Anda di halaman 1dari 10

3.

1 Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine


Galian ini diperuntukkan untuk menggali opritan perkerasan Aspal lama maupun
menggali perkerasan badan jalan untuk mendapatkan permukaan eksisting aspal yang
akandikerjakan.Sehingga didapat elevasi yang diinginkan.
Alat yang digunakan:
- Pada pekerjaan ini alat yang digunakan adalah excavator 1 unit.
- Dump Truck 3-4 m3 2 unit, digunakan untuk mengangkut material hasil galian ke lokasi yang
telah ditentukan oleh direksi.
Pelaksanaan Pekerjaan dapat diuraikan sebagai berikut:
- Excavator menggali perkerasan dan tenaga memuat ke dalam dump truck
- Dump truck memuat dan membuang hasil galian ketempat yang telah ditentukan oleh direksi.

3.2 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian


Pada paket ini timbunan pilihan digunakan untuk pasangan batu dan bahu jalan.
Material untuk timbunan biasa diambil dari quary setempat yang memenuhi persyaratan
teknik dengan jarak ke lokasi pekerjaan ± 5 km untuk timbunan dari sumber galian. Material
TIMBUNAN yang memenuhi persyaratan teknis diambil dari Base camp dengan jarak ke lokasi
pekerjaan ± 5 km.
Alat yang digunakan :
- Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck.
- Dump truck 3-4 m3 6 unit untuk mengangkut material timbunan
- Untuk menggelar material timbunan dengan menggunakan tenaga manual/motor grader,
timbunan ini digunakan untuk timbunan pada pasangan batu dan bahu jalan.
- Timbunan diratakan dan dipadatkan sesuai lebar dan tebal yang dipersyaratkan.
- STOOM WALL 6-8 TON, 1 unit untuk memadatkan timbunan
Pelaksanaan pekerjaan untuk timbunan biasa manual dapat diuraikan sebagai berikut :
- Di lokasi galian Whell Loader / excavator memuat ke dalam Dump Truck.
- Dump truck membawa material timbunan dari quary atau dari lokasi galian tanah (jika tanah
galian bisa dipakai untuk timbunan) ke lokasi timbunan
Material tanah diratakan dengan tenaga manual/motor grader lapis per lapis dengan ketebalan
padat maximum 20 cm
- STOM WALL memadatkan tanah dan selama pemadatan tenaga menyiramkan air untuk
memberikan kadar air optimum atau dengan water tangker.
6.1 Lapis Perekat – Aspal Cair/Emulsi
Dikerjakan secara mekanik dengan urutan kerja sebagai berikut Aspal dan minyak Fluxdi
campur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair Permukaan yang akandilapis
dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compresor. Di semprotkan denganmerata
dengan asphal sprayer pada badan jalan yang akan dipasang Lapisan Lataston LapisAus (HRS-
WC) 3,0 cm (gradasi senjang/semi senjang).Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt
Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapis.
LINGKUP PEKERJAAN, Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan
aspal pada permukaan yangtelah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Dan dihampardiatas permukaan yang beraspal.
6.5 Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb).
Laston Lapis Aus (AC-WC) adalah jenis Lapis Pondasi Atas yang yang digunakan untuk
penutup lapisan paling atas pada pekerjaan ini.
Dipergunakan sebagai lapis aus yang mempunyai nilai struktural dengan tingkat kekedapan
air cukup. Laston cocok untuk perkerasan yang mengalami peningkatan pelapisan secara berkala
untuk mencapai tebal rencana perkerasan. Tebal nominal padat yang digunakan 5 cm. Pekerjaan
ini mencakup penyiapan material, penghamparan, pemadatan diatas pondasi jalan yang telah
disiapkan atau diatas permukaan jalan lama.
Pelaksanaan Campuran Aspal Panas
a) Agregat dan aspal dicampur di dalam Asphalt Mixing Plant dalam keadaan panas. Campuran
aspal panas yang selesai dicampur didalam AMP diangkut dengan Dump truck ke lapangan.
Temperatur yang diijinkan adalah sebagai berikut :
Suhu agregat : 154-174 oC
Suhu asphalt : 140-160 oC
Suhu pencampuran didalam AMP : < 165 oC
Suhu campuran aspal panas di atas Dump Truck : > 135 oC
b) Pada saat Dump Truck meninggalkan AMP, campuran aspal panas diatas bak Dump Truck ditutup
dengan terpal untuk pencegah penurunan temperature campuran aspal panas.
c) Di lokasi penghamparan campuran aspal, permukaan jalan yang akan dilapisi dengan diberi lapis
perekat ( tack coat ) terlebih dahulu
d) Penyerahan campuran aspal panas ke dalam Asphalt Finisher harus dalam keadaan padas pada
temperature antara 120 – 150 oC
e) Pemadatan pertama (Breakdown Rolling) dilaksanakan pada saat temperature campuran aspal
panas antara 110 – 120 oC
f) Pamadatan antara (Intermediate Rolling) dilaksanakan pada saat temperature campuran aspal
panas antara 95 – 110 oC
g) Pemadatan akhir (Finishing Rolling) dilaksanakan pada saat temperature campuran aspal panas
antara 80 -95 oC
h) Agar persyaratan teknis dipenuhi, maka ketebalan akhir yang dicapai dari pelaksanaan ini tidak
boleh kurang dari 10 % terhadap teba lnominal yang ditetapkan.
i) Bila dijumpai ketebalan akhir kurang dari persyaratan teknis yang dipersyaratkan, maka hasil
akhir tidak dapat diterima dan diadakan pelapisan ulang dengan ketebalan minimal 1,5 kali
sentimeter agrgat terbesar.
Untuk analisa penggunaan tenaga, bahan, peralatan serta waktu penyelesain digunakan
sesuai dengan analisa yang ada di dalam AHSP/ATSP.

