A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehubungan dengan pertumbuhan kendaraan yang lebih padat dan tidak sepadan dengan
lebar jalan yang mengakibatkan antrian kendaraan pada ruas jalan tertentu.
Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sesuai
dengan rencana kontrak, PT. KYA GRAHA akan melaksanakan secara optimal dan simultan
dengan membuat schedule tiap-tiap item pekerjaan, material dan tenaga secara
komprehensip, sesuai dengan wahu yang direncanakan.
General Superintendent juga mendapatkan dukungan penuh dari Direksi PT. KYA GRAHA
dalam hai ini kecukupan dan ketersediaan sumber daya manusia, pendanaan dan logistic
serta peralatan general superintendent mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
penuh untuk melasanakan semua aktivitas yang ada di proyek termasuk berhubungan
dengan pihak-pihak terkait.
a). Tujuan
Manajemen Lalu Lintas atau kegiatan pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan suatu
proyek dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, adalah
mengatur dan mengupayakan pengamanan lalu lintas kendaraan di jalan yang sedang
dikerjakan pada saat pelaksanaan pekerjaan. Hal ini dilakukan dengan cara
merencanakan, mempersiapkan, menyusun tata pemasangan rambu lalu lintas dengan
segala perlengkapannya yang dipakai disepanjang pekerjaan proyek.
Berdasarkan kondisi lapangan dan jenis kegiatan yang akan dilakanakan dimasing-masing
lokasi.
b). Organisasi
Manajemen lalu lintas dilaksanakan oleh seorang manajer yang bukan hanya menguasai
lalu lintas tapi masalah teknik iuga dan langsung bertanggung jawab pada General
Superintendent. Bagian ini juga melakukan koordinasi aktif pada Konsultan dan instansi
terkait tentang wakktu dan perubahan jalur sehingga dapat diperkecil segala kemungkinan
yang buruk teriadi. Pengawas harian didukung oleh staf untuk pengaturan lalu lintas.
c). Sarana
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dikoordinir oleh bagian tertentu dalam organisasi
kontraktor yang bertanggung jawab terhadap Safety, health dan Environment, yang akan
secara kontinyu akan memonitor dan mengevaluasi bagian pekerjaan ini.
Pengaturan lalu lintas ini terdiri dari :
- Penyediaan alat alat pengatur lalu linlas
- Pengecekan, perawatan dan pelindungan sepanjang proyek
- Pemasangan alat-alat lalu lintas
Fasilitas pengatur lalu lintas sepanjang area pekerjaan/proyek yang diperlukan antara lain:
o Rambu perhatian, petunjuk, larangan dsb
o Papan pemberitahuan
o Pagar pemisah
o Baju rompi pengaman lalu lintas
o Genset untuk penerangan
o Rubber cone
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor akan menyediakan rapat dengan Bina Marga dan
Konsultan untuk memberikan langkah langkah yang harus diambil untuk menjaga
keselamatan kerja terhadap personil pelaksana proyek, maupun masyarakat umum yang
berada disekitar proyek.
oleh karena itu kontraktor harus menyusun rencana penyelamatan antara
lain:
Memasang rambu-rambu peringatan yang dipasang disekitar lokasi proyek untuk
keselamatan pekerja dan masyarakat umum.
Lokasi penimbunan material tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan dan lalu
lintas.
Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas selama masa konstruksi perlu perencanaan
pengaturan lalu lintas oleh kontraktor dibawah pengawasan Konsultan. Hal ini
dapat dikoordinasikan dengan Polisi laiu lintas maupun pihak DLLAJR. Untuk itu
perlu diselenggarakan rapat yang membicarakan langkah langkah pencegahan
terladinya kcmacetan lalu lintas dengan cara yang paling efisien sehingga tidak
merugikan masyarakat.
DIVISI 1 UMUM
1.2 Mobilisasi
Terdiri dari :
Pengadaan peralatan PPK dan K3 sesuai standart Keselamatan dan Kesehatan Kerja
seperti safetybelt, safety shoes, helmet, fire estinguisher dll.
