COVID-19
Abstrack
The economic crisis is a situation where the economic downturn in a
country is caused by the number of companies that close and the increase in
unployment. The world has experienced an economic crisis twice called the global
economic crisis and this time it happened again for the third time. The current
economic crisis is caused by the spread of the virus to almost all countries in the
world. The spread of this cirus causes many problems in each country. The virus
is the Corona Virus or COVID-19 which has been declared a pandemic because it
has spread throughout the country. Indonesia is one of the COVID-19 infected
countries and currently the economic in Indonesia has decreased because many
businesses are closed due to lack of visitors and workers who were laid off
because business owners are unable to pay. This pandemic not only raises
economic problems but also social problems because with the presence of
COVID-19 death or death rates increase every day and people are given a limit to
socialize to prevent the spread of COVID-19.
Keywords: economic crisis, covid-19, mortality
Abstrak
Krisis ekonomi adalah suatu keadaan dimana menurunnya perekonomian
disuatu negara yang disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang tutup dan
meningkatnya jumlah pengangguran. Dunia sudah dua kali mengalami krisis
ekonomi yang dinamakan dengan krisis ekonomi global dan kali ini terjadi lagi
krisis ekonomi untuk yang ketiga kalinya. Krisis ekonomi saat ini disebabkan oleh
menyebarnya virus hampir ke seluruh negara di dunia. Menyebarnya virus ini
menyebabkan banyak permasalahan di setiap negara. Virus tersebut adalah
Corona Virus atau COVID-19 yang sudah dinyatakan sebagai pandemi karena
sudah meluas diseluruh negara. Indonesia adalah salah satu negara yang tertular
COVID-19 dan saat ini perekonomian di Indonesia pun sedang mengalami
penurunan karena banyak usaha-usaha yang tutup karena sepinya pengunjung dan
pekerja yang mengalami PHK karena pemiliki usaha tidak mampu menggaji.
Pandemi ini tidak hanya menimbulkan masalah ekonomi saja akan tetapi masalah
social juga karena dengan adanya COVID-19 tingkat mortalitas atau kematian
semakin meningkat tiap hari nya dan masyarakat diberi batasan untuk melakukan
sosialisasi guna mencegah menyebarnya COVID-19.
Katakunci: Krisis ekonomi, covid-19, mortalitas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus ini merupakan virus yang berasal dari hewan seperti kelelawar yang
ditularkan kemanusia di Kota Wuhan, China dimana akibat dari masyarakat
disana yang gemar memakan makanan-makanan yang tidak lazim untuk
dimakan seperti kelelawar tersebut. Virus ini pun akhirnya menyebar hingga
seluruh dunia bahkan indonesia. World Health Organization (WHO) telah
menetapkan bahwa Covid-19 atau coronavirus ini merupakan pandemi yang
telah menyebar ke seluruh dunia. Ini adalah virus pertama yang sampai
menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menyebabkan banyak permasalahan
seperti sosial, ekonomi dan menyebabkan kenaikan mortalitas (kematian) pada
masyarakat. Virus ini menyebar dengan sangat serta gejala yang dirasakan
umumnya adalah demam, kelelahan dan batuk kering. Gejala yang dirasakan
biasanya ringan dan mulai secara bertahap, pemerintah mengatakan gejala
Covid-19 ini dinyatakan positif setelah 14 hari.
Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus ini
muncul permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik kalangan
atas, menengah dan bawah. Namun, tentu saja kalangan bawah merasakan
dampak yang begitu besar, pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam mencari
nafkah dan kesulitan untuk mendapatkan alat pencegahan Covid-19 seperti
handsanitizer dan masker sehingga mereka mudah terkena virus sehingga
menyebebakan kematian. Pemerintah pun berupaya semaksimal mungkin agar
bisa menangani pasien-pasien Covid-19 dengan baik dan juga memberikan
alat pencegahan kepada kalangan bawah.
