Anda di halaman 1dari 20

ANALISA MANAJEMEN PROYEK PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN AREA RUANG TERBUKA PUBLIK


“OLLIVANDER PARK” SEBAGAI KAWASAN VITAL
BERKELANJUTAN DI PUSAT KOTA PADA
PT. PANCARAYA BAKTI

LAPORAN MANAJEMEN PROYEK

Oleh
Muhammad Daffa Rizqullah
NIM: 120390034
(Program Studi Arsitektur Lanskap)

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


MARET 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
laporan ini adalah “Analisa Manajemen Proyek Perencanaan dan Perancangan Area
Ruang Terbuka Publik “Ollivander Park” sebagai Kawasan vital berkelanjutan di pusat
kota pada PT. Pancaraya Bakti” Laporan ini disusun guna memenuhi persyaratan
pelaksanaan Ujian Tengah Semester mata kuliah Manajemen Proyek program studi
Arsitektur Lanskap Institut Teknologi Sumatera.

Dalam penyusunan laporan ini, tentunya penulis tidak akan dapat menyelesaikannya
tanpa wawasan dan pengalaman yang didapat dari berbagai hal dan banyak pihak. Oleh
karena itu penulis berterimakasih kepada:
1. Zulvita Amanda,S.T.,M.Ars.L , dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Proyek, yang telah memberikan bekal ilmu yang selama pelaksanaan mata kuliah
ini.
2. Segenap dosen Program Studi Arsitektur Lanskap Institut Teknologi Sumatera,
yang telah memberikan ilmunya sehingga penyusunan laporan ini dapat
diselesaikan dengan maksimal.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktik ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan, demi penyusunan
laporan yang lebih baik lagi kedepannya. Penulis berharap, semoga laporan kerja praktik
ini dapat bermanfaat untuk penulis sendiri, dan para pembaca.

Lampung Selatan, 24 Maret 2023

Muhammad Daffa Rizqullah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................3
I.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................3
I.2 Tujuan..................................................................................................................................................5
I.3 Metode.................................................................................................................................................5
I.4 Rumusan Masalah................................................................................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.........................................................................................6
II.1 Sejarah Perusahaan.....................................................................................................................6
II.2 Profil Perusahaan........................................................................................................................7
II.3 Visi, Misi, dan Logo Perusahaan................................................................................................7
II.4 Struktur Organisasi Perusahaan..................................................................................................7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................8
BAB IV PERANCANGAN & PENJADWALAN PROYEK.....................................................................15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................19

ii
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ruang terbuka publik saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang dan
menjamur di perkotaan dengan ditandai banyaknya kebutuhan tersebut seiring
dengan bertambahnya penduduk Dengan bertambahnya penduduk, membutuhkan
ruang untuk  bermukim dan berusaha. Karena hal itu banyak ruang terbuka hijau
khususnya lahan yang masihhijau berubah fungsi menjadi permukiman ataupun
menjadi tempat usaha. Pembuatan ruang vital disini dimaksudkan menjadi pusat
aktivitas-aktivitas masyarakat kota agar semakin produktif dan sebagai ruang
berinteraksi yang terpadu.

Dalam pengertian ini, ruang publik yang di dalamnya semua elemen


masyarakat memiliki tempatnya masing-masing memanfaatkan berbagai fasilitas
yang ditawarkan taman, minat karakteristik taman kota adalah terbuka dan
mudah diakses, aktivitas kelompok, bukan hanya elemen tanaman. ruang publik
ini ada ruangan yang menjadi arena bermain, pertunjukan panggung dan lainnya,
bentuk lain yang dapat menjadi ruang kegiatan bersama. Membuat taman kota ini
digunakan untuk banyak kegiatan selain kegiatan wisata, latar belakang yang
berbeda disajikan oleh para pengunjung taman, mulai dari anak kecil sampai
senior yang terlibat dalam berbagai kegiatan seperti kebugaran, permainan,
hiburan, jual beli. Itu sebabnya kami berharap terciptanya taman kota
mengurangi dan meningkatkan kemiskinan dan pengangguran pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Perencanaan pembuatan taman kota ini memiliki tingkat
efektifitas dan fungsi yang sesuai bagi keperluan masyarakat, hal ini penting
untuk diketahui agar manfaat dari pembuatan taman kota ini berfungsi
seharusnya, sehingga taman kota ini mampu untuk menjadi ruang terbuka dan
menunjang segala aktivitas warga disana, serta pembuatan pedestrian
dimaksudkan untuk menunjang akses yang baik antara taman dan lokasi
disekitarnya sebagai ruang terhubung yang aktif.

ii
di bidang Konstruksi, perencanaan sangat penting karena perencanaan
acuan dalam pelaksanaan dan pondasi proyek memantau pelaksanaan proyek
sesuai jadwal untuk menentukan waktu dan urutan berbagai fase, hubungan
timbal balik antara satu tindakan dengan tindakan lainnya. Proyek adalah
kegiatan sementara yang berlangsung secara internal waktu terbatas dengan
alokasi sumber daya dan tujuan tertentu dan melakukan tugas dengan tujuan yang
jelas. Ketika datang untuk mencapai hasil akhir, kegiatan proyek terikat waktu
dan harganya.
Proyek bersifat dinamis, tidak rutin, dan memiliki banyak fungsi
intensitas variabel, dan siklusnya pendek, Aktivitas didefinisikan dengan jelas
kapan dimulai dan diakhiri, dan keterbatasan dana yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan Proyek. PT. PANCARAYA BAKTI adalah perusahaan
yang mengerjakan konstruksi. sistem pembangunan yaitu :
Sistem: pemilik atau pemilik membebaskan sepenuhnya dan permintaan barang
dan upah para pekerja berkaitan dengan proyek dengan harga yang disepakati
Bersama.
Dalam menjalankan usahanya, PT. PANCARAYA BAKTI sudah
menggunakan metode Gantt Chart dan Kurva S dalam merencanakan waktu yang
dibutuhkan oleh proyek. Perusahaan mempunyai standar khusus yang selalu
mengikuti proses pengembangan, bahkan jika perusahaan memilikinya sesuai
dengan standar yang ada, namun dari sekian banyak kegiatan tersebut terkadang
terhambat oleh banyak sebab. Dengan adanya masalah tersebut, perusahaan
sering mengalami keterlambatan pembayaran proyek, selain itu, juga
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit baik dari pelaksana maupun
kontraktor. Ini juga tidak akan baik untuk perusahaan, termasuk penurunan citra
perusahaan telah mengesankan karena tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai
kontrak yang telah disepakati. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan
perencanaan, perencanaan yang cermat dan pemantauan dan kualitas, sehingga
proyek tersebut
dapat diterapkan secara efektif dari waktu ke waktu.
Penjadwalan disusun sebagai acuan pelaksanaan proyek serta menjadi
dasar untuk memantau pelaksanaan dan penyelenggaran proyek yang
bersangkutan. Perencanaan jadwal menentukan waktu dan urutan tahapan,

ii
keterkaitan satu aktivitas dengan aktivitas lain, dan hubungan satu aktivitas
dengan aktivitas lainnya. Jenis teknik penjadwalan proyek secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu bagan balok/Gantt Chart dan kurva-S.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan laporan ini adalah untuk mengkaji:
1. Mengukur kinerja proyek
2. Mengetahui resiko keterlambatan yang paling tinggi
3. Mengatur waktu yang secara efektif

I.3 Metode
Metode yang digunakan dalam laporan ini merupakan metode gabungan,
yang menyatukan antara studi Pustaka yang penulis lakukan dengan data-data
yang diperoleh dari sumber-sumber.

I.4 Rumusan Masalah


Membuat ruang terbuka public yang baik merupakan suatu kewajiban
bagi arsitek lanskap karena mengusung keberlanjutan sebuah kota serta
merevitaliasi lingkungan sekitar dengan pemanfaatan lahan pada pusat kota, yang
menjadi rumusan masalah pada pelaksanaan proyek ini, diantaranya adalah:
1. Apakah langkah efektif serta urgensi dalam pemanfaatan lahan pada
pusat kota untuk dijadikan ruang terbuka publik?
2. Bagaimana cara kita membentuk ruang yang vital pada taman ini?
3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas daya dukung serta presepsi
yang baik dari masyarakat sekitar dengan memanfaatkan potensi yang
terdapat pada taman ini?

ii
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II.1 Sejarah Perusahaan

PT. PANCARAYA BAKTI merupakan perusahaan pelayanan jasa


konstruksi yang hanya dapat dicapat melalui komitmen dan dukungan dari seluruh
mitra perusahaan, penerapan manajemen teknologi efektif-efisien. Telah
berkembang lebih dari 5 tahun berkarya dan berperan aktif dalam pembangunan
daerah maupun kota merupakan sebuah pencapaian yang tidak mudah. Banyak
pengalaman dan proses pembelajaran yang telah dilewati dari tahun ke tahun yang
membawa perusahaan terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi sesuai
dengan rencana strategis perusahaan.
Kepercayaan yang diberikan dari berbagai pihak (pemerintah, swasta,
maupun perorangan) telah menciptakan kesinergian dan kerjasama baik yang
menghasilkan karya konstruksi besar yang tersebar di berbagai sector konstruksi
bangunan ruang terbuka, ruang hijau, taman, perumahan dan lain sebagainya.
Komitmen PT PANCARAYA BAKTI untuk menyelesaikan setiap karya
konstruksi yang telah dipercayakan tidak terlepas dari peran koordinasi setiap rekan
dan anggota tim dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
proyek dengan berbagai manajemen dan metode.
Kiprah PT. PANCARAYA BAKTI dalam merampungkan karya-karya
konstruksi juga tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan
Kerjasama yang baik dengan seluruh mitra kerja perusahaan (penyuplai material,
sub-kontraktor, pihak perbankan, dan SDM yang memiliki kompetensi tinggi)

ii
II.2 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. PANCARAYA BAKTI
Bidang Usaha : Kontraktor Umum, Perumahan, dan Supplier Lanskap
Alamat Kantor : Jl. Cut Nyak Dien. No.125, Kota Bandar Lampung
Telepon : (021) 78767867
Email : pt_pancarayabakti@gmail.com

PT. Pancaraya Bakti merupakan perusahaan swasta berksala nasional yang


memiliki sejarah dan pengalaman Panjang di bidang jasa konstruksi dan telah banyak
bekerjasama di bidang infrastruktur dan real estate.

II.3 Visi, Misi, dan Logo Perusahaan

Visi Perusahaan:
PT. Pancaraya Bakti akan menjadi salah satu perusahaan konstruksi terbaik di
Indonesia yang mendukung keberlanjjutan pembangunan yang berkompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, manajemen teknologi, dan tata kelola perusahaan
yang baik.

Misi Perusahaan:
Meningkatkan daya saing perusahaan dengan mengembangkan pelayanan dan
teknologi serta lingkup ruang kepada konsumen dalam memenuhi pemangku
kepentingan. Serta meningkatkan kualitas SDM untuk menghasilkan tenaga kerja yang
berkualitas dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, serta menyediakan
lapangan kerja yang luas,

II.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Project Manager

Planning & Design Construction


Manager Manager

ii
Office Manager
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III.1 Definisi Proyek


Proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau

layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan beberapa orang yang saling

berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek biasanya tertarik dalam penggunaan

sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu

(Dimyati dan Nurjaman, 2014). Menurut Heizer dan Render (2016) proyek adalah

sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama. Proyek adalah upaya atau

aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan

penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus

diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,

memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki

spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan (Nurhayati, 2010). Salah satu dari

jenis proyek adalah Proyek Konstruksi. Komponen kegiatan utama proyek jenis ini terdiri

dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Proyek

Kontruksi dapat dibedakan menjadi Proyek Bangunan gedung seperti rumah, kantor,

pabrik dan proyek bangunan sipil seperti jembatan, bendungan dan infrastruktur lainnya.