Dalam persiapan pekerjaan, 7 [Tujuh] hari setelah penanda tanganan kontrak Kontraktor
akan melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan yang dihadiri Pemilik, Direki Pekerjaan untuk
membahas hal baik teknis maupur yang non teknis dalam proyek ini.
Kegiatan Demobilisasi yaitu pembongkaran tempat kerja oleh Kontraktor pada saat akhir
periode pelaksanaan termasuk diantaranya pemindahan semua instalasi dikembalikan
seperli semula.
Sebelum relokasi tiang lampu dilaksanakan, perlu diadakanya koordinasi antara instansi
yang mempunyai wewenang atas Tiang lampu penerangan jalan tersebut. Koordinasi
tersebut agar pihak instansi yang berwenang memberikan petunjuk untuk relokasi
tersebut.
DIVISI II DRAINASE
2.2(1) Pasangan Batu dengan Mortar
Pasangan batu disini untuk struktur dinding penahan tanah yang disyaratkan
dalam gambar rencana.
a) Bahan :
Kontraktor akan mendatangkan material (batu belah warnah hitam) yang yang utuh, keras
dan akan meminta persetujuan terlebih dahulu pada Direksi.
Mortar merupakan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3.
b) Pelaksanaan :
. Penyiapan galian
Gaiian yang telah disetujui Direksi tidak boleh berbeda lebih dari 1 Cm dari yang
ditentukan, alinyemen selokan dan profil penampang melintang tidak
boleh bergeser lebih dari 5 CM dari yang ditentukan.
. Penyiapan batu
Batu sebelum dipasang dibersihkan dari bahar yarg dapat mengurangi kelekatan dengan
adukan, sebelum dipasang batu dibasahi dulu.
. Pemasangan lapisan batu
Landasar diberi adukan semen setebal 3 Cm. Batu ditanam dengan kuat dilandasan
adukan semen, permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat.
Pelaksanaan pekerjaan ini elevasi harus selalu dikontrol sesuai gambar
rencana, Peralatan yang digunakan dalam pekertaan ini diantaranya :
1. Concrete Mixer
2. Alat Bantu
2.3.(2)a Gorong-gorong Persegi Beton Bertulang Pracetak, Ukuran 100 cm x
100 cm
Pemasangan beton bertulang pracetak disini untuk saluran drainase jalan yang
disyaratkan
dalam gambar rencana.
a) Bahan :
Kontraktor akan memesan Gorong-gorong persegi pada pabrik beton precast yang sesuai
dengan standar direksi baik dimensi maupun kualitasnya.
Pelaksanaan :
Penyiapan galian
Galian yang telah disetujui Direksi tidak boleh berbeda lebih dari 1 Cm dari yang
ditentukan, alinyemen selokan dan profil penampang melintang tidak boleh
bergeser lebih dari 5 CM dari yang ditentukan.
Penyiapan lahan
Lahan yang sudah siap diratakan dan dipadatkan sccara manual dan dikontrol
elevasi kemiringan saluran.
Pemasangan Gorong-gorong
gorong-gorong yang sudah ada di lokasi pekeriaan diturunkan ke lokasi pekerjaan
dengan crane servis dan ditempatkan sedemikian rupa sesuai posisi dan
elevasi rencana. Pada joint antar gutter diberi spesi campuran semen pasir untuk
perekat agar menjadi satu kesatuan.
Pelaksanaan pekerjaan ini elevasi harus selalu dikoltrol sesuai gambar rencana,
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini diantaranya :
1. Crane servis
2. Alat Bantu
Pemasangan beton bertulang pracetak disini untuk saluran drainase jalan yang
disyaratkan
dalam gambar rencana.
a) Bahan :
Kontraktor akan memesan Saluran beton pada pabrik beton precast yang sesuai
dengan standar direksi baik dimensi maupun kualitasnya.
