MAKALAH
Ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional
Dosen Pengampu : M. Chusnan Aprianto, S.Si, M. Sc
Oleh:
Kelompok 1
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT.
Atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkan lah
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan
hidayah bagi keikhlasan dan ketulusan atas dukungannya.
Sangatlah penting untuk disadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan di dalam penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun
dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kita semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 1
BAB 1 ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
1
2
PENUTUP ................................................................................................................................. 16
1
2
Setiap proyek memiliki karakteristik yang berbeda dari proyek yang satu dengan
proyek yang lain nya. Karakteristik proyek yang berbeda ini akan berpengaruh
kepada progress pekerjaan pelaksanaan dilapangan. Progress pekerjaan dapat
mengalami keterlambatan atau sesuai dengan schedule atau juga bisa lebih cepat
dari yang sudah direncanakan. Oleh karena itu diperlukan manajemen proyek yang
baik agar tercapai sasaran tujuan proyek tersebut
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Proyek Manajemen?
2. Apa itu Perencanaan Proyek?
3. Apa itu Penjadwalan Proyek?
4. Apa itu Pengendalian Proyek?
5. Apa itu Teknik Manajemen?
6. Apa itu Diagram And Approaches?
7. Bagaimana Menentukan Jadwal Proyek?
8. Bagaimana Variabilitas Waktu Aktivitas?
9. Bagaimana Pertukaran Biaya-Waktu dan Penghancuran Proyek?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Proyek Manajemen.
2. Untuk mengetahui apa itu Perencanaan Proyek.
3. Untuk mengetahui apa itu Penjadwalan Proyek.
4. Untuk mengetahui apa itu Pengendalian Proyek.
5. Untuk mengetahui apa itu Teknik Manajemen.
6. Untuk mengetahui apa itu Diagram And Approaches.
7. Untuk mengetahui bagaimana Menentukan Jadwal Proyek.
8. Untuk mengetahui bagaimana Variabilitas Waktu Aktivitas.
9. Untuk mengetahui bagaimana Pertukaran Biaya-Waktu dan Penghancuran
Proyek.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2. Waktu atau jadwal Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu
yang telah ditentukan dan penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu
yang telah ditentukan.
3. Kualitas atau mutu Hasil kegiatan atau produk harus memenuhi spesifikasi
dan kriteria mutu yang telah dipersyaratkan
Tiga batasan tersebut diatas bersifat saling bersangkutan dan saling tarik-
menarik. Jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah ditentukan, maka
secara umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjut-nya
berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya jika
ingin menekan atau memperkecil biaya, maka biasanya harus memperhatikan
jadwal atau waktu dan mutu juga.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam manajemen proyek
yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian proyek dan organisasi tim.
2. Penjadwalan (Schedulling)
Menghubungkan antara tenaga kerja, uang, bahan yang digunakan dalam
proyek.
5
3. Pengendalian (Controlling)
Pengawasan sumber daya , biaya, kualitas dan budget, jika perlu merevisi, ubah
rencan, menggeser atau mengelola ulang sehingga tepat waktu dan biaya.
2.2 Perencanaan Proyek
Untuk mengerjakan beberapa proyek sekaligus, seperti yang terjadi di
beberapa perusahaan besar, maka cara yang efektif untuk menugaskan tenaga
kerja dan sumber daya secara fisik adalah melalui organisasi proyek. Maka
organisasi akan bekerja secara baik apabila:
1. Pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus.
2. Pekerjaaan unik atau tidak biasa dalam organisasi yang ada.
3. Pekerjaan terdiri dari tugas yang kompleks dan saling berhubungan serta
memerlukan ketrampilan khusus.
4. Proyek bersifat sementara tetapi penting bagi organisasi
5. Proyek meliputi hamper semua lini organisasi.
Organisasi proyek dipimpin oleh seorang manajer proyek yang
mengkoordinasikan kegiatan proyek dengan departemen lain maupun membuat
laporan kepada manajemen puncak.
Tanggung jawab manajer proyek adalah memastikan
1. Seluruh kegiatan yang diperlukan diselesaikan dalam urutan yang tepat dan
waktu yang tepat.
2. Proyek selesai sesuai budget
3. Proyek memenuhi sasaran kualitas.
4. Tenaga kerja yang ditugaskan dalam proyek mendapat motivasi arahan dan
informasi yang diperlukan dalam pekerjaan mereka.
Setelah tujuan proyek ditetapkan, maka dilakukan pemecahan proyek
menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola dengan baik yang disebut WBS
(Work Breakdown Structure). Untuk saat sekarang sudah banyak software yang
dapat digunakan diantaranya Windows XP.
6
memiliki waktu terpanjang dari semua jalur yang dimulai dari peristi-wa awal
hingga peristiwa yang terakhir. (Yamit, 2001)
Kerangka pemikiran PERT dan CPM mengikuti enam langkah dasar yaitu:
1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan
2. Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan hubungan mana
yang harus lebih dulu dan mana mengikuti yang lain.
3. Menggambarkan network keseluruhan proyek
4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya tiap kegiatan
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang disebut jalur
kritis.
