MANAJEMEN KONTRUKSI
NAMA : M. Subhan
NIM : 19222010391
M. Subhan
19222010391
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................2
BAB II SUMBER DAYA MANAJEMEN KONSTRUKSI..............................................................3
2.1 Definisi Sumber Daya.........................................................................................3
2.2 Sumber Daya Manusia.......................................................................................3
2.3 Sumber Daya Peralatan (machines)...................................................................4
2.4 Sumber Daya bahan ( Materials)........................................................................5
2.5 Sumber Daya Keuangan (money).......................................................................5
2.6 metode (methods).............................................................................................6
2.7 keselamatan (safety)..........................................................................................7
2.8 Information Tekhnology.....................................................................................7
BAB III FUNGSI MANAJEMEN KONTRUKSI..........................................................................9
3.1 Perencanaan (Planning).....................................................................................9
3.2 Mengorganisasi (Organizing).............................................................................9
3.3 Memimpin (Leading)........................................................................................10
3.4 Mengontrol (Controlling).................................................................................10
BAB IV FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU KONSTRUKSI.....................................12
4.1 Owner (Pelaku Hilir).........................................................................................12
4.2 Kontraktor (Pelaku Utama)..............................................................................12
4.3 Subkontraktor dan Spesialis.............................................................................13
4.4 Hubungan-Hubungan Pihak konstruksi............................................................13
4.4.1 Hak dan Kewajiban bouwheer...............................................................13
4.4.2 Pelaksana (Kontraktor)..........................................................................14
4.5 Konsultan (Perencana/Pengawas)....................................................................14
4.5.1 Konsultan Perencana.............................................................................15
4.5.2 Konsultan Pengawas..............................................................................15
BAB V Penutup.................................................................................................................16
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
5.2 Saran................................................................................................................16
Daftar Pustaka..................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
SUMBER DAYA MANAJEMEN KONSTRUKSI
3
Dalam sumber daya manusia ada beberapa hal yang hal penting
didalamnya, antara lain:
a. Sumber daya manusia pada proyek ada 2 macam yaitu pekerja tetap dan
tidak tetap.
b. Tujuan adanya jenis pekerja ini adalah agar dapat mengelola dan mengatur
kebutuhan SDM berdasarkan beban ekonomis perusahaan.
c. Biasanya, kebutuhan pekerja tidak tetap jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pekerja tetap.
d. Deskripsi pekerjaan proyek tiap SDM perlu diidentifikasi agar dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan aturan perusahaan.
4
c. Hal-hal yang perlu diidenfikasi lebih dahulu adalah sbb : Medan kerja,
cuaca, mobilisasi peralatan ke lokasi proyek, sarana komunikasi, fungsi
peralatan, kondisi peralatan.
II.4 Sumber Daya bahan ( Materials)
Dalam setiap proyek konstruksi pemakaian material merupakan bagian
terpenting yang mempunyai prosentase cukup besar dari total biaya proyek.
Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa biaya material menyerap 50 % -
70 % dari biaya proyek, biaya ini belum termasuk biaya penyimpanan
material. Oleh karena itu penggunaan teknik manajemen yang sangat baik dan
tepat untuk membeli, menyimpan, mendistribusikan dan menghitung material
konstruksi menjadi sangat penting.
Bahan konstruksi dalam sebuah proyek dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu : bahan yang kelak akan menjadi bagian tetap dari struktur dan
dokumennya berkaitan dengan gambar dan spesifikasi (bahan permanen) dan
bahan yang dibutuhkan kontraktor dalam membangun proyek tetapi tidak
akan menjadi bagian tetap dari struktur, karena setelah digunakan bahan ini
akan disingkirkan (bahan sementara).
Hal yang perlu diperhatikan dalam sumber daya bahan adalah sebagai
berikut:
a. Material harus dikelola dengan baik agar kebutuhan mencukupi pada
waktu dan tempat yg direncanakan.
b. Ketepatan waktu dan tempat akan tersedianya material dapat
mempengaruhi jadwal yg telah direncanakan.
c. Kerja sama dan komunikasi antara pemasok material dengan kontraktor
pelaksana proyek harus berjalan baik.
d. Informasi material harus jelas dalam penawaran kontrak agar dapat dipilih
pemasok mana yang menggunakan spefisikasi material sesuai dengan
spesifikasi proyek dengan harga yang paling ekonomis.
e. Jadwal pengiriman material harus sesuai dengan jadwal penggunaan
material.
f. Informasi penting dari material sebagai berikut : kualitas material,
spesifikasi teknis, harga satuan, waktu pengiriman, pajak penjualan, cara
pembayaran, gudang.
5
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dalam suatu
konstruksi dan harus dibeli dalam jumlah yang sedikit maupun dalam jumlah
yang banyak, serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. Maka
dari itu manajemen sangat membantu jalannya suatu pekerjaan/ badan usaha
agar sesuai dengan keinginan untuk mencapai keuntungan bersama.
6
dan faktor-faktor produksi, sehingga semua pekerjaan bisa berjalan secara
Efektif dan Efisien.
7
jawabkan kontraktor dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang merupakan
anggaran terdiri atas biaya konstruksi pokok yang berupa RAP dengan
ditambahkan unsur-unsur penunjang yang tidak terkait secara langsung
dengan pekerjaan fisik di lapangan.
Komponen pengendalian proyek seperti supervisi, inspeksi dan koreksi
pada monitoring proyek dan evaluasi pertahapan pada evaluasi proyek adalah
rangkaian kegiatan yang dipadukan di dalam sistem informasi proyek. Sistem
informasi proyek mengolah data dari proyek agar pengambilan keputusan
manajemen perusahaan jasa konstruksi menjadi lebih cepat, tepat dan akurat.
Dari penelitian sederhana ini, diperoleh kesimpulan bahwa kemudahan akses
dan menampilkan informasi dan, kemudahan komunikasi, serta kemudahan
pengambilan keputusan berdasarkan kondisi di proyek merupakan komponen
atau faktor penentu persepsi manfaat yang dirasakan pengguna.
8
BAB III
FUNGSI MANAJEMEN KONTRUKSI
III.2 Mengorganisasi (Organizing)
Fungsi manajemen konstruksi yang kedua adalah adanya sistem
organisasi yang lebih rapi. Di sini, kegiatan mengorganisasi bisa dilakukan
dengan menetapkan jenis-jenis kegiatan apa saja yang perlu dilakukan.
Sistem organisasi ini diperuntukan agar tugas atau kegiatan-kegiatan para
pekerja konstruksi yang sudah disebutkan di perencanaan akan lebih mudah
ditangani oleh bawahannya. Dengan demikian, kegiatan akan mudah
terorganisir dengan sangat baik oleh semua semua bagian manajemen
operasional.
9
Dalam sistem organisasi manajemen kontruksi terdapat beberapa hal-
hal penting dan memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Struktur organisasi, untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
pekerjaan yang harus dilakukan.
2) Pendelegasian Tanggung Jawab dan Wewenang, untuk mempercayakan
tanggung jawab dan wewenang kepada orang lain dan menciptakan
akuntabilitas untuk hasil.
3) Pembentukan Hubungan, untuk menciptakan kondisi yang diperlukan
untuk saling bekerja sama usaha orang.
III.3 Memimpin (Leading)
Kegiatan ini juga biasa disebut supervisi. Adapun tujuan dari kegiatan
directing ini adalah untuk melakukan pembinaan motivasi dan pemberian
bimbingan dari atasan kepada bawahan agar mereka bisa bekerja dan
melaksanakan tugas yang sesuai dengan perencanaan.
Dalam sistem organisasi manajemen kontruksi terdapat beberapa hal-
hal penting dan memiliki fungsi sebagai berikut:
III.4 Mengontrol (Controlling)
Tidak hanya memberikan perintah, para atasan juga harus
melakukan controlling kepada bawahannya. Hal ini juga menjadi salah satu
fungsi manajemen konstruksi agar para atasan menjamin bahwa perencana
bisa diwujudkan secara pasti oleh bawahannya.
Tidak asal kontrol, pada proses ini terdapat unsur seperti: perencanaan
yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi. Bahkan atasan juga perlu untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya yang perlu untuk dikoreksi.
10
2) Pengukuran Kinerja, untuk mencatat dan melaporkan pekerjaan dalam
proses dan selesai.
3) Evaluasi Kinerja, untuk menilai pekerjaan yang sedang berjalan dan
selesai.
4) Koreksi Kinerja, untuk memperbaiki dan meningkatkan pekerjaan yang
dilakukan dan hasil dijamin
11
BAB IV
FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU
KONSTRUKSI
IV.1 Owner (Pelaku Hilir)
Dalam proses produksi konstruksi bila prosuk yang dibuat berdasarkan
permintaan Owner, maka peran Owner sangat tinggi. Proses supply chain
menegement dimulai dari inisiatif owner yang memprakarsai dibuatnya
produk konstruksi bangunan dan berakhir pada owner ketika produk tersebut
selesai diproduksi
Peran owner ada dalam setiap tahapan, sejak tahap feasibility study,
perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, operasi, dan pemeliharaan. Bahkan
dalam tahapan proses produksi owner dapat menunjuk langsung pihak yang
terlibat untuk pelaksanaan nominated subcontractor/nominated supplier.
