Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK

Disusun oleh:
Nama : Muhammad Budi Khairun
NPM : 1914370465
Program Studi : Sistem Komputer

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta karunia-Nya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah manajemen
proyek ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini dilakukan untuk
memenuhi tugas kuis pada matakuliah Menajemen Proyek dengan dosen pengampuh Rahayu
Mayang Sari, S.Kom., M.Kom.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua yang telah memberikan banyak kontribusi bagi penulis, dosen mata kuliah
manajemen proyek, Ibu Rahayu Mayang Sari, S.Kom., M.Kom., dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu penulis dalam berbagai hal. Harapan penulis, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.

Medan, 15 Desember 2022


Penulis

Muhammad Budi Khairun


DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Dan Manfaat ................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 6

2.1 Manajemen.............................................................................................................. 6

2.1.1 Fungsi Manajemen ........................................................................................... 7

2.1.2 Unsur – Unsur Manajemen ............................................................................... 7

2.2 Proyek ..................................................................................................................... 9

2.3 Manajemen Proyek ................................................................................................ 10

2.3.1 Manfaat Manajemen Proyek.....................................................................................

2.3.2 Fungsi Manajemen Proyek .......................................................................................

2.3.3 Elemen Manajemen Proyek ......................................................................................

2.3.4 Tahapan Manajemen Proyek ....................................................................................

2.4 Work Breakdown Structure (WBS) ................................................................................

2.4.1 Manfaat WBS ..........................................................................................................

2.4.2 Komponen WBS ......................................................................................................

2.4.3 Tips membuat WBS .................................................................................................

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................

3.2 Saran ..............................................................................................................................


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen proyek adalah suatu aktivitas yang didalamnya terdiri atas kegiatan
merencanakan, memimpin, mengorganisir, serta mengendalikan sumber daya organisasi
perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan dalam jangka waktu
tertentu dengan sumber daya tertentu (Soeharto, 1999). Manajemen proyek mempergunakan
anggota perusahaan untuk diposisikan pada tugas tertentu dan mempunyai tanggung jawab
obyektif yang spesifik dalam proyek. Semua perencanaan, pengendalian, pelaksanaan, serta
koordinasi suatu proyek dari awal sampai berakhirnya proyek dilakukan untuk menjamin
proyek terlaksana tepat biaya, tepat mutu, serta tepat waktu (Ervianto, 2005). Proyek adalah
suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak teratur, mempunyai penjadwalan yang
terbatas dalam hal waktu pelaksanaan, sumber daya, dan anggaran serta memiliki kekhususan
tersendiri atas produk yang akan dihasilkan (Sukrisman, 2015).

Sebagai mahasiswa Sistem Komputer kita dituntut untuk memahami pengertian,tata cara,
manfaat serta tujuan manajemen proyek. Perlu diingat bahwa mempelajari Manajemen Proyek
itu tidak terlalu sulit, karena didalamnya terdapat hal-hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia,
hanya ditambahkan sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan Proyek itu usaha yang
harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu kejadian, yang mempunyai batasan waktu –
anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir tujuan dari adanya
proyek adalah untuk memuaskan pelanggan. Maksudnya begini ketika ada suatu perusahaan
besar maupun kecil me manajemen proyek, yang terpenting adalah waktu yang tepat dalam
membuat dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan laporan dalam
penyampaian produk atas hasil dari proyek yang dijalankan.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada manajemen proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami apa itu manajemen proyek.
2. Memahami struktur pembuatan WBS.
3. Mengetahui tahapan yang ada pada manajemen proyek.
4. Mengetahui metode analasis data dalam manajemen proyek.

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan dan juga manfaat pada manajemen proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Manajemen proyek mempermudah proses pengerjaan suatu proyek.
2. Mengatur karyawan sesuai dengan standart manajemen proyek agar keluhan dan penanggung
jawab dapat ditemukan sesuai dengan perencanaan manajemen proyek.
3. Mengelola proyek agar dapat diselesaikan dengan baik dan mencapai tujuan atau hasil
yang diinginkan pengelola.
4. Melakukan penjadwalan dapat dilakukan dengan aplikasi manajemen proyek sehingga
mengetahui kapan waktu terbaik bagi pengelola untuk melakukan kegiatan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.4 Manajemen

Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala
sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna
mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif
menggunakan sumber daya yang tersedia. Para ahli memandang ilmu manajemen dengan
pengertian beragam. Mary Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas
melalui perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.
Beralih ke George Robert Terry, yang mengartikan manajemen sebagai proses khas dari
beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya
yang tersedia. Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi,
koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif
di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa manajemen
dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu. Berbeda, Lawrence A. Appley
mengartikan manajemen sebagai keahlian dalam membangkitkan orang lain agar bersedia
melakukan sesuatu. Tak harus seseorang, keahlian manajemen juga dapat dimiliki oleh
organisasi maupun kelompok.
Terakhir, Hilman berpendapat bahwa manajemen merupakan fungsi untuk mencapai
suatu target melalui perantara, serta melakukan pengawasan. Dengan begitu, tujuan dapat
tercapai bersama. Dari beberapa pendapat para ahli mengenai ilmu manajemen tersebut,
pengertian manajemen tidak jauh dari usaha untuk mencapai sebuah tujuan dengan cara
mengelola dan mengawasi.
2.1.1 Fungsi Manajemen

Fungsi dasar dari ilmu manajemen yaitu sebagai elemen yang harus ada dalam kegiatan
manajemen sebagai acuan dari seseorang yang bertugas sebagai pengelola, atau manajer.
Manajer inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa tujuan dapat tercapai, dengan membuat
perencanaan, koordinasi, dan pengendalian. Ada 5 fungsi yang saling memengaruhi satu sama
lain yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan adalah hal pertama yang wajib dilakukan seorang manajer. Dengan adanya
perencanaan, manajer mengevaluasi segala tindakan, baik yang sudah dilakukan maupun
yang belum. Tanpa adanya perencanaan yang matang, tujuan dari kegiatan manajemen
tidak akan tercapai.
2. Setelah itu, jalankan fungsi pengorganisasian. Tujuannya untuk mempermudah proses
pengawasan yang dilakukan manajer.
3. Fungsi penempatan, manajer bertugas untuk menempatkan sumber daya yang tersedia
sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, proses pencapaian tujuan dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien.
4. Fungsi pengarahan sebagai upaya agar perencanaan yang telah dibuat dapat berjalan
dengan lancar. Jadi pengarahan perlu dilakukan agar segala sesuatu yang dilakukan dapat
berjalan sesuai arahan atau rencana.
5. Terakhir fungsi pengawasan. Tujuannya agar kegiatan manajemen dapat berlangsung
sesuai rencana. Jika tidak berjalan baik, dapat dilangsungkan proses evaluasi.

2.1.2 Unsur – Unsur Manajemen

Adapun 6 unsur yang mempengaruhi kegiatan manajemen proyek yaitu :


1. Manusia
Dalam kegiatan manajemen, sumber daya manusia membuat rencana dan tujuan yang
ingin diraih. Untuk itu, tanpa adanya manusia, kegiatan manajemen tidak akan pernah
ada.
2. Uang
Uang menjadi unsur penting dalam kegiatan manajemen karena menjadi perantara
utama dalam mencapai tujuan. Biaya operasional dalam sebuah kegiatan manajemen
tentu membutuhkan uang agar dapat berjalan baik.
3. Material
Unsur manajemen ini adalah salah satu faktor penting karena kualitas bisnis
dipengaruhi oleh kualitas material yang dipilih. Jadi, jika material yang dipilih buruk,
tujuan manajemen akan sulit tercapai.
4. Mesin
Mesin merupakan unsur lain yang perlu diperhatikan. Dengan adanya mesin atau
teknologi, pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia pasti akan lebih mudah.
Tujuan pun dapat tercapai lebih efektif.
5. Metode
Unsur ini memengaruhi kinerja dalam sebuah manajemen. Jika metode yang dibuat
berdasarkan target, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis, kegiatan manajemen
pasti akan berjalan lebih lancar. Unsur ini juga perlu mendapat campur tangan manusia
agar dapat tercipta dengan baik.
6. Pasar
Unsur ini terbilang krusial karena sebuah bisnis hanya dapat berkembang jika telah
dikenal di pasaran. Unsur pasar dipengaruhi oleh unsur material karena barang atau jasa
yang laku harus memiliki kualitas baik.
1.5 Proyek

Proyek adalah suatu rangkaian pekerjaan yang diadakan dalam selang waktu tertentu dan
mempunyai tujuan khusus. Yang membedakan proyek dengan pekerjaan lain adalah sifatnya
yang khusus dan tidak bersifat rutin pengadaannya, sehingga pengelolanyapun memerlukan
perhatian extra lebih banyak. Semua proyek selalu mengandung resiko relatif besar terhadap
manajemen yang diterapkan untuk proyek itu. Manajemen proyek yang asal–asalan akan
berakibat buruk, ibarat mengebut dengan mobil balap dijalanan umum. Kerugian yang di derita
tidak hanya materi, waktu dan tenaga namun juga kredibilitas, hubungan baik dan lain–lain
bahkan berakibat fatal seperti rusaknya sistem yang telah dibuat.
Sumber kegagalan terutama terletak pada manajemen, misalnya terjadi kesalahan
identifikasi, baik identifikasi kebutuhan maupun identifikasi potensi pada saat perencanaan
sehingga jadwal yang disusun pun menjadi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan
menjadi penyebab gagalnya proyek. Idealnya, sebuah proyek harus mampu memberikan
optimasi sistem yang ada. Untuk itu diperlukan suatu manajemen proyek yang baik, terutama
ditekankan pada :
1. Organisasi proyek harus tangguh, tahan terhadap gangguan-gangguan yang timbul, baik
dari luar maupun dari dalam.
2. Analisa kebutuhan dan sumberdaya harus akurat, jangan sampai ada yang tidak dikenali.
Toleransi yang ketat harus diberlakukan, mengingat ‘harga’ yang harus dibayar cukup
tinggi apabila proyek gagal.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun matang.
4. Pengembangan sistem yang ada, baik untuk penyesuaian dengan perkembangan jaman
maupun untuk optimasi sistem yang telah ada dan terkait dengan proyek.
.
1.6 Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah upaya yang menggabungkan pengetahuan, keterampilan, alat,


dan teknik khusus untuk memberikan sesuatu yang bernilai kepada orang-orang. Sederhananya,
project management adalah proses memimpin tim untuk mencapai tujuan proyek atau
menyelesaikan proyek dalam jangka waktu tertentu. Ini mencakup perencanaan, komunikasi,
pelacakan, dan dokumentasi proyek.

2.3.1 Manfaat Manajemen Proyek


Adapun manfaat manajemen proyek yaitu sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
2. Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
3. Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
4. Mengidentifikasi metode analisa peramalan
5. Mengukur prestasi terhadap rencana
6. Mengidentifikasi masalah dini & tindakan perbaikan
7. Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
8. Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui
2.3.2 Fungsi Manajemen Proyek
Fungsi manajemen proyek dalam suatu konstruksi melingkupi beberapa aspek, seperti
aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Penjelasan masing-
masing dari setiap fungsinya sebagai berikut:
1. Perencanaan
Fungsi pertama manajemen proyek sebuah konstruksi sudah pasti melakukan
perencanaan. Tanpa perencanaan, mustahil sebuah bangunan dapat dibangun dengan kuat
dan kokoh. Perencanaan yang dilakukan dengan baik akan membantu kelancaran selama
proses pembangunan. Perencanaan bisa dikatakan sebagai sebuah panduan yang nantinya
akan diikuti oleh seluruh pekerja proyek. Itulah mengapa seorang manajemen proyek
perlu menjalankan fungsi perencanaan dengan baik. Perencanaan ini juga terbagi ke
dalam lima aspek penting, yaitu:
 Lingkup Proyek
 Mutu/Kualitas
 Waktu dan Penyusunan
 Biaya
 Sumber Daya
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian berguna untuk membagi setiap orang dalam pekerjaannya
masing-masing. Manajemen proyek akan memberi tahu tugas dan kewajiban masing-masing
pekerja supaya tidak ada pekerjaan yang tumpang tindih. Jika pembagian kerja jelas, maka
proses pembangunan akan berjalan dengan lancar. Pembagian kerja ini termasuk pada
pembagian beberapa orang ke dalam suatu divisi, supaya komunikasi dari atas ke bawah dan
sebaliknya semakin lancar. Pembagian divisi yang tepat akan sangat membantu efisiensi dan
efektivitas saat proyek konstruksi sudah berjalan.
3. Pelaksanaan
Setelah perencanaan dan pelaksanaan, tentu saja ada hari eksekusi atau pelaksanaan
proyek konstruksi. Dalam pelaksanaannya, manajemen proyek berfungsi memastikan semua
perencanaan dan pembagian kerja yang telah dilakukan dapat terlaksana dengan baik.
Manajemen proyek harus mengawasi jalannya proses pembangunan dari awal hingga akhir
dengan baik. Hal ini berarti manajemen proyek juga bertugas untuk berkomunikasi dan
memberikan motivasi kepada para pekerja. Semua arahan yang tepat dari manajemen proyek
akan sangat memengaruhi hasil akhir pembangunan.
4. Pengendalian
Fungsi manajemen proyek dalam pengendalian akan menutup semua proses proyek
konstruksi. Fungsi pengendalian dari manajemen proyek berguna untuk memastikan kualitas
terbaik dari proses pembangunan. Manajemen proyek perlu memeriksa apakah hasil
pembangunan sudah sesuai dengan standar yang sebelumnya telah ditentukan. Pengendalian
juga termasuk kepada tindakan evaluasi dan saran terhadap kesalahan maupun penyimpangan
yang terjadi selama proses pembangunan. Terakhir, manajemen proyek perlu menyusun
laporan proyek konstruksi yang telah berjalan. Intinya, fungsi pengendalian akan berguna
dalam memastikan semua perencanaan berjalan sebaik mungkin. Baik dalam segi mutu, biaya,
waktu, dan komunikasi.

2.3.3 Elemen Manajemen Proyek


Dalam manajemen proyek, terdapat empat elemen penting yang tak boleh dilewatkan,
antara lain :
1. Sumber daya (Resources)
Sumber daya merupakan elemen penting dalam project management, karena ini dapat
mempengaruhi keseluruhan operasional proyek. Apakah proyek dapat berhasil atau
malah sebaliknya. Adapun sumber daya yang dimaksud adalah orang, peralatan,
perangkat keras, dan perangkat lunak terbaik.
2. Waktu (Time)
Selain sumber daya, elemen waktu seperti durasi tugas dan manajemen jadwal adalah
faktor penting lainnya yang harus diperhatikan dalam project management. Mengingat, elemen
ini dapat menunjukkan seberapa baik project management hingga dapat menyelesaikan proyek
sesuai dengan target waktu atau jadwal yang telah ditentukan.
3. Uang (Money)
Sebuah proyek tentu dapat berjalan apabila memiliki uang yang cukup. Ini karena biaya,
kontinjensi, keuntungan memainkan peranan penting dalam keberlangsungan proyek itu
sendiri.
4. Cakupan (Scope)
Elemen project management yang terakhir adalah cakupan atau scope, yakni ukuran
proyek, sasaran, dan persyaratan yang akan menjadi dasar dari proyek itu sendiri.

2.3.4 Tahapan Manajemen Proyek


Dalam penerapannya, project management dapat dibagi menjadi lima tahapan atau
langkah seperti berikut ini:
1. Inisiasi Proyek (Initiation)
Langkah manajemen proyek yang pertama adalah inisiasi proyek untuk mendefinisikan
proyek secara luas. Ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang tujuan dan
persyaratan proyek.
2. Perencanaan Proyek (Planning)
Kemudian, Anda dapat melanjutkan dengan melakukan perencanaan seperti membuat
roadmap untuk diikuti oleh tim Anda. Selama tahap ini, manajer proyek harus mengatur tim,
menyiapkan sumber daya kolaboratif, dan menetapkan tujuan yang jelas.
3. Eksekusi Proyek (Execution)
Langkah yang ketiga adalah proses eksekusi proyek. Pada proses ini, tim akan
mengembangkan dan menyelesaikan proyek sesuai dengan roadmap atau rencana yang telah
dibuat sebelumnya.
4. Pemantauan Proyek (Monitoring)
Pemantauan proyek bertujuan untuk memastikan bahwa hasil proyek selaras dengan
rencana pengelolaan yang telah ditetapkan. Misalnya seperti tujuan proyek, kualitas, biaya,
kinerja, dan masih banyak lagi.
5. Penutupan Proyek (Close)
Setelah proyek selesai, tim harus secara resmi melakukan penutupan. Umumnya, manajer
proyek akan mengadakan pertemuan post mortem untuk mengevaluasi keberhasilan dan
kegagalan proyek.
2.4 Work Breakdown Structure (WBS)
WBS atau work breakdown structure merupakan daftar kegiatan atau target dari ruang
lingkup suatu proyek yang secara terorganisasi dibuat dengan project management tools. WBS
dapat dibuat dengan dua pendekatan yaitu berdasarkan tujuan dan linimasa pengerjaan proyek.
Secara metodologis, WBS merupakan metode pengorganisasian proyek secara struktural
melalui pelaporan berbentuk hierarkis. WBS bekerja sebagai sebuah struktur untuk
memecahkan proses pengerjaan proyek secara bertahap pada tiap detailnya. Adanya WBS
sebagai metode pengerjaan proyek juga dapat memudahkan proses pemecahan masalah pada
tiap bagian-bagian yang mendetail.

