelaan berkorban
sebagaimana yang terdapat pada keluarga. Untuk mencapai tujuan mereka
bersama, masing-masing anggotanya rela berkorban untuk kepentingan
bersama menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing sehingga
keterkaitan antar keluarga menjadi sangat erat.
2. Masyarakat Pantembayan (Gesel Schaft)
Dibandingkan dengan masyarakat paguyuban, masyarakat
patembayan memeiliki pertalian yang lebih renggang. P.J. Bouman, 1976
mengibaratkan pertalian masyarakat patembayan ini seperti tumpukan
pasir, yang tiap butir-butirnya pasir dapat terpisah dari butir lainnya.
Contoh masyarakat patembayan ini adalah organisasi masyarakat dalam
berbagai bentuk dan ragamnya.Keterikatan mereka hanya diletakan pada
dasar untuk mencapai tujuan bersama. Adapun ciri-ciri masyarakat
patembayan diantaranya:
a. Pemenuhan hak seseorang didasarkan pada pemenuhan kewajiban.
b. Solidaritas antara anggota tidak terlau kuat dan hanya bersifat
sementara.

E. Hubungan Individu dan Masyarakat


1. Secara umum
Hubungan antara individu dan masyarakat telah.banyak disoroti
oleh para ahli baik para filsuf maupun para ilmuan sosial. Berbagai

5
http://supandrianuna.blogspot.com/2014/12/pengertian-masyarakat-bentuk-
bentuk.html diakses tanggal 15 November 2020
pandangan itu pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam tiga pendapat
yaitu pendapat yang menyatakan bahwa :
a. Masyarakat yang menentukan individu
b. Individu yang menentuk masyarakat
c. Individu dan masyarakat saling menentukan.6
Pandangan yang pertama terhadap hubungan antara masyarakat dan
individu didasarkan bahwa masyarakat itu mempunyai suatu realitas
tersendiri. Masyarakat yang penting dan Individu itu hidup untuk
masyarakat. Pandangan ini berakar pada realisme yaitu suatu aliran
filsafat yang mengatakan bahwa konsep-konsep umum seperti manusia
binatang, pohon, keadaan, keindahan dan sebagainya itu mewakili realita
luar diri yang memikirkan mereka. Jadi di luar manusia yang sedang
berpikir ada suatu realitas tertentu yang bersifat umum. Oleh karena itu
berlaku secara umum dan tidak terikat oleh yang satu persatu. Jika
mengatakan manusia itu makhluk jasmani dan rohani, maka kita
membicarakan setiap manusia terlepas dan manusia yang manapun dan di
manapun. Konsekuensi dari pendapat itu maka masyarakat itu merupakan
suatu realitas. Masyarakat memiliki realitas tersendiri dan tidak terikat
oleh unsur yang lain dan yang berlaku umum. Masyarakat yang
dipindahkan oleh seseorang itu berada di luar orang yang berpikir tentang
masyarakat itu sendiri. Sebelum individu ada masyarakat yang dipikirkan
itu telah ada. Oleh karena itu masyarakat itu tidak terikat pada individu
yang memikirkannya.
2. Secara Keseluruhan
Masyarakat dilihat suatu kesatuan di mana dalam bentuk dan
arahnya tidak tergantung pada inisiatif bebas anggotanya, melainkan pada
proses spontan otomatis perkembangan akal budi manusia. Akal budi dan
cara orang berpikir berkembang dengan sendirinya. Prosesnya
berlangsung secara bertahap, merupakan proses alam yang tak terelakkan