IV.2 Kontraktor (Pelaku Utama)
Kontraktor adalah suatu organisasi konstruksi yang memberikan
layanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi berdasarkan perencanaan teknis
dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Sekarang ini berkembang berbagai organisasi yang berperan sebagai
kontraktor, mulai dari perusahaan individu hingga perusahaan besar dengan
jumlah pekerja yang banyak.
Begitu pula dengan ruang lingkup pekerjaan kontraktor dalam
suatu proyek, terdapat spektrum yang sangat beragam, mulai dari lingkup
pekerjaan yang sangat sempit, hingga lingkup keseluruhan pekerjaan
dalam suatu proyek konstruksi
Dalam suatu proyek konstruksi terdapat pelaku kontruksi didalamnya.
Pelaku kontruksi ini adalah badan jasa yang menjalankan suatu pekerjaan
atau proyek guna mencapai tujuan, pelaku konstruksi tersebut diantanya ada
pemilik proyek, konsultan dan kontraktor. Namun ada pihak-pihak lain yang
terlibat dalam proyek konstruksi adalah sebagai berikut:
1) Lembaga keuangan
2) Lembaga internal
3) Lembaga pengelolaan
4) Lembaga perijinan
5) Tenaga kerja
6) Masyarakat
IV.3 Subkontraktor dan Spesialis
Subkontraktor adalah perusahaan konstruksi yang berkontrak dengan
kontraktor utama untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan kontraktor
12
utama. Terminologi subkontraktor dalam konteks tradisional terdapat satu
kontraktor yang memiliki hubungan kontrak dengan owner yaitu kontraktor
utama sehingga menempatkan kontraktor lainnya yang tidak memiliki
hubungan langsung dengan owner sebagai subordinan dari kontraktor utama
tersebut
13
6) Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
7) Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
8) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan.
9) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik.
14
IV.5.1 Konsultan Perencana
Tugas dan tanggung jawab konsultan sebagai perencana suatu
proyek adalah:
1) Membuat rencana lengkap yaitu arsitektur, rencana struktur,
instalasi listrik dan air, serta tata cara dalam pelaksana bangunan.
2) Mengumpulkan data lapangan, lingkungan dan uraian tentang
persyaratan setempat.
3) Membuat gambar pra rencana, rencana dan detail.
4) Menyusun RKS, daftar perhitungan volume pekerjaan dan
Rencana Anggaran Biaya.
5) Mempersiapkan seluruh dokumen proyek yang berisi: Syarat-
syarat umum dan khusus, bestek, petunjuk pelelangan dan waktu
perkiraan proyek.
6) Menyerahkan seluruh dokumen proyek kepada pemilik proyek.
15
BAB V
Penutup
emilik/Pimpro (Bouwheer)
Pemilik dapat berupa peorangan atau badan hukum,
instansi pemerintah atau swasta yang merupakan pihak yang
berinisiatif untuk mengadakan proyek.
1. Hubungan antara Bouwheer dengan kontraktor dapat
berupa:
Bouwheer adalah pemerintah dan kontraktor juga
pemerintah (DPU) maka hubungannya berwujud
kedinasan;
Bouwheer dari pemerintah atau swasta sedangkan
kontraktor dari swasta, hubungannya dituangkan
dalam perjanjian pemborongan (surat perintah kerja).
2. Hubungan antara bouwheer dengan konsultan perencana
Bouwheer dengan konsultan rencana terikat dalam
suatu kontrak perjanjian, yang melalui proses pelelangan:
Konsultan perencana memberikan jasanya melalui
perencanaan yang berupa gambar detail, rencana
kerja dan syarat-syarat (RKS);
Bouwheer wajib membayar hasil kerja konsultan
perencana sesuai perjanjian.
3. Hubungan antara Bouwheer dengan konsultan pengawas
Bouwheer dengan konsultan terikat dalam suatu
kontrak perjanjian;
Konsultan pengawas memberikan jasanya dengan
melakukan pengawasan pembangunan proyek agar
dilakukan dengan bestek dan RKS;
Bouwheer wajib membayar jasa pengawasan yang
dilakukan oleh konsultan pengawas sesuai perjanjian.
Adapun hak dan kewajiban Bouwheer yaitu:
1. Memeriksa dan menyetujui hasil pekerjaan pelaksana;
2. Menerima hasil pekerjaan;
3. Membayar hasil pekerjaan.
15
B. Pelaksana (Kontraktor)
Pelaksana adalah perorangan atau badan hukum, swasta
atau pemerintah yang melaksanakan suatu proyek yang
diperoleh suatu pelelangan, penunjukan langsung atau
pengadaan langsung. Hubungan antara kontraktor pelaksana
dengan konsultan pengawas yaitu pengawas mengawasi
pekerjaan kontraktor sesuai atau tidak dengan bestek.