Proyek konstruksi ini semakin kompleks dan canggih dan melibatkan penggunaan sumber

daya dalam bentuk tenaga manusia, material, peralatan dan dana yang jumlahnya

bertambah besar.

III.2 Tujuan Proyek


Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dan dalam proses pencapaian tujuan

ii
tersebut ada tiga konstrain yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Trade-Off Triangle
atau Triple Constraints. Triple Constraints adalah usaha pencapaian tujuan yang
berdasarkan batasan sebagai berikut (Dimyati dan Nurjaman 2014). ‘
1. Tepat mutu, mutu adalah apa yang akan dikerjakan oleh proyek tersebut, produk,
layanan atau hasil yang diraih proyek tersebut atau disebut sebagai kinerja (performance),
harus memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik.
2. Tepat waktu, yang di maksud dengan waktu ialah berapa lama waktu yang di butuhkan
untuk melaksanakan suatu proyek serta apa itu jadwal proyek. salah satu komponen yang
menjadi target utama dalam sebuah proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah
bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah
proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saatsaat yang memang sangat
krusial. Terkadang suatu proyek dipaksa untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun
berdampak pada membengkaknya biaya.
3. Tepat biaya, dalam proyek kita tidak akan pernah lepas dari biaya, biaya di butuhkan
untuk menyelesaikan sebuah proyek harus di perhitungkan secara matang.
Pada intinya faktor biaya atau cost ini adalah menentukan seberapa besar biaya yang akan
dikeluarkan untuk sebuah proyek. Faktor biaya ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor
sebelumnya, yaitu faktor scope dan faktor time. Secara umum semakin besar ruang
lingkup dan semakin lama waktu, maka akan semakin besar pula biaya suatu proyek.

III.3 Siklus Hidup Proyek


Menurut Dimyati dan Nurjaman (2014) tahapan kegiatan utama yang dilakukan
dalam siklus hidup proyek yaitu:
1. Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek
disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan
diidentifikasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga
didefinisikan. 19 Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi
yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik
dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang
manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
2. Tahap Perencanaan
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka
aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen

ii
perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama
kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini
adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan,
acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform
phare review.
3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap
untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables
atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam
dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan
berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan
mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
4. Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir
proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan,
kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada
semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan.
Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation
review untuk mengetahui tingkat 20 keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran
yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk
proyekproyek dimasa yang akan datang.
5. Organisasi proyek
Tahap ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup
(penyelesaian). Meskipun demikian, tidak semua proyek akan melalui setiap tahap,
artinya proyek dapat dihentikan sebelum mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak
mengikuti perencanaan terstruktur atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan
melalui langkah 2, 3, dan 4 beberapa kali.
Tahapan tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggaraan proyek
yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Manajemen proyek dikatakan baik jika
sasaran tersebut tercapai. Suatu proyek memerlukan penjadwalan (scheduling), yaitu
pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan tiap-tiap pekerjaan, dalam rangka
menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai optimal dengan mempertimbangkan
keterbatasan yang ada. Penjadwalan mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai
permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk mendapatkan

ii
penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya
sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.
Secara umum penjadwalan proyek mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan atau kegiatan mengenai batas-
batas waktu untuk mulai dan akhir dari tiap-tiap pekerjaan.
b. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.
c. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek
dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
d.. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.

ii
III.4 Perencanaan dan Penjadwalan Proyek
Perencanaan proyek membutuhkan pencapaian tujuan proyek harus dinyatakan
dengan jelas sehingga manajer dan timnya mengetahui apa yang diinginkannya Sebuah
proyek direncanakan untuk menjembatani antara tujuan yang dapat dicapai dan situasi
saat ini dini (Herjanto, 2011). Dalam buku Heizer Betriebsführung dan Render (2016)
perencanaan proyek meliputi urutan dan Waktu untuk semua kegiatan proyek.
Sehubungan dengan perencanaan orang, uang dan materi yang terkait dengan aktivitas
tertentu dan menghubungkan setiap kegiatan. Pengaturan waktu adalah langkah yang
membalikkan sesuatu draf ke diagram skala waktu Jadwal menentukan kapan kegiatan
dimulai, ditangguhkan dan diselesaikan. Rencana proyek meliputi: pengurutan dan
pembagian waktu untuk semua kegiatan proyek. Pada titik ini manajer memutuskan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas dan menghitung berapa banyak
orang yang dibutuhkan pada setiap tahap produksi.

