Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Munculnya pandemi Covid-19 menjadi sebuah permasalahan global. Virus ini
membuat seluruh negara terdampak melakukan social distancing, bahkan
melakukan lockdown demi memutus penyebaran virus. Pandemi ini masih berlangsung
dan belum memberikan sinyal kapan segera berakhir. Covid-19 bukan hanya menjadi
tantangan di Indonesia, melainkan juga seluruh dunia. Pemerintah Indonesia telah
mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan dari luar rumah untuk
menekan jumlah korban yang terjangkit Covid-19 suapaya tidak bertambah.
Pancasila hadir sebagai ruh kepribadian bangsa yang mengingatkan bahwasanya
bangsa Indonesia tetap harus bekerja sama serta bersatu. Pandemi Covid-19 merupakan
kewajiban bersama seluruh bangsa Indonesia agar kita mampu mengembalikan kondisi
negara untuk menjalankan kehidupan bernegara kembali setelah berjuang melawan
pandemi.  Kunci dalam menghadapi sebuah masalah hakikatnya adalah bersatu tanpa
memandang perbedaan antargolongan. Menyalahkan pemerintah tentu bukan salah satu
bagian dari karakter pribadi bangsa Indonesia, karena sejatinya prinsip dari implementasi
Pancasila adalah menemukan solusi melalui kerja sama bangsa Indonesia.
Pentingnya pemahaman implementasi nilai-nilai Pancasila terhadap masyarakat
diperlukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa mengurangi berpergian keluar rumah
untuk mencegah kontak fisik merupakan salah satu hal yang termasuk
mengimplementasikan nilai Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara tidak bisa
dilepaskan dalam aktivitas masyarakat, karena nilai yang terkandung di dalamnya
merupakan sifat bangsa Indonesia.
Karena itu, pemahaman mendalam tentang nilai Pancasila merupakan hal penting
dalam upaya preventif agar masyarakat tidak melanggar ketentuan pemerintah terkait
dengan upaya penyelesaian dan penanganan Covid-19. Sejatinya, pemahaman nilai
Pancasila merupakan hal yang paling mendasar untuk mengontrol masyarakat tanpa
perlu penegakan secara represif kepada masyarakat.
Pemahaman nilai Pancasila dinilai mampu mencegah terjadinya pelanggaran yang
dilakukan masyarakat atas kebijakan yang dibuat pemerintah. Setidaknya, konsep cinta
tanah air perlu diperdalam kepada masyarakat luas agar pemahaman nilai Pancasila lebih
kokoh di tengah kehidupan masyarakat Indonesia.
Kedisiplinan merupakan bagian dari nilai yang terkandung dalam Pancasila untuk
melindungi kepentingan bersama. Dalam situasi apa pun, penanaman nilai Pancasila dan
cinta tanah air akan mempermudah pemerintah untuk mengimbau masyarakat agar tetap
bersatu terhadap hal yang yang mengancam kenegaraan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kasus pancasila dalam menanggulangi covid 19?
2. Bagaimana munculnya covid 19 di 2020?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kasus pancasila dalam managgulangi covid 19.
2. Untuk mengetahui munculnya covid 19 di 2020.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kasus Pancasila Dalam Menanggulangi Covid 19


Pancasila dijadikan sebagai landasan hidup Bangsa Indonesia. Hal itu berarti,
setiap nilai-nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup
bernegara. Dalam konteks gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 
Pada saat ini banyak sekali gerakan-gerakan gotong royong, gerakan-gerakan
untuk membantu relawan-relawan yang terjadi di sekitar kita. Mulai dari tingkat
keluarga, RT/RW, dari pemerintah kota, sampai tingkat nasional dan ini bisa menjadi
sebuah hal yang masuk dalam teks yang dibahas dalam pembelajaran sangat relevan,
sangat bermakna.
Menggerakkan kebaikan di hati tiap orang untuk membantu melalui donasi
dengan kekuatan media sosial.membuat pembelajaran project-based learning dan ujung-
ujungnya memberi donasi kepada orang-orang yang tertimpa bencana COVID.
Suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari ideologi
kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi COVID-19. Keadaan ini
mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila, yaitu
efektivitas pemerintahan yang berpadu dengan kepercayaan dan kepatuhan rakyat
terhadap semua ketentuan yang diterbitkan pemerintah, serta kesadaran pada masyarakat
untuk menghubungkan kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat, yakni
dengan menjauhi sikap egosentris yang hanya memikirkan diri sendiri.
Mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja melampaui batas panggilan.
Sudah sepatutnya memberikan penghormatan kepada setiap tenaga yang bertugas atas
pengabdian yang mengharukan dan profesionalitas yang menakjubkan.
Dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, kami mengajak seluruh saudara
sebangsa agar membangun diawali dari diri sendiri, ketahanan diri, yang memberi
kontribusi bagi ketahanan masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari nilai gotong
royong sebagai nilai inti dari Pancasila.
Kunci dalam menghadapi sebuah masalah hakikatnya adalah bersatu tanpa
memandang perbedaan antargolongan. Menyalahkan pemerintah tentu bukan salah satu
bagian dari karakter pribadi bangsa Indonesia, karena sejatinya prinsip dari implementasi
Pancasila adalah menemukan solusi melalui kerja sama bangsa Indonesia.
Di saat pandemi COVID-19 ini, kami mengajak para pembaca untuk menerapkan
nilai-nilai Pancasila.
Sila Ke-1 melakukan cara dengan berdoa dan berserah diri kepada-Nya untuk
keselamatan agar virus ini akan segera berakhir dari dunia.
Sila Ke-2 Setiap orang wajib memperlakukan satu sama lain dengan memperhatikan
etika, sehingga muncul rasa memanusiakan manusia.
Sila Ke-3 Pandemi ini dapat dikalahkan dengan cara kita bersatu untuk melawannya,
pada saat ini mungkin cara yang dilakukan adalah dengan menjaga jarak serta berdiam
diri di rumah saja.
Sila Ke-4 Mendukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) adalah salah satu cara untuk meminimalisir penyebaran COVID-
19.
Sila Ke-5 Dibutuhkan sinergitas yang baik seperti kerja sama antara masyarakat dan
masyarakat serta kerja sama masyarakat dan pemerintah dan bersikap adil.
B. Munculnya Covid 19 di 2020
Virus corona menjadi topik terhangat sejak dua pekan terakhir Januari 2020.
Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah
merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan.
Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa,
sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus corona jenis baru mulai
menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah
menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut.
Dilansir dari Asian Nikkei Review, berita tersebut langsung meresahkan warga
Tiongkok yang akan melakukan perjalanan pulang kampung untuk merayakan Tahun
Baru Imlek pada 25 Januari 2020. Virus ini terasa semakin menakutkan bagi warga
karena berkaitan dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) yang pernah
menewaskan hampir 650 orang di Tiongkok dan Hong Kong pada 2002 dan 2003.
Berikut penjelasan lengkap asal muasal virus corona dan perjalanannya hingga
menjadi teror paling meresahkan bagi masyarakat dunia.
1. Asal muasal virus corona dan cara penyebarannya
Virus corona jenis baru yang tengah menyerang masyarakat dunia saat ini
dalam istilah kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov, virus corona
merupakan jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran
pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.
Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di
Kota Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak pasien yang menderita virus ini
dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama
yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar itu.
Dikutip dari BBC, koresponden kesehatan dan sains BBC, Michelle Roberts
and James Gallager mengatakan, di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut
dijual hewan liar seperti ular, kelelawar, dan ayam. Mereka menduga virus corona
baru ini hampir dapat dipastikan berasal dari ular. Diduga pula virus ini menyebar dari
hewan ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia.
2. Gejala-gejala seseorang terinfeksi virus corona
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyatakan, virus corona yang
menular ke manusia bisa menyebabkan peradangan saluran pernapasan. Kepala
Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengungkapkan, dalam kondisi paling kritis
seseorang yang terkena virus corona suhu tubuhnya bisa naik drastis lebih dari 38
derajat celcius.
“Gejalanya nyaris mirip flu biasa. Cuma demamnya lebih tinggi di atas 38
derajat. Kemudian penderitanya mengalami sakit kepala, batuk-batuk kering, kadang
juga sesak napas. Tapi untuk infeksi paling berat bisa mengalami gagal napas,” kata
Yulianto kepada IDN Times, Senin (27/1).
Ia menuturkan jika tak dilakukan analisa yang cermat, petugas medis sulit
membedakan antara flu dengan gejala virus corona. Secara umum, seorang yang
terinfeksi virus corona memiliki gejala seperti demam, gangguan pernapasan, batuk
pilek, sakit tenggorokan, dan letih.
3. Lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya
Dilansir dari A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention,
terdapat lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya.
a. Transmisi dari cairan: air dapat membawa virus dari pasien ke orang lain yang
berada dalam jarak sekitar satu meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan
tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin.
b. Transmisi dari udara: virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara.
Cara ini sama dengan cara virus flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari
satu orang ke orang lainnya.
c. Transmisi kontak: virus dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau
selaput lendir (seperti mata, lidah, luka terbuka, dan lain-lain). Transmisi juga bisa
berlangsung melalui darah yang masuk ke tubuh atau mengenai selaput lendir.
d. Transmisi dari hewan: orang yang mengolah, menjual, dan mendistribusikan
hewan liar yang membawa virus corona dapat tertular melalui kontak tersebut.
e. Kontak dekat dengan pasien: keluarga, orang yang tinggal serumah, petugas
medis, atau bahkan orang yang sempat berada dekat dengan pasien rentan untuk
tertular.
4. Virus bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari
Menurut sumber yang sama, masa inkubasi corona paling pendek berlangsung
selama dua hingga 3 hari, sedangkan paling lama bisa mencapai 10 hingga 12 hari.
Namun melihat perilaku virus corona pada penyakit lainnya, para ahli mengatakan
bahwa masa inkubasi tersebut dapat mencapai waktu 14 hari.
Ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh virus tersebut untuk
menjangkit dan menampakkan gejala-gejala awal. Dalam masa tersebut virus corona
masih bisa menular ke orang lain sehingga cukup sulit untuk mendeteksinya.
Menurut riset, virus corona sensitif terhadap panas dan dapat secara efektif
dinonaktifkan oleh pelarut lipid dengan suhu setidaknya 56℃ selama 30 menit. Selain
itu bisa juga dinonaktifkan dengan eter, alkohol 75 persen, disinfektan yang
mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif
dalam menonaktifkan virus ini.
Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo memastikan bahwa virus
corona belum bisa diobati dengan penanganan medis apa pun. Walau demikian, ia
mengatakan, sebenarnya virus corona yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa mati
dalam rentang waktu 5-7 hari. Dengan sistem imun tubuh yang cukup baik, virus
corona tak mudah menyebar ke seluruh anggota tubuh.
5. Empat orang meninggal saat 2 hari setelah Pemerintah Tiongkok tutup Kota
Wuhan
Dikutip dari kemenkes.go.id, pada 21 Januari 2020 sudah ada 218 warga
Tiongkok yang tertular virus corona dan 4 orang meninggal. Jumlah korban terus
bertambah, hingga pada 23 Januari 2020, Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk
menutup Kota Wuhan yang menjadi pusat munculnya virus corona. Keputusan ini
diambil setelah jumlah korban tewas mencapai 17 jiwa dan kurang lebih 600 orang
terinfeksi.
Dilansir Reuters, pemerintah setempat menginformasikan semua jaringan
transportasi dihentikan dan penerbangan keluar dari Wuhan ditunda sejak pukul 10.00
pagi waktu setempat. Virus berbahaya tersebut sudah menyebar ke beberapa negara
seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Amerika Serikat.
6. Pemerintah Indonesia memulangkan 238 WNI dari Provinsi Hubei
Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan mulai
menarik warganya dari Wuhan. Pemerintah Indonesia pun mulai memikirkan hal yang
sama.  Setelah mendapat lampu hijau dari Pemerintah Tiongkok, Pemerintah melalui
Kementerian Luar Negeri memulangkan 243 WNI dari Provinsi Hubei.
Pada 1 Februari 2020, Pemerintah Indonesia menjemput 243 WNI dari Hubei.
Dari jumlah itu, 238 orang saja yang dievakuasi dan menjalani karantina untuk
observasi selama dua pekan di Natuna, Kepulauan Riau.
Sebanyak 238 WNI itu tiba di Bandara Internasional Hang Nadim Batam,
Kepulauan Riau, Minggu, 2 Februari 2020 sekitar pukul 08.30 WIB menggunakan
pesawat Batik Air dan keluar dari pesawat sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat turun dari tangga pesawat, sejumlah petugas berpakaian kapsul berwarna
putih dan kuning menyemprotkan cairan disinfeksi kepada setiap penumpang. Di
antara mereka terdapat anak-anak. Mereka menggunakan jaket dan penutup kepala
serta masker. Mereka kemudian menjalani karantina di hanggar Lanud Raden Sadjad,
Natuna.
Empat WNI menolak kembali ke tanah air dan tiga lainnya tak
lolos screening kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan hal ini intinya "Pancasila hadir sebagai ruh kepribadian bangsa yang
mengingatkan bahwasanya bangsa Indonesia tetap harus bekerja sama serta bersatu.
Pandemi COVID-19 merupakan kewajiban bersama seluruh bangsa Indonesia agar kita
mampu mengembalikan kondisi negara."
Virus corona menjadi topik terhangat sejak dua pekan terakhir Januari 2020.
Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah
merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan.
Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa,
sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus corona jenis baru mulai
menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah
menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut.
B. Saran
Makalah ini saya buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya buat
kami. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.itera.ac.id/hadapi-pandemi-dengan-nilai-pancasila/

https://bappeda.ntbprov.go.id/asal-mula-dan-penyebaran-virus-corona-dari-wuhan-ke-
seluruh-dunia/
MAKALAH

MENGANALISIS KASUS PANCASILA DAN MUNCULNYA


COVID 19 DI 2020

DISUSUN OLEH :
NAMA : REVA PUSPITA
KELAS : X5
MAPEL : PKN

SMA NEGERI 1 KEPULAUAN SULA


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul dalam makalah ini adalah
“Menganalisis Kasus Pancasila dan Munculnya Covid 19 di 2020”.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada Guru saya yang telah membimbing
saya dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Makalah ini saya buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya untuk
saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Sanana, Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Kasus Pancasila dalam Menaggulangi Covid 19..................................................... 3


B. Munculnya Covid 19 di 2020.................................................................................. 4

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 8

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai