DEWI SARTIKA
B0217518
MAJENE
2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan rasa syukur atas kehadirat Allah swt. Karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
“Pengaruh Penyebaran Covid 19 terhadap Perekonomian Masyarakat ” sebagai unit
analisis untuk melihat bagaimana pengaruh covid 19 terhadap perekonomian
masyarakat.
Shalawat serta salam tak lupa senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad saw. yang telah menghantarkan kita umat manusia dari alam
kegelapan menuju alam terang benderang yang penuh dengan cahaya islam,
keimanan dan cinta kasih terhadap sesama umat.
Kami menyadari, bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi penyusunan dan
penyempurnaan selanjutnya. Selain itu, ucapan terima kasih kami haturkan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dengan adanya
Makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi
kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin .
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II PEMABAHASAN.................................................................................4
A. Kesimpulan................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia tengah dihebohkan kemunculan corona virus. Virus corona sebenarnya tidak
serta merta muncul begitu saja, karena pada 1918-1919 juga ada virus mematikan yaitu
flu spanyol. Virus itu mematikan dan menjadi pandemi pada saat itu dan menelan
korban 40 juta jiwa (https://katadata.co.id/2020). Tetapi munculnya kembali corona
virus disseases (covid-19) yang mematikan ini, menurut para ahli, lebih ganas dari virus
pendahulunya.
Menurut worldometers (10/4), secara global ada 1.607.595 kasus covid-19, dan dari
sekian kasus tersebut yang meninggal 95.785 orang dan sembuh 357.164 orang. Kasus
ini masih mengalami kecenderungan meningkat terus dilihat dari trend perkembangan
di beberapa negara. Ini juga terjadi di Indonesia, dalam hal ini peningkatan kasus juga
masih cukup signifikan. Per 10 April, ada tambahan 219 kasus, sehingga total kasus
3.512 yang dirawat 2.924, meninggal 306 dan yang sembuh 282 orang. Bahkan
diprediksi kasus ini masih akan terjadi lonjakan lagi.
Pandemi Covid-19 merupakan virus corona yang berasal dan pertama kali muncul
dari kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Di duga Covid-19 ini berasal dari
hewan kelewar dan setelah di telusuri, orang-orang yang terinfeksi virus ini merupakan
orang-orang yang memiliki riwayat telah mengunjungi pasar basah makanan laut dan
hewan lokal di Wuhan, China.
Manusia merupakan mahluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara
langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi Covid-19 semakin pesat, hingga Kamis,
26 maret 2020 tercatat 198 negara yang terinfeksi oleh Covid-19.
Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19, pada 26
Maret 2020 tercatat 893 orang positif virus Corona. Diantaranya, 35 orang sembuh, 780
orang di rawat, dan 78 orang meninggal.
Menyikapi kasus ini maka berbagai kebijakan mulai dimunculkan. Mulai penerapan
work from home, social distancing dan physical distancing, sampai diberlakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tentu ini akan menimbulkan dampak bagi
perekonomian di Indonesia. Pemerintah dan masyarakat harus bersiap terhadap apa
yang terjadi bila kasus penyebaran virus ini semakin berlarut. Dampak dari penyebaran
virus corona terjadi di berbagai bidang, baik di sektor riil, bursa saham. Dan yang
paling dirasakan berat terhadap perekonomian secara global di Indonesia, di mana
mengalami pelambatan pertumbuhan.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, apabila Covid-19 bisa segera tertangani
maka pertumbuhan ekonomi masih di atas 4%. Tetapi pemerintah juga harus bersiap
apabila pandemi ini masih bertahan antara 3-6 bulan lagi maka situasi akan lebih
memburuk, dimana pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 2,5% bahkan 0%.
Apabila dilihat dari kronologis, sebenarnya ada saling keterkaitan antara dampak
mewabahnya virus di Cina dengan Indonesia. Sebab, Cina merupakan negara eksportir
terbesar di dunia dan Indonesia dengan Cina merupakan mitra dagang. Dengan
demikian memburuknya perdagangan di Cina akan sangat mempengaruhi kondisi di
Indonesia, seperti misalnya adanya permintaan bahan baku di Cina. Karena kegiatan
perdagangan di Cina mengalami gangguan, maka terjadi penurunan harga komoditas.
