Anda di halaman 1dari 30

TUGAS ESAI

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS


WIYATA HUSADA SAMARINDA ANGKATAN 2020

Tema

COVID 19

Kelompok 6 Disusun Oleh

Mrsam Grenvill Samudra Furin junaidi


Zein Qorie Amanda Abbas Dhea putri wulandary
Irma Yasari Basruddin Firdha firnanda
Muhammad rizza razak Elsa yulia putri
Andinni Nur jamilah
Fatmarianni Fachry raul aimar Z.E.A
Mutiara mulya sari Ayu ratu noor hairizah
Puji atmin
Nama : Mrsam Grenvill Samudra

Parodi :

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Hal terpenting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Namun
yang terjadi di Indonesia saat ini adalah maraknya penyakit Covid-19
yang disebabkan oleh virus corona yang mampu mengakibatkan kematian.
Virus ini terdeteksi muncul pertama kali di Wuhan China pada bulan
Desember 2019. Virus corona merupakan virus yang menyerang saluran
pernafasan dan menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta
nyeri tenggorokan.
Penyebaran virus ini sangatlah cepat hingga memakan banyak
nyawa di berbagai negara. Awal mulanya, warga Indonesia yang positif
terkena virus corona hanya 2 orang, namun penyebaran virus ini sangat
cepat sehingga setiap hari ada orang yang terkena atau terjangkit virus ini.
Hingga pemerintah mengambil keputusan untuk mempersiapkan rumah
sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan bagi setiap orang yang terjangkit
Covid-19.
Akibat dari maraknya virus corona ini mengakibatkan berbagai hal
yang baru hampir dikerjakan dari rumah, baik sekolah, kuliah, bekerja
ataupun aktivitas yang lainnya. Bahkan tempat beribadah pun sebagian
telah ditutup demi mengurangi penyebaran virus corona ini. Berbagai
cara telah dilakukan oleh pemerintah, seperti physical distancing (jaga
jarak), lock down, bahkan di beberapa daerah pun telah diberlakukan
PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Namun masih banyak
masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut hingga akhirnya
penyebaran virus ini berjalan sangat cepat.
Dengan demikian, dibutuhkan pemahaman yang intensif mengenai
virus corona serta cara menanggulanginya agar angka penyebaran
tidak semakin meningkat. Mengingat banyak sekali masyarakat yang
masih meremehkan adanya virus corona ini serta belum tersedianya vaksin
yang dapat membantu kesembuhan pasien karena masih dalam pencarian
dan penelitian oleh para ahli. Sehingga perlu untuk dikaji lebih dalam
mengenai permasalahan penanggulangan dan pencegahan Covid-19 ini.
BAB II

ISI PEMBAHASAN

Covid-19 atau yang biasa disebut virus corona sejak 2 pekan


terakhir oleh WHO telah ditetapkan sebagai pandemi. Corona telah
menyerang banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Bahkan kasus positif
maupun korban jiwa di Indonesia semakin bertambah setiap harinya.
Penyebaran virus Corona di Indonesia menjadi momok menakutkan yang
semakin menambah kepanikan masyarakat.  
Secara sosiologis, Covid-19 bisa dikatakan sebagai virus
transnasional, sama halnya dengan wabah DBD. Berdasarkan data yang
beredar di media, per 19 Maret 2020 sudah terdapat 369 kasus positif, 17
sembuh dan 32 orang meninggal dunia. Hal ini sebagai alarm bagi kita
untuk terus siaga, karena korban virus ini potensial akan terus bertambah
seiring dengan masih belum adanya kebijakan yang jelas dari Pemerintah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan status
kedaruratan kesehatan masyarakat terkait pandemi virus corona sejak
akhir Maret 2020. Ia kemudian mengeluarkan kebijakan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona.
Jokowi juga menetapkan pandemi virus corona sebagai bencana
nasional non-alam. Mantan wali kota Solo itu akhirnya melarang
masyarakat untuk mudik ke kampung halaman terhitung 24 April sampai
31 Mei mendatang

