KELAS:XI MIA 5
ketika virus corona disease 2019 atau dikenal dengan covid-19 sejak 17
november 2019 diwuhan. China cukup menggemparkan dunia. Wabah yang
menjadi Pandemi global itu, hingga Minggu (19/4/2020) telah menyebar di
213 negara dengan jumlah korban positif lebih dari 2,1 juta orang dengan
jumlah kematian lebih dari 146 ribu orangAPA YANG
Banyak langkah mitigasi diambil oleh tiap negara terjangkit. Namun, carut marut
penanganan menjadikan virus berkembang semakin masif, termasuk di
Indonesia.Menyikapi fenomena wabah itu, sekelompok seniman muda asal
Surabaya dari Komunitas MASTER (Masih Suka Berteater) menyuguhkan
pertunjukan pementasan drama Monolog berjudul Pandemi.
"Virus Corona yang bergerak cepat membuat dunia bergerak seolah melambat.
Banyak negara di dunia yang semakin kewalahan menangani Pandemi. Amerika,
China, Italia, Spanyol, Jerman, dan banyak negara lain di dunia harus lockdown
berjamaah. Termasuk Indonesia yang kini belum tuntas menghambat penyebaran
Covid 19.Bahkan, lanjut dia, perdebatan banyak pihak tentang teori konspirasi
atas senjata biologis menggunakan virus yang banyak menjadi wacana di berbagai
negara itu dibahas
"Kegagapan penanganan Pandemi ini juga terjadi di Indonesia. Sejak awal Covid
19 ini dianggap lelucon oleh para pemimpin bangsa ini. Mitigasi virus dengan doa
qunut, nasi kucing, susu kuda liar, minum jamu menjadi lelucon saat penyebaran
Covid 19 masih belum terdeteksi. Walau sudah diingatkan WHO berulang kali,
saat menyebar dan mewabah, pemerintah menjadi gagap dalam penanganannya.
Selain itu, lanjut dia, dampak Pandemi juga melumpuhkan banyak sendi
kehidupan di masyarakat.
"Banyak pekerja dirumahkan hingga diPHK. Orang miskin baru mulai bertumbuh.
Program bantuan pemerintah juga mulai digulirkan, dari dana bantuan bagi
korban dan masyarakat terdampak. Namun tak sedikit pula yang belum bisa
merasakan bantuan. Ini menjadi kritik juga yang kami sampaikan melalui
pertunjukan," jelasnya.
‘’Di sisi lain, fakta satire juga disuguhkan saat banyak korban meninggal harus
dicekal, rasa saling curiga, hingga tiba-tiba ada yang mati, setiap orang berlomba
mengklaim itu Corona, seolah bergaya layaknya petugas medis yang jago
mendiagnosa.’’
Peran petugas medis dan paramedis sebagai benteng terakhir Pandemi juga
menjadi fakta yang disampaikan aktor Pandemi. Termasuk nasib dokter dan
perawat diusir dari tempat tinggalnya, bahkan harus meregang nyawa karena
Corona.
karena cuci tangan adalah cara menghindari virus corona yang paling umum.
Hal ini disebabkan karena virus COVID-19 mudah menyebar melalui
permukaan benda yang tangan kita sentuh.
Saat berada di luar rumah, hindari menyentuh wajah termasuk mulut, hidung,
dan mata karena bisa saja tangan kita kotor dan memudahkan virus untuk
masuk ke dalam tubuh. Hal ini dilakukan sebagai cara menghindari virus
Corona.
Virus COVID-19 bisa datang dari mana saja, contohnya penggunaan alat
makan. Jangan meminjamkan barang pribadi ke orang lain dan bawalah
peralatan makan sendiri saat makan di luar rumah sebagai cara menghindari
virus Corona.
7.Jaga jarak
8.Hindari kerumunan
10.Gunakan masker