Berbagai dampak yang ditimbulkan dan dirasa cukup berat adalah penurunan
penerimaan pajak, terutama dari sektor perdagangan. Seperti diketahui, pajak memiliki
fungsi budgeter, yaitu sebagai salah satu sumber dana dalam pembangunan, baik
pemerintahan pusat maupun daerah. Penerimaan pajak dari sektor perdagangan ini
mempunyai kontribusi besar dalam penerimaan pajak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyebaran Pandemi Covid 19 di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Pandemi Covid 19 terhadap perekonomian masyarakat?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, penulis bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui penyebaran Pandemi Covid 19 di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh Pandemi Covid 19 terhadap perekonomian
masyarakat
3. Untuk memberikan informasi bahwa dengan adanya covid-19 ini memberikan
dampak terhadap perekonomian masyarakat.
BAB II
PEMABAHASAN
Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di China. Menurut berita
yang beredar soal sumber kemunculan virus ini, mulai dari makanan hingga hewan-
hewan unggas. Hal ini dikarenakan belum adanya informasi jelas soal asal muasal
kemunculan virus tersebut.
Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke beberapa negara, termasuk
Indonesia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat
Dilihat dari data diatas, dapat diketahui jika penyebaran virus corona (covid-
19) ini paling banyak terjadi di pulau Jawa. Pada tanggal 27 Maret 2020 penyebaran
virus corona di Indonesia telah mencapai angka 1.046 jiwa yang positif covid-19, 46
jiwa sembuh, dan 87 jiwa meninggal dunia. Persebaran virus ini diprediksi akan
terus meningkat hingga bulan April.
Dengan demikian, total ada 9.771 kasus positif Covid-19, ujar Yuri dalam
konferensi pers di Graha BNPB, Rabu sore.
Sementara itu, secara total penyebaran kasus penularan Covid-19 terjadi di 297
kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Yuri melanjutkan, dari data yang ada, tercatat pula penambahan pasien
sembuh sebanyak 137 orang. Sehingga, total ada 1.391 pasien sembuh hingga saat
ini, ungkap Yuri. Meski demikian, pemerintah juga mencatat penambahan pasien
yang meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19 sebanyak 11 orang. Sehingga,
secara keseluruhan ada 784 pasien meninggal dunia hingga kini, kata Achmad
Yurianto.
Dalam tahap verifikasi: 27 kasus. Total: 9.771 kasus (bertambah 260 pasien)
Adanya kebijakan Social Distancing ini, masyarakat diharapkan untuk tetap berada
dirumah dan melakukan semua kegiatan dari rumah. Hal tersebut membuat sistem
perekonomian masyarakat menjadi terhambat.
Salah satu contohnya adalah seorang pedagang yang biasa berjualan di tempat
keramaian seperti pasar menjadi tidak bisa berjualan, karena saat ini pasar sedang
ditutup untuk mengurangi penyebaran virus corona ini semakin meningkat. Akibatnya
pedagang itu tidak mempunyai penghasilan tetap. Dapat dilihat dalam data gambar
berikut.
C. Analisis
Meskipun banyak kebijakan di berlakukan, namun masih ada saja masyarakat yang
menyalahgunakan kebijakan ini, seperti kegiatan belajar dan bekerja di rumah di
gunakan untuk berlibur di luar kota. Sehingga penyelewengan kebijakan ini dapat
memperluas dan mempercepat penyebaran virus Corona, baik dari yang disebarkan oleh
para pengunjung kepada masyarakat setempat, maupun yang disebarkan oleh masyarkat
setempat kepada para pengunjung.
Sebagai warga negara yang baik dan patuh pada pemerintah dan aturan kita hanya
perlu disiplin terhadap kebijakan social distancing dan physical distancing (jaga jarak
aman) dirumahAja untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dan perekonomian
Indonesia cepat pulih kembali.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Aamalia, Citra. 2020. Social Distancing: Menjaga Jarak Antar Manusia, Mendekatkan
Diri kepada Allah SWT. https://percikaniman.id/2020/03/16/social-distancing-
adalah/. diakses pada 01 April 2020 pukul 10.21 WIB.