Dilema Mobilitas dan Lockdown


Mudahnya Covid-19 menyebar salah satunya karena cepatnya
frekuensi mobilitas manusia. Mobilitas menjadi kunci penyebaran Covid-
19 yang begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Tak kurang dari lebih 84
negara yang terjangkiti virus mematikan tersebut. Penyebarannya pun
tidak pandang bulu, mulai dari elit politik dunia di berbagai negara,
pemain dan pelatih sepak bola juga terjangkiti virus mematikan tersebut.
Sejak awal kemunculannya di Wuhan, Covid-19  menjadi virus
yang masih belum jelas berasal dari mana? Asumsi yang beredar bahwa
Covid-19 merupakan virus dari kelelawar, ular dan binatang lainnya.
Bahkan juga ada yang mengatakan buatan untuk kepentingan tertentu.
Terlepas dari berbagai praduga tersebut, kita harus menyikapi Covid-19
sebagai persoalan bersama dan harus dicarikan solusi secara cepat.   
Saat ini, lockdown menjadi terobosan yang dilakukan oleh
sebagian negara untuk menanggulangi penyebaran Covid-19. Misalnya
Malaysia, Prancis, Filipina, Argentina dan Negara lainnya. Tetapi hal ini
akan menghentikan mobilitas manusia. Padahal bisakah manusia di era
saat ini tidak melakukan mobilitas, terutama pekerja lepas?
Lockdown sepertinya memang cocok dengan elit menengah ke atas
yang secara finansial cukup untuk memenuhi kebutuhan domestiknya.
Selain itu, dengan lockdown siapkah suatu negara akan segala konsekuensi
ekonominya? Suatu kondisi yang cukup dilematis.
Sudah banyak lembaga/instansi dan perseorangan yang
membatalkan dan terbatalkan program kegiatannya karena dampak virus
ini. Di ranah perguruan tinggi misalnya sudah banyak yang
menginstruksikan civitas akademika-nya untuk menghentikan sementara
kegiatan seremonial yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari seperti
wisuda, sampai seminar nasional dan internasional. 
Selain itu, ada juga beberapa perguruan tinggi yang
menginstruksikan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan
secara online yang bisa diakes dari tempat tinggal tanpa tatap muka
langsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi frekuensi interaksi dan
mobilitas manusia di ruang akademik. Covid-19 menjadi perhatian kita
bersama dan tindakan tersebut merupakan langkah preventif untuk
mereduksi penyebarannya.
Dalam konteks ini, jauh sebelum kejadian wabah virus Covid-19,
Bill Gates (2016) dalam sebuah forum telah mengingatkan
bahwa “tantangan kita di masa depan bukan lagi persoalan geopolitik
dan perang bersenjata, akan tetapi virus. Untuk itu, sudah saatnya kita
peduli untuk memaksimalkan upaya proteksi ketahanan tubuh manusia
melalui vaksinasi, terutama di negara-negara miskin”.
Belajar dari China
Melihat fenomena ini, kapankah kemudian penyebaran virus ini
bisa direduksi? Dan kapankah Covid-19 berhenti menghantui ruang publik
kita? Hemat saya, Covid-19 tidak akan bisa berakhir tanpa ada upaya tegas
untuk menghentikan sejenak mobilitas manusia dari tempat wabah itu
muncul atau wilayah yang terjangkit. Pemerintah juga harus segera
mengeluarkan kebijakan yang tepat guna, bukan hanya berisikan imbauan-
imbauan yang semakin menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Covid-19 sendiri penyebarannya masih akan terus terjadi di
berbagai kota yang padat-berkerumun, untuk itu kebijakan pemerintah
pusat harus berkoordinasi dengan daerah. Kita harus belajar dari China
sebagai negara pertama yang terjangkit Covid-19 dengan 90 ribu kasus,
mampu meminimalkan korban jiwa sekitar 4 ribu-an warga yang
meninggal.
Mitigasi yang dilakukan pemerintah China menjadi contoh ideal.
Bahkan pasca penurunan korban yang signifikan, mereka turun langsung
untuk membantu Italia dan negara-negara lainnya.
Selain itu, China dengan segala kemampuannya bergotong royong
dengan negara-negara yang terjangkit corona, mulai dari penyediaan