7.9 Pasangan Batu


Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup penggalian, pengadaan material, pemasangan bowplank,
pasangan batu, plester dan aci serta perapihan hasil pekerjaan.
Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
2) Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
3) Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
Uraian Pekerjaan
1) Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
2) Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal 5 cm.
3) Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan dari
adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan di pasang.
4) Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada pondasi yang
disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar
pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut.
5) Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus di
pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.

Tahapan Pekerjaan

Kebutuhan Jasa, Alat dan Material


1. Tenaga yang dibutuhkan
Pekerja = 10 Orang
Tukang Batu = 4 Orang
Mandor = 1 Orang
2. Peralatan yang dibutuhkan
Concrete Mixer = 2 Unit
Water Pump = 1 Unit
Water Tanker = 1 Unit
Alat Bantu = 1 Ls
3. Bahan yang digunakan
Batu Gunung
Pasir Pasang
Semen
Material Lainnya
Analisa K3
1. Personil
• Pelaksana
• Petugas K3L
• Tenaga Kerja

2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
• Rambu Perinagatan : “HATI-HATI ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”

Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )


• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu Safety

7.10 Bronjong Dengan Kawat Yang Dilapisi Galvanis

1. Lakukan pemasangan patok dan benang untuk menandakan daerah penggalian untuk
pemasangan bronjong berdasarkan dimensi jaring dan disain.Termasuk tempat ruangan
untuk pemadatan merial pada bagian luar penempatan bronjong, dianjurkan lebar tempat
500 mm diukur dari bagian bawah areabronjong. Pastikan kemiringan yang tepat dibuat
padasaat penggalian, paling tidak 1:2 (45º). Seandainya dibutuhkan gunakan penopang
dan lembaran papan untuk penahan. Pastikan daerah penggalian selalu kering dengan
menggunakan pompa air listrik dan generator
2. Selama penggalian, letakkan jaring bronjong padapinggir slope dan mulai pembentukan
jaring. Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk memanjang (seperti ditunjukkkan
pada gambar), dan dengan ukuran lebar x tinggi yaitu 1000 x 500. Bungkus jaring hingga
berbentuk kotak dan ikatkan bersama bagiantepinya menggunakan kawat yang telah
digavanisir d=3 mm, jepit dan ikatkan serta dipotong dengan menggunakan tang
3. Selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada pinggir slope dan mulai pembentukan
jaring. Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk memanjang (seperti ditunjukkkan
pada gambar), dan dengan ukuran lebar x tinggi yaitu 1000 x 500. Bungkus jaring hingga
berbentuk kotak dan ikatkan bersama bagian tepinya menggunakan kawat yang telah
digavanisir d=3 mm, jepit dan ikatkan serta dipotong dengan menggunakan tang.
4. Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring bronjong dan tumpukan dan ikatkan semua
sesuai dengan gambar. Semakin banyak dinding bagian dalam di dapat, maka bronjong
semakin kuat, karena itu maka setiap bronjong harus diikatkan secara bersama-sama
dengan sebelumnya secara sejajar. Bronjong yang diletakkan diatas untuk setiap susunan
harus dihubungkan juga dengan yang lainnya. Seandainya bronjong mempunyai bentuk
memanjang sisi bagian baah jaring harus dipasang daya tahan dan memperkuat struktur
5. Rongga antara bagian belakang dinding bronjong dengan kemiringan bekas galian harus
ditimbun kembali dan dilakukan pemadatan dengan menggunakan material berukuran 0-
150mm. Seandainya menggunakan tamper, yaitu alat yang paling sesuai digunakan untuk
memadatkan material, tuangkan material setebal 40 cm disekeliling bronjong.
6. Ketika struktur bronjong telas selesai, pastikan semua celah disekeliling bronjong ditimbun
kembali dan dipadatkan dengan baik dan semua sambungan diikatkan dengan baik

Tenaga Kerja:

 1 Orang pengawas
 2 Orang pekerja untuk melakukan setting out
 1 Grup pekerja untuk melaksanakan penggalian
 1 Grup pekerja untuk memasang jaring kawat bronjong, mengikat dan mengisi batu

Peralatan dan Alat bantu:

 Meteran 30 M dan 5 M
 Pato Kayu
 Papan profil
 Benang tukang
 Sekop
 Cangkul
 Temper
 Pompa Air
 dll

Material :

 Jaring dari besi yang telah digalvanisir diameter 2,5 – 3mm, ukuran jaring 120 mm
 Batu d>150mm

Quality Control :

Sebelum aktifitas dilaksanakan

 Pastikan Semua material, peralatan dan alat bantu lainnya tersedia dan dalam kondisi baik
serta sesuai dengan spesifikasi;
 Pastikan setting out dilakuakan dengan benar dan berdasarkan suatu ketinggian yang telah
ditentukan sebelumnya;
 Kontrol jaring bronjong, perletakan batuan, diameter lubang jaring, diameter kawat dan
volume untuk perencanaan pekerjaan.
Ketika aktifitas dilaksanakan

 Pastikan Semua tanah dipindahkan dari galian sampai dengan kedalaman yang tepat;
 Pastikan semua bongkahan dan batu-batu besar dipindahkan dari bawah tempat
penggalian dan seandianya butuh ratakan dengan material yang lebih baik;
 Periksa dinding penggalian dan kemiringan dinding galia 1:2 untuk mencegah terjadinya
longsor
 Jagalah galian agar dalam keadaan kering sebisa mungkin;
 Pastikan pengikat dilakukan dengan kawat yang telah digalvanisir d>3mm dan dengan
jumlah kawat yang cukup;
 Pastikan batu dan kerikil yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dan dengan ukuran
yang sesuai;
 Pastikan bronjong terkunci dengan mengikatkannya secara bersamaan;
 pastikan dilakukan pemadatan yang cukup di sekeliling bronjong

Pencegahan Akhir :

 Pastikan bronjong diisi dengan cukup, timbunan kembali yang dibuat dipadatkan dengan
baik sehingga tidak ada lagi yang masih lembek;
 Periksa semua sambungan yang terlihat apakah sudah terikat dengan baik

