DISUSUN OLEH :
NAMA : NURHANI UMAGAP
JURUSAN : TARBIYAH
PRODI : PAI
SEMESTER : V (LIMA)
RUANG : II (DUA)
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN : AJUAN UMASUGI, S.Pd.I
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul
dalam makalah ini adalah Individu dan Masyarakat.
Makalah ini saya buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya untuk saya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Nurhani Umagap
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian Individu............................................................................... 3
B. Pengertian Masyarakat.......................................................................... 4
C. Timbulnya masyarakat.......................................................................... 6
D. Bentuk Masyarakat............................................................................... 7
E. Hubungan Individu dan Masyarakat..................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu
Individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi
sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 macam naluri, yaitu;
Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang
ada di sekitarnya baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia
lainnya.
B. Pengertian Masyarakat
1
http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
1. Adanya sejumlah orang
2. Tinggal dalam suatu daerah tertentu
3. Mengadakan hubungan satu sama lain
4. Saling terkait satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama
5. Merupakan suatu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaan
solidaritas
6. Adanya saling ketergantungan
7. Masyarakat merupakan suatu system yang diatur oleh norma atau aturan-
aturan tertentu
8. Menghasilkan kebudayaan2
2
http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
saling mengenal kegunaan dan
memperhatikan untung
rugi
C. Timbulnya Masyarakat
Beberapa faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di
Indonesia:4
1. Keadaan geografis
Keadaan geografis merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya
masyarakat multikultural. Hal ini dikarenakan di Indonesia, tersebar ribuan
pulau maka dari itu disetiap pulau tersebut terdapat perbedaan kebudayaan
antara pulau satu dengan pulau lainnya.
3
https://jaririndu.blogspot.co.id/2012/01/makalah-individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
4
http://bacaansmkku.blogspot.com/2017/04/faktor-penyebab-timbulnya-
masyarakat.html diakses tanggal 15 November 2020
2. Keterbukaan budaya luar
Ini dapat menjadi salah satu faktor dikarenakan keterbukaan bangsa
Indonesia terhadap datangnya budaya asing. Dapat dilihat seperti sekarang
ini bahwa para remaja di Indonesia lebih mengutamakan trend kebarat-
baratan daripada trend budayanya sendiri seperti batik atau apapun yang
menyangkut budaya Indonesia.
3. Sistem agama
Dikarenakan agama di Indonesia terdiri dari 6 agama yaitu islam, katolik,
protestan, hindu, budha dan konghucu. Dari setiap agama tersebut terdapat
perbedaan, misalnya cara ibadahnya atau doa nya. Maka dari situ dapatlah
muncul masyarakat multikultural.
4. Kondisi iklim yang berbeda
Masyarakat di Indonesia memiliki lingkungan tempat tinggal yang
berbeda-beda. Misalnya ada masyarakat yang tinggal disekitar tepi pantai
dan mereka mendapatkan sumber kehidupan dari laut seperti menjadi
nelayan. Dan ada juga yang tinggal didaerah pegunungan untuk
mmepertahankan hidup, mereka bekerja sebagai petani.
5. Keberagaman Ras
Ras dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Ras mongoloid
b. Ras kaukasoid
c. Ras negroid
Dari berbagai macam ras ini dapat terbentuk masayarakat multikultural.
D. Bentuk Masyarakat
Atas dasar ketergantungan seorang kepada orang lain dan untuk
mencari tujuan bersama, setiap orang bekerja sama dengan orang lain.
Hubungan yang terjalin antara beberapa orang ini kemudian melahirkan
kelompok orang atau masyarakatyang terjalin dalam suatu ikatan. Perbedaan
prinsip, nilai, kepentingan tujuan antar kelompok masyarakat melahirkan
bermacam-macam bentuk masyarakat. Segi pengelompokannya menurut
Mawardi-Ir dan Nurhidayat masyarakat terbagi atas masyarakat
paguyuban (gemein schaft) dan masyarakat pantembayan (gesel schaft).5
1. Masyarakat Paguyuban (Gemein Schaft)
Masyarakat paguyuban dapat diartikan sebagai persekutuan hidup.