2.4.1 Manfaat WBS


Adanya tingkatan detail ini dapat memudahkan proses manajemen proyek untuk
mengembangkan jadwal, perkiraan biaya, alokasi sumber daya, dan penilaian risiko.
Komponen atau elemen WBS tingkat rendah ini umumnya menjadi tonggak berjalannya proyek
dan juga manajemen sumber daya untuk detail-detail di tingkat selanjutnya. Adapun manfaat
dari WBS yang dapat diringkas adalah meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. Memudahkan penyampaian proyek karena ada pengelompokan elemen detail untuk suatu
proyek dengan orientasi tujuan maupun waktu.
2. WBS dibuat oleh mereka yang mengerjakan proyek, sehingga proses implementasi lebih
relevan.
3. WBS memungkinkan adanya klarifikasi pekerjaan dan proses komunikasi antar ruang
lingkup proyek kepada seluruh stakeholders dalam proyek tersebut.
4. WBS memungkinkan adanya evaluasi pada tiap detail bertingkat pada proses pengerjaan
proyek, sehingga meminimalisir cacat atau kesalahan.
5. WBS dibuat dalam sebuah bagan atau ilustrasi dengan rincian grafis tertentu untuk
memudahkan pemahaman para pelaku proyek.
6. Metode WBS memungkinkan pengelola proyek untuk mendapatkan alokasi waktu dan
biaya secara lebih efektif dan efisien.
2.4.2 Komponen WBS
Dalam pembuatan bagan WBS dan struktur pengerjaan proyek, terdapat beberapa
komponen yang harus dipenuhi dan diintegrasikan secara efisien. Adapun beberapa komponen
utama WBS adalah sebagai berikut :
1. Deskripsi tugas
Komponen utama dan pertama yang harus ada dalam WBS sebuah proyek adalah
deskripsi tugas. Deskripsi tugas pada WBS ini secara khusus meliputi penentuan ruang lingkup
proyek, sasaran proyek, dan juga proses pengelolaan anggota tim kerja. Dalam praktiknya,
deskripsi tugas berarti pula penjabaran pekerjaan pada tiap tim kerja dengan relevansi keahlian
masing-masing. Adanya deskripsi tugas yang baku dan padu dapat menunjang efisiensi
pekerjaan karena tidak ada beban berlebih pada suatu tim dan juga dapat menghindari pekerjaan
di luar tugas pokok sebuah tim kerja proyek.
2. Status tugas
Status tugas merupakan kesinambungan dari deskripsi tugas pada tim kerja proyek.
Umumnya, status tugas ini dikelola oleh seorang project manager yang bertujuan untuk
melacak tugas atau kemajuan proses pengerjaan detail-detail proyek. Status tugas juga dapat
memudahkan project manager untuk mengoordinasikan tim dalam pengerjaan detail proyek
dengan urgensi tertentu. Hal semacam ini dibutuhkan ketika pengerjaan antar tim amat
bergantung. Sehingga, pengerjaan Tim Q baru dapat dilakukan setelah Tim P melaksanakan
tugasnya. Adanya status tugas dapat memudahkan komunikasi antar tim sehingga mencegah
adanya hambatan dan overlapping.
3. Project deliverable
Project deliverable merupakan luaran proyek seperti rencana proyek, laporan proyek, dan
notula rapat. Komponen ini juga dapat disebut dari hasil dari suatu proyek secara paper-based.
Dokumen-dokumen dalam proyek merupakan aspek utama dari project deliverable yang
merupakan pokok penyampaian kepada para pemangku kepentingan. Adanya komponen
project deliverable dalam WBS dapat memungkinkan adanya evaluasi kemajuan dan
penyelesaian proyek secara umum. Dokumen ini juga dapat mencakup beberapa hal seperti
kontrak yang telah ditandatangani, laporan pengeluaran, laporan proyek, serta perbandingan
proses pekerjaan dan perkiraan rencana proyek.