Pelaksanaan :
Penyiapan galian
Galian yang telah disetujui Direksi tidak boleh berbeda lebih dari 1 Cm dari yang
ditentukan, alinyemen selokan dan profil penampang melintang tidak boleh
bergeser lebih dari 5 CM dari yang ditentukan.
Penyiapan lahan
Lahan yang sudah siap diratakan dan dipadatkan secara manual dan dikontrol
elevasi kemiringan saluran.
Pemasangan Saluran beton
Sluran beton yang sudah ada di lokasi pekerjaan diturunkan ke lokasi pekerjaan
dengan crane servis dan ditempatkan sedemikian rupa sesuai posisi dan
elevasi rencana. Pada joint antar gutter diberi spesi campuran semen pasir untuk
perekat agar menjadi satu kesatuan.
Pelaksanaan pekerjaan ini elevasi harus selalu dikoltrol sesuai gambar rencana,
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini diantaranya :
1. Crane servis
2. Alat Bantu
Pelaksanaan galian biasa untuk struktur badal jalan yang akan dikerjakan elevasinya harus
tepat, ketepatan pengukuran akan berpengaruh pada pekerjaan berikutnya.
Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan pada
gambar atau ditunjukan oleh Direksi Teknik dan harus mencakup pembuangan seluruh
material dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, padas, batu bata, batu
beton dan perkerasan lainnya.
Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian
padas.
Tahapan pelaksanaan galian biasa :
i. Penggalian dilaksanakan berdasarkan kelandaian, garis elevasi yang ditentukan
dalam gambar. Kemudian Excavator menuangkan kedalam Dump Truck yang
kemudian dibuang ke lokasi yang telah mendapatkan persetujuan dali Direksi
Pekerjaan.
ii. Bila bahan yang terekpos pada garis formasi/tanah dasar/pondasi dalam keadaan
lepas, maka harus dipadatkan / dibuang dan diganti dengan timbunan. Jika lokasi
galian berdekatan dengan jalur lalu lintas maka material distock terlebih dahulu
kemudian setelah kepadatan lalu lintas sudah tidak terlalu padat material yang
sudah tidak dapat digunakan untuk timbunan dibuang ke lokasi yang sudah
ditentukan.
- Urutan Kerja :
1. Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck Dump Truck mengangkut ke lapangan
dengan jarak sumber galian ke lapangan
2. Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader
3. Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck (sebelum pelaksanaan
pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller
4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu
Pekerjaan penyiapan badan jaian adalah persiapan pada tempar/ lokasi galian dan
timbunan dimana lokasi tersebut keadaan existingnnya tidak memenuhi Pekerjaan
dilakanakan dengan cara mekanis ( alat berat ) dengan bantuan excavator pc 75 diangkut
ke dump truk untuk dibuang keluar lokasi pekerjaan . Material hasil galian dibuang ke
lokasi sesuai yang ditunjuk direksi.
- Urutan Kerja :
3) Agregat
Agregat Kasar tiap 1,500 m' , kualitas bahan :
1. Abrasi 30,13%
2. Type Semen Portland Cement type 1
Pengangkutan
Jumlah Cement treated base (CTB) harus diangkut dengan dump truck yang
disetujui oleh direksi perkerjaan.
Dan kapasitas dump truck harus berdasarkan jadwal proyek dan kapasitas alat
pencampur (mixer plant).
Bahan :
- Aspal Emulsi jenis rapid setting yang memenuhi ketentuan SNI 03-6932-
2002 atau SNi 03-4798 1998 yang diencerkan dengan perbandingan 1
bagian air bersih dan 1 bagian aspal emulsi.
- Aspal cement Per. 60/70 atau pen, 80/100 yang memenuhi ketentuan
AASHTO M20, diencerkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per
100 bagian aspal [25pph - 30pph)/
Peralatan :
- Distributor Aspal – Batang Semprot
- Hand Sprayer
Terdiri dari : tangki aspal dengan alat pemanas, pompa(Compressor), batang
semprot pengatur keluarnya nosel.