vaksin, tenaga medis dan lain sebagainya tanpa ada instruksi dari
siapapun. Mereka melakukannya murni atas dasar solidaritas kemanusiaan.
China mengajarkan gotong royong sebagai aktualisasi bersama seluruh
negara untuk memerangi virus yang telah memakan puluhan ribu korban.
Italia sebagai Negara terbesar kedua penyebaran Covid-19,
sebelumnya tidak terlalu memperhatikan covid-19, sehingga kemudian
penyebarannya sukar dibendung. Belajar dari fenomena tersebut,
pemerintah Indonesia harus bersinergi dengan pihak-pihak terkait.
Perlunya bergotong royong untuk menyikapi bencana kemanusiaan ini.
Kemudian pentingnya sejenak melakukan upaya social
distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tetapi, upaya tersebut
juga harus selaras dengan penanganan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan pokok masyarakat. Hal inilah yang mendesak bisa dilakukan
dengan cepat oleh pemerintah, agar dapat mengurangi persebaran virus
corona di masyarakat.
Karena jika hal ini tidak segera diantisipasi dengan kebijakan yang
proporsional, maka kita akan menjumpai korban yang terus menerus
bermunculan. Serta kerugian secara sosial dan ekonomi akan semakin
menambah daftar panjang beban pemerintah. Naudzubillah.
Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke berbagai
negara, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan protokol
kesehatan. Protokol tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh
pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan.
Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat
dengan kriteria demam lebih dari 38o C, batuk, flu, nyeri tenggorokan
maka beristirahatlah yang cukup di rumah dan minumlah air yang
cukup. Gunakan masker, apabila tidak memiliki masker, hendaknya
mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak
nyaman dan masih berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka segerakan
diri untuk memeriksakan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan
usahakan untuk tidak menaiki kendaraan massal.
Sebagaimana protokol diatas maka dapat diambil kesimpulan
mengenai penanggulangan dan pencegahan Covid-19 secara umum yang
benar adalah sebagai berikut:
• Rajin mencuci tangan
• Kurangi berinteraksi dengan orang lain
• Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh
• Jaga jarak aman (1 meter) dengan orang yang batuk/bersin
• Hindari kerumunan
• Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
• Hindari bepergian ke daerah terjangkit atau bila sedang sakit
• Etika batuk dan bersin, hindari meludah di tempat umum
• Olah daging mentah dengan hati-hati
• Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena sakit
• Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker bila sedang
sakit
• Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Melindungi
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus
ini menyerang saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum
adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa orang mungkin
mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan
atau diare. Untuk proses penularan terjadi dari orang ke orang sehingga
perlu adanya pencegahan yang harus dilakukan.
Adapun cara penanggulangan dan pencegahan yang benar yaitu dengan
selalu menjaga gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas
tubuh, rajin mencuci tangan, menjaga etika batuk dan bersin,
menghindari kerumunan, menghindari menyentuh mata, mulut dan hidung,
mengurangi interaksi dengan orang lain, berdoa dan lain sebagainya.
Sebagai bentuk partisipasi yang dapat dilakukan yaitu dengan
mendukung kebijakan pemerintah mengenai sekolah di rumah, bekerja dari
rumah dan ibadah di rumah. Serta selalu melakukan hal-hal positif yang
mampu mengurangi rasa khawatir terhadap maraknya virus corona Ini.