P.J. Bouman 1976 dalam lebih lanjut mengemukakan arti masyarakat
paguyuban ini sebagai suatu persekutuan manusia yang disetai perasaan
setia kawan dan keasaan kolektif yang besar. Ciri masyarakat paguyuban
ini dapat dilihat dari adanya ketaatan, kesetiaan, dan kerelaan berkorban
sebagaimana yang terdapat pada keluarga. Untuk mencapai tujuan mereka
bersama, masing-masing anggotanya rela berkorban untuk kepentingan
bersama menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing sehingga
keterkaitan antar keluarga menjadi sangat erat.
2. Masyarakat Pantembayan (Gesel Schaft)
Dibandingkan dengan masyarakat paguyuban, masyarakat
patembayan memeiliki pertalian yang lebih renggang. P.J. Bouman, 1976
mengibaratkan pertalian masyarakat patembayan ini seperti tumpukan
pasir, yang tiap butir-butirnya pasir dapat terpisah dari butir lainnya.
Contoh masyarakat patembayan ini adalah organisasi masyarakat dalam
berbagai bentuk dan ragamnya.Keterikatan mereka hanya diletakan pada
dasar untuk mencapai tujuan bersama. Adapun ciri-ciri masyarakat
patembayan diantaranya:
a. Pemenuhan hak seseorang didasarkan pada pemenuhan kewajiban.
b. Solidaritas antara anggota tidak terlau kuat dan hanya bersifat
sementara.
5
http://supandrianuna.blogspot.com/2014/12/pengertian-masyarakat-bentuk-
bentuk.html diakses tanggal 15 November 2020
pandangan itu pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam tiga pendapat
yaitu pendapat yang menyatakan bahwa :
a. Masyarakat yang menentukan individu
b. Individu yang menentuk masyarakat
c. Individu dan masyarakat saling menentukan.6
Pandangan yang pertama terhadap hubungan antara masyarakat dan
individu didasarkan bahwa masyarakat itu mempunyai suatu realitas
tersendiri. Masyarakat yang penting dan Individu itu hidup untuk
masyarakat. Pandangan ini berakar pada realisme yaitu suatu aliran
filsafat yang mengatakan bahwa konsep-konsep umum seperti manusia
binatang, pohon, keadaan, keindahan dan sebagainya itu mewakili realita
luar diri yang memikirkan mereka. Jadi di luar manusia yang sedang
berpikir ada suatu realitas tertentu yang bersifat umum. Oleh karena itu
berlaku secara umum dan tidak terikat oleh yang satu persatu. Jika
mengatakan manusia itu makhluk jasmani dan rohani, maka kita
membicarakan setiap manusia terlepas dan manusia yang manapun dan di
manapun. Konsekuensi dari pendapat itu maka masyarakat itu merupakan
suatu realitas. Masyarakat memiliki realitas tersendiri dan tidak terikat
oleh unsur yang lain dan yang berlaku umum. Masyarakat yang
dipindahkan oleh seseorang itu berada di luar orang yang berpikir tentang
masyarakat itu sendiri. Sebelum individu ada masyarakat yang dipikirkan
itu telah ada. Oleh karena itu masyarakat itu tidak terikat pada individu
yang memikirkannya.
2. Secara Keseluruhan
Masyarakat dilihat suatu kesatuan di mana dalam bentuk dan
arahnya tidak tergantung pada inisiatif bebas anggotanya, melainkan pada
proses spontan otomatis perkembangan akal budi manusia. Akal budi dan
cara orang berpikir berkembang dengan sendirinya. Prosesnya
berlangsung secara bertahap, merupakan proses alam yang tak terelakkan
6
https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-masyarakat-
dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15 November 2020
dan tak terhentikan. Perkembangan ini dikuasal Oleh hukum universal
yang berlaku bagi semua orang di manapun dan kapanpun Dan pandangan
Comte in dapat diketahui bahwa umat manusia itu dipandang sebagai
suatu keseluruhan, individu merupakan bagian-bagian yang hidup untuk
kepentingan keseluruhan.