Selain itu kondisi saat ini dimana Indonesia sebagai negara yang memiliki
bonus demografi yang seharusnya sedang dalam kondisi membangun sebuah
kekuatan ekonomi yang sangat besar harus mengalami keterlambatan ekonomi
akibat dari wabah virus ini dimana, kondisi saat ini membuat perekonomian
negara menjadi terganggu. Selain itu adanya program PSBB serta progran
Physical Distancing diberbagai daerah sebagai langkah negara dalam
mencegah penularan virus tersebut ternyata memiliki dampak yang buruk
dalam segi pertumbuhan ekonomi.
Dimana kodisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor dan impor
produk menjadi tergangu, serta berkurangnya atau melambatnya laju investasi.
Hal ini terjadi akibat dari sulitnya masuk investasi dari luar akibat pengaruh
wabah virus ini. Selain itu banyaknya tenaga kerja produktif yang harus
mengalami putus hubungan kerja akibat dari kondisi saat ini yang membuat
berbagai bidang khususnya industri mengalami penurunan penjualan dan
permintaan pasar seperti industri tekstiel dan industri garme dalam basis
pembuatan pakaian secara masal. Banyaknya yang mengalami pemutusan
hubungan kerja ini membuat tingginya jumlah angka pengangguran.
Hal ini lah yang mennjadi ancaman bagi ekonomi di Negara Indonesia
dimana pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah
kurangnya laju investasi serta banyaknya pengangguran dan penuhnya
kebutuhan medis dalam rangka mengatasi permasalahan virus corona
membuat sebuah masalah bari di negeri ini. Sebagai negara yang mendapatkan
bonus demografi di tahun ini seharusnya Indonesia mampu membangun
ekonomi dengan baik akan tapi bagaimana proses pembangunan tersebut dapat
terjadi. Oleh karena itu artikel ini dibuat untuk membasah bagaimana
indonesia sebagai negara yang memiliki bonus demografi menghadapi
masalah ekonomi ditengah krisis akibat penyebaran virus corona.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Virus COVID-19
Hal tersebut menyatakan bahwa virus berupa bakteri yang sangat kecil
sehingga keberadaannya sangat sulit untuk dijangkau bahkan ia masih dapat
lolos meskipun sudah diberikan disinfektan. Virus mempunyai bentuk yang
berbeda-beda seperti ada yang berbentuk bulat, oval,memanjang, silindaris
dan ada juga berbentuk T. Variasinya pun bermacam-macam dari segi ukuran,
bentuk dan komposisi kimiawinya. Untuk melihat virus harus menggunakan
mikrosop elektron sebab virus ukurannya sangat kecil dibanding bakteri dan
berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer.
Melalui kulit
Melalui plasenta
Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit baru yang dapat
menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Covid-19 disebabkan
oleh infeksi Severse Acute Respritory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-
2). Coronavirus pertama kali di temukan di Wuhan, China tepatnya di pasar
hewan Huanan, Wuhan. Umumnya masyarakat Wuhan terbiasa
mengkonsumsi daging hewan liar, mereka bahkan menjual hewan tersebut
dalam kondisi hidup sehingga dari mengkonsumsi daging hewan liar tersebut
masyarakat Wuhan mengalami gejala yang akhirnya dinyatakan positif
coronavirus. Sebab coronavirus awalnya menular dari hewan ke manusia
namun kemudian diketahui bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke
manusia. Awal mulanya kemunculan coronavirus diduga merupakan penyakit
pneumonia karena memiliki gejala yang sama seperti flu pada umumnya.
Akan tetapi virus corona ini mampu berkembang sangat cepat sehingga
mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.
Swab Tes atau Tes PCR bertujuan untuk mendeteksi virus corona di
dalam dahak.
