DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Hasna Naslianti(M1C120001)
Melati Panjaitan(M1C120010)
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR
Segala puji akan kehadirat ALLAH SWT atas berkah dan hidayahNya sehingga
kami dapat melaksanakan tugas makalah semester ini mengenai mata kuliah
Teknik Penulisan tentang Manajemen Konstruksi .
Disini tak lupa sampaikan juga banyak – banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan andil dalam tugas ini sehingga tugas ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tak lupa saya sampaikan juga banyak–banyak
terimakasih kepada Ibu Dyah Kumala Sari, S.T., M.T. dan Ibu Dr. Fetty
Febriasti Bahar, S.T., M.T selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah
Pengantar Imu Keteknikan, karena banyak dari penjelasan beliau tugas ini dapat
terselesaikan dan bisa digunakan untuk semestinya dan fungsinya.
Kami mohon maaf atas kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah
ini dan kami tunggu saran sehingga dapat menjadi refrensi pembuatan tugas
berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................................................. 32
3.2. Saran ....................................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
penanggungjawab penuh dalam mendesain sampai tahapan pelaksanaan
konstruksi.
Pada proyek swasta, kontraktor selalu menginginkan pekerjaan yang
dikerjakan dapat selesai lebih cepat agar bisa soft opening pada jadwal yang
telah ditentukan. Dari ketiga metode tersebut, proyek swasta umumnya
menggunakan metode design and build, namun terdapat kelemahan yang
perlu diperhatikan pada metode design and build. Pada dasarnya metode
design and build berlandaskan pada pekerjaan konstruksi dapat
dilakukan bersama-sama dengan proses desain. Namun, apabila suatu
pekerjaan
Penggunaan konsultan manajemen konstruksi biasanya digunakan pada
proyek berskala besar, dan merupakan suatu tim kerja yang memiliki
keahlian dalam mengelola manajemen proyek dan bertugas memantau,
mengendalikan serta ikut terlibat pada proses proyek. Tim ini yang berfungsi
sebagai konsultan dari pelaksanan proyek di lapangan, dimana peranan
mereka dimulai sejak tahapan perencanan hingga tahap konstruksi.
Namun demikian hal ini suatu realitas, masih saja sering terjadi
keterlambatan dan penyimpangan kualitas konstuksi pada tahap pelaksanan
proyek bukan hanya disebabkan oleh faktor alam, tetepi juga disebabkan
oleh beberapa hal antara lain koordinasi, komunikasi, administrasi,
pemberdayaan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia yang optimal.
Manajemen Konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan
waktu. Dimana manajemen tenaga kerja/sumber daya manusia dan
manjemen material lebih ditekankan dan digunakan. Karena pada
manajemen konstruksi, 20% dari manajemen perencanaan berperan dan
sisanya, yaitu manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian
biaya dan waktu proyek mendapatkan bagian yang lebih besar.
Berdasarkan uraian di atas, kami rasa perlu untuk mengangkat topik
manajemen kontruksi dalam makalah ini.
2
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka untuk penelitian ini diambil sebagai
rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah pengertian sebenarnya dari menejemen konstruksi itu
sendiri?
2) Seperti apakah tujuan dari menejemen kontruksi dalam pelaksanaan
menejemen konstruksi?
3) Apa saja komponen pembentuk dari menejemen proyek mengingat
peranaannya sebagai menejemen konstruksi?
4) Seperti apakah peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek?
5) Apa saja manfaat dari manajemen proyek konstruksi?
6) Bagaimana perananan manajemen proyek konstruksi?
3
sehingga akan menjadi masukan yang berguna bagi praktisi di dunia
konsultan manajemen konstruksi untuk lebih meningkatkan kualitas
kerjanya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi
definisi tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen berutama mengelola
sumber daya manusia, bukan material atau finansial. We are managing human
resources. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa
yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok
kerja), penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan pemberian
kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasai,
kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak
ada definisi yang yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti
yang dikemukakan oleh Stoner sebagai berikut :
5
Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses
bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal
itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses
karena semua manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus
mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Manajemen konstruksi adalah suatu proses pengolaan pekerjaan
pelaksaaan pembangunan fisik yang ditangani secara multi disiplin professional,
dimana tahapan-tahapan perancaan, perancangan,pelelangan pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan, dan penyerahan/pengoperasiannya diperlukan sebagai
suatu sistem yang menyeluruh dan terpadu dengan tujuan untuk mencapai hasil
yang optimal dalam aspek memperkecil biaya, memanfaatkan waktu dan
mempertahankan kualitas proyek, sumber daya dalam proyek konstruksi
dikelompokkan menjadi 5, yaitu :
1) Manpower
2) Material
3) Machines
4) Money
5) Method
Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni” untuk merealisasikan
pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini mengandung arti bahwa para
manajemen mencapai organisasi melalui pengaturan orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak
melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Manajemen memang mempunyai
pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan
kenyataan bahwa manajemen bertugas mengelola sumber daya.