Pandangan organisme terhadap hubungan antara individu dan
masyarakat. Organisme suatu aliran yang berpendapat bahwa masyarakat
itu berevolusi atau berkembang berdasarkan suatu pninsip intrinsik di
dalani dirinya sama seperti halnya dengan tiap-tiap organisme atau
makhluk hidup. Prinsip perkembangan ini berperan dengan lepas bebas
dari kesadaran dan kemauan anggota masyarakat.7
3. Secara Konsep Organisme
Pandangan hubungan antara individu dan masyarakat sesuai
dengan konsep organisme muncul dari Herbart Spencer (1985) diringkas
oleh Margaret H Poloma (1979) sebagai berikut:
a. Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami
pertumbuhan.
b. Disebabkan oleh pertambahan dalam ukurannya, maka struktur tubuh
sosial (social body) maupun tubuh organisme hidup (living body) itu
mengalami pertambahan pula, dimana semakin besar suatu struktur
sosial maka semakin banyak pula bagian-bagiannya, seperti halnya
dengan sistem biologis yang menjadi semakin kompleks sementara ia
tumbuh menjadi semakin besar Binatang yang lebih kecil, misalnya
cacing tanah, hanya sedikit memiliki bagian-bagian yang dapat
dibedakan bila dibanding dengan makhluk yang lebih sempurna,
misalnya manusia.
c. Tiap bagian yang tumbuh di dalam tubuh organissme biologis maupun
organisme sosial memiliki fungsi dan tujuan tertentu: “mereka tumbuh
menjadi organ yang berbeda dengan tugas yang berbeda pula”. Pada
7
https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-masyarakat-
dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15 November 2020
manusia, hati memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dengan paru-
paru; demikian juga dengan keluarga sebagai struktur institusional
memiliki tujuan yang berbeda dengan sistem politik atau alconomi.
d. Baik di dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan
pada suatu bagian akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain
dan pada akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan. Perubahan
sistem politik dari suatu pemerintahan demokratis ke suatu
pemerintahan totaliter akan mempengaruhi keluarga, pendidikan,
agama dan sebagainya. Bagian-bagian itu saling berkaitan satu sama
lain.
e. Bagian-bagian tersebut, walau saling berkaitan, merupakan suatu
struktur-mikro yang dapat dipelajari secara terpisah. Demikianlah
maka sistem peredaran atau sistem pembuangan merupakan pusat
perhatian para spesialis biologi dan media, seperti halnya sistem
politik atau sistern ekonomi merupakan sasaran pengkajian para ahli
politik dan ekonomi.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Individu adalah satu kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap
individu mempunyai cirri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam
8
https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-masyarakat-
dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15 November 2020
memenuhi kebutuhan tersebut, setiap individu selalu hidup berkelompok
membentuk masyarakat.
2. Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup dalam suatu daerah saling
berhubungan dan terikat satu sama lain, sehingga memiliki rasa solidaritas
dan menghasilkan kebudayaan.
4. Dalam setiap masyarakat selalu ada nilai, moral dan norma yang dianut
dan dipatuhi. Bagi Bangsa Indonesia, Pancasila adalah sumber nilai,
sumber moral dan merupakan seperangkat norma yang harus menjadi
pedoman bagi setiap individu dalam bersikap, berperilaku dalam
bermasyarakat dan bernegara.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html diakses
tanggal 15 November 2020
https://jaririndu.blogspot.co.id/2012/01/makalah-individu-dan-masyarakat.html
diakses tanggal 15 November 2020
http://bacaansmkku.blogspot.com/2017/04/faktor-penyebab-timbulnya-
masyarakat.html diakses tanggal 15 November 2020
http://supandrianuna.blogspot.com/2014/12/pengertian-masyarakat-bentuk-
bentuk.html diakses tanggal 15 November 2020
https://palembang.tribunnews.com/2020/07/28/hubungan-individu-dan-
masyarakat-dalam-konsep-masyarakat-adat diakses tanggal 15
November 2020