Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala

rahmatNYA sehingga makalah tentang sejarah pramuka dunia dan

indonesia dapat tersusun hingga selesai. dengan tujuan memenuhi tugas

Mata Kuliah Umum kepramukaan. Tidak lupa kami juga mengucapkan

banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya

dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi

lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya,

saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu

kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pramuka di Dunia ......................................................... 2

2.1.1 Riwayat Baden Powell ................................................. 2

2.1.2. Sejarah Kepramukaan Sedunia .................................. 3

2.2 Sejarah Pramuka di Indonesia .................................................. 6

2.2.1 Sejarah Gerakan Pramuka Masa Penjajahan .............. 6

2.2.2 Gerakan Pramuka Pada Masa Republik Indonesia ...... 9

2.3 Tugas Pokok Gerakan Pramuka ................................................ 10

BAB III PENUTUP............................................................................ 12

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pramuka adalah kependekan dari praja muda karana yang berarti

rakyat muda yang senang bekerja atau berkarya. Kalau kita mempelajari

sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup

pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of

Gilwell.

Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari

pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang

kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengkaji tentang sejarah pramuka di dunia dan di Indonesia

seperti:

1. Apa sejarah dari pramuka di dunia ?

2. Apa sejarah dari pramuka di Indonesia ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pramuka di Dunia

2.1.1 Riwayat Baden Powell

Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson

Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di

Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.

Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan

kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan

watak ibunya.

b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang,

berkemah, olah raga dan lain-lainnya.

c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main

musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar

sehingga disukai teman-temannya.

d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13

Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak

gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball

OHara.

e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127

hari dan kekurangan makan.

2
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil

kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pengalaman ini ditulis dalam buku Aids To Scouting yang

merupakan petunjuk bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan

tugas penyelidik dengan baik.

William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar

Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah

Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal

25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir

Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair

Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari

Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari

1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

2.1.2. Sejarah Kepramukaan Sedunia

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk

acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini

dibuat buku dengan judul Scouting For Boys. Buku ini cepat tersebar di

Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi

kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys

Scout.

3
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan

organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang

kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang

telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To

Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan

seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai

bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di

Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan

pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia

(Chief Scout of The World).

Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria

Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis

Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria

Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina

Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani

Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat

Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang

4
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia

Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada

Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia

Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan

Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda

Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan

Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka

dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama

W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford

yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka

dengan nama Gilwell Park.

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang

anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro

Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada.

Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke

Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia

dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson

(Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh

R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

5
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan

yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro

kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor

kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

2.2 Sejarah Pramuka di Indonesia

Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada

masa dimana Indonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini

bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie

(NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische

Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang

memrakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri

pada tahun 1916. Pada masa Jepang, gerakan ini dibubarkan karena

pihak Jepang tidak menginginkan adanya sebuah organisasi yang dibuat

tanpa ikut campur Jepang. Setelah Jepang pergi, gerakan Pramuka di

Indonesia kembali aktif dan baru terbentuk sebagai Pramuka pada tahun

1961. Panitia untuk pembentukan gerakan Pramuka sendiri baru dibuat

keputusannya pada tahun 1961 lewat keputusan Presiden Nomor 121

tahun 1961 tanggal 11 April 1961.

2.2.1 Sejarah Gerakan Pramuka Masa Penjajahan

Berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan

munculnya cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO)

pada tahun 1912. Organisasi yang juga baru berdiri pada tahun 1910 ini

6
mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat dimana Perang Dunia

I pecah. Karena NPO memiliki kwartir besar sendiri, mereka kemudian

memutuskan untuk mengubah nama mereka di tahun 1916 dan menjadi

Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP). Pada tahun yang

sama, S.P. Mangkunegara VII merencanakan untuk membuat organisasi

kepanduan mereka sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan organisasi mereka

diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan

merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara.

Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga menyulut api

pergerakan nasional, dimana pada suatu masa didirikan organisasi

kepanduan milik Muhammadiyah yang diberi nama Padvinder

Muhammadiyah dimana pada tahun 1920 mengganti nama mereka

menjadi Hizbul Watan. Selain Muhammadiyah, ada juga Nationale

Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat Islam Afdeling Padvinderij milik

Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah menjadi Syarikat Islam

Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ)

yang berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah Indonesisch

Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang berhutang kepada

Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23 Mei 1928, rasa

persatuan yang timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai

mewujudkan dirinya dengan nama Persaudaraan Antara Pandu

Indonesia (PAPI) yang anggotanya adalah INPO, SIAP, NATIPIJ, dan

PPS.

7
Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-organisasi kepanduan

yang memelopori lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia menjadi semakin

banyak baik yang berdasarkan kebangsaan atau agama. Nama-nama

organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:

Pandu Indonesia (PI)

Padvinders Organisatie Pasundan (POP)

Pandu Kesultanan (PK)

Sinar Pandu Kita (SPK)

Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI)

Sementara organisasi yang berdasarkan keagamaan:

Pandu Ansor

Al Wathoni

Hizbul Wathan

Kepanduan Islam Indonesia (KII)

Islamitische Padvinders Organisatie (IPO)

Tri Darma (Kristen)

Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI)

Kepanduan Masehi Indonesia (KMI)

Demi mempererat persaudaraan di antara tiap organisasi, Badan

Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) berencana untuk

mengadakan sebuah jambore besar. Kegiatan ini mengalami beberapa

kali perubahan rencana dalam waktu dan nama kegiatan, meskipun pada

akhirnya nama kegiatan disetujui sebagai Perkemahan Kepanduan

Indonesia Oemoem atau disingkat PERKINO. Tanggal acara yang

8
tadinya juga sempat didebatkan akhirnya diputuskan untuk dilakukan pada

tanggal 19 hingga 23 Juli tahun 1914 di sebuah daerah di Yogyakarta.

Perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia sempat terhambat

ketika penjajah dari Belanda pulang dan digantikan oleh pasukan Jepang.

Dalam masa penjajahan oleh Jepang yang mengaku-ngaku pelindung

Asia, pemimpin Asia, dan cahaya Asia, tidak boleh ada partai dan

organisasi rakyat yang terjadi. Hal ini menyulut banyak kemarahan publik

karena bahkan organisasi kepanduan tidak boleh dilanjutkan. Meski ada

aturan tentang penolakan organisasi, beberapa anggota BPPKI tetap

merencanakan PERKINO II. Masa isolasi dari organisasi rakyat ini

membuat semangat kepanduan yang ada dalam dada para anggotanya

berkobar semakin kuat.

2.2.2 Gerakan Pramuka Pada Masa Republik Indonesia

Pada bulan September 1945, beberapa tokoh dari gerakan

kepanduan Indonesia memutuskan untuk melakukan pertemuan di

Yogyakarta demi membentuk sebuah panitia baru sebagai sebuah panitia

kerja dan wadah dari sebuah organisasi yang besar. Panitia baru ini

kemudian dikenal sebagai Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia (KPPI)

dan di saat yang sama segera menetapkan tanggal untuk melaksanakan

sebuah kongres tentang kesatuan kepanduan. Kongres ini berlangsung

pada tanggal 27 hingga 29 Desember dan berlokasi di Surakarta. Dan

sebagai hasilnya, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat

Indonesia menghadapi masa sulit ketika hendak berkembang. Salah satu

9
alasan yang ada adalah penyerangan kembali Belanda mulai 17 Agustus

1984 dimana pada saat itu ada seseorang yang berencana menembak

mati Soeprapto dan berhasil. Pada daerah-daerah yang akhirnya berhasil

dikuasai oleh Belanda, Pandu Rakyat dipaksa untuk berhenti beraktivitas.

Ketika periode perjuangan untuk lagi-lagi mengusir Belanda dari

tanah air selesai, Pandu Rakyat Indonesia mengadakan kongres mereka

yang ke-2 di Yogyakarta pada tanggal 20 hingga 22 Januari tahun 1960.

Yang menjadi pokok pembicaraan dari kongres ini adalah tentang

bagaimana putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi

kesempatan untuk beberapa golongan agar mereka bisa kembali

menyejahterakan kembali organisasi mereka yang telah runtuh. Kongres

ini juga membahas tentang bagaimana masyarakat sekitar kini mampu

membuat organisasi kepanduan mereka sendiri. Hingga kini, kisah ini

akan terus diceritakan jika ada salah satu kita yang berbicara atau

bertanya tentang sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia.

2.3 Tugas Pokok Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan

pendidikan bagi kaum muda melalui Kepramukaan di lingkungan luar

sekolah, yang melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan

masyarakat.Adapun tujuannya :

1. Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang

berimandan bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

10
2. Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan

dan kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat

menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya

kepada kemampuan sendiri,sanggup dan mampu membangun dirinya

sendirinya serta bersama-samabertanggungjawab atas pembangunan

masyarakat, bangsa dan negara.

3. Dalam melaksanakan pendidikan Kepramukaan, Gerakan Pramuka

selalu memperhatikan.Keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat

peserta didiknya..Keadaan, kemampuan, adat istiadat dan harapan

masyarakat termasuk orang tua.

4. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Gerakan Pramuka menggunakan

PDK dan MK, Sistem Among dan berbagai metode penyajian lainnya.

Para Pramuka mendapat Pembinaan dalam Satuan gerak sesuai

dengan usia dan bidang kegiatannya, dengan mengikuti ketentuan

SKU, SKK, TKU, TKK dan , SPG TPG

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejarah pramuka di dunia yang pertama kali mengemukakan

adalah Baden Powell, pada tahun 1908 Boden Powell menulis

pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.

Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul Scouting For Boys

Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian

berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan

nama Boys Scout.

Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada

masa dimana Indonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini

bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie

(NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische

Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang

memrakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri

pada tahun 1916.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.likethisya.com/sejarah-pramuka.html

http://www.portalsejarah.com/sejarah-lahirnya-gerakan-pramuka-di-

indonesia.html

13

Anda mungkin juga menyukai