Tujuan dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan sarana penunjang bagi kelancaran
pekerjaan;
16
2. Mempersiapkan bahan yang berkualitas dan memenuhi
persyaratan bestek;
3. Mengadakan tenaga kerja yang berpengalaman serta
peralatan yang diperlukan;
4. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan
peraturan yang tercantum dalam RKS;
5. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada
waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian/kontrak;
6. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih
dalam tanggung jawabnya;
7. Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama dalam
masa pemeliharaan.
C. Konsultan (Perencana/Pengawas)
Konsultan adalah perorangan atau badan hukum dengan
kualifikasi tertentu yang merencanakan suatu proyek atau
mengawasi suatu proyek yang direncanakannya. Tugas dan
tanggung jawab konsultan sebagai perencana suatu proyek
adalah:
1. Membuat rencana lengkap yaitu arsitektur, rencana
struktur, instalasi listrik dan air, serta tata cara dalam
pelaksana bangunan;
17
3. Membayar hasil
pekerjaan.
15
B. Pelaksana (Kontraktor)
Pelaksana adalah
perorangan atau badan
hukum, swasta
atau pemerintah yang
melaksanakan suatu proyek
yang
diperoleh suatu pelelangan,
penunjukan langsung atau
pengadaan langsung.
Hubungan antara kontraktor
pelaksana
dengan konsultan pengawas
yaitu pengawas mengawasi
18
pekerjaan kontraktor sesuai
atau tidak dengan bestek.
Tujuan dan tanggung jawab
pelaksana adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan sarana
penunjang bagi kelancaran
pekerjaan;
2. Mempersiapkan bahan
yang berkualitas dan
memenuhi
persyaratan bestek;
3. Mengadakan tenaga
kerja yang berpengalaman
serta
peralatan yang diperlukan;
19
4. Melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar bestek
dan
peraturan yang tercantum
dalam RKS;
5. Menyelesaikan dan
menyerahkan pekerjaan
tepat pada
waktu yang telah ditentukan
dalam perjanjian/kontrak;
6. Mengadakan
pemeliharaan selama proyek
tersebut masih
dalam tanggung jawabnya;
7. Bertanggung jawab
terhadap fisik bangunan
selama dalam
20
masa pemeliharaan.
C. Konsultan
(Perencana/Pengawas)
Konsultan adalah perorangan
atau badan hukum dengan
kualifikasi tertentu yang
merencanakan suatu proyek
atau
mengawasi suatu proyek
yang direncanakannya.
Tugas dan
tanggung jawab konsultan
sebagai perencana suatu
proyek
adalah:
21
1. Membuat rencana
lengkap yaitu arsitektur,
rencana
struktur, instalasi listrik dan
air, serta tata cara dalam
pelaksana bangunan
V.1 Kesimpulan
Dari hasil data dan informasi yang telah diperoleh dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
22
terjadi, sehingga tidak mengakibatkan kerugian dan kegagalan
dalam pelaksanaan.
3) Sebelum semua peralatan dipergunakan maka pihak kontraktor
harus mengecek terlebih dahulu sesuai dengan petunjuk teknis alat
yang akan dipakai untuk menghindari segara kemungkinan resiko
yang terjadi.
4) Melakukan pengawasan terhadap para pekerja supaya memakai
alat-alat keselamatan kerja berupa sarung tangan, helm dan sepatu
pelindung, serta memperingatkan pekerja agar jangan bertindak
ceroboh yang bisa menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.
5) Meningkatkan hubungan kerja sama dan pembagian tugas yang jelas
antara unsur pelaksana proyek dan melakukan pengontrolan
pekerjaan sesuai yang ditentukan.
23
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/InsanCahya/manajemen-sumber-daya-proyek [Diakses
pada hari selasa, tanggal 08/03/2022, pukul 20:43 WIB]
https://www.mas-software.com/blog/manajemen-konstruksi-pengertian-fungsi-tipe
[Diakses pada hari selasa, tanggal 08/03/2022, pukul 21:30 WIB]
https://core.ac.uk/download/pdf/11717058.pdf [Diakses pada hari kamis, tanggal
10/03/2022, pukul 20:14 WIB]
https://ftp.idu.ac.id/wpcontent/uploads/ebook/
Manajemen_Proyek_Konstruksi_Hafnidar_pdf.pdf [Diakses pada hari selasa, tanggal
08/03/2022, pukul 23:33 WIB]
http://oktaviapanduwinata.blogspot.com/2018/12/normal-0-false-us-x-none.html
[Diakses pada hari selasa, tanggal 08/03/2022, pukul 22:57 WIB]
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/12178/TeknikSipilUMS
[Diakses pada hari rabu, tanggal 09/03/2022, pukul 22:30 WIB]
http://sitirodiah15.blogspot.com/2018/11/makalahmanajemen-konstrukitekniksipil
[Diakses pada hari selasa, tanggal 08/03/2022, pukul 18:30 WIB]
24