10.1 Pengendalian Tanaman


Pengendalian tumbuh-tumbuhan harus selesai dirapikan atau dipotong sesuai
ketentuan selambat-lambatnya 7 hari, bebas dari tumbuh-tumbuhan disekitar ujung gorong-
gorong, terusan gorong-gorong, saluran air yang diperkeras, kerb, sekitar rambu lalulintas,
guardrails, patok pengarah, tiang lampu, bahu jalan, seluruh permukaan yang dilabur, pualu
untuk lalulintas, bangunan bawah jembatan dan tepi deck jembatan.
Tumbuh-tumbuhan yang diijinkan mempunya tinggi minimal 2,5 cm dan maksimum 10 cm
Tahap Pelaksanaan

1. Persiapan
2. Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
3. Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi
Pekerjaan.
4. Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
5. Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan
dari kesiapan yang telah dilakukan.
6. Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
7. Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
8. Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.
9. Sebelum dimulai pekerjaan Bahan telah mendapat persetujuan dari direksi.

Lingkup Pekerjaan

1. Penyedia Jasa harus melaksanakan pengendalian tanaman atau tumbuh-tumbuhan di


sepanjang Ruang Milik Jalan atau koridor yang ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan jika
patok-patok Rumija tidak lengkap atau tersedia, yang kiranya dapat mengganggu
jarak pandang bagi pengguna jalan untuk keselamatan dalam berlalu lintas selama
periode pelaksanaan sebagaimana yang diuraikan pada Pasal 1.16.2.3) dari Spesifikasi.
2. Lokasi yang harus bebas dari tanaman di sekitar ujung gorong-gorong, terusan gorong-
gorong, selokan air yang dilapisi (linedditch), kerb, sekitar rambu,guard rails, patok
pengarah, tiang lampu, bahu jalan, seluruh permukaan yang dilabur, bangunan bawah
jembatan dan deck jembatan.

Pelaksanaan :

1. Tumbuh- tumbuhan yang diizinkan tinggi maksimum 10 cm di sekitar patok-patok


pengarah jalan dan rambu-rambu lalu lintas, ujung saluran melintang jalan,guardrails,
tiang- tiang lampu, median yang ditinggikan, pulau-pulau untuk lalu-lintas dan trotoar
termasuk tepi deck jembatan.
2. Sedangkan tumbuh- tumbuhan yang diijinkan mempunyai tinggi minimal 2,5 cm dan
maksimum 10 cm pada lokasi median jalan yang direndahkan, lereng tepi jalan (diluar
Ruang Manfaat Jalan), taman ditempat istirahat dan sekitarnya.
3. Pada daerah timbunan dan galian jalan harus mencakup pemotongan rumput, semak-
semak, dan pohon-pohon kecil yang tingginya sudah mencapai lebih dari 10 cm
dan/atau untuk memperbaiki penampilan di dalam atau di samping jalan yang dibangun
atau memperbaiki jarak pandang pada tikungan selama periode pelaksanaan dan
pekerjaan lain yang mencakup perbaikan lereng yang tidak stabil.
4. Penyedia Jasa harus memperhitungkan kuantitas pelaksanaan pengendalian tanaman
tersebut diatas selama periode pelaksanaan, yang harus dilaksanakan setiap saat hingga
memenuhi kinerja yang disyaratkan.

Peralatan yang digunakan

 Alat bantu lainya

Tenaga kerja yang dibutuhkan

 Pekerja
 Mandor
 Petugas K3 & Petugas Keselamatan lalulntas
Kapasitas Produksi :

 Produksi yang menentukan tenaga manusia : 1000 m2/Hari

Rencana Keselamatan :
Perlengkapan K3 :

 Memasang rambu peringatan


 Menggunakan sarung tangan
 Menggunakan Baju rompi
 Menggunakan Helm
 Menggunakan Sepatu Safety