Menggunakan Masker
Menjaga jarak
B. Bonus Demografi
C. Krisis Ekonomi
‘’The Mother of All Crisis’’ bermula dari Amerika dan kemudian meluas
hampir ke seluruh dunia salah satu negara yang terkena dampak dari krisis
ekonomi global adalah Indonesia. Indonesia kembali lagi mengalami krisis
ekonomi karena Indonesia memiliki perekonomian terbuka dan saling
ketergantungan antar negara, oleh karena itu Indonesia mudah terkena dampak
eksternal. Namun pada krisis 2008 – 2009 dampak yang dirasakan oleh
Indonesia tidak begitu besar karena saat itu Indonesia hanya memiliki rasio
ekspor atas PDB sekitar 29%. Hal itu merupakan keuntungan bagi Indonesia
sendiri..
D. Mortalitas
Kematian atau mortalitas merupaka salah satu dari tiga komponen proses
demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnya
tingkat mortalitas penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi
rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut (Bagus, 2008).
Kematian tidak hanya terjadi pada usia tua akan tetapi kematian dapat
menimpa siapa saja baik muda dan tua. Kematian berkaitan dengan masalah
social, ekonomi, adat istiadat dan masalah lingkungan. Mati ialah peristiwa
hilangnya tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup, demikian mati selalu diawali dengan adanya
kehidupan. Mati tidak pernah ada kalau tidak ada kehidupan sedangkan hidup
selalu dimulai dengan lahir hidup (Live Birth) (Bagus, 2008).
Lahir hidup adalah peristiwa keluarnya bayi dari rahim seorang ibu secara
lengkap tanpa memandang lama kehamilan dan setelah perpisahan tersebut
terjadi, bayi bernafas dan memiliki tanda kehidupan seperti detak jantung,
gerakan otot dan lain-lain. Selain lahir hidup ada juga yang namanya lahir
mati, lahir mati adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari
bayi sebelum bayi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.
Untuk mengetahui suatu kematian didaerah atau tempat diperlukannya
data yang mencatat kematian tersebut. Sumber data yang mencatat kematian
diperoleh dari hasil registrasi vital akan tetapi di Indonesia masih belum
berjalan. Oleh karena itu sensus penduduk, survey, rumah sakit, dinas
pemakanan dan kantor polisi menjadi sumber data yang mencatat kematian
seseorang disuatu daerah saat ini.
PEMBAHASAN
Oleh karena itu seperti halnya kemajuan yang terjadi pada Negara Korea
Selatan dimana kemajuan negara tersebut terjadi setelah mengalami masa
bonus demografi pasca mengalami kehancuran pada perang dunia. Dengan
sudah memasuki era bonus demografi, Indonesia harus bersiap siap
memanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik baiknya, agar bonus
demografi ini benar benar bermanfaat sehingga dapat menjadi anugerah
(kemajuan ekonomi).
Akan tetapi kondisi Negara Indonesia pada saat ini sedang dalam kondisi
terancam terkena krisis ekonomi akibat wabah dari pandemi COVID-19. Virus
yang pertama kali muncul pada masyarakat Wuhan dinyatakan sebagai
penyebab timbulnya corona virus pada Desember 2019. Saat itu hanya
beberapa orang yang dinyatakan positif terkena corona virus namun semakin
hari semakin banyak orang-orang yang terkena virus tersebut dikarenakan
interaksi yang dilakukan oleh penderita yang belum mengetahui bahwa
dirinya terkena virus sehingga ketika mereka melakukan aktifitas sehari-hari
tanpa sadar orang-orang yang berinteraksi dengan mereka tertular penyakit
tersebut. Hingga virus ini semakin menyebar bukan hanya masyarakat Wuhan
saja yang terkena corona virus tetapi hampir semua negara di dunia termasuk
Indonesia mendapatkan dampak nya. WHO menyatakan bahwa corona virus
adalah pandemi karena menyebar ke seluruh negara di dunia sebanyak 185
negara yang terjangkit corona virus. Hal ini tentu sangat merugikan negara-
negara yang tidak tahu menahu sehingga mereka merasakan dampaknya.
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki dampak dari pandemi
COVID-19 ini mengalami banyak kerugian seperti dalam hal social, ekonomi
dan budaya bahkan dengan adanya virus ini tidak sedikit orang-orang dari
berbagai negara yang telah meninggal karena daya tahan tubuh mereka yang
tidak kuat melawan virus tersebut. Di Indonesia, data hingga Senin (6/4/2020)
jumlah orang yang terinfeksi mencapai 2.491 orang, 209 meninggal dan 192
orang dinyatakan sembuh. Akibat dari pandemi ini Indonesia pun ikut terkena
dampak dalam segi ekonomi dimana dampaknya membuat setiap negara harus
mengeluarkan kebijakan guna mencegah penularan virus tersebut. Berbagai
kebijakan dikeluarkan oleh berbagai negara mulai dari social distancing,
Physical distancing, Lock Down, dan terkini di Indonesia dibuat regulasi
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020.
Kondisi ini tentu berdampak pada turunnya proyeksi pertumbuhan
ekonomi global. Berbagai lembaga internasional memprediksi turunnya
proyeksi ekonomi global tahun ini. Internasional Monetary Found (IMF)
menyebutkan penyebaran virus Corona yang cepat akan menghapus harapan
pertumbuhan ekonomi 2020. Imbas dari kebijakan setiap negara dan kebijakan
negara itu sendiri menimbulkan kelumpuhan sebagian sistem perekonomian
seperti halnya sistem ekspor dan impor yang tertunda, serta penuutupan
sejumlah lapangan pekerjaan guna mencegah penyebarann virus tersebut.
Selain itu tingkat kematian yang terus menaik kini menjadikan masyarakat
semakin khawatir karena pemerintah akan memberikan waktu lebih lama lagi
untuk melakukan Lock Down sehingga semakin banyak para pekerja kesulitan
mencari penghasilan karena pemberlakuan yang diterapkan oleh pemerintah.
Kini masyarakat berharap akan menurunnya tingkat kematian yang
disebabkan COVID-19 agar Indonesia cepat ‘sembuh’ dari pandemi ini dan
tidak ada lagi pekerja yang kehilangan pekerjaan atau sulit untuk mencari
penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi era bonus demografi ini
melalui pemerataan pendidikan dasar bagi seluruh penduduk Indonesia dengan
memberikan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
sebesar 1,3 Triliun. Pemerataan akses pendidikan dasar terutama bagi
penduduk yang ada di pelosok dan kurang mampu secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Akan tetapi saat ini seluruh dunia bahkan Negara Indonesia sedang
dihadapi dengan isu penyebaran wabah virus corona, dimana wabah ini telah
mengancam pertumbuhan ekonomi dunia bahwa Indonesia. Oleh karena ini
sebagai sebuah negara yang sedang merancang pembangunan ekonominya
melalui bonus demografi, Indonesia harus segera membuat langkan atau
skenario guna dapat mengatasi masalah pandemi corona. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa ditengah pandemi virus ini dibutuhkan langkah yang tepat
guna mengatasi masalah ekonomi dinegara ini.
Berbagai kebijakan perlu dibuat dan dilakukan oleh Indonesia guna dapat
mampu menekan angka stabilitas ekonomi di Indonesia. Pada saat ini dimana
Indonesia sedang di hadapkan oleh krisis ekonomi akibat lambatnya laju
pertumbuhan ekonomi serta banyaknya masyarakat yang bekerja terpaksa
dirumahkan akibat banyaknya lapangan pekerjaan yang tutup sementara akibat
masalah pandemi ini maka pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan
bersamaan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
khususnya daerah yang saat ini menjalankan kebijakan PSBB guna
menanggulangi penyebaran virus tersebut.
Dari ketuju kebijakan tersebut masih dirasa belum efektif untuk tetap
menekan dampak buruk dari virus corona ini dalam aspek ekonomi. Indonesia
dituntut untuk dapat menciptakan berbagai skenario yang mungkin dapat
digunakan untuk menekan masalah ekonomi ini. Hal ini karena dampak dari
penyebaran virus corona ini tidak diketahui kapan akan berhenti. Salah satu
skenario yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah melalui pembuatan paket
kebijakan pariwisata. Kebijakan ini berisi mengenai pemberian paket-paket
pariwisata untuk mencegah dampak terlalu besar terhadap jumlah kunjungan
pariwisata ke Indonesia. Hal ini karena kunjungan itu berpengaruh pada
restoran, hotel, maka kebijakan ini akan memfokuskan kepada daerah-daerah
yang kena dampak langsung itu. Itu dipaket-paket seperti paket pariwisata
terkait diskon pesawat, untuk travel agen, untuk daerah sendiri juga malam ini
formulasinya sedang difinalkan.
Akan tetapi kebijakan tersebut menuai kritik yang keras dari masyarakat
dan para akademis serta para pihak pihak kesehatan. Hal ini karena kebijakan
tersebut dapat menimbulkan penyebaran virus covid-19 kesetiap daerah yang
memiliki objek wisata. Hal ini akan berdampak fatal karena dengan biaya
paket wisata murah makan banyak masyarakat yang tergiur dan akan pergi
berwisata dan akhirnya dapat menimbulkan masalah abru yaitu mudahnya
penyebaran virus corona dari program tersebut. Sehingga program ini pun
harus segera di respon oleh pemerintah untuk dikaji ulang agar mencegah
terjadinya permasalahan dan kegaduhan di masyarakat.
Dalam perjalannya saat ini sebagai sebuah negara yang memiliki bonus
demografi, Indonesia mengalami masalah ancaman krisis ekonomi akibat
wabah virus COVID-19 yang tengan terjadi di seluruh dunia saat ini.
Permasalahan ini pula menyebabkan banyaknya para golongan yang termasuk
kelompok bonus demografi mengalami putus kerja akibat banyaknya lapangan
pekerjaan yang tutup akibat penyebaran virus ini. Oleh karena itu sebagai
golongan generasi muda diharapkan mampu memberikan solusi atas masalah
yang terjadi serta dalam hal memenuhi kebutuhan hidup di kondisi masyarakat
saat ini mereka diharapkan mampu menciptakan langkah yang tetap dapat
menimbulkan kondisi yang produktif walaupun saat ini tengah berada di
tengah wabah COVID-19.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh para golongan generasi muda
yang menjadi bonus demografi negara bisa melakukan upaya guna tetap
meningkatkan produktifitas dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Langkah yang dapat diambil diantaranya:
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Dengan demikian sebagai sebuah negara yang mendapatkan bonus
demografi saat ini, Negara Indonesia harus mampu menanfaatkan posisi
tersebut walaupun saat ini Indonesia sedang berada titengah ancaman krisis
ekonomi akibat wabah virus corona dimana di saat ini, posisi pertumbuhan
ekonomi Indonesia sedang mengalami perlambatan serta berbagai persoalan
akibat wabah virus corona seperti halnya banyaknya pemutusan hubungan
kerja, serta perlambatan laju investasi.
B. Saran
Sebagai negara yang memiliki bonus demografi saat ini, Indonesia
seharusnya mampu mengatasi masalah krisis ekonomi. Salah satu cara dalam
mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan masyarakat yang menjadi
bagian dari bonus demografi untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi
masalah ini salah satunya dapat dilakukan melalui industri kreatif pembuatan
masker atau hand sanitaizer sebagai langkah dalam mengatasi tingkat
pengangguran dan kemiskinan serta sebagai langkah dalam meningkatkan
posisi perkembangan ekonomi guna mencegah terjadinya krisis ekonomi.
Selain itu melaluin pemanfaatan kebijakan dengan baik juga harus
dilakukan agar dapat mengatasi masalah ini serta dengan memberikan
kesempatan masyarakat dalam bagian bonus demografi untuk
mengembangkan usaha inovatif informal maka akan ikut mendorong
pertumbuhan ekonomi serta melalui pemberian bantuan langsung tunai juga
dapat meningkatkan kebutuhan masyakat serta dapat menjadi sebuah modal
awalan dalam menciptakan usaha di kondisi saat ini.
Daftar Pustaka