III.5 Macam-macam Metode Penjadwalan Proyek


Ada dua metode penjadwalan proyek yaitu:

2. Metode Gantt chart


Metode Gantt chart, merupakan metode yang relatif sederhana, mudah
dimengerti, mudah pembuatannya, dan mudah untuk digunakan dalam memantau
perkembangan proyek. Namun, metode Gant chart memiliki beberapa kelemahan, antara
lain tidak dapat menunjukan kegiatan apa saja yang merupakan kegiatan kritis dan tidak
secara langsung dapat menunjukan hubungan antar kegiatan, sehingga apabila suatu
kegiatan mengalami penundaan maka akan sulit untuk mengetahui kegiatan berikut apa
yang akan terpengaruh, dan bagaimana dampaknya terhadap waktu selesainya proyek
Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan
sumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006). Gantt Chart
adalah contoh teknik non-matematis yang banyak digunakan dan sangat popular
dikalangan para manajer karena sederhana dan mudah dibaca. Gantt Chart dapat
membantu penggunanya untuk memastikan bahwa (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006):
 Semua kegiatan telah direncakan;
 Urutan kinerja telah diperhitungkan;
 Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat, dan;
 Keseluruhan waktu proyek telah dibuat
ii
Karakteristik Gantt Chart
 Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan
oleh para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat dengan mudah
waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas dari proyek.
 Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara
tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk
memodifikasi gantt chart.
 Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat melihat
kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu terhadap
kebutuhan.
Keuntungan menggunakan Gantt Chart
 Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai
alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart sangat mudah
dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuat pada tiap kegiatan proyek
sepanjang garis waktu.
 Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang
kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil, sedangkan network untuk
penjadwalan proyek yang rumit.
 Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang.
 Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan
sesungguhnya pada saat pelaporan.
 Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.
Kelemahan Gantt Chart
 Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu
kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh keterlambatan satu 25 kegiatan terhadap jadwal keseluruhan
proyek.
 Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan,
karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
 Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas
dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya
terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt
chart.
ii
3. Kurva S
Kurva – S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara
nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase
(%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurva–S dapat
digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya
proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dengan membandingkan kurva tersebut
dengan kurva yang serupa yang disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera
terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang
dapat diandalkan dalam melihat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
proyek, maka pengendalian. proyek dengan memanfaatkan Kurva–S sering kali
digunakan dalam pengendalian suatu proyek. Pada Kurva–S, sumbu mendatar
menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya
atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf ”S”
tersebut lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu:
1. Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.
2. Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang
lebih lama.
3. Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir.

ii
BAB IV PERANCANGAN & PENJADWALAN PROYEK

IV.1. RANCANGAN DESAIN PROYEK


Rancangan desain pada taman ini ialah menggunakan konsep ruang terbuka
publik dengan pedestrian jalan vital. rancangan desain ini menggunakan dua perangkat
lunak yaitu autocad dan Microsoft project yang memudahkan kita untuk memproses
rancangan dan penjadwalan proyek taman yang berjudul “Ollivander Park”.
Yang pertama ialah proses perancangan denah ruang terbuka publik
menggunakan software AutoCAD yang mana dapat divisualisasikan hasil rancangan
secara grafis.

