FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHMAMMADIYAH KENDARI 2022 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelurahan Wua-wua merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kadia kota kendari, provinsi Sulawesi Tenggara, mempunyai batas wilayah antara lain sebelah barat dan timur. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Wua-wua. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan kambu, karena letaknya yang berada di jalur perhubungan dari kelurahan Wua-wua ke pusat kota maka dipelukan pembangunan infrastruktur jalan lokal dan sistem jaringan drainase yang layak yang menjadi jalur penghubung masyarakat Wua-wua ke pusat kota Kendari Pertumbuhan kendaraan selama beberapa dekade terakhir ini tumbuh dengan sangat cepat, jauh lebih cepat daripada penambahan panjang infrastruktur jalan yang mengakibatkan permasalahan kemacetan, terutama di kota-kota besar di Indonesia termasuk jalan-jalan arteri yang terus bertambah padat. Kabupaten Kota Kendari merupakan Kabupaten yang memiliki pertumbuhan kendaraan bermotor tertinggi di daerah sulawesi tenggara, selama 5 tahun terakhir dari tahun 2009 sampai 2014 pertumbuhan kendaraannya sebesar 125.157 dengan total jumlah kendaraan 2.346.437 (Tribunnews, 2014). Kecamatan Kadia merupakan kecamatan yang memiliki andil yang besar dalam pertumbuhan kendaraan bermotor di Kabupaten Kota Kendari Drainase menjadi salah satu infrasturktur yang dirancang sebagai komponen vital dalam perencanaan tata kota. Perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa wilayah perkotaan ini berbeda dari pedesaan . yang mana di daerah tersebut drainase dapat terbentuk secara alamiah sebagai bagian dari siklus hidrologi. Sedangkan di daerah perkotaan sendiri, drainase harus dibangun sedemikian rupa untuk mengelola/mengendalikan air permukaan (limpahan air hujan). Agar tidak meneimbulkan masalah genangan air maupun banjir, terutama pada kawasan strategis,produktivitas, dan pusat perekonomian Gambar 1.1 lokasi jalan Benteng kec,kadiaa
Seumber: peta google earth
Berdasarkan pernyataan masyarakat setempat jalan jati raya kelurahan Wua-
wua terkenal sebagai kawasan yang sering mengalami kebanjiran ringan menyebabkan air yang ada di drainase tersebut merembet keluar hingga ke jalan raya hingga menyebabkan ketidaknyamanan masyarakat setempat dalam akses ke pusat kota. (gambar 1.2) Gambar 1.2 Drainase (jalan Benteng)
Sumber: dokumentasi penulis 11 oktober 2022
Penyebabnya adalah kesadaran masyarakat yang masih saja sering kali membuang sampah ke dalam drainase yang menyebabkan drainase tersebut tersumbat dikarenakan sampah dari masyarakat dan hal tersebut mengakibatkan terjadinya pengendapan sehingga menimbulkan tumbuhan/rumput tumbuh di sekitaran drainase sehingga volume aliran drainase berkurang dan terjadi air yang meluap. Gambar 1.3 kondisi drainase jalan, benteng
Sumber: dokumentasi penulis 2022
Dari penjelasan diatas, latar belakang permasalahnya adalah masalah
mengenai sistem drainase yang berada di daerah tersebut dan perlu dilakukan evaluasi dan pemeberitahuan kepada masyarakat setempat agar tidak membuang sampah di sekitaran drainase agar tidak menyebabkan air menjadi tergenang di sekitaran drainase kelurahan wua-wua jalan jati raya serta diperlukan pemeliharaan drainase dan pembersihan agar air yang berada di drainase tersebut dan tersalur dengan baik dan lancar,agar tidak ada lagi air yang tergenang. 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat identifikasikan
beberapa permasalahan. Adapun permasalahannya sebagai berikut : 1. Apakah kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan menjadi suatu akar masalah di drainase jln.jati raya? 2. Bagaimana perencanaan drainase yang benar di daerah perkotaan khususnya di kelurahan wua-wua jl,.jati raya Kota kendari 1.2 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini dibatasi pada evaluasi drainase, hal-hal yang akan dibahas untuk analisisnya hanya mengenai: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab genangan air yang keluar dari drainase hingga ke jalan raya dan banyaknya sampah yang berada di sekitaran drainase tersebut di jalan jati raya di kelurahan Wua-wua, Kecamatan Kadia kota, kendari. 2. Evaluasi banyaknya sampah yang berada di sekitaran drainase tersebut jalan,jati raya dikelurahan Wua-wua, Kecamatan Kadia kota, kendari. hanya menghitung kebersihan yang berada di lingkungan tersebut 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian untuk tugas matakuliah ini adalah : Bagaimanakah evaluasi sistem jaringan drainase yang terjadi di lingkungan jalan,jati raya kelurahan Wua- wua, Kecamatan Kadia agar terbebas dari genangan air dan sampah yang berada di sekitaran drainase. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi sistem drainase serta mengevaluasi kerusakan jalan akibat genangan air di jalan jati,raya kelurahan Wua-wua, Kecamatan Kadia, yang diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan di sistem drainase tersebut agar tidak menyebabkan kerusakan pada jalan dan drainase yang di akibatkan sampah yang berada di sekitaran drainase tersebut DAFTAR PUSTAKA Bergkamp, D. 2011. Kemacetan lalu lintas DKI Jakarta. Diunduh dari http://ekonomi.kompasiana.com. Boediningsih, W. 2011. Dampak kepadatan lalu lintas terhadap polusi udara kota surabaya. Jurnal, h. 122-132. Diunduh dari http://ejournal.narotama.ac.id Hoeve, I. B. V. 1990. Ensiklopedi Indonesia, seri geografi. Diunduh pada 16 Oktober 2012 dari http://books.google.co.id. Poerwadarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.