Tindakan Keselamatan

 Kontrol keamanan selama pelaksanaan pekerjaan


 Menempatkan petugas bendera untuk mengatur lalulintas
 Keselamatan personil, menggunakan helm, sepatu,rompi,sarung tangan dan lainnya

Pengendalian Mutu

 Pengendalian mutu terhadap pekerjaan bahwa hasil pekerjaan diperiksa dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam spesifikas

10.2 Pemeliharan Kinerja Jembatan


Pemeliharaan Berkala :

1. Pengecatan
2. Perbaikan/Penggantian Sambungan Siar Muai
3. Perbaikan/Penggantian Landasan karet Elastomer

Perbaikan dan Rehabilitasi

1. Cakupan pekerjaan perbaikan dan rehabilitasi yang termasuk dalam pemeliharaan kinerja
jembatan
2. Perbaikan retak/Kerusakan Beton
3. Penggantian/Pengencangan Baut
4. Perbaikan pipa cucuran, pipa penyalur dan drainase
5. perbaikan fender
6. perbaikan sandaran

Berikut tahapan pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jembatan :

Persiapan

1. Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.


2. Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi
Pekerjaan.
3. Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
4. Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan
dari kesiapan yang telah dilakukan.
5. Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
6. Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
7. Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.
8. Sebelum dimulai pekerjaan Bahan telah mendapat persetujuan dari direksi.

Pelaksanaan :

1. Pekerjaan ini meliputi pembersihan struktur jembatan baik pada bangunan atas maupun
bangunan bawah, pembersihan daerah aliran sungai, pembersihan kotoran dan sampah di
sekitar jembatan termasuk Pemeliharaan Kinerja Jembatan yang diuraikan dalam Seksi
10.2.
2. Pembersihan jembatan meliputi pekerjaan pembersihan pada seluruh struktur jembatan
termasuk sampah, kotoran yang ada pada dan sekitar bangunan atas jembatan termasuk
sumbatan pada pipa cucuran dan lantai jembatan, sambungan siar muai, landasan,
bangunan bawah, daerah jalan pendekat serta daerah aliran sungai, 100 meter arah
hulu/hilir jembatan.
3. Pelaksanaan pembersihan struktur jembatan harus menggunakan water jet di mana
semua elemen utama/elemen jembatan baik bagian atas maupun bagian bawah bangunan
atas, landasan, bangunan bawah dan fondasi serta perlengkapannya harus dibersihkan dan
tidak terdapat sampah, kotoran, atau benda-benda yang mengganggu fungsi elemen -
elemen jembatan secara menyeluruh dan kenyamanan lalu lintas.
4. Daerah aliran sungai harus bersih dari endapan, puing-puing bekas struktur jembatan
lama, tumbuhan liar yang menghalangi/mengganggu aliran sungai, sepanjang 100 meter
ke arah hulu dan 100 meter ke arah hilir, selebar daerah penampang basah sungai,
termasuk tebing dan bantaran sungai sesuai dengan kondisi di lapangan

Peralatan yang digunakan

 Compressor
 Pompa Air
 Alat Tebas
 Alat bantu lainya

Tenaga kerja yang dibutuhkan

 Pekerja
 Mandor
 Petugas K3 & Petugas Keselamatan lalulntas

Kapasitas Produksi :
Produksi yang menentukan tenaga manusia : 1000 m2/Hari
Rencana Keselamatan :
Perlengkapan K3 :

 Memasang rambu peringatan


 Menggunakan sarung tangan
 Menggunakan Baju rompi
 Menggunakan Helm, tali pengaman.
 Menggunakan Sepatu Safety

Tindakan Keselamatan

 Kontrol keamanan selama pelaksanaan pekerjaan


 Menempatkan petugas bendera untuk mengatur lalulintas
 Menggunakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi di bidangnya.
 Keselamatan personil, menggunakan helm, sepatu,rompi,sarung tangan dan lainnya

Pengendalian Mutu

 Pengendalian mutu terhadap pekerjaan bahwa hasil pekerjaan diperiksa dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi

Anda mungkin juga menyukai