Rancangan denah dapat memberikan gambaaran tentang desain yang akan dibuat
dan direalisasikan secara visual dan 2 dimensi.
Selanjutnya ialah proses perencanaan yang menggunakan software microsoft
project yang mana akan memudahkan dalam proses mengembangkan jadwal,
menetapkan sumber daya untuk tugas-tugas, melacak kemajuan, mengelola anggaran,
dan menganalisis beban kerja. Dengan adanya software ini kita dapat mengetahui berapa
lama waktu pengerjaan, proyek berjalan dengan sesuai waktunya atau tidak hingga
anggaran proyek yang akan dijalankan

ii
Penggunaan software Microsoft Project dalam penjadwalan proyek ruang terbuka
publik

Penggunaan software Microsoft project dalam perhitungan anggaran dan


penjadwalan waktu pelaksanaan proyek. Rancangan Desain pada taman ini akan dibuat
menggunakan software desain, realitas desain Taman akan disajikan dengan
menggunakan teknologi komputer grafis. Perangkat lunak Autocad digunakan dalam
merancang denah bangunan taman. Software ini merupakan sebuah program grafis yang
diproduksi oleh google. Program ini memberikan hasil utama yang berupa gambar sketsa
grafik 2 dimensi. Dalam pra‐ desain, parangkat ini lebih mudah digunakan untuk
membuat denah dan objek taman secara 2 dimensi dengan perbandingan pajang, lebar
maupun tinggi dengan ukuran skalatif yang dapat kita tentukan . Pengeditanya lebih
mudah dibanding bila menggunakan perangkat lunak grafis lain serta dapat
menghasilkan denah desain gambar yang cukup baik untuk keperluan presentasi dan
visualisasi.
Perangkat lunak selanjutnya ialah microsoft project yang merupakan sebuah
perangkat lunak manajemen proyek, dikembangkan dan dijual oleh Microsoft. Perangkat
Ini dirancang untuk membantu manajer proyek dalam mengembangkan jadwal,
menetapkan sumber daya untuk tugas-tugas, melacak kemajuan, mengelola anggaran,
dan menganalisis beban kerja. Microsoft Project adalah aplikasi Microsoft Windows
ketiga perusahaan. Dalam beberapa tahun setelah diluncurkan, itu menjadi perangkat

ii
lunak manajemen proyek berbasis PC yang dominan. Program ini dapat mempermudah
dalam perencanaan dan management suatu proyek yang akan dilkasanakan. Dengan
adanya perangkat lunak ini dapat membantu dalam melakukan perencanaan,
pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber daya organisasi yang
dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya
tertentu.

IV.2. HASIL PERANCANAAN PROYEK

Hasil pengembangan ini tujuannya ialah untuk menghasilkan ruang terbuka


publik yang aksesibel dan mudah untuk dikunjungi dengan menggunakan bantuan
software autocad dan microsft project sebagai realisasi dari proses perancangan dan
perencanaan.
Tahapan pertama dimualai dengan membangun dan menata area taman dengan
konsep lanskap yang baik, membuat beberapa fasilitas seperti : bench, planter box.
Kemudian proses penentuan area seperti pedestrian, plaza, dll. Selanjutnya menentukan
jenis material apa yang akan digunakan dalam desain taman tersebut.
Setelah tahapan ini selesai maka akan masuk kepda tahapan selanjutnya yaitu
perencanaan estimasi waktu pengerjaan, penyediaan material,anggaran hingga target
proyek akan selesai.

ii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil laporan diatas yang berjudul “Analisa Manajemen Proyek
Perencanaan dan Perancangan Area Ruang Terbuka Publik “Ollivander Park” dapat
disimpulkan sebagai berikut:

Perencanaan dan perancangan proyek dapat dibuat dan dikerjakan dengan baik
jika manajemen proyek dilakukan dengan benar serta penjadwalan dan jangka waktu
proyek yang baik. Dan dengan adanya desain ini juga dapat membantu untuk
memberikan ruang terbuka publik yang baik untuk kota dan memberikan kesan tropis
bagi siapa saja yang berada didalamnya.
Kemudian dengan adanya pengunaan software desain dalam proses pembuatan
taman ini dapat memudahkan kita dalam proses perancangan dan perencaan baik secara
denah desain 2 dimensi maupun grafik atau kurva progres hingga anggaran untuk proyek
taman tersebut.

ii
DAFTAR PUSTAKA
Rahmayanti, A. (2022). Metropolitan bandung jadi hijau. Ruang Terbuka Hijau, 16.

ii

Anda mungkin juga menyukai