Dari definisi diatas terlihat bahwa stoner telah menggunakan kata proses
bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal
6
itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses
karena semua manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus
mereka. Harus melaksanakan kegiatan kegiatan tertentu yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
7
pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak-kontrak
pelaksanaan untuk kontraktor
Tujuan pokok dari manajemen konsruksi adalah mengelola atau
mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh
hasil sesuai dengan persyaratan. Untuk itu, perlu diperhatikan mutu
bangunan, biaya yang digunakan, dan waktu pelaksanaan.
1) Fungsi perencanaan
Manfaat dari fungsi perencanaan di atas adalah sebagai alat pengawas maupun
pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana
8
untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
2) Fungsi organisasi
3) Fungsi pelaksanaan
4) Fungsi pengendalian
9
pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus
diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi). Tindakan-
tindakan tersebut meliputi antara lain :
Mengukur kualitas hasil.
a. Bersifat dinamis.
Sistem menunjukkan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu.
Prilaku sistem umumnya dapat diamati pada caranya
mengkonversikan input menjadi output. Sistem terpadu lebih besar
daripada jumlah komponen-komponennya, bila elemen atau bagian
tersebut tersusun atau teroganisir secara benar, maka akan terjalin
satu sistem terpadu yang lebih besar daripada jumlah bagiannya.
b. Mempunyai arti yang berbeda
Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda,
tergantung siapa yang mengamatinya dan kepentingannya. Salah satu
tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang
jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan Langkah awal untuk
mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya
10
c. .Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-
komponennya
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara
benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari
pada jumlah bagiannya.
d. Mempunyai Sasaran yang Jelas
Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran
yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal
untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.
e. Mempunyai Keterbatasan
Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan
dari lingkungan, sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan
sumber daya.
11
KONTRAKTOR.
12
dari para profesional lain yang terlibat dalam konstruksi. Netralitas
ini memungkinkan untuk secara objektif dan tidak memihak
menyarankan klien pada pilihan konsultan dan kontraktor, yang
memungkinkan klien untuk mendapatkan manfaat maksimal.
13
paket.
4. Segi Program Pemerintah
14
masing dari tujuan tersebut terdapat batasan yang mendasar, yaitu berapa banyak
biaya yang digunakan, penjadwalan waktu dan mutu yang harus dipenuhi oleh
proyek tersebut. Ketiga batasan tersebut lebih dikenal dengan tiga kendala (triple
constraint)
1. Manajemen Proyek
Pemikiran Sistem
MANAJEMEN KLASIK
Suatu proyek harus dikelola dengan baik, tepat, dan secara profesional
agar hasil dari proyek tersebut maksimal. Menurut Larson yang diterjemahkan
oleh Dimyati dan Nurjaman (2014), menjelaskan bahwa tujuan utama dari
manajemen proyek adalah agar proyek tersebut selesai tepat pada waktunya
sesuai dengan harapan pelanggannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sebuah manajemen proyek,
adalah:
1. Menetapkan tujuan dari sebuah proyek.
16
Proyek konstruksi semakin berkembang dan maju karena melibatkan
penggunaan sumber daya yang ada seperti: tenaga kerja, material bahan baku,
peralatan, dan penggunaan biaya yang jumlahnya bertambah besar. Dalam
sebuah proyek dapat dikatakan bahwa proyek tersebut merupakan proyek
konstruksi apabila mempunya ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki awal dan akhir kegiatan dalam suatu rangkaian kegiatan.
2. Jangka waktu kegiatan terbatas.
17
Tiap-tiap tahapan suatu proyek ditandai dengan penyelesaian satu atau
lebih deliverables. Suatu deliverablesbersifat terukur, misalnya study kelayakan,
detail-detail suatu desain atau pekerjaan suatu prototype. Deliverables. dan
karenanya suatu tahapan merupakan bagian dari urutan-urutan umum dari
desain yang logis untuk menjamin definisi produk atau proyek yang sesuai.
