Dosen pembimbing :
Marjono ST.MT
Oleh :
Fahmi Fauzi Handoko
1641320087
2 MRK 1
1.1Latar Belakang
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air. Sedangkan jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan
satu kawasan dengan kawasan yang lain.
Jalan mempunyai peranan yang penting dalam bidang sosial, ekonomi, politik,
strategi/militer dan kebudayaan. Sehingga keadaan jalan dan jaringan-jaringan jalan bisa
dijadikan barometer tentang tingginya kebudayaan dan kemajuan ekonomi suatu bangsa.
Sebuah pepatah mengatakan: “Bagaimana jalannya demikian pula bangsanya”, dan hanya
bangsa yang ingin maju saja mengerti akan arti pentingnya jalan pada khususnya dan
perhubungan pada umumnya.
Dengan demikian mahasiswa Politeknik Negeri Malang melaksanakan praktek
perkerasan jalan raya agar mengerti dan jelas bagaimana membangun jalan raya yang baik
dan benar.
1.2 Tujuan
Dengan adanya praktek perkerasan jalan raya, diharapkan mahasiswa dapat :
1.Mengetahui langkah-langkah pekerjaan perkerasan jalan raya yang baik dan benar.
2.Memiliki kemampuan serta keterampilan yang baik dalam menggunakan peralatan
praktek perkerasan jalan raya.
3.Memperoleh pengalaman secara langsung dalam mempelajari proses perkerasan jalan
raya.
Lapisan pondasi bawah merupakan lapis bawah dari seluruh lapisan pekerjaan.
Susunan lapisan ini dimulai dari tanah urug yang ditebarkan diatas tanah keras. Kemudian di
atasnya ditaruh batu pecah ukuran 50 mm dan berikutnya kerikil ukuran 20 mm.
a. Untuk mengetahui proses pekerjaan lapisan pondasi bawah pada jalan yang baik
dan benar.
b. Agar bisa menggunakan peralatan pekerjaan lapisan pondasi bawah jalan dengan
terampil dan benar.
a. cangkul
b. Kereta dorong.
c. Sekop.
d. Stamper
e. Linggis
2.1.4 Bahan-Bahan Praktek
a. Merapikan dan membersihkan area lahan sesuai gambar rencana kerja dengan
menggunakan sekop,cangkul,dan linggis.
b. Menyusun beton kubus di samping area yang digunakan untuk pembatas pekerjaan
c. Mengambil pasir coklat secukupnya dengan kereta dorong lalu dihamparkan di atas
area pekerjaan. Lalu ratakan dengan sekop.
d. Mengambil batu pecah ukuran 50 cm secukupnya dengan kereta dorong lalu
hamparkan di atas lapisan pasir coklat. Kemudian ratakan dengan sekop.
e. Mengambil batu pecah ukuran 20 mm secukupnya dengan kereta dorong lalu
hamparkan di atas lapisan batu pecah 50 mm. Ratakan dengan sekop.
f. Padatkan dan ratakan area tadi dengan stamper.
2.1.6 Dokumentasi
RCC merupakan lapisan perkerasan kaku yang mirip dengan beton biasa.
Perbedaannya terletak pada kadar air RCC lebih sedikit dari pada beton biasa
a) Untuk mengetahui proses pekerjaan lapisan perkerasan kaku RCC yang baik dan
benar.
a) Baby roller.
b) Sapu.
c) Sekop.
d) Kereta dorong.
e) Papan.
f) Kotak spesi/Loyang.
g) molen
a) Agregat halus.
b) Agregat kasar.
c) Semen .
Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON)/HRS merupakan lapisan penutup yang terdiri
dari campuran antara agregat bergradasi timpang,filler dan aspal keras dengan perbandingan
tertentu yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas(tebal padat 2,5 cm atau 3 cm).
Campuran ini menggunakan agregat bergradasi senjang dengan aspal dan ditambah filler.
Suhu pencampuran tergantung pen. Suhu aspal pada saat pemadatan minimal 80oC.
c) Untuk mengetahui proses pekerjaan lapisan tipis aspal beton yang baik dan benar.
d) Agar mampu menggunakan peralatan pekerjaan lapisan tipis aspal beton dengan
terampil dan benar.
h) Baby roller.
i) Mini AMP.
j) Sapu.
k) Sekop.
l) Kereta dorong.
m)Papan.
n) Kotak spesi/Loyang.
d) Aspal.
e) Agregat halus.
f) Agregat kasar.
g) Filler(butiran halus).
h) Take/Prime coat.
2.3.6 Dokumentasi
Boring test adalah proses pengambilan sampel aspal dengan cara dibor dengan
menggunakan alat Core Drill ketika aspal sudah dalam keadaan dingin. Pengambilan sampel
ini untuk menguji ketebalan aspal. Sampel yang diperoleh juga bisa digunakan untuk
pengujian penetrasi aspal dan ekstrasi aspal.
a) Untuk mengetahui proses pekerjaan pengambilan sampel aspal yang baik dan
benar.
a) Core Drill.
b) Cetok.
c) Penjepit aspal.
d) Ember.
2.4.4 Bahan-Bahan Praktek
a) Air.
j) Mengambil sampel aspal lagi seperti cara di atas sampai minimal 3 kali.
2.4.7 Dokumentasi
3.1 Kesimpulan
Jalan merupakan infrastruktur yang selalu dilintasi entah kendaraan ataupun yang
lainnya. Karena sering dilintasi inilah, perhitungan dan pelaksanaan pembuatan jalan
harus dikerjakan sebaik-baiknya. Semua itu demi menghindari kerusakan yang terlalu dini.
Adapun perkerasan memiliki dua macam, yakni perkerasan kaku dan perkerasan
lentur. Dalam praktek, masing-masing kelompok mengerjakan keduanya. Pengerjaannya
dimulai dengan pengerjaan lapisan pondasi bawah, lapisan RCC, dan lapisan Lataston.
Lapisan pondasi bawah merupakan area pekerjaan yang terdiri dari pasir dan agregat
kasar. Di atas lapisan pondasi bawah ada RCC. RCC merupakan perkerasan kaku yang
mirip dengan beton dengan perbedaan camuran mentahnya tidak terlalu berair. Di atas
RCC ditaruh Lataston. Lataston merupakan perkerasan lentur yang berbahan Agregat
kasar dan halus, filler berupa semen, dan aspal.
Setelah terselesainya seluruh pekerjaan, praktek diakhiri dengan pengambilan
sampel sampel menggunakan core drill. Pengambilan sampel ini digunakan untuk
pengujian demi mendapatkan data-data hasil pelaksanaan pekerjaan .
3.2 Saran
1. Dalam pengerjaan sebaiknya dilakukan sesuai prosedur
2. Pengerjaan harus selalu memperhitungkan cuaca yang terjadi.
3. Kewajiban pemakaian APD harus diterapkan dari awal hingga akhir pekerjaan.