Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK COVID-19 TERHADAP MASYARAKAT DUNIA DALAM

ASPEK SIOLOGIS
COVID-19 atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus corona, adalah sebuah virus dimana
menyerang organ pernafasan manusia. Virus ini berasal dari negara china, tepatnya di kota
wuhan. Cara penyebaran virus ini sangat cepat, karena media atau jalur masuk virus ini, bisa
berasal dari wajah dan kontak langsung. Kini virus corona bukan hanya di cina, tetapi sudah
ke berbagai negara seperti italia, amerika, spanyol dll.
Sementara itu, kurva epidemi COVID-19 di China, sebagai negara pusat wabah,
menunjukkan kasus Virus Corona jenis baru ini telah mencapai puncaknya sekitar tiga pekan
lalu. Kini, kurva terus bergerak turun, ketika kasus baru semakin sedikit dan pasien yang
sembuh kian banyak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pandemi COVID-19 di dunia kini berpusat
di Eropa. Karena kasus yang dilaporkan setiap hari lebih banyak dari yang tercatat di China
pada puncak epideminya.
Di china sendiri angka kematian terbesar berada di provinsi Hubei. Disana sudah tercatat
sekitar 3.310 jiwa irang meninggal akibat corona
Italia, Iran, dan Spanyol tercatat sebagai negara dengan kasus terbesar di luar China dalam
data peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE. Jumlah kasus infeksi
Virus Corona COVID-19 paling besar tercatat di China, dengan 81.137 kasus, berdampingan
dengan Italia yang mencapai 35.713 kasus.

Di indonesia sendiri orang yang sudah terjangkit


sudah mencapai 450 orang, 30 orang meninggal
dan 20 orang dinyatakan sembuh.
Karena penyebarannya yang sangat cepat dan
lintas benua, WHO menetapkan penyebaran
virus ini diatas wabah dan endemic, yaitu
pendemi. Hampir semua negara yang terdaftar
di PBB terjangkit virus ini, termasuk juga
Indonesia.

Dampak yang di timbulkan


Dampak yang di timbulkan oleh virus ini terhadap masyarakat juga bisa di bilang sangat
meresahkan mersahkan, bagaimana tidak, akibat munculnya virus ini alat kesehatan
semakin langka untuk di cari seperti masker, hand sainitazer, tisue toilet dll.
Banyak oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan. Seperti
menimbun masker lalu menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Hal ini menimbulkan
konflik juga seperti di negara jepang, di mana masyarakat berebut untuk mendapatkan
masker hingga mereka rela adu fisik, kasus lain ada di negara amerika, dimana ada 2 orang
ibu ibu yang adu fisik karena berebut tissu toilet.
Di indonesia sendiri kasus COVID-19, yang menyebar menyebabkan orang orang
memborong kebutuhan rumah tangga. Tak banyak juga orang yang mulai menimbun masker
dan menaikan harga alat kesehatan demi mendapat keuntungan.
Mungkin bagi beberapa orang yang ekonominya menengah ke atas kenaikan harga barang
barang bukan menjadi masalah yang besar, namun bagi masyarakat yang ekonominya
menengah ke bawah itu menjadi masalah yang besar.
Pemerintah terus melakukan tindakan kepada oknum oknum yang menimbun alat alat
kesehatan dan pelaku penyebar berita hoaks.
Selain kelangkaan barang. Corona juga menyebabkan penurunan produksi suatu barang. Di
indonesia sendiri kementrian pendidikan meliburkan semua sekolah, demi mencegahnya
penyebaran corona selama 2 minggu. Akibat virus ini juga, interaksi antar masyarakat
menjadi jarang. Bahkan untuk beribadah shalat jumat pemerintah mengambil keputusan
untuk menutup beberapa mesjid dan menghimbau masyarakat untukk melaksanakan
ibadah shalat jumat di rumah saja.
“Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah.
Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong, dan bersatu padu, gotong
royong, kita ingin ini menjadi sebuah gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 ini bisa
tertangani dengan maksimal,” ucap presiden Jokowi, Minggu (15/3)
COVID-19 juga menyebabkan Disorganisai dimana masyarakat kahwatir dengan individu
yang ada di sekitarnya, seperti satu orang yang sedang mengalami flu dan batuk, akan
mendapat diskriminasi dari masyarakat sekitar berupa penjauhan dan pembatasan interaksi
karean khawatir orang tersebut terkena Corona.
Selain Disorganisasi, Disfungsi sosial juga menjadi permasalahan sosial dalam kasus corona
ini. Mengapa? Karena disini masyarakat tidak mampu menjalankan fungsi soasialnya sesuai
statusnya. Contohnya seperti masyarakat yang enggan membantu orang yang belum
terkena corona dengan tujuan menjaga jarak agar tidak ikut terinfeksi.

Wabah COVID-19 ini juga menjadi relitas sosial bagi masyarakat dunia. Para peneliti sedang
berusaha untuk menemukan vaksin. Namun disisi lain beberapa negara juga mulai ikut serta
dalam menangani corona ini, seperti cina yang membantu negara italia dengan
mengirimkan bantuan berupa masker dan alat pendeteksi corona.
Para miliarder juga turut serta dalam menanganii kasus ini, seperti Pemilik perusahaan
microsoft yaitu bill gates, yang sedang berupaya mengembangkan alat medis untuk
menangani COVID-19. "Kita kemudian harus memasangkan orang-orang medis dengan
militer, mengambil keuntungan dari kemampuan militer untuk bergerak cepat, melakukan
logistik, dan mengamankan daerah," kata bill gates.

Di sisi lain juga Pemilik perusahaan alibaba ikut menyumbang sejumlah uang untuk
mengembangkan alat dan masker ke berbagai negara di dunia Adapun perlengkapan medis
yang disumbangkan adalah, 1,8 juta masker, 210.000 test kit dan 36.000 baju pelindung,
serta sejumlah perlengkapan medis penting seperti ventilator dan termometer. “Go Asia!
Kami akan mendonasikan perlengkapan medis untuk 10 negara Asia,” ujar Ma, dalam
keterangan tertulis, Sabtu (21/3/2020). Ma mengakui, pengiriman dalam waktu cepat
bukanlah hal yang mudah di tengah kondisi saat ini. “Walau pengiriman dalam waktu
singkat bukanlah hal yang mudah, kami bisa mewujudkannya," katanya.

“Pandemi ini telah menghadirkan berbagai tantangan untuk industri logistik di dunia.
Dengan keberadaan eWTP, kami mencoba sebaik mungkin untuk memastikan transportasi
dan pengantaran yang cepat hingga wilayah terpencil yang sangat membutuhkan bantuan
ini,” ujar Secretary General eWTP Alibaba, Juntao Song.

Pemutusan penyebaran virus sangat penting, memastikan masyarakat tetap bisa menjalani
hidup juga tidak kalah penting. Jangan sampai, menghindari dari virus Corona akan mati
merana. Fungsi dari menghentikan aktivitas yang melibatkan orang banyak adalah untuk
memutus mata rantai penyebaran virus, termasuk sekolah, tempat kerja. Perlu kesadaran
dari kita semua untuk mewujudkan hal tersebut.
Kita diharapkan tidak bermigrasi dari satu kota ke daerah yang lain. Karena kita tidak bisa
memastikan terbebas pasti dari virus yang mematikan tersebut. Bisa saja kita yang
membawa virus atau terkena virus, maka baiknya tetap berdiam disatu tempat.
Sebagai upaya pencegahan, hindari kontak langsung (social distance), cuci tangan pakai
sabun, jaga pola makan dan kesehatan, ikuti terus perkembangan dari lembaga berwenang.
seraya berdoa agar virus mematikan ini segera ditemukan pola penanganan.

Kesimpulannya
Wabah COVID-19 ini memang menjadi pusat perhatian orang di seluruh negara, karena cara
penyebaran virus ini yang bisa di bilang sangat cepat. Namun dengan hadirnya virus ini
jangan sampai membuat kita terlalu khawatir hingga enggan menolong sesama, dan kita
juga jangan sampai termakan oleh berita berita hoaks, pastikan kita mencari sumbernya.
Dan jangan lupa selalu menjaga kebersihan lingkungan, maupun diri sendiri.

FAWAZ KAUTSAR
ABSEN 14
X IPS 1

Anda mungkin juga menyukai