Dapat disimpulkan bahwa tahapan proyek umumnya ditandai dengan tinjauan
ulang (review) terhadap dua kunci utama deliverables dan unjuk kerja proyek
yaitu:
Tahap atau tinjauan akhir ini sering disebut fase exist (tahap
pengadaan), stage gates (gerbang langkah) or kill points (titik berbahaya). Setiap
tahap proyek secara umum meliputi seperangkat rencana
definisi deliverables untuk menetapkan tingkat pengawasan manajemen yang
diinginkan. Kebanyakan tahap-tahap ini berhubungan deliverable tahap
pertama, dan tahapan berikutnya seperti analisis kebutuhan (requirwements),
desain (design), membangun (built), uji coba (test), memulai
(startup), penyerahan (turnover), dan sebagainya.
Siklus proyek menyajikan tentang definisi kegiatan proyek dari awal sampai
akhir. Siklus proyek akan menentukan apakah kegiatan study
kelayakan diperlukan sebagai tahap awal proyek atau bagian yang terpisah dari
proyek. Siklus proyek juga menentukan apakah tindakan transisi pada awal dan
akhir proyek, termasuk kegiatan proyek atau tidak.
Dalam hal ini siklus proyek dapat digunakan sebagai penghubung antara
dengan kegiatan operasional untuk membentuk organisasi proyek. Siklus
Proyek umumnya mendefinisikan tentang hal-hal berikut :
18
1. Kegiatan teknis apakah yang akan dikerjakan (misalnya apakah bagian
arsitek termasuk dalam tahap definisi atau bagian dari tahap
pelaksanaan).Kapan deliverable akan dihasilkan pada setiap phase dan
bagian setiap deliverable direview, diferivikasi dan falidasi.Siapakah
yang akan terlibat dalam setiap tahap proyek.Bagaimana melakukan
pengawasan dan menyetujui kegiatan tiap tahap.
2. Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus
proyek yang tertalalu detail memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist
untuk menunjukkan struktur dan konsistensi pelaksanaan proyek. Siklus
proyek yang detail sering disebut dengan metodologi manajemen.
Kebanyakan siklus proyek memiliki sejumlah karakteristik umum
yaitu:
1. Penggunaan biaya dan staf /tenaga kerja pada awal rendah dan
bertambah tinggi kearah akhir, dan langsung rendah/turun pada
tahap akhir.
2. Kemungkinan kesuksesan pelaksanan proyek rendah, dan
risiko ketidakpastian tinggi pada awal proyek. Kemungkinan
kesuksesan pelaksanaan proyek umumnya akan nampak
pada tahap pelaksanaan proyek selanjutnya.
3. Kemampuan stakeholder untuk
mempengaruhi karakteristik final produk dan biaya final
proyek sangat tinggi pada saat awal dan langsung
menurun/rendah pada setelah proyek berjalan. Konstribusi
utama pada penomena ini adalah perubahan biaya dan koreksi
kesalahan umumnya meningkat saat proyek berlangsung.
Representasi Siklus Proyek
Contoh berikut dapat dijadikan contoh beberapa model siklus proyek yang
sering digunakan. Proyek depertemen Pertahanan AS (April 2000) tahapan
siklus proyek dilakukan sebagai berikut:
19
alternatif yang akan digunakan, pengembangan komponen/subsistem
dan pendemonstrasian teknologi dengan sistem konsep baru, dan
tahap ini diakhiri dengan pemilihan teknologi yang akan digunakan.
20
mesin dan uji coba. Semua fasilitas harus sudah lengkap dan sempurna
pada akhir tahap ini.
4. Tahap akhir dan mulai operasi (turnover and startup) – tahap ini meliputi:
uji coba akhir dan perawatan. Pada akhir tahap ini semua fasilitas harus
sudah dapat bekerja secara penuh.
1. Pengembangan Konsep
e. Tahapan pekerjaan.
2. Tahap Perencanaan
d. Membuat RKS.
21
material.
a. Sketsa Rencana :
b. Rencana Detail
3. Tahap Pelelangan
22
c. Menyusun daftar calon rekanan.
e. Aanqijzing (penjelasan)
4. Tahap Pelaksanaan
23
o. Memeriksa dan menyiapkan dokumen pembayaran.
24
Pemilik proyek (owner) merupakan faktor penentu tercapainya
suatu proyek. Pada umumnya seorang owner memiliki tujuan yang sama
dalam mengerjakan sebuah proyek yaitu mutu atau kualitas kerja yang
baik, biaya minimum, dan cepat selesainya proyek tersebut. Owner
haruslah berperan aktif dalam mengendalikan dan mengontrol pengerjaan
proyek.
Peran serta konsultan perencanaan dan konsultan manajemen
konstruksi dalam pengerjaan proyek juga sangat diperlukan. Tugas dan
tanggung jawab dari konsultan perencanaan adalah merencanakan proyek
tersebut dari awal hingga akhir, arsitektur, mekanikal dan elektrikal,
pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya), serta dokumen-dokumen
pelengkap lainnya. Konsultan perencanaan memperoleh sebuah proyek
melalui proses lelang yang diadakan oleh panitia tender konstruksi.
Sedangkan tugas dan tanggung jawab dari konsultan manajemen konstruksi
adalah mengawasi dan mengontrol jalannya peekerjaan yang ada dalam
lapangan, meminta laporan progres proyek dari kontraktor tiap minggunya,
menyampaikan progres pekerjaan kepada owner,
meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor.
Keterlibatan kontraktor dalam proyek konstruksi sangat berperan
penting. Seorang kontraktor dituntut harus mampu menyelesaikan suatu
proyek dengan baik sehingga dapat memuaskan semua pihak yang terkait
mulai owner hingga pelanggannya. Dalam pekerjaanya, kontraktor
haruslah memiliki karakteristik dan tolak ukur seperti tepat waktu, tepat
biaya, tepat mutu, serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman sehingga
pekerjaan lebih mudah diselesaikan’
25
Tujuan dan Motivasi masing-masing pekerja dalam konstruksi proyek
5. Teknik-Teknik Penjadwalan
26
RAB = ∑ (Volume x Harga Satuan Pekerjaan)
27
Tahap Analisis Perhitungan RAB
Gambar Rencana
28
7. Komponen Biaya Proyek
29
proses pembangunan proyek. Biaya tidak langsung (inderect
cost), meliputi: gaji dan tunjangan, transportasi atau peralatan
konstruksi, pembangunan fasilitas sementara, laba kotijensi,
biaya pengeluaran umum, overhead, dan pajak.
Dengan Rumus:
= panjang x lebar
= panjang / tinggi
Volume untuk borongan (ls, unit, buah)
= sesuai kesepakatan
Untuk menghitung harga satuan upah dan bahan baku material pada
setiap daerah berbeda. Biasanya upah pekerja disesuaikan dengan UMR
pada tiap kota dan harga bahan material berbeda tiap kota yang satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu, dalam menghitung dan menyusun anggaran
biaya suatu proyek harus berpedoman pada Harga Satuan Pekerjaan.
Dalam menghitung harga satuan pekerjaan dibutuhkan analisis BOW
(Burgerlijke Openbare Werker) adalah suatu ketentuan umum yang
30
ditetapkan oleh Direktorat BOW pada tanggal 28 Februari 2921 Nomor
5372 A yang diberlakukan pada zaman penjajahan Belanda.
Pada analisa BOW ini, hanya dapat digunakan untuk pekerjaan yang
sifatnya tradisional seperti masih menggunakan peralatan konvensional.
Apabila suatu pekerjaan menggunakan peralatan modern/alat berat, analisa
BOW tidak dapat dipergunakan sama sekali, sebab ada beberapa bagian
pada analisa BOW yang tidak relevan dengan kebutuhan pembangunan,
baik dari bahan materialnya maupun upah tenaga kerja. Meskipun
demikian, analisa BOW masih dapat dipergunakan sebagai pedoman
menyusun anggaran proyek.
31
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita
simpulkan bahwa manajemen proyek sangat lah penting dalam suatu menejemen
konstruksi dimana dengan proyek konstruksi yang se rumit dan sebesar itu
tentunya di perlukan suatu alat yang berguna dalam pengaturan jalanya proyek
tersebut yang disebut menejemen proyek konstruksi.
3.2 Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
1. http://makalahtekniksipil.blogspot.co.id/2012/01/manajemen-
konstruksi.html
2. http://architectaria.com/planning-scheduling-and-project-operation-with-
barchart-and-s-curve-perencanaan-penjadwalan-dan-pengendalian-
proyek-denganbar-chart-dan-s-curve.html
3. https://karniadewi.wordpress.com/2013/03/11/manajemen-konstruksi/
4. http://yooungengineer.blogspot.co.id/2013/08/makalah-menejemen-
konstruksiproyek.html
33