Pelaksanakan Pekerjaan :
- Penyiapan Permukaan yang akan disemprot Aspal
Lahan / permukaan sebelum penyemprotan dibersihkan dengan compressor
maupun sikat mekanis, pembersih lokasi dilaksanakan melebihi 20 cm dari
tepi bidang yang akan disemprot.
- Takaran dan Temperatur pemakaian Bahan Aspal
Sebelum pelaksanaan penyemprotan dilakukan uji dahulu dengan takaran
dan temperature yang sesuai dengan specifikasi atau menurut petunjuk
Direksi.
- Pelaksanaan Penyemprotan
Lapis pengikat disemprot diatas ATB/ATBL yang telah disapu harus rata,
rapat, bermosaik. Batas permukaan yang akan dosemprot oleh setiap
lintasan penyemprotan diukur dan ditandai. Setelah pelaksanaan
penyemprotan bahan aspal yang berlebihan dan tergenang di atas
permukaan yang telah disemprot harus diratakan dengan menggunakan alat
pemadat roda karet, sikat ijuk atau alat penyapu dari karet.
6.3(7)a Laston Lapis Permukaan (AC)
Aspal beton campuran panas merupakan salah satu jenis dari lapisan perkerasan
konstruki perkerasan lentur. jenis pekerjaan ini merupakan campuran merata antara
aggregate dan aspal sebagai bahan pengikat pada suhu tertentu. Untuk mengeringkan
agregat dan mendapatkan tingkat kecairan yang cukup dari aspal sehinnga diperoleh
kemudahan untuk mencampurnya, maka kedua material tersebut harus dipanaskan
dulu sebelum dicampur. Karena dicampur dalam keadaan panas maka seringkali
disebut "Hot Mix".
Pada proyek ini pekerjaan pencampuran dilakukan di Aspal Mixing Plant milik PT.
Multi Bangun Indonesia yang berlokasi di Pasuruan , dan dihampar mempergunakan alat
penghampar (Paving Machine) sehingga diperoleh lapisan lepas yang seragam dan
merata untuk selanjutnya dipadatkan dengan mesin pemadat yang akhirnya akan
diperoleh lapisan yang padat aspal beton.
Pekerjaan ini volume Agregat, aspal dan filler dari semen, mencakup pengadaan
lapisan padat yang awet dari lapis aus campuran aspal : agregat dan bahan aspal.
Bahan:
Bahan Ac harus memenuhi persyaratan spesifikasi baik: agregat kasar, agregat halus,
filler, serta gradasi agregat gabungan, bahan aditif (bila diperlukan), maupun bahan
aspal itu sendiri.
Campuran :
PT. KYA GRAHA akan mengajukan Design Mix Formuta dari AMP milik PT. MULTI BANGUN
INDONESIA di Pasuruan dalam waktu 30 hari sebelum pelaksanaan dilapangan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Proses pelaksanaan pada produksi: modifikasi penambahan as-buton pada waktu "Dry
Mixing" sesuai dengan JMF yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Peralatan :
AMP, Dump Truck, Finisher, Wheel Roller, tandem Roller, Tire Roller, Sprayer yang
dimobilisasi dari base camp PT. MULTI BANGUN INDONESIA , yang
semuanya memenuhi spesifikasi dan persetujuan Direksi.
Penghamparan Campuran :
a. Menyiapkan permukaan yang akan dilapisi, baik prosedur galian perkerasan
maupun lapis perekai harus mendapatkan persetujuan Direksi.
b) Acuan tepi, balok kayu atau acuan lain yang disetujui dipasang sesuai dengan garis
dan serta ketinggian yang diperlukan tepi-tepi lokasi yang dihampar.
c) Penghamparan dan Pembentukan
Sebelum memulai penghamparan, screed alat penghampar dipanaskan- Campuran
aspal Levelling dihampar sesuai dengan kelandaian, elevasi yang disyaratkan.
Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah. Alat penghampar dan mesin
vibrasi dijalankan selama penghamparan dan pembentukan dengan kecepatan yang
tidak menyebabkan retak permukaan, bentuk tidak rataan lainnya pada permukaan.
d) Pemadatan
Sebelum diadakan pemadatan permukaan hamparan aspal diperiksa dan setiap
ketidak sempurnaan yang terjadi diperbaiki. Dalam penggilasan aspal ada tiga
tahap :
Breakdown dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja maupun dengan alat
roda karet, letak dekat dengan Finisher fpenghampar] setiap titik menerima
minimum 2 lintasan penggilasan awal.
Pemadatan antara atau utama dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet
sedekat mungkin dibelakang penggilasan awal. Dengan jumlah 4 - 6 lintasan
(passing) kali penggilasan.
Pemadatan akhir dilaksanakan dengan alat pcmadat roda baja tanpa penggetar 2
passing.
e) Sambungan
Sambungan memanjang atau melintang pada lapisan yang berurutan diatur
sedemikian rupa sehingga sambungan tidak terletak segaris yang lainya.
Campuran aspal dihampar disamping campuran aspal yang telah dipadatkan
sebelumnya kecuali bilamana tepinya tegak lurus atau telah dipotong tegak
lurus.
Pengendalian Mutu :
Kontraktor akan melakukan pengendalian mutu diantaranya :
a. Pengujian permukaan perkerasan
b. Ketentuan kepadatan
c. jumlah benda uji campuran aspal
d. Pengujian pengendalian mutu campuran aspal
e. Pengendalian kuantitas dengan menimbang campuran aspal
Didalam pclaksanaan pengendalian mutu teasebut Kontraktor berpedoman pada
Spesifikasi maupun persetujuan Direksi pekerjaan.
Pekerjaan ini volume gabungan (mix) dari agregat, aspal dan filler yang mencakup
pengadaan lapisan padat yang awet dari lapisan antara campuran aspal. Proses maupun
pelaksanaan sama dengan AC pebedaan terletak pada Komposisi Campuran dan letak
strukturnya,
1. Klasifikasi Aspal Beton
a. Berdasarkan fungsinya aspal beton campuran panas dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Sebagai lapis permukaan yang tahan terhadap cuaca, gaya geser dan
tekanan roda serta memberikan lapis kedap air yang dapat melindungi lapis
dibawahnya dari rembesan air
Sebagai lapis pondasi antara.
Sebagai lapis pembentuk pondasi, jika dipergunakan pada pekerjaan
peningkatan atau pemeliharaan.
Bahan:
Bahan ATBL harus memenuhi persyaratan spesifikasi baik : Agregat Kasar, Agregat
Halus, Filler, serta gradasi agregat gabungan, bahan aditif, maupun bahan aspal
itu sendiri.
Campuran:
Kontrakor akan mengajukan Design Mix Formula 30 hari sebelum pelakanaan
dilapangan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Peralatan:
AMP, Dump Truck Finisher, Wheel Roller, Tandem Roller, Tire Roller, Sprayer
yang semuanya memenuhi spesifikasi dan persetujuan Direksi.
Penghamparan Pencampuran :
a) Menyiapkan permukaan yang akan dilapisi, baik prosedur galian,perkerasan
maupun lapisan perekat harus mendapatkan persetujuan Direksi.
b) Acuan tepi balok kayu atau acuan lain yang disetujui dipasang sesuai dengan garis
dan serta ketinggian yang diperlukan tepi-tepi lokasi yang akan dihampar.
c) Penghamparan Dan Pembentukan
Sebelum memulai penghamparan, screed alat penghampar dipanaskan. Campuran
aspal Leveling dihampar sesuai dengan kelandaian, elevasi yang disyaratkan.
Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah. Alat penghampar dan mesin
vibrasi dijalan kan selama penghamparan dan pembentukan dengan kecepatan
yang tidak menyebabkan retak permukaan, bentuk ketidak rataan lainnya pada
permukaan.
d) Pemadatan
Sebelum diadakan pemadatan permukaan hamparan aspal diperiksa dan setiap
ketidak sempurnaan yang terjadi diperbaiki. Dalam penggilasan aspal.
ada tiga tahap :
Breakdown dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja maupun dengan
alat pemadat roda karet, letak dekat dengan Finisher [penghamparan] setiap
titik menerima minimum 2 lintasan penggilasan awal.
Pemadatan antara atau utama dilakanakan dengan alat pemadat roda karet
sedekat mungkin dibelakang penggilasan awal. Dengan jumlah 4-6 lintasan
[passing] kali penggiiasan.
Pemadatan akhir dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa
penggetar 2 passing.
e) Sambungan
Sambungan memanjang atau melintang pada lapisan yang berurutan dia
sedemikian rupa sehingga tidak terletak segaris uang lainnya.
Campuran aspal dihampar di samping campuran aspal yang telah dipadatkan
sebelumnya kecuali bilamana tepinya tegak lurus atau telah dipotong tegak lurus.
DIVISI VII STRUKTUR
Pekerjaan yang dimaksud adalah Pekerjaan beton dengan K-250 yang mana
dikerjakan setelah melakukan perangkaian baja tulangan, dimana pekerjaan ini
dilakukan dengan disertai alat pengaduk beton [ concrete mixer ] dan pada
pekerjaan penulangan dikerjakan dengan disertai alat bantu sebelum di lakukan uji
Lab terhadap material beton bertulang yang akan dicetak selanjut nya dilakukan
job mix terhadap terhadap campuran beton bertulang sesuai dengan
karakteristiknya, sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Campuran beton K-250 yang siap akan dituangkanke dalam cetakan [ begisting ]
yang telah lebih dulu di siapkan dan di sesuaikan denga spek/gmbar dari direksi
lapangan .
Pekerjaan yang dimaksud adalah Pekerjaan beton dengan K-175 yang mana
dikerjakan setelah melakukan perangkaian baja tulangan, dimana pekerjaan ini
dilakukan dengan disertai alat pengaduk beton [ concrete mixer ] dan pada
pekerjaan penulangan dikerjakan dengan disertai alat bantu sebelum di lakukan uji
Lab terhadap material beton bertulang yang akan dicetak selanjut nya dilakukan
job mix terhadap terhadap campuran beton bertulang sesuai dengan
karakteristiknya, sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Campuran beton K-175 yang siap akan dituangkanke dalam cetakan [ begisting ]
yang telah lebih dulu di siapkan dan di sesuaikan denga spek/gmbar dari direksi
lapangan .
Pasangan batu disini untuk struktur dinding penahan tanah yang disyaratkan dalam
gambar rencana,
a) bahan :
kontraktor akan mendatangkan material (batu belah warnah hitam) yang yang
utuh, kems dan akan meminta persetujuan terlebih dahulu pada Direksi. Mortar
merupakan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3.
b) Pelaksanaan:
. Penyiapan galian
Galian yang telah disetujui Direksi tidak boleh berbeda lebih dari 1 Cm dari yang
ditentukan, alinyemen selokan dan profil penampang melintang tidak boleh
bergeser lebih dari 5 CM dari yang ditentukan.
. Penyiapan batu
Batu sebelum dipasang dibersihkan dari bahan yang dapat mengurangi kelekatan
dengan adukan, sebelum dipasang batu dibasahi dulu.
. Pemasangan lapisan batu
Landasan diberi adukan semen setebal 3 Cm. Batu ditanam dengan kuat
dilandasan adukan semen, pelmukaan yang telah selesai dikerjakan harus
dirawat.
Pelaksanaan pekerjaan ini elevasi harus selalu dikontrol sesuai gambar rencana.
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini dianlaranya :
1. Concrete Mixer
2. Alat Bantu
Langkah awal, sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di
Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan
menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah
dipasang paving block tidak amblas.
D. SISTEM MANAJEMEN
E. PENUTUP
ARI KUSUMAWATI, ST
Direktur