Anda di halaman 1dari 7

1.

Metode Kerja Pembersihan Lapangan


a. Pasang patok dan benang di pinggir jalan dan As jalan dengan jarak antarpatok 10
meter.
b. Bersihkan semua semak-semak, rerumputan dan sampah-sampah yang berada dalam
badan jalan yang telah diset dengan patok-patok yang telah dipasang.
c. Angkut semua semak-semak, rerumputan dan sampah-sampah dan pindahkan dan
buang dari jalan sesuai dengan arahan dari pengawas pekerjaan. Luas area yang
diberisihkan arus sesuai dengan area yang diinstruksikan oleh pengawas.
d. Apabila terdapat batu besar pada lokasi lintasan, pecahkan batu tersebut menjadi
ukuran lebih kecil. Kemudian pindahkan keluar dari lintasan kendaraan.

Spesifikasi tenaga kerja, peralatan dan alat bantu, serta material, dijabarkan pada tabel di
bawah ini.

Tenaga Kerja Peralatan dan Alat Bantu Material


1 pengawas Meteran ukur, 30m dan
2 orang pekerja untuk 5m
melakukan pemasangan Patok kayu atau besi
patok dan benang Benang
1 Grup pekerja untuk Alat untuk memotong
pembersihan semak semak
1 Grup pekerja untuk Alat pemotong rumput
pembersihan Cangkul
rerumputan Keranjang pengangkut
1 Grup pekerja untuk Kampak
pembersihan sisa-sisa Sekop
pembongkaran Gerobak sorong
(pengangkut)

2. Metoda Kerja Pekerjaan Lapis Pondasi Material Pilihan Kelas A


a. Pasang patok pada As jalan dan sisi kiri dan kanan jalan dengan jarak interval antar
patok sebesar 10 m.
b. Tandai ketebalan lapisan pada patok dan pasang benang pada tanda tersebut sesuai
dengan kemiringan melintang jalan sebesar 4%.
c. Hamparkan material base course dengan menggunakan peralatan dan alat bantu
yang sesuai sampai batas ketinggian yang telah ditentukan.
d. Padatkan dengan 8-10 lintasan dengan menggunakan vibrating steel wheel roller
dengan berat 6-8 ton yang dilakukan secara lapis-perlapis, parallel smapai ke As
jalan dan dengan cara pemadatan bergerak dari sisi-sisi luar terus menuju ke As
jalan. Setiap pemadatan, lapisan yang dipadatkan tebalnya tidak boleh lebih dari 15
cm.
e. Pemadatan penuh harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan pada kadar air
optimum seperti yang diharuskan oleh spesifikasi sehingga selama penghamparan
material base course kelas A harus dilakukan penyiraman.

Spesifikasi tenaga kerja, peralatan dan alat bantu, serta material, dijabarkan pada tabel di
bawah ini.

Tenaga Kerja Peralatan dan Alat Bantu Material


1 Pengawas (Part Meteran ukur (30 m Material kelas A
Time). dan 5 m). untuk base course
2 Pekerja untuk Benang dan Palu. harus kerikil
melaksanakan setting Patok dari Kayu/Besi pecah/batu pecah
out pemasangan dan Benang. yang memiliki nilai
patok dan benang Alat Penghampar properties yang sesuai
(part time). (Perata). untuk gradasi dan
1 Grup pekerja untuk Basket/Keranjang kekuatannya seperti
menghampar dan Pengangkut. pada spesifikasi
mengangkut material Gerobak Sorong. material.
dari tempat tumpukan Mesin Pemadat (Steel Material kelas A
material. Wheel Roller) 6 8 harus bebas dari

ton. bahan-bahan organik

Papan untuk atau bahan-bahan

menentukan yang tidak baik

kemiringan melintang lainnya.

jalan (Camber
Board).
3. Metode Kerja Lapis Tipis Aspal dan Pasil (LATASIR)
a. Pasang patok dan benang di pinggir jalan dan di As jalan dengan jarak interval antar
patok sebesar 10 m.
b. Persiapkan alat AMP atau alat sederhana seperti pan atau wadah besi dan sekop.
Perhatikan agar suhu pencampuran tepat sesuai dengan spesifikasi yang ada.
c. Ukur pasir dan aspal dengan perbandingan aspal terhadap pasir harus 7% - 11%.
d. Panaskan pasir secara terpisah sesuai dengan temperatur yang terdapat pada
spesifikasi
e. Campur pasir yang sudah dipanaskan dengan aspal, jangan sampai pencampuran
dilakukan terlalu lama.
f. Pindahkan material yang sudah dicampur ke tempat penghamparan. Apabila jarak
antara tempat pencampuran dan penghamparah:
Kurang dari 200 meter, dapat digunakan kereta pendorong.
Lebih dari 200 meter disarankan menggunakan truk dengan bak yang terbuat
dari besi dan harus dalam kondisi bersih (sudah disemprot dengan air sabun,
minyak, atau air kapur).
g. Bak pengangkut perlu untuk dilindungi dari pengaruh cuaca, kehilangan suhu, dan
tercampur dengan material lainnya, sehingga perlu ditutup dengan kanvas.
h. Lakukan penghamparan dari titik terjauh dari tempat pengadukan meuju tempat
terdekat pencampuran.
i. Lakukan pemadatan dilakukan dengan mearta sesuai dengan pola lintasan dan
jumlah lintasan yang ditentukan. Pastikan selalu ada overlap pada lintasan roda
minimal 20 cm dari satu lintsan ke lintasan lain.

Spesifikasi tenaga kerja, peralatan dan alat bantu, serta material, dijabarkan pada tabel di
bawah ini.
Tenaga Kerja Peralatan dan Alat Bantu Material
1 Supervisor Mal ukur dari kayu Tanah pilihan untuk
2 orang pekerja untuk Tempat penggorengan lapisan bawah
melakukan pemasangan aspal (AMP) Material kelas C pilihan
patok dan benang Alat penghampar atau atau material dari
Grup pekerja untuk perata pegunungan (Gravel)
mencampur pasir dan Keranjang pengangkut
aspal Gerobak sorong
Grup pekerja untuk Pnematic roller
mencampurkan Thermometer aspal
campuran pasir dan
aspal menjadi lapisan
yang sesuai

4. Metoda Kerja Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU)


a. Catat temperatur udara lapangan dengan mengambil temperatur lapangan rata-rata
sehari sebelum penyemprotan dimulai.
b. Periksa permukaan terlebih dahulu. Permukaan harus bersih, rata, dan kering.
c. Kalibrasi aspal distributor terhadap bukaan nozel, tinggi rendahnya batang
penyemprot aspal, lebar batang penyemprot aspal, dan kecepatan penyemprot aspal.
d. Angkut agregat yang akan ditebar dengan menggunakan truk jungkit yang bersih.
e. Angkut aspal ke lapangan dengan menggunakan aspal distributor.
f. Panaskan aspal yang digunakan sesuai dengan jenis aspal dan jumlah pengencer.
g. Pasang tanda dengan benang, kapur, atau cat pada batas-batas samping pengaspalan
sebagai petunjuk bagi operator.
h. Lakukan penyiraman aspal dengan menggunakan aspal distributor dengan kecepatan
tetap sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
i. Koreksi hasil penyemprotan aspal yang tidak rata dengan menggunakan semprotan
tangan.
j. Lakukan penebaran agregat dengan kecepatan tetap, segera setelah penyemprotan
aspal dilakukan.
k. Lakukan pemadatan dengan pemadat roda karet (penumatic tire roller) dengan
kecepatan 5 km/jam sebanyak 4 sampai 6 lintasan agar agregat tertanam dengan
baik.
l. Gunakan sapu lidi untuk menebarkan kembali agregat sebelum pemadatan selesai
pada tempat-tempat yang kelebihan agregat.
m. Bersihkan permukaan jalan dari kelebihan agregat setelah pemadatan dengan
menggunakan sapu.

Spesifikasi tenaga kerja, peralatan dan alat bantu, serta material, dijabarkan pada tabel di
bawah ini.

Tenaga Kerja Peralatan dan Alat Bantu Material


Pengawas Penyemprot Aspal: Agregat harus terdiri
Pekerja untuk Aspal Distributor dan dari batu pecah atau
memanaskan dan Semprotan Tangan kerikil pecah yang
menjaga suhu aspal (Hand Sprayer) bersih, kuat, kering,
Pekerja untuk Penebar Agregat bersudut, dan
penyemprotan aspal (Chip Spreader) berukuran seragam.
Pekerja untuk Truk Jungkit Aspal yang
mengangkut aspal Pemadat Roda Karet digunakan sebagai
Tukang untuk (Pneumatic Tyre bahan pengikat dapat
menyemprotkan aspal Roller) berupa aspal keras

Pekerja untuk Kereta Dorong pen 80/100, aspal cair

menghampar material Skop (RC, MC), atau aspal

Sapu Lidi emulsi kationik


(CRS-1, CRS-2)
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku.

5. Metode Kerja Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN)


a. Set batas ketebalan lapisan dan kemiringan melintang jalan sebesar 4% dengan
mengunakan patok-patok dan benang. Patok-patok dipasang pada as jalan dan sisi
kiri dan kanan jalan dengan jarak interval antar patok 10 m. Tandai ketebalan lapisan
pada patok dan pasang benang pada tanda tersebut.
b. Meletakkan material batu pecah dengan ukuran berbeda untuk lapisan penetrasi
macadam di sepanjang jalan yang akan dikerjakan dalam bentuk tumpukan-
tumpukan kecil.
c. Setelah penyemprotan aspal prime coat, kerjakan lapisan pertama dengan
menggunakan kerikil pecah 3-5 cm, kunci dengan kerikil pecah ukuran 2-3 cm
sebanyak 80-100 kg/m2. Kemudian lakukan pemadatan dengan menggunakan mesin
gilas (steel wheel roller) 8-10 ton dengan kecepatan maksimal 5 km/jam untuk
minimal 10 kali lintasan.
d. Semprotkan aspal yang telah dipanaskan minimal 2,5 liter/m2 dengan merata dan
pada temperatur yang tercantum pada spesifikasi.
e. Ketika lapisan pertama penyemprotan aspal masih panas dan lengket, hamparkan
lapisan kedua dengan menggunakan kerikil pecah ukuran 1-2 cm sebanyak 25
kg/m2. Kemudian lakukan pemadatan dengan langkah yang sama dengan poin c.
f. Semprotkan lagi aspal yang telah dipanaskan minimal 1,5 liter/m2 dengan merata
dan pada temperatur yang tercantum pada spesifikasi.
g. Ketika lapisan kedua penyemprotan masih panas dan lengket, hamparkan lapisan
ketiga dengan menggunakan agregat halus atau pasir ukuran 0-0,5 cm (atau agregat
pipih) sebanyak 8-10 kg/m2. Kemudian lakukan pemadatan dengan langkah yang
sama dengan poin c. Pada lintasan terakhir harus didapat permukaan jalan yang rata
dan halus.

Spesifikasi tenaga kerja, peralatan dan alat bantu, serta material, dijabarkan pada tabel di
bawah ini.

Tenaga Kerja: Peralatan dan Alat Material:


1 Pengawas (part Bantu: Kerikil pecah:
time) Semprotan aspal (jika Ukuran 3-5 cm
1 Pekerja untuk tidak ada, dapat Ukuran 2-3 cm
memanaskan dan menggunakan kaleng Ukuran 1-2 cm
menjaga suhu aspal penyemprot aspal Ukuran 0-0,5 cm
Pekerja untuk buatan lokal) atau coat sand
penyemprotan aspal Kaleng pengukur Aspal
1 Grup pekerja untuk untuk mengukur aspal Kayu bakar
mengangkut aspal panas
1 Grup pekerja untuk Meteran ukur 30 m dan Catatan: Semua material
menghampar 50 m harus sesuai dengan
material/agregat Basket/keranjang spesifikasi.
pengangkut
Benang dan patok
Alat
penghampar/perata
Sekop
Mesin gilas (Roller)
Thermometer aspal

Sumber :
SNI 03-3979-1995
Pekerjaan Jalan Berbasis Sumber Daya Lokal Manual untuk Proyek UNDP/ILO/Organisasi
Perburuhan Internasional

Anda mungkin juga menyukai