REFERENSI

Isfandiari, M.A. (2020). Corona Virus (Covid-19) Hasil Kajian. Dosen FKM
Unair

Suryani, Y. (n.d.). IMPLEMENTASI GAYA HIDUP KEROHANIAN


MAHASISWA IAKN TORAJA DALAM MENYIKAPI
PENCEGAHAN COVID 19.

Telaumbanua, D. (2020). Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan


Covid-19 di Indonesia. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan
Agama, 12(01), 59–70
Nama : Zein Qorie Amanda Abbas
Parodi : S1 Kebidanan

PENDAHULUAN

Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian komprehensif


langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran
penyakit-penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID-19.
Masker dapat digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat (dipakai untuk
melindungi diri sendiri saat berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk
mengendalikan sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah
penularan lebih lanjut).

Namun, penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat


perlindungan atau pengendalian sumber yang memadai. Karena itu, langkah-
langkah lain di tingkat perorangan dan komunitas perlu juga diadopsi untuk
menekan penyebaran virus-virus saluran pernapasan.

Terlepas dari apakah masker digunakan atau tidak, kepatuhan kebersihan


tangan, penjagaan jarak fisik, dan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI) lainnya sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19 dari
orang ke orang. Dokumen ini memberikan informasi dan panduan mengenai
penggunaan masker dalam pelayanan kesehatan, bagi masyarakat umum, dan saat
melakukan perawatan di rumah. World Health Organization (WHO) telah
menyusun panduan khusus mengenai strategi-strategi PPI dalam pelayanan
ISI

Peran Penting Penggunaan Masker di Massa Pandemi Covid 19

Tim PKRS RSST – Korban Virus Corona (SARS-COV 2) di awal Bulan


April sudah mencapai angka dua ribuan yang terkonfirmasi positif. Seiring
dengan peningkatan pasien yang terkonfirmasi positif, pemerintah terus
menghimbau dan meminta kepada masyarakat Indonesia untuk menggunakan
masker. Baik itu masyarakat yang sehat maupun yang sedang sakit. Himbauan ini
selaras dengan dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) dalam
mencegah penyebaran COVID-19. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan
Virus Corona, Achmad Yurianto dalam konferensinya, menyampaikan mulai
Minggu, 5 April 2020, seluruh masyarakat diminta menggunakan masker saat
keluar rumah, bahkan ini suatu kewajiban atau perintah, karena menurutnya ketika
seseorang berada di luar rumah akan ada banyak sekali ancaman penularan virus.
Jadi penting bagi seluruh masyarakat untuk menggunakan masker.

Beliau menjelaskan masyarakat umum dapat menggunakan masker


berbahan dasar kain, sedangkan tenaga kesehatan wajib mengenakan masker
bedah atau masker N95. Penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam,
setelahnya masker harus dicuci menggunakan sabun dan air dan dipastikan bersih
sebelum dipakai kembali. Meski bukan masker yang ideal dan tidak se-efektif
masker bedah maupun masker N95 dalam mencegah COVID-19, namun masker
kain jika dipakai dengan benar masih jauh lebih baik daripada tidak mengenakan
masker sama sekali.
Jenis masker beragam dengan fungsinya. Berikut perbedaan masker dan fungsinya
yang diyakini dapat mengurangi paparan Virus Corona ini.

1. Masker Kain

Menurut penelitian, masker kain memang tidak se-efektif masker N95 maupun
masker bedah dalam menangkal Virus Corona hanya mampu menangkal virus
sebanyak 70%, jadi harus segera dicuci setelah dipakai dalam waktu 4 jam dengan
sabun dan air, air hangat lebih baik.

Dibandingkan masker kain, masker bedah dan masker respirator N95 jauh lebih
efektif dalam menyaring debu, bakteri, dan partikel yang ukurannya sangat kecil
seperti Virus Corona. Kedua jenis masker ini juga dapat mencegah tembusnya
percikan dahak atau air liur, karena memiliki lapisan anti air.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa masker kain kurang efektif dalam
mengurangi risiko penularan Virus Corona :

 Masker kain kebanyakan dibuat oleh industri rumah tangga yang proses
pembuatan dan bahannya tidak mengikuti standar medis.
 Kain yang digunakan tidak sama dengan bahan masker bedah atau masker
N95.
 Ujung masker kain cenderung longgar, sehingga tidak dapat menutupi area
di sekitar hidung dan mulut dengan sempurna.
 Masker kain tidak dapat mencegah masuknya partikel yang sangat kecil,
seperti Virus Corona, ke dalam hidung atau mulut melalui udara.
 Bila tidak digunakan dengan cara yang benar, masker kain justru dapat
meningkatkan risiko virus masuk ke dalam tubuh. Salah satunya karena
masker ini mudah bergerak dan longgar, sehingga pemakainya perlu
berulang kali menyentuh wajah untuk menyesuaikan posisi masker.

Meski begitu, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC)


menganjurkan penggunaan masker kain kepada masyarakat luas untuk menekan
penyebaran Virus Corona, terutama oleh orang yang sudah terinfeksi Virus
Corona namun tidak mengalami gejala apa pun dan tampak sehat.
Agar masker kain dapat berfungsi seoptimal mungkin untuk menangkal Virus
Corona, lakukanlah beberapa tips berikut ini :

 Pilih masker yang sesuai dengan ukuran wajah dan dapat menutup mulut,
hidung, dan dagu.
 Cuci tangan sebelum mengenakan masker, lalu kenakan masker pada
wajah dan selipkan talinya di belakang telinga atau ikat tali masker di
belakang kepala dengan erat agar masker tidak longgar.
 Hindari menyentuh masker kain saat sedang dipakai. Jika ingin
memperbaiki posisi masker kain yang berubah atau longgar, cuci tangan
terlebih dahulu sebelum menyentuh masker.
 Setelah selesai digunakan, lepaskan masker kain dengan hanya menyentuh
tali pengait atau pengikatnya, lalu segera cuci masker kain dengan air
bersih dan deterjen atau rebus masker di air mendidih dengan suhu
minimal 1300Celsius.
 Segera ganti masker kain apabila sudah robek atau rusak.

