KELOMPOK 3 :
11.Husain Marasabessy
12.Indra Suryanto
13.Iswanto Arif
14.Jacob Tamaela
15.James Anderson Sohilait
PENGERTIAN SALURAN IRIGASI TERSIER
Kondisi Penampang
Kondisi Penampang yang sesuai disain
Galian
Timbunan
PENGENDALIAN TIMBUNAN
Penerimaan bahan
• Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu
bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga harus mencakup
seluruh pengujian yang disyaratkan paling sedikit tiga contoh yang mewakili setiap
sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu bahan yang mungkin
terdapat pada sumber bahanAlat
Pengujian mutu bahan
• Suatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin harus dilaksanakan untuk
mengendalikan perubahan mutu bahan yang dibawa ke lapangan. Jumlah pengujian harus
seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap 500 M3 bahan
timbunan yang diperoleh dari setiap sumber bahan paling sedikit harus dilakukan suatu
pengujian untuk menentukan ekspansif tidaknya bahan timbunan, yang ditentukan oleh
nilai aktif.
Percobaan Pemadatan di lapangan
• Percobaan lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan peralatan
pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai sehingga dapat
diterima oleh Direksi Pekerjaan. Hasil percobaan lapangan ini selanjutnya dapat
digunakan Penyedia Jasa untuk menetapkan pola lintasan pemadatan, jumlah lintasan,
jenis alat pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.
PEKERJAAN PASANGAN BATU
0,50 0,30
0,12
PEKERJAAN PASANGAN BATU
A.Metode Kerja
•Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan mengunakan alat concrete mixer kapsitas
produksi 8.175 m3/jam untuk pengadukan mortar termasuk plesteran.
•Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai ukuran, dimensi dan ketinggian yang tercantum
dalam gambar kerja.
•Pekerjaan dilaksanakan secara manual, bahan dasar (batu, semen, pasir) diterima seluruhnya
dilokasi pekerjaan. Komposisi campuran bahan dilakukan dengan kotak takaran yang disetujui
oleh direksi.
•Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan concrete
mixer, batu dibasahi dan dibersikan permukaannya sebelum dipasang.
•Untuk elevasi permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang diberi benang
antara patok tersebut.
• Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan (Adukan dibuat
dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir (1 Pc : 4 Ps) setebal 3 - 5 cm,
kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 – 3 cm (tidak bersinggungan) pukul
atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan
Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan
sendok adukan.
Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak tertentu sesuai
gambar kontrak. Baris pipa suling berikutnya (diatasnya) dipasang berselang-seling arah
vertikal.
PENGENDALIAN MUTU PASANGAN BATU
PENGENDALIAN MUTU
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan
mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan yang
telah diterima harus sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan
Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali
ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, lubang
sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu
satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm.
• Sambungan antar batu pada permukaan harus dikerjakan hampir rata dengan
permukaan pekerjaan, tetapi tidak sampai menutup batu, sebagaimana pekerjaan
dilaksanakan.
• Pekerjaan pasangan batu yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan di atas
harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri, dengan cara yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
A.
PEKERJAAN PLESTERAN
A.Metode Kerja
•Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pasangan batu kali selesai, adukan yang
digunakan adalah campuran 1 :3, sebelum pelaksanaan dimulai maka permukaan
yang akan diplester dibersikan terlebih dahulu baik dari kotoran lumpur maupun
kotoran non organik lainnya. Karena bila dikotori oleh kