Disusun Oleh :
Mooch Jhody Al-Ghany
USULAN PENELITIAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena dengan izin-Nya saya dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat
serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada Rasulullah SAW yang
merupakan seorang tokoh tauladan dalam kehidupan. Proposal yang saya tulis ini
berjudul “Manajemen Kinerja Program Bandung Lancar 2031 Kota Bandung
(Studi Kasus : Pembangunan Jalan Layang (flyover) Jalan Jakarta – Jalan
Supratman dan Jalan Gatot Subroto – Jalan Laswi Oleh Pemerintah Kota
Bandung)”. Semoga semuanya selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Saya
menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan proposal ini.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
ii
3.7 Lokasi penelitian.....................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
juga perlu diperhatikan kinerjanya, kinerja dalam hal ini yaitu hasil atau tingkat
standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta
telah disepakati bersama. Maka dari itu manajemen dengan kinerja dalam sebuah
perencanaan serta apa yang akan dicapai. Manajemen kinerja merupakan proses
yang sistematis yang dimana organisasi melibatkan peran para anggota organisasi
untuk mencapai misi dan juga tujuan organisasinya. Jadi manajemen kinerja
dicapai dengan menggunakan cara – cara yang efektif dan efisien. Salah satu
1
2
kondisi dimana tersendat hingga berhentinya arus lalu lintas. Kemacetan ini
kapasitas yang sudah disediakan di jalan. Maka dari itu kemacetan sering kita
temukan dalam kota-kota besar di Indonesia yang jumlah penduduknya tinggi atau
Kemacetan ini juga dapat diperparah jika kota tersebut tidak memiliki sistem lalu
terutama pada kota-kota besar. Kemacetan lalu lintas ini akan memberikan
waktu lebih lama dengan berjalan dikecepatan yang rendah, dengan begitu juga
kendaraan bermotor akan membutuhkan bahan bakar lebih tinggi. Selain itu,
kemacetan dapat meningkatkan rasa stres bagi pengguna jalan karena lajunya
yang lambat namun kegiatan masyarakat harus terus berjalan. Serta kemacetan
Salah satu contoh kota besar yang mengalami kemacetan adalah Kota
survei Asian Development Bank (ADB) pada tahun 2019. Di Asia, Kota Bandung
berada pada urutan ke 14 kota termacet. Sementara itu Jakarta berada diurutan ke
3
17.1 Kota Bandung merupakan sebuah kota metropolitan yang berkembang cukup
terbesar di Provinsi Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut.
Keadaan penduduk Kota Bandung saat ini sudah semakin sesak oleh penduduk
dan juga pendatang dan juga jumlah kendaraan bermotor, sehingga mempengaruhi
keadaan lalu lintas di Kota Bandung yaitu kemacetan. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kota Bandung, Kota Bandung memiliki luas wilayah 167,67 km
persegi dengan jumlah penduduk yang mencapai 2,5 juta jiwa pada tahun 2018.
Dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun mencapai 0,47 persen dan tingkat
tersebut, yaitu salah satunya dengan cara malakukan peningkatan prasarana atau
lintas.2
2
4
kemacetan dalam kota, saya akan membahas mengenai pembangunan flyover pada
(flyover) Jalan Jakarta – Jalan Supratman dan Jalan Gatot Subroto – Jalan Laswi
Pembangunan jalan layang ini ditempatkan pada persimpangan jalan tersebut yang
Jawa Barat, untuk melakukan pembangunan jalan layang (flyover) ini sekaligus.
Pembangunan jalan layang (flyover) ini dilakukan pada bulan September hari
Selasa tanggal 3 tahun 2019, yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan
Kamil. Pihak Dinas Mina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa
ini panjang totalnya akan mencapai meter 500 meter, jembatanya sepanjang 40,9
meter, lebarnya 9 meter dan akan melalui dua tahap, yaitu pada tahap pertama
akan dilakukan pembangunan konstruksi atau tahap pemasangan fondasi saja yang
ditargetkan selesai tahun 2019 dengan proses dan pembayaran sebesar 30% dan
tahap kedua dilakukan pada tahun 2020 yaitu pembangunan badan jalan diatas.
Rekayasa Lalu Lintas Flyover Jalan Jakarta – Jalan Supratman dari Dinas
namun kecepatan kendaraan setelah dilakukan rekayasa lalu lintas pada jalur
rekayasa lalu lintas kecepatan kendaraan bermotor pada pagi hari 31,64 Km/Jam
dan pada sore hari 26,06 Km/Jam, namun setelah dilakukannya rekayasa lalu
lintas kecepatan pada pagi hari menjadi 40,11 Km/Jam dan pada sore hari menjadi
31,97 Km/Jam. Pada Jalan Supratman sebelum dilakukannya rekayasa lalu lintas
kecepatan kendaraan bermotor pada pagi hari 41,81 Km/Jam dan pada sore hari
28,67 Km/Jam, namun setelah dilakukannya rekayasa lalu lintas kecepatan pada
pagi hari menjadi 51,32 Km/Jam dan pada sore hari menjadi 27,78 Km/Jam.
penyempitan jalan menjadi satu jalur yang sebelumnya dua jalur, karena posisi
Manajemen Kinerja Agar Pembangunan flyover dan Laju Lalu Lintas Lancar?”.
Bandung Lancar 2031” (Bandung Better Urban Mobility 2031) di Kota Bandung
6
dalam Pembangunan Jalan Layang (flyover) Jalan Jakarta – Jalan Supratman dan
1. Asepek Teoritis
publik.
2) Menjadi aset penting bagi Universitas Subang sebagai hasil karya ilmiah
menjadi sumber ilmu bagi seleuruh civitas akademika dalam tolak ukur
2. Aspek Praktis
Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat digunakan sebagai bahan acuan
akan dating.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
organisasi ke arah yang lebih baik serta berkualitas. Yaitu dengan melalui
komunikasi yang baik antar pemimpin dengan bawahan sesuai dengan apa yang
tujuan agar individu ata kelompok dapat memberikan kontribusi yang terus
kinerja, yang dimana di dalamnya terdapat model deming. Model Deming yang
saya gunakan ini berupa perencanaan, tindakan, pengawasan, dan peninjauan dari
suatu proses sistematis suatu organisasi dalam mencapai sasaran atau tujuannya.
Saya menggunakan model deming ini untuk melihat bagaimana proses penerapan
manajemen kinerja dalam suatu program, yang terutama saya terapkan pada
Program Bandung Lancar 2031 (Bandung Better Urban Mobility 2031) Kota
7
8
Supratman dan Jalan Gatot Subroto – Jalan Laswi Oleh Pemerintah Kota
Bandung.
proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
mencapai tujuan.3
Kinerja atau performance dikenal sebagai hasil kerja atau hasil akhir,
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang didalam sebuah
3
9
tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau
ditentukan.4
Tujuan utama dari manajemen kinerja adalah memastikan semua elemen yang ada
di organisasi bekerjasama dengan efektif dan juga efisien dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Berikut dibawah ini pengertian manajemen kinerja
organisasi dan pengguna sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar dapat
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung
manajemen kinerja merupakan para anggota organisasi untuk mencapai misi dan
5
10
cara – cara yang efektif dan efisien. Seperti misalnya pemerintah mengeluarkan
menetapkan apa serta bagaimana target atau sasaran yang harus dicapai, kegiatan
apa saja yang harus dilakukan agar target atau sasaran dapat dicapai, dan terakhir
kinerja yaitu seperti apa targetnya serta bagaimana perilaku untuk mencapai target
yaitu lima diantaranya adalah Model Deming, Model Terrington dan Hall, Model
Costello, Model Armstrong dan Baron, dan Model Ken Blanchard dan Garry
11
Ridge. Yang dimana masing – masing dari model tersebut memiliki penjelasan
model deming. Model Deming merupakan sebuah proses dari manajemen kinerja
peninjauan atas proses pelaksanaan serta hasil atau kemajuan pelaksanaan. Hasil
dicapai sesuai dengan yang telah direncanakan. Namun dapat ditemukan juga
penyimpangan atau deviasi antara hasil atau kemajuan dengan yang sudah
GAMBAR 2.1
12
PERENCANAAN
REVIEW TINDAKAN
MONITORING
dapat tercapai.
13
2.3 Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
hasil penelitian tetapi tidak digunakan utuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
gejala atau fenomena sosial yang diteliti dan menyampaikan fakta dengan teliti,
manajemen kinerja pada Konsep Bandung Lancar 2031 (Bandung Better Urban
(flyover) Jalan Jakarta – Jalan Supratman dan Jalan Gatot Subroto – Jalan Laswi
14
15
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur alam maupun sosial yang
diamati. Menurut Arikunto (2010:211) instrumen yang baik harus memenuhi dua
menggunakan pertanyaan terbuka, berisi tentang garis – garis besar atau pokok
dan dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang
Teknik atau prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini, yaitu :
permasalahan yang diteliti. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
2031) Kota Bandung dan berita terkait Pembangunan Jalan Layang (flyover)
Jalan Jakarta – Jalan Supratman dan Jalan Gatot Subroto – Jalan Laswi Oleh
menjadi bagian dan juga diterima menjadi bagian dalam kehidupan manusia
17
yang diteliti. Yaitu dengan cara peneliti melakukan kegiatan – kegiatan yang
dilakukan manusia yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti ikut sebagai
Bandung Lancar 2031 (Bandung Better Urban Mobility 2031) Kota Bandung
dan Jalan Gatot Subroto – Jalan Laswi Oleh Pemerintah Kota Bandung
dikarenakan daerah rumah yang selalu melalui jalan tersebut. Sehingga saya
narasumber tersebut setara secara sosial. Hal ini dilakukan dengan tujuan
3.5 Validasi
tidak ilmiah dan sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian
kualitatif (Moleong, 2007: 320). Keabsahan data ini dilakukan dengan tujuan
untuk menguji data atau informasi yang telah diperoleh. Uji keabsahan data dalam
confirmability (Sugiyono, 2007: 270). Maka uji keabsahan data yang dapat
1. Kredibilitas
Uji Kredibilitas atau uji kepercayaan merupakan uji terhadap data hasil
penelitian yang disajikan oleh peneliti agar penelitian yang dilakukan tidak
a. Perpanjangan Pengamatan
atau tidaknya informasi atau data tersebut, terdapat perubahan atau tidak.
mengenai data atau informasi yang diperoleh sudah benar atau tidak,
peneliti akan semakin cermat dalam mengolah informasi atau data yang
berkualitas.
c. Triangulasi
untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama, yang terdiri dari
1) Triangulasi Sumber
20
data
studi dokumen.
3) Triangulasi Waktu
2. Transferability
2076)
3. Dependability
yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama, sehingga penelitian yang
dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan
memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian ini dilakukan dengan cara
4. Confirmability
Analisis data merupakan suatu upaya atau cara untuk mengolah data
gambaran suatu fenomena yang berkaitan dengan topik penelitian atau nantinya
dapat dipergunakan dalam pengambilan kesimpulan. Maka dari itu, analisis data
2. Mencatat dan menelaah seluruh hasil data atau informasi yang diperoleh dari
3. Melalui data atau informasi yang telah diperoleh tersebut, peneliti mencari
Lokasi penelitian pada penelitian ini yaitu flyover pada persimpangan Jalan
Jakarta – Jalan Supratman dan Jalan Gatot Subroto – Jalan Laswi Kota Bandung,
Jawa Barat
Tabel 3.1
Rencana Jadwal dan Aktifitas Penelitian
Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Seminar Proposal
2 Usulan Penelitian
3 Penelitian
4 Pengolahan Data
5 Bimbingan &
Pengecekan
Penulisan Skripsi
6 Sidang Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2020/07/06/687/jumlah-dan-laju-
pertumbuhan-penduduk-di-kota-bandung-2014-2018.html
https://ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/08/bump-indo-full.pdf
https://www.bps.go.id/indicator/17/57/1/jumlah-kendaraan-bermotor.html
https://www.bps.go.id/indicator/17/57/1/jumlah-kendaraan-bermotor.html
23