Masker kain memang tidak sepenuhnya efektif melindungi diri dari Virus Corona.
Namun, mengenakan masker kain bila tidak tersedia masker sekali pakai
setidaknya dapat menurunkan risiko tertular Virus Corona, dengan catatan masker
kain dipakai dengan benar serta dibarengi upaya pencegahan lainnya.

2. Masker Bedah

Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang


mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah
dapat dijadikan pilihan untuk mencegah penyebaran Virus Corona karena
memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.

Meski begitu, masker ini lebih efektif bila dikenakan oleh orang yang sedang sakit
untuk mencegah penularan kuman ke orang lain, ketimbang oleh orang yang sehat
untuk melindungi diri dari penyakit.

Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda,
yaitu :
 Lapisan luar, yang anti air.
 Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman.
 Lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari
mulut.

Tidak disarankan menggunakan masker tanpa ketiga fungsi tersebut karena tidak
efektif dalam mencegah penyakit menular, seperti infeksi Virus Corona.

Kekurangan dari masker ini adalah agak sedikit longgar ketika digunakan,
sehingga memungkinkan partikel kecil atau udara masuk melalui sisi tepi masker.

Masker bedah bisa didapatkan dengan harga yang murah. Ditambah lagi, masker
ini juga biasa dimanfaatkan untuk penggunaan sehari-hari, baik orang dewasa
maupun anak-anak. Namun saat pandemi COVID-19 melanda saat ini membuat
masker bedah menjadi barang langka dengan harga yang tidak murah bagi
masyarakat menengah ke bawah.

3. Masker N95

Masker N95 juga disarankan untuk mencegah penularan Virus Corona.


Masker yang cenderung lebih mahal dari masker bedah ini tidak hanya mampu
menghalau percikan air liur saja, tapi juga partikel kecil di udara yang mungkin
mengandung virus.

Dibanding masker bedah, masker N95 terasa lebih ketat pada wajah karena
telah didesain secara pas untuk menutupi hidung dan mulut orang dewasa. Pada
anak-anak, penggunaan masker ini tidak disarankan karena ukuran masker bisa
terlalu besar sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup.

Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk
penggunaan sehari-hari. Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang
memakai bisa sulit bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka
waktu yang agak lama.
Cara Penggunaan Masker yang Benar :

Masker bedah dan masker N95 dapat digunakan untuk mencegah paparan Virus
Corona. Namun, manfaat dari kedua masker ini hanya akan efektif jika digunakan
dengan benar.

Berikut adalah Panduan Menggunakan Masker Yang Benar :

1. Pastikan kita telah mencuci tangan dengan benar.


2. Jika menggunakan masker bedah, pastikan sisi luar adalah yang berwarna
hijau dan sisi dalam yang berwarna putih.
3. Pasang tali masker dengan baik. Jika tali masker perlu diikat, ikat bagian
atas terlebih dahulu, kemudian bagian bawahnya.
4. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna.
Pastikan pula bagian yang ada logamnya berada di batang hidung.
5. Lekukkan strip logam mengikuti lekukan hidung hingga tidak ada
menyisakan lubang.
6. Hindari menyentuh bagian tengah masker saat menggunakan dan melepas
masker.
7. Buang masker ke tempat sampah dan cuci tangan hingga bersih setelah
menggunakan masker.

Menggunakan masker untuk Virus Corona efektif untuk mencegah penularan.


Apapun jenis maskernya, termasuk masker kain. Selain itu, cuci tangan juga sama
pentingnya dengan memakai masker. Pastikan selalu mencuci tangan setiap usai
melakukan atau menyentuh sesuatu, terutama di tempat umum.

Di samping itu semua, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh juga tidak kalah
pentingnya. Saat mengalami gejala batuk, pilek, demam, dan sesak napas segera
menghubungi dokter atau datang ke fasilitas kesehatan (rumah sakit). (Lt)
Kemungkinan bahaya dan risiko berikut harus dipertimbangkan dengan baik saat
memberlakukan penggunaan terus-menerus masker medis secara selektif:

• kontaminasi diri akibat menyentuh dan menggerakkan masker dengan tangan yang
terkontaminasi;(48, 49)

• kemungkinan kontaminasi diri yang dapat terjadi jika masker medis tidak diganti saat
basah, kotor, atau rusak;

• kemungkinan munculnya lecet di kulit wajah, dermatitis iritan atau jerawat yang
memburuk, saat sering digunakan untuk waktu yang lama;(43, 44, 50)

• masker mungkin tidak nyaman digunakan;(41, 51)

• rasa aman yang semu, yang menyebabkan kemungkinan menurunnya kepatuhan pada
langkah-langkah pencegahan yang sudah diakui seperti penjagaan jarak fisik dan
menjaga kebersihan tangan;

• risiko penularan droplet dan cipratan ke mata jika pemakai masker tidak menggunakan
perlindungan mata;

• kerugian atau kesulitan memakai masker bagi kelompokkelompok tertentu yang


rentan seperti penyandang gangguan kesehatan jiwa, disabilitas pertumbuhan, tuna
rungu dan kesulitan mendengar, dan anak-anak;

• kesulitan memakai masker di lingkungan yang panas dan lembap.

Referensi

https://rsupsoeradji.id/pentingnya-sebuah-masker-saat-pandemi-covid-19/

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/anjuran-
mengenai-penggunaan-masker-dalam-konteks-covid-19-june-20.pdf?
sfvrsn=d1327a85_2
Nama : Irma Yasari Basruddin

Prodi : S1 Kebidanan

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP

PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pada tahun 2020 ini, dunia diguncangkan oleh munculnya sebuah


virus misterius yang dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Disease
2019). Awal munculnya virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan
telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.

Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem


pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus Corona
adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih
bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja,
mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu
menyusui.

Ribuan bahkan ratusan manusia telah terpapar virus di ini, dan tidak
sedikit menjadi korban meninggal. Penularan yang sangat cepat dan sulitnyta
mendeteksi virus ini membuat seluruh masyarakat dunia menjadi was-was
dan khawatir. Penularan lewat kontak manusia sulit diprediksi karena
aktivitas sosial yang sulit sekali dihindari merupakan alasan penyebab
terbesar penularan dari virus ini.

ISI

Covid-19 adalah suatu wabah yang dapat menyebabkan penyakit


menular berupa infeksi pada saluran pernapasan manusia yang disebabkan
oleh virus. Wabah Covid-19 sudah melanda dunia dan Indonesia menjadi
salah satu negara yang terkena wabah Covid-19 tersebut pada tanggal 2 Maret
2020. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, salah satunya adalah negara
Indonesia memberikan dampak yang terlihat nyata dalam berbagai bidang
yaitu di antaranya ekonomi, sosial, pariwisata, dan pedidikan. Pelaksanaan
pendidikan di Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa
perubahan yang terlihat

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan


harus berjalan dalam keadaan apapun. Untuk mengurangi angka penyebaran
Covid-19 dan kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya maka
pemerintah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi angka tersebut
yang salah satunya diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online
atau sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Sistem
pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung,
melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem
pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk
datang ke sekolah maupun kampus untuk melaksanakan pembelajaran.
Banyak sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Sarana
pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Sarana pembelajaran tersebut di
antaranya aplikasi google meet, aplikasi zoom, google classroom, youtube,
televisi, maupun media sosial whatsapp. Di mana semua sarana tersebut
dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin maju.

Namun, dengan sistem pembelajaran jarak jauh tidak menutup


kemungkinan akan timbulnya beberapa masalah-masalah dalam
berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh ini, tentunya peserta didik maupun tenaga pendidik dari semua
kalangan diharuskan memiliki akses jaringan internet yang baik. Namun,
banyak daerah-daerah yang memiliki akses internet kurang baik atau tidak
lancar sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar dengan baik. Selain itu, tidak sedikit peserta didik yang tidak
mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari materi pelajaran
maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik selama
pandemi Covid-19 ini berlangsung.

Namun, di samping beberapa kendala yang muncul terdapat


beberapa hikmah yang dapat diperoleh dari pandemi Covid-19 tanpa kita
sadari. Dengan sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh, di
mana peserta didik banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga dapat
mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya. Selain itu,
dari sisi kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik dalam
sistem pembelajaran jarak jauh dituntut untuk berlaku kreatif. Sebagai contoh
tidak sedikit tenaga pendidik membuat materi pembelajaran yang disajikan
dalam bentuk video-video pembelajaran. Selain itu, tidak jarang pula pesera
didik yang mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang
menarik.

Pada dasarnya pandemi Covid-19 memberikan dampak-dampak


yang dapat melemahkan aktivitas manusia pada umumnya. Tidak dapat
dipungkiri pada awalnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa masa
pandemi Covid-19 adalah masa yang menyulitkan umat manusia. Namun,
tanpa kita sadari banyak sisi-sisi positif yang dapat kita petik dari pandemi
Covid-19 yang sedang melanda dunia hingga hari ini. Dampak yang
dirasakan memang sungguh nyata dan dapat dirasakan oleh setiap orang.
Namun, masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi Covid-19 sebagai sebab
untuk tidak melaksaNakan kegiatan terutama dalam bidang pendidikan.

PENUTUP

 REFERENSI

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona.


Virus ini menyerang saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum
adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa orang mungkin
mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau
diare. Untuk proses penularan terjadi dari orang ke orang sehingga perlu
adanya pencegahan yang harus dilakukan. Adapun cara penanggulangan
dan pencegahan yang benar yaitu dengan selalu menjaga gaya hidup sehat
(makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh, rajin mencuci tangan,
menjaga etika batuk dan bersin, menghindari kerumunan, menghindari
menyentuh mata, mulut dan hidung, mengurangi interaksi dengan orang
lain, berdoa dan lain sebagainya. Sebagai bentuk partisipasi yang dapat
dilakukan yaitu dengan mendukung kebijakan pemerintah mengenai sekolah
di rumah, bekerja dari rumah dan ibadah di rumah. Serta selalu melakukan
hal-hal positif yang mampu mengurangi rasa khawatir terhadap maraknya
virus corona

 hblob:https://web.whatsapp.com/640c837f-ea00-4758-a2c9-
edblob:https://web.whatsapp.com/c09fa220-33ef-4d30-a5be-
82a962ba1456e6a04bc992ttps://surveymeter.org/id/node/568
Nama: Muhammad Rizza Razak

Prodi: D3 Analis Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan


pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini
diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai
jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,
kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar


hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan
hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis
yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan


MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang
tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki
gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga
mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.
BAB II

PEMBAHASAN

.
A. Penggertian Covid-19

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap
sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya
informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia.
Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan
pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat


cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus
Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh
penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk
menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona
secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19
dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari
136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81
ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa
yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu
kasus

B. Cara Menanggulangi dan Mencegah Covid-19 Yang Benar

Peningkatan kasus virus corona Covid-19 masih berlangsung di berbagai


penjuru dunia. Hingga awal April ini belum ditemukan vaksin yang tepat untuk
menangkalnya.

Meskipun begitu, para peneliti di seluruh dunia tetap terus mengupayakan


serangkaian uji tes vaksin untuk menekan laju penyebaran virus corona COVID-
19.
Maka dari itu, menerapkan tindakan pencegahan dengan semaksimal mungkin
adalah salah satu hal yang wajib dilakukan. Berikut merupakan 10 cara sederhana
yang dapat Anda lakukan di rumah. Artikel ini disadur dari Merdeka.com.

1. Cuci Tangan

Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk menangkal virus corona


adalah dengan rajin mencuci tangan. Sebab, tangan adalah salah satu anggota
tubuh yang menjadi sumber penyakit.

Cuci tangan dengan durasi minimal 20 detik untuk membunuh virus


corona menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. Setelah itu, keringkan
tangan menggunakan kain yang bersih atau tisu.

Tindakan pencegahan yang satu ini dianggap lebih efektif untuk


membunuh kuman, bakteri, termasuk virus corona. Cuci tangan merupakan
langkah yang disarankan oleh banyak pihak, termasuk Organisasi Kesehatan
Dunia.

2. Hindari Sentuh Wajah

Telah diketahui bahwa tangan dapat menjadi sumber penyakit sebab


sering terjadi kontak dengan benda maupun orang lain. Sementara itu, virus
corona disinyalir dapat masuk tubuh manusia melalui segitiga wajah yakni mata,
hidung, dan mulut.

Maka dari itu, hindari untuk menyentuh wajah menggunakan tangan.


Apabila terpaksa harus menyentuh wajah, maka pastikan untuk mencuci tangan
terlebih dahulu dengan sabun.

3. Etika Bersin dan Batuk

Terapkan etika bersin dan batuk dengan benar menggunakan siku tangan
bagian dalam atau tisu bersih. Sebab, cairan yang diproduksi pada saat batuk dan
bersin tersebut dapat menjadi media penularan virus corona
Apabila Anda menggunakan tisu, maka segera buang ke tempat sampah
dan cuci tangan menggunakan sabun hingga bersih dan kering kembali.

4. Memakai Masker

Virus corona tidak menyebar melalui udara. Namun, penggunaan masker


dapat meminimalisir penularan virus corona. Sebab, virus corona dapat menyebar
melalui droplets dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui selaput lender seperti
mata, mulut, dan hidung.

Masker juga dapat digunakan ketika seseorang dalam kondisi yang


kurang sehat. Hindari untuk menggunakan satu masker secara berulang-ulang.
Sebab, masker dapat mengandung berbagai jenis kuman, bakteri, dan virus setelah
dipakai.

C. Bentuk Partisipasi Dalam Memerangi Covid-19

Di tengah gencarnya kebijakan Merdeka Belajar era Menteri Nadiem


Makarim, negara digegerkan dengan wabah virus corona (Covid-19).
Kebijakan yang diberlakukan saat ini adalah belajar di rumah. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Bapak Presiden Jokowi di istana bogor pada tanggal 15 Maret
2020 yaitu "Dengan kondisi ini saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah,
ibadah di rumah." Hal ini sudah berjalan sejak satu bulan lebih. Dimana
sekolah diliburkan, tetapi proses belajar mengajar tetap berjalan melalui
kegiatan di rumah. Guru mengajar dari rumahnya masing-masing, para siswa
belajar di rumahnya masing-masing. Pembelajaran di rumah bisa menggunakan
model pembelajaran mandiri, pembelajaran online, pembelajaran berbantu ICT,
atau bentuk lain.

Salah satu dari bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 yaitu


mendukung kebijakan pemerintah akan hal tersebut dengan tetap belajar di rumah,
kerja dari rumah dan ibadah di rumah. Hal ini bertujuan mengurangi dan
mengantisipasi penyebaran virus corona. Adapun pembelajaran online atau
pembelajaran daring merupakan sistem yang menggantikan pembelajaran sistem
tatap muka dengan via online dengan mengakses internet baik melalui Hp
ataupun laptop. Tujuannya agar proses pembelajaran tetap berjalan walau
dalam keadaan seperti ini. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kita
termasuk orang yang ikut berpartisipasi dalam memerangi Covid-19 ini.

Namun terdapat cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran online tetap
berjalan efektif. Diantaranya :

• Tetap mengoptimalkan manajemen waktu agar waktu belajar tetap


teratur

• Mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan saat pembelajaran


online berlangsung seperti Hp ataupun laptop

• Belajar dengan serius dan fokus

• Tetap menjaga komunikasi dengan pengajar dan teman-teman kelas

Dengan demikian, pembelajaran online yang dilakukan akan mampu


memberikan nilai positif terhadap proses pembelajaran. Karena hal ini juga
mampu memberikan pengalaman baru serta pembelajaran yang
menggambarkan bahwa teknologi juga dapat bermanfaat baik bagi penggunanya.

PENUTUP

 REFERENSI

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini
menyerang saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah
demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa orang mungkin mengalami sakit
dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Untuk proses
penularan terjadi dari orang ke orang sehingga perlu adanya pencegahan
yang harus dilakukan.

Adapun cara penanggulangan dan pencegahan yang benar yaitu dengan


selalu menjaga gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh,
rajin mencuci tangan, menjaga etika batuk dan bersin, menghindari
kerumunan, menghindari menyentuh mata, mulut dan hidung, mengurangi
interaksi dengan orang lain, berdoa dan lain sebagainya. Sebagai bentuk
partisipasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mendukung kebijakan
pemerintah mengenai sekolah di rumah, bekerja dari rumah dan ibadah di rumah.
Serta selalu melakukan hal-hal positif yang mampu mengurangi rasa khawatir
terhadap maraknya virus corona. Ini.

file:///C:/Users/Admin/Downloads/MAKALAH%20CORONAVIRUS
%20DISEASE%202019

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5048106/bagaimana-cara-mencegah-
dan-menghindari-virus-corona
Nama : Fatmarianni

Prodi : S1 Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai