Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHAYA COVID 19 DI KOTA BAUBAU

NAMA: GILANG ARDIANSYAH

NIM: S1B120070

KELAS: 1B

DOSEN PEMBIMBING: LA SUDU, S,PD. M,HUM.

ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

BAHASA INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “BAHAYA
COVID 19 DI KOTA BAUBAU” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak LA SUDU, S,PD. M,HUM.pada bidang studi Pendidikan Jasmani
Olahraga Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang wabah penyakit Coronavirus disease 19 bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak LA SUDU, S,PD. M,HUM., yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang wabah penyakit akibat Coronavirus Disease 19 ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 9 Januari 2021

Gilang Ardiansyah
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………..

Kata Pengantar…………………………………………………………………..i

Daftar Isi…………………………………………………………………………ii

BAB I Pendahuluan…………………………………………………..………1

Latar Belakang…………………………………………………………..………1

Rumusan Masalah……………………………………………………..2

Tujuan…………………………………………………..2

Manfaat……………………………………….2

BAB 2 Pembahasan

Pengertian Covid-19…………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan


pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini
diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai
jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,
kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain
yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Penyakit corona virus 2019 atau  Corona Virus Disease-19 (COVID-19) adalah
infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh jenis virus corona. Nama lain
dari penyakit ini adalah Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-COV2). Kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Tiongkok, pada Desember 2019. Dalam beberapa bulan saja,
penyebaran penyakit ini telah menyebar ke berbagai negara, baik di Asia,
Amerika, Eropa, dan Timur Tengah serta Afrika. Pada tanggal 11 Maret 2020,
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
mendeklarasikan penyebaran COVID-19 dikategorikan sebagai pandemi.

Dengan demikian, dibutuhkan pemahaman yang intensif mengenai virus corona


serta cara menanggulanginya agar angka penyebaran tidak semakin meningkat.
Mengingat banyak sekali masyarakat yang masih meremehkan adanya virus
corona ini serta belum tersedianya vaksin yang dapat membantu kesembuhan
pasien karena masih dalam pencarian dan penelitian oleh para ahli.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Covid-19 ?

2. Bagaimana proses penularan Covid-19 khususnya di kota Baubau?

3. Bagaimana cara menanggulangi dan mencegah Covid-19 yang benar ?

4. Bagaimana bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 di kota Baubau?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Covid-19

2. Untuk mengetahui proses penularan Covid-19 khususnya di Kota Baubau

3. Untuk mengetahui dan memahami cara penanggulangan dan pencegahan


dfefe Covid 19 di kota Baubau

4. Untuk mengetahui bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 di kota


sddssBaubau

D. Manfaat

1. Bagi diri sendiri

2. Bagi keluarga

3. Bagi masyarakat

4. Bagi alam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Covid-19

Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Nama
ini diberikan oleh WHO (World Health Organzation) sebagi nama resmi penyakit
ini. Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Covid-
19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran
pernafasan sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta
nyeri tenggorokan.
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan,
misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang
kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski
disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19
memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal
kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrme (SARS). Virus ini mampu mengakibatkan orang kehilangan
nyawa sehingga WHO telah menjadikan status virus corona ini menjadi pandemi
dan meminta Presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan status kedaruratan
kesehatan masyarakat terkait pandemi virus corona sejak akhir Maret 2020. Ia
kemudian mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
untuk menekan penyebaran virus corona. Jokowi juga menetapkan pandemi virus
corona sebagai bencana nasional non-alam. Mantan wali kota Solo itu akhirnya
melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman terhitung 24 April
sampai 31 Mei mendatang.
Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bisa menyerang siapa saja.
Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 11 Januari 2021
adalah 828.026 orang dengan jumlah kematian 24.129 orang. Tingkat kematian
(case fatality rate) akibat COVID-19 adalah sekitar 2,9%. Jika dilihat dari
persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka kelompok
usia 46-59 tahun memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi
dibandingkan golongan usia lainnya. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin,
56,5% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 43,5%
sisanya adalah perempuan.

B. Proses penularan Covid-19


Menularnya Covid-19 membuat dunia menjadi resah, termasuk di Indonesia.
Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak yang tidak tahu
dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut. Pemerintah dituntut untuk
sesegera mungkin menangani ancaman nyata Covid-19. Jawaban sementara
terkait dengan persoalan tersebut ternyata telah ada dalam Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dimana dalam undang-
undang tersebut telah memuat banyak hal terkait dengan kekarantinaan kesehatan,
pihak yang berwenang menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat, dan lain
sebagainya.
Dalam undang-undang tersebut juga menentukan apa saja peraturan
pelaksanaan sebagai tindak lanjut ketentuan dalam kekarantinaan kesehatan.
Namun 4 peraturan pelaksanaan sebagai ketentuan lanjutan dari UU
Kekarantinaan Kesehatan belum ada padahal peraturan pelaksanaan tersebut
sangat perlu untuk segera dibentuk.
Menurut WHO, Covid-19 menular dari orang ke orang. Caranya dari orang
yang terinfeksi virus corona ke orang yang sehat. Penyakit menyebar melalui
tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi
virus bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan
yang disentuh dan orang sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau
mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup
oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.
Karena COVID-19 adalah penyakit baru, banyak aspek mengenai bagaimana
penyebarannya sedang diteliti. Penyakit ini menyebar selama kontak dekat,
seringkali oleh tetesan kecil yang dihasilkan selama batuk, bersin, atau berbicara.
Tetesan ditularkan, dan menyebabkan infeksi baru, ketika dihirup oleh orang-
orang dalam kontak dekat (1 hingga 2 meter, 3 hingga 6 kaki). Mereka diproduksi
selama bernafas, namun karena mereka relatif berat, mereka biasanya jatuh ke
tanah atau permukaan.
Berbicara dengan suara keras melepaskan lebih banyak tetesan dari pada
pembicaraan normal. Sebuah penelitian di Singapura menemukan bahwa batuk
yang tidak tertutup dapat menyebabkan tetesan mencapai 4,5 meter (15 kaki).
Sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Maret 2020 berpendapat bahwa saran
tentang jarak tetesan mungkin didasarkan pada penelitian tahun 1930-an yang
mengabaikan efek dari udara yang dihembuskan lembab yang hangat di sekitar
tetesan dan bahwa batuk atau bersin yang tidak terbuka dapat berjalan hingga 8,2
meter (27 kaki) .Setelah tetesan jatuh ke lantai atau permukaan, mereka masih
dapat menginfeksi orang lain, jika mereka menyentuh permukaan yang
terkontaminasi dan kemudian mata, hidung atau mulut mereka dengan tangan
yang tidak dicuci. Pada permukaan, jumlah virus aktif berkurang dari waktu ke
waktu hingga tidak lagi menyebabkan infeksi. Namun, secara eksperimental, virus
dapat bertahan di berbagai permukaan selama beberapa waktu, (misalnya tembaga
atau kardus selama beberapa jam, dan plastik atau baja selama beberapa hari).
Permukaan mudah didekontaminasi dengan desinfektan rumah tangga yang
membunuh virus di luar tubuh manusia atau di tangan. Khususnya, bagaimanapun
desinfektan atau pemutih tidak boleh ditelan atau disuntikkan sebagai tindakan
perawatan atau pencegahan, karena ini berbahaya atau berpotensi fatal.
Dahak dan air liur membawa sejumlah besar virus. Beberapa prosedur medis
dapat menyebabkan virus ditransmisikan lebih mudah dari biasanya untuk tetesan
kecil seperti itu, yang dikenal sebagai transmisi udara .
Virus ini paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala,
meskipun penyebaran diketahui terjadi hingga dua hari sebelum gejala muncul
(penularan secara asimptomatik) dan pada tahap selanjutnya dari penyakit.
Beberapa orang telah terinfeksi dan pulih tanpa menunjukkan gejala, tetapi
ketidakpastian tetap dalam hal penularan tanpa gejala. Meskipun COVID-19
bukan infeksi menular seksual , dicium, hubungan intim, dan rute oral feses
diduga menularkan virus.
Penyebab penularan virus corona di kota Baubau yakni, karena kurangnya
kesigapan pemerintah dan masyarakat pada awal munculnya wabah Covid-19. Di
mana saat itu tidak dilakukan kebijakan lockdown secara tegas, perjalanan dari
dalam ke luar dan dari luar ke dalam daerah tidak dibatasi contohnya di Pelabuhan
Murhum dan Bandara betoambari saat awal terjadinya pandemi banyak sekali
kerumunan warga berdesak-desakan di sarana transportasi umum sehingga
penularan virus corona terjadi sangat cepat bahkan data dari satgas penanganan
Covid 19 menyebutkan Kota Baubau masuk dalam zona merah. Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan
seperti tidak memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman menjadi
penyebab utama proses penularan/penyebaran virus corona di kota Baubau.
C. Cara Menanggulangi dan Mencegah Covid-19 Yang Benar
Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke berbagai negara,
Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol tersebut
akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara
terpusat oleh Kementerian Kesehatan.
Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan kriteria
demam lebih dari 38 C, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka beristirahatlah yang
cukup di rumah dan minumlah air yang cukup. Gunakan masker, apabila tidak
memiliki masker, hendaknya mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar
dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam.
Bila merasa tidak nyaman dan masih berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka
segerakan diri untuk memeriksakan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dan usahakan untuk tidak menaiki kendaraan massal. Sebagaimana protokol
diatas maka dapat diambil kesimpulan mengenai penanggulangan dan pencegahan
Covid-19 secara umum yang benar adalah sebagai berikut:

• Rajin mencuci tangan


• Kurangi berinteraksi dengan orang lain
• Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh
• Jaga jarak aman (1 meter) dengan orang yang batuk/bersin
• Hindari kerumunan
• Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
• Hindari bepergian ke daerah terjangkit atau bila sedang sakit
• Etika batuk dan bersin, hindari meludah di tempat umum
• Olah daging mentah dengan hati-hati
• Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena sakit
• Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker bila sedang sakit
• Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Melindungi
Meski virus corona menimbulkan dampak yang sangat besar, Anda tidak perlu
panik. Ada beberapa hal sederhana yang bisa anda lakukan jika sudah terinfeksi
atau terpapar virus yang satu ini.
1. Lakukan isolasi diri
Jika gejala Corona mulai muncul pada tubuh kita, segera lakukan isolasi dari agar
tidak berpotensi menyebarkan virus tersebut kepada orang-orang yang sehat.
Tetaplah di rumah dan batasi aktivitas yang mengharuskan kita pergi ke luar
rumah, kecuali saat kita membutuhkan perawatan medis. Jangan lupa juga untuk
selalu menjaga jarak setidaknya 1 sampai 2 meter dengan anggota keluarga lain
yang sehat dan membatasi penerimaan tamu di rumah untuk sebisa mungkin
mencegah penularan virus menyebar semakin luas.
2. Gunakan masker
Masker cukup efektif untuk membantu mencegah penyebaran virus Corona.
Karena itu, selalu gunakan masker ketika harus berinteraksi dengan orang lain
atau jika terpaksa bepergian ke tempat umum saat gejala Corona mulai terasa.
Virus Corona diketahui menular melalui partikel kecil dari mulut penderita yang
mengandung kuman penyakit saat orang tersebut batuk, bersin, atau berbicara.
Penggunaan masker dapat mengurangi risiko partikel kecil tersebut mengenai dan
menulari orang lain.
3. Terapkan etika batuk dan bersin yang baik dan benar
Ketika ingin bersin atau batuk, segera tutup mulut dan hidung dengan tisu lalu
membuang tisu tersebut ke tempat sampah. Jika tidak memungkinkan untuk
mengambil tisu, tutup mulut dan hidung menggunakan lengan baju bagian dalam
dengan posisi lengan ditekuk ke arah dalam. Etika batuk dan bersin yang baik dan
benar ini dapat membantu mengurangi risiko kita menyebarkan virus Corona
melalui tangan kiat saat menyentuh benda-benda di sekitar kita.
4. Segera periksakan diri ke dokter
Jika gejala-gejala virus Corona tak kunjung membaik, apalagi jika gejala tersebut
muncul sekitar 2 minggu setelah kita kembali dari daerah yang memiliki kasus
Corona atau berinteraksi dengan pasien positif Corona, segera periksakan diri ke
rumah sakit terdekat. Hal ini dapat membantu agar kita mengetahui dengan pasti
apakah kita benar-benar terinfeksi virus Corona dan dengan begitu dapat segera
melakukan tindakan yang tepat agar virus ini tidak semakin menyebar.
Itulah beberapa cara yang bisa kita lakukan jika kita merasa memiliki gejala-
gejala terinfeksi virus Corona.
Pemerintah kota Baubau terus melakukan Tindakan pencegaha penyebaran
virus corona contohnya seperti yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan, Sebagai
lembaga badan hukum publik yang menyelenggarakan program jaminan sosial
kesehatan kepada seluruh penduduk Indonesia, BPJS Kesehatan memiliki
perhatian penuh terhadap penyebaran virus corona, khususnya di lingkungan kerja
BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan Cabang Baubau pun turut melakukan langkah
pencegahan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Baubau dalam hal ini Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan penyemprotan
desinfektan di lingkungan Kantor BPJS Kesehatan, Selasa (24/03).
“Kegiatan penyemprotan desinfektan ini bertujuan untuk membunuh bakteri
ataupun virus yang mungkin saja menempel pada permukaan benda-benda yang
ada dilingkungan kantor. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran
virus corona khususnya di lingkungan kantor,” ujar Plh.Kepala Bidang SDM,
Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Baubau, Ridwansyah.
Ridwansyah menambahkan bahwa upaya pembersihan melalui cairan
desinfektan tidak terbatas dilakukan melalui penyemprotan oleh BPBD Kota
Baubau seperti yang telah dilakukan. Setiap hari secara rutin petugas kebersihan
di BPJS Kesehatan Cabang Baubau juga melakukan pembersihan melalui cairan
desinfektan pada benda-benda yang berisiko menjadi tempat penularan virus.
"Selain itu bagi peserta yang datang terlebih dahulu harus mencuci tangan dengan
menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan," ujar Ridwansyah. Salah satu
peserta PBI yang datang, Ani (22) mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh
BPJS Kesehatan, menurutnya semua orang dan instansi saat ini harus waspada
terhadap penyebaran virus corona.
"Bagi instansi yang masih melakukan pelayanan meskipun secara terbatas
harus tetap mengantisipasi kemungkinan penularan dari peserta yang berkunjung
yakni salah satu caranya dengan menyediakan hand sanitizer untuk cuci tangan
seperti yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan saat ini," katanya.
Selain itu sebagai langkah pencegahan lainnya, BPJS Kesehatan juga mulai
melakukan pembatasan layanan melalui kontak langsung di kantor. Saat ini yang
dapat dilayani di Kantor Cabang ataupun Kantor Kabupaten BPJS Kesehatan
terbatas pada pelayanan bagi peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran), Pengaduan
yang membutuhkan penyelesaian segera dan peserta yang membutuhkan
pelayanan kesehatan segera. Untuk pelayanan lainnya bisa dilakukan melalui
Aplikasi Mobile JKN dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400. (ya/Rw)
Mengingat betapa cepatnya virus ini menyebar, tindakan-tindakan cepat
tanggap seperti yang disebutkan di atas dapat membantu agar kasus penularan
virus Corona tidak semakin meluas dan tenaga medis yang kita miliki saat ini
tidak kewalahan menangani semakin banyaknya kasus-kasus baru pasien Corona
di Indonesia. Mari saling membantu mencegah dan meredakan penyebaran virus
Corona
D. Bentuk Partisipasi Dalam Memerangi Covid-19
Di tengah gencarnya kebijakan Merdeka Belajar era Menteri Nadiem Makarim,
negara digegerkan dengan wabah virus corona (Covid-19). Kebijakan yang
diberlakukan saat ini adalah belajar di rumah. Sebagaimana yang dikatakan oleh
Bapak Presiden Jokowi di istana bogor pada tanggal 15 Maret 2020 yaitu "Dengan
kondisi ini saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah."
Hal ini sudah berjalan sejak satu bulan lebih. Dimana sekolah diliburkan, tetapi
proses belajar mengajar tetap berjalan melalui kegiatan di rumah. Guru mengajar
dari rumahnya masing-masing, para siswa belajar di rumahnya masing-masing.
Pembelajaran di rumah bisa menggunakan model pembelajaran mandiri,
pembelajaran online, pembelajaran berbantu ICT, atau bentuk lain. Salah satu dari
bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 yaitu mendukung kebijakan
pemerintah akan hal tersebut dengan tetap belajar di rumah, kerja dari rumah dan
ibadah di rumah. Hal ini bertujuan mengurangi dan mengantisipasi penyebaran
virus corona. Adapun pembelajaran online atau pembelajaran daring merupakan
system yang menggantikan pembelajaran sistem tatap muka dengan via online
dengan mengakses internet baik melalui Hp ataupun laptop. Tujuannya agar
proses pembelajaran tetap berjalan walau dalam keadaan seperti ini. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kita termasuk orang yang ikut berpartisipasi
dalam memerangi Covid19 ini. Namun terdapat cara yang dapat dilakukan agar
pembelajaran online tetap berjalan efektif. Diantaranya:
• Tetap mengoptimalkan manajemen waktu agar waktu belajar tetap
teratur
• Mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan saat pembelajaran
online berlangsung seperti Hp ataupun laptop
• Belajar dengan serius dan fokus
• Tetap menjaga komunikasi dengan pengajar dan teman-teman kelas
Dengan demikian, pembelajaran online yang dilakukan akan mampu
memberikan nilai positif terhadap proses pembelajaran. Karena hal ini juga
mampu memberikan pengalaman baru serta pembelajaran yang menggambarkan
bahwa teknologi juga dapat bermanfaat baik bagi penggunanya.
Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama untuk pencegahan penyebaran
wabah Covid-19. Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menerapkan social
distancing (pembatasan sosial) dan physical distancing (pembatasan fisik) guna
memotong rantai penyebaran virus tersebut. Sebagian masyarakat secara sadar
dan kritis mengikuti mekanisme pembatasan sosial, tetapi sebagian lagi belum
berpartisipasi. Pelaksanaan kebijakan pemerintah sebagaimana telah diatur dalam
UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, mensyaratkan
keterlibatan masyarakat secara aktif, seperti: masyarakat patuh terhadap imbauan
agar tetap di rumah, ikut serta dalam aktivitas pencegahan penyebaran di
lingkungan masing-masing dan ikut memberi sumbangan materi maupun tenaga
sukarela. Tanpa partisipasi masyarakat, tujuan pelaksanaan kebijakan tersebut
tidak akan tercapai dengan baik. Partisipasi masyarakat dalam penanganan Covid-
19 mempunyai peran yang sangat penting, masyarakat dapat berperan bukan saja
sebagai objek tetapi juga sebagai subjek penanganan Covid-19. Partisipasi
masyarakat pada dasarnya merupakan kesediaan secara ikhlas dari masyarakat
untuk membantu kegiatan penanganan penyakit yang terjadi di daerahnya masing-
masing agar penyebaran 14 Covid-19 ini tidak semakin meluas.
Karena itu, masyarakat dengan kesadaran sendiri melakukan social
distancing/physical distancing, self-quarantine dan self-isolation. Partisipasi
dalam hal ini perlu dibedakan dengan mobilisasi yang mengandung unsur
paksaan/ keharusan, baik oleh pemerintah/ penguasa ataupun oleh pihak lain yang
memiliki kekuatan lebih (Mulyadi, 2009). Partisipasi masyarakat mengacu pada
penciptaan peluang yang memberikan ruang bagi anggota masyarakat untuk
secara aktif terlibat dan untuk menarik manfaat dari kegiatan yang dikuti (Theron
dan Mchunu, 2014). Dalam hal ini, masyarakat dapat merasakan manfaat ketika
terlibat dalam penanganan penyebaran Covid-19. Gagasan partisipasi masyarakat
ini mirip dengan prinsip pembangunan berbasis masyarakat, di mana anggota
masyarakat memobilisasi diri mereka sendiri dan memikul tanggung jawab.
Anjuran pemerintah untuk tetap di rumah sebisa mungkin selalu dipatuhi agar
penyebaran virus corona tidak makin meluas.
Di sisi lain, tak sedikit orang yang merasa jenuh lantaran harus tetap berada di
rumah. Terlebih lagi bagi mereka yang dalam sehari-hari kerap melakukan
kegiatan di luar rumah untuk bertemu dengan banyak orang. Kendati demikian,
tetap berada di rumah sebagai cara melakukan physical distancing bisa
bermanfaat juga, berikut manfaat terjadinya pandemic Covid-19 yang
mengharuskan kita physical distancing :
a.Bagi diri sendiri,
-Memiliki Banyak Waktu untuk Hobi
Selama berada di rumah, Anda akan memiliki waktu yang lebih. Gunakan waktu
tersebut untuk melakukan hobi yang selama ini tertunda akibat dari kesibukan
Anda. Bila perlu, mengulik hobi baru agar otak Anda terus berkembang secara
positif. Gali hobi baru dari berbagai bidang seperti musik, kepenulisan, olahraga,
seni, memasak, dll. Selain mendapatkan hobi baru, Anda juga dapat mengasah
kreativitas.
-Memperbaiki Keuangan Pribadi
Dengan physical distancing, itu artinya anda membatasi beragam rutinitas
terutama yang di luar rumah. Itu artinya, secara tidak langsung kondisi finansial
Anda akan jauh lebih dapat diatur. Karena dengan berdiam diri di rumah, Anda
dapat menekan pengeluaran untuk biaya transportasi, makan, dsb. yang membuat
keuangan Anda bisa lebih efektif.
b.Bagi keluarga
-Memiliki Waktu Lebih dengan Orang Terdekat
Physical Distancing dengan cara di rumah membuat Anda memiliki banyak waktu
bersama orang terdekat, terutama keluarga. Hal tersebut bisa menjadi momen
yang tepat untuk mengisi waktu luang dengan anggota keluarga. Anda dapat
melakukan berbagai kegiatan yang positif bersama keluarga seperti melakukan
olahraga bersama hingga membersihkan perabot rumah bersama.
c.Bagi masyarakat
- Meredam Penyebaran Virus Corona SARS-CoV-2
Physical distancing dengan cara di rumah saja merupakan himbauan yang
bertujuan untuk menekan risiko penyebaran virus corona penyebab COVID-19.
Hal itu dikarenakan virus corona bisa menular dengan droplets yang tak disadari
bisa dikeluarkan orang lain di sekitar. Tak hanya itu, berinteraksi secara langsung
dengan orang lain juga bisa menjadi satu di antara penyebab penularan virus
corona SARS-CoV-2. Maka dari itu perlunya physical distancing dengan cara di
rumah saja.
d.Bagi alam
- Mengurangi Polusi
Anjuran di rumah saja yang ramai disuarakan di media sosial membuat banyak
orang menghindari berkegiatan di luar. Hal tersebut secara tidak langsung
memengaruhi kepadatan lalu lintas yang biasanya kerap kita lihat di jalanan. Tak
hanya itu, beberapa pusat keramaian mendadak jadi sepi. Dengan sedikitnya orang
yang beraktivitas di luar, ternyata membuat langit menjadi lebih cerah. Yap,
semakin sedikit polusi di udara, membuat langit terlhat semakin bersih.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini
menyerang saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah
demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa orang mungkin mengalami sakit
dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Untuk proses
penularan terjadi dari orang ke orang sehingga perlu adanya pencegahan yang
harus dilakukan. Adapun cara penanggulangan dan pencegahan yang benar yaitu
dengan selalu menjaga gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas
tubuh, rajin mencuci tangan, menjaga etika batuk dan bersin, menghindari
kerumunan, menghindari menyentuh mata, mulut dan hidung, mengurangi
interaksi dengan orang lain, berdoa dan lain sebagainya. Sebagai bentuk
partisipasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mendukung kebijakan pemerintah
mengenai sekolah di rumah, bekerja dari rumah dan ibadah di rumah. Serta selalu
melakukan hal-hal positif yang mampu mengurangi rasa khawatir terhadap
maraknya virus corona. Ini.

B. Saran
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar
tertarik untuk terus dapat meningkatkan keingintahuan nya terhadap informasi
baru yang bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini bisa lebih baik
untuk ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/kumparanmom/alasan-di-balik-kebijakan-belajar-di-
rumahselama-2-pekan-1t2L3yQoYNk/full
https://news.detik.com/kolom/d-4969335/5-fakta-pendidikan-di-tengah-wabah-
corona
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200316135138-37-145175/apa-itu-
viruscorona-dan-cirinya-menurut-situs-who
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200430132023-20-498858/update-
corona30-april-10118-positif-792-meninggal-dunia
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200317193707-37-145644/biar-paham-
beginicara-penyebaran-virus-corona-versi-who
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20200316/4033408/lakukanprotokol-kesehatan-jika-mengalami-gejala-
covid-19/
https://kejati-sulsel.go.id/sosialisasi-pencegahan-dan-penanggulangan-penularan-
viruscorona/
https://tirto.id/tips-belajar-online-jarak-jauh-selama-penyebaran-corona-covid-19-
eFJL
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-
perkembangan-hingga-isu-terkini
https://www.liputan6.com/bola/read/4220008/6-manfaat-diam-di-rumah-ketika-
pandemi-virus-corona-covid-19
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.emc.id/id/care-plus/lakukan-hal-berikut-untuk-mencegah-
penyebaran-virus-corona
https://www.jamkesnews.com/jamkesnews/berita/detail/bda/19896/20200324/upa
ya-pencegahan-penyebaran-covid-19-di-lingkungan-bpjs-kesehatan-cabang-
baubau
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XII-8-II-P3DI-
April-2020-192.pdf

Anda mungkin juga menyukai