6. Menggunakan jarinagn untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian proyek.
Dengan menggunakan PERT dan CPM maka dapat membantu pertanyaan
seperti:
1. Kapan proyek selesai ?
2. Mana tugas yang penting, yang tidak boleh ditunda (kegiatan kritis) ?
3. Mana kegiatan yang tidak kritis ?
4. Pada suatu waktu tertentu, apakah masih tetepa dalam jadwal,
terlambat atau lebih cepat ?
5. Berapa probabilitas selesai sesuai jadwal ?
6. Pada suatu waktu tertentu apakah uang yang dibelanjakan sama, lebih
sedikit,
7. atau lebih besar ?
8. Apakah sumber daya cukupagar proyek tepat waktu ?
9. Jika ingin selesai lebih cepat, mana jalan terbaik dengan biaya minimal
?
8
Jika suatu aktivitas merupakan pendahulu langsung untuk satu aktivitas saja,
LF-nya sama dengan LS aktivitas yang segera mengikutinya.
Jika suatu aktivitas merupakan pendahulu dari lebih dari satu aktivitas, LF-
nya adalah nilai minimum dari seluruh nilai LS dari seluruh aktivitas yang
mengikutinya. Artinya: LF = Min{LS semua aktivitas yang segera
menyusul} (3-3) Aturan Waktu Mulai Terkini Waktu mulai paling akhir
(LS) suatu aktivitas adalah selisih antara waktu selesai paling akhir (LF) dan
waktu aktivitasnya. Artinya: LS = LF − Waktu aktivitas.
2.7.3 Calculating Slack Time and Identifying The Critical Path(s)
Setelah kita menghitung waktu paling awal dan waktu paling lambat untuk
semua aktivitas, maka mudah untuk mencari jumlah waktu slack yang dimiliki
setiap aktivitas. Slack adalah lamanya waktu suatu kegiatan dapat ditunda tanpa
menunda keseluruhan proyek. Secara matematis: Slack = LS − ES atau Slack =
LF − EF . Aktivitas yang tidak mempunyai slack disebut aktivitas kritis dan
dikatakan berada pada jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur berkelanjutan melalui
jaringan proyek yang:
Dimulai pada aktivitas pertama dalam proyek (Mulai pada contoh kita).
Berakhir pada aktivitas terakhir proyek (H dalam contoh kita).
Hanya mencakup aktivitas kritis (yaitu, aktivitas tanpa waktu senggang).
2.8 Variability in Activity Times (Variabilitas Waktu Aktivitas)
Aktivitas Dalam mengidentifikasi semua waktu paling awal dan terbaru
sejauh ini, serta jalur kritis yang terkait, kami telah mengadopsi pendekatan
CPM dengan asumsi bahwa semua waktu aktivitas diketahui dan konstanta
tetap. Artinya, tidak ada variabilitas waktu aktivitas. Namun dalam praktiknya,
kemungkinan waktu penyelesaian kegiatan bervariasi tergantung pada berbagai
faktor. Misalnya, pembangunan komponen internal (aktivitas A) untuk
Milwaukee Paper Manufacturing diperkirakan selesai dalam 2 minggu. Tentu
12
3.1 Kesimpulan
Manajemen proyek merupakan pendekatan sistematis untuk merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya yang tersedia
guna mencapai tujuan proyek secara efektif dan efisien. Perencanaan yang
matang dan terperinci adalah langkah penting dalam memulai proyek. Hal ini
melibatkan identifikasi tujuan, pembagian tugas, penentuan sumber daya yang
diperlukan, dan penentuan jadwal proyek. Perencanaan yang baik membantu
mengurangi risiko dan memastikan proyek berjalan lancar. Komunikasi yang
baik antara semua pemangku kepentingan proyek sangat penting. Ini
melibatkan berbagi informasi secara terbuka, mendengarkan masukan dari
semua pihak yang terlibat, dan menjaga saluran komunikasi terbuka untuk
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif. Proyek
memerlukan pengendalian yang ketat untuk memastikan progres sesuai dengan
rencana. Ini melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja proyek,
identifikasi perubahan yang mungkin terjadi, dan pengambilan tindakan
korektif jika diperlukan. Pengendalian yang efektif membantu menjaga proyek
tetap pada jalur yang benar dan menghindari penundaan atau kelebihan biaya.
Setiap proyek memiliki risiko yang terkait dengannya. Manajemen risiko
melibatkan identifikasi, penilaian, dan mitigasi risiko-risiko ini. Dengan
mengantisipasi dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi, manajer proyek
dapat menghindari gangguan yang tidak diinginkan dan memastikan
keberhasilan proyek. Setiap proyek memberikan peluang untuk belajar dan
meningkatkan proses manajemen proyek di masa depan. Mengumpulkan
umpan balik, mengevaluasi kinerja proyek, dan menyimpan catatan
16
17
Hasibuan, M. S. . (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Yamit, Z. (2000). Manajemen Kualitas Produk Dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.
Yamit, Z. (2001). Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.
Santoso, B. (2003). Manajemen Proyek. Jakarta: Guna Widya.
Akhirson Karaini, A. (1987). Pengantar Manajemen Proyek. Jakarta: Gunadarma.
Larson, E. W., & Gray, C. (2006). Manajemen Proyek - Proses Manajerial. Yogyakarta:
Andi.
Jay Heizer, Barry Render, Chuck Munson. Edisi 12 (2017, 2014, 2011). Operation
Management. USA-Bearson Eduacation
18