4. Biaya
Komponen lain yang perlu ada dalam WBS adalah biaya. Tentu saja, biaya merupakan
fondasi utama berjalannya sebuah proyek. Oleh karena itu, WBS perlu menempatkan
komponen ini sebagai alat ukur kesesuaian atau relevansi pengeluaran biaya dengan rancangan
biaya pada saat perencanaan proyek. Adanya komponen biaya dalam WBS dapat menentukan
lancar tidaknya suatu proyek yang salah satunya dapat diakibatkan pada kekeliruan dalam
mengelola keuangan.
5. Paket kerja
Paket kerja dalam WBS merupakan tingkatan terendah dari WBS itu sendiri. Kita dapat
mendefinisikan paket kerja sebagai detail pekerjaan atau elemen pekerjaan proyek dalam WBS
yang harus dikerjakan secara hierarkis tadi. Paket kerja ini nantinya dibagi atau ditugaskan pada
beberapa tim atau departemen dalam prosesnya. Project manager nantinya akan
memperkirakan berapa jumlah anggota suatu tim, biaya, dan durasi pengerjaan pada tiap paket
pekerjaan ini. Oleh karena itu, paket kerja merupakan aspek utama yang tercantum dalam WBS
sebagai komponen.

2.4.3 Tips membuat WBS


Secara umum, pembuatan WBS memerlukan acuan yang harus dipenuhi dan antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Penetapan siklus kerja proyek yang meliputi inisiasi, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan penutupan.
2. Penentuan sub tugas, penjelasan tugas, dan tim kerja untuk tiap pokok tugas.
3. Membuat tautan atau rangkaian ketergantungan antar tugas (paket kerja) sehingga
pekerjaan proyek dapat dikerjakan secara simultan tanpa tertunda.
4. Penetapan sumber daya (baku dan manusia) serta biaya untuk rincian proyek.
5. Membuat perkiraan waktu atau tanggal mulai dan akhir dari pengerjaan proyek.
6. Penggunaan perangkat lunak dalam pembuatan WBS secara integratif.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan penulis dari makalah manajemen proyek ini adalah :
1. Manajemen proyek merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai
bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan,
menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada
sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya
waktu.
2. Dalam manajemen proyek ini perlu kedetailan dan mengikuti tahapan – tahapan yang
sesuai dengan aturannya, agar proses dan pengerjaan suatu proyek berjalan dengan lancar
tanpa ada hambatan atau masalah.

3.2 Saran
Saran penulis dalam pembuatan manajemn proyek ini adalah :
1. Proses pembuatan manajemen proyek harus memperhatikan kelengkapan dalam segi
penempatan divisi – divisi sesuai dengan perencanaannya, karena jika unsur pendataan
bagian – bagian telah tertulis dan terperinci tetapi tidak ada orang – orang yang dapat
mengisi divisi tersebut akan membuat manajemen proyek dalam pengerjaan suatu proyek
menjadi gagal dan tidak terarah.
2. Manajemen proyek sudah tersusun dengan kebutuhannya masing – masing, jadi bagi
pembaca yang ingin melaksanakan suatu proyek agar membaca dan memahami
manajemen proyeknya terlebih dahulu, agar proses pelaksanaan proyek dapat berjalan
sesuai dengan perencanaannya.
Daftar Pustaka

deratech. (2022, 04 19). Pengertian dan 4 Fungsi Manajemen Proyek. Retrieved from
https://www.indosteger.co.id/berita/detail/fungsi-manajemen-proyek

MANAGEMENT, B. . (2021, 08). Manfaat Management Project. Retrieved from


https://bbs.binus.ac.id/management/2021/08/manfaat-management-project/

PAMELA. (23, 6 2022). Pengertian Manajemen Proyek, Tujuan, Tahapan, dan Elemennya.
Retrieved from https://qontak.com/blog/manajemen-proyek/

Yudi Sutomo, D. A. (April 2016). Analisis Manajemen Proyek. Jumal Konstruksi


UNSWAGATI CIREBON, 437.

Anda mungkin juga menyukai