6
https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-masyarakat-
dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15 November 2020
dan tak terhentikan. Perkembangan ini dikuasal Oleh hukum universal
yang berlaku bagi semua orang di manapun dan kapanpun Dan pandangan
Comte in dapat diketahui bahwa umat manusia itu dipandang sebagai
suatu keseluruhan, individu merupakan bagian-bagian yang hidup untuk
kepentingan keseluruhan.
Pandangan organisme terhadap hubungan antara individu dan
masyarakat. Organisme suatu aliran yang berpendapat bahwa masyarakat
itu berevolusi atau berkembang berdasarkan suatu pninsip intrinsik di
dalani dirinya sama seperti halnya dengan tiap-tiap organisme atau
makhluk hidup. Prinsip perkembangan ini berperan dengan lepas bebas
dari kesadaran dan kemauan anggota masyarakat.7
3. Secara Konsep Organisme
Pandangan hubungan antara individu dan masyarakat sesuai
dengan konsep organisme muncul dari Herbart Spencer (1985) diringkas
oleh Margaret H Poloma (1979) sebagai berikut:
a. Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami
pertumbuhan.
b. Disebabkan oleh pertambahan dalam ukurannya, maka struktur tubuh
sosial (social body) maupun tubuh organisme hidup (living body) itu
mengalami pertambahan pula, dimana semakin besar suatu struktur
sosial maka semakin banyak pula bagian-bagiannya, seperti halnya
dengan sistem biologis yang menjadi semakin kompleks sementara ia
tumbuh menjadi semakin besar Binatang yang lebih kecil, misalnya
cacing tanah, hanya sedikit memiliki bagian-bagian yang dapat
dibedakan bila dibanding dengan makhluk yang lebih sempurna,
misalnya manusia.
c. Tiap bagian yang tumbuh di dalam tubuh organissme biologis maupun
organisme sosial memiliki fungsi dan tujuan tertentu: “mereka tumbuh
menjadi organ yang berbeda dengan tugas yang berbeda pula”. Pada

7
https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-masyarakat-
dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15 November 2020
manusia, hati memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dengan paru-
paru; demikian juga dengan keluarga sebagai struktur institusional
memiliki tujuan yang berbeda dengan sistem politik atau alconomi.
d. Baik di dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan
pada suatu bagian akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain
dan pada akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan. Perubahan
sistem politik dari suatu pemerintahan demokratis ke suatu
pemerintahan totaliter akan mempengaruhi keluarga, pendidikan,
agama dan sebagainya. Bagian-bagian itu saling berkaitan satu sama
lain.
e. Bagian-bagian tersebut, walau saling berkaitan, merupakan suatu
struktur-mikro yang dapat dipelajari secara terpisah. Demikianlah
maka sistem peredaran atau sistem pembuangan merupakan pusat
perhatian para spesialis biologi dan media, seperti halnya sistem
politik atau sistern ekonomi merupakan sasaran pengkajian para ahli
politik dan ekonomi.8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Individu adalah satu kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap
individu mempunyai cirri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam

8
https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-masyarakat-
dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15 November 2020
memenuhi kebutuhan tersebut, setiap individu selalu hidup berkelompok
membentuk masyarakat.

2. Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup dalam suatu daerah saling
berhubungan dan terikat satu sama lain, sehingga memiliki rasa solidaritas
dan menghasilkan kebudayaan.

3. Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang


berbeda. Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai kedudukannya
sehingga tercipta keterlibatan, kenyamanan, kestabilan hidup
bermasyarakat, yang akhirnya tujuan bersama dapat tercapai.

4. Dalam setiap masyarakat selalu ada nilai, moral dan norma yang dianut
dan dipatuhi. Bagi Bangsa Indonesia, Pancasila adalah sumber nilai,
sumber moral dan merupakan seperangkat norma yang harus menjadi
pedoman bagi setiap individu dalam bersikap, berperilaku dalam
bermasyarakat dan bernegara.

B. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan adalah hendaknya setiap


individu memiliki dapat berinterakasi tehadap masyarakat sesuai dengan
acuan kita yaitu Pancasila sehingga tercipta hubungan harmonis dan
keselarasan dalam bermasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
https://jaririndu.blogspot.co.id/2012/01/makalah-individu-dan-masyarakat.html
diakses tanggal 15 November 2020

http://bacaansmkku.blogspot.com/2017/04/faktor-penyebab-timbulnya-
masyarakat.html diakses tanggal 15 November 2020

http://supandrianuna.blogspot.com/2014/12/pengertian-masyarakat-bentuk-
bentuk.html diakses tanggal 15 November 2020

https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-
masyarakat-dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15
November 2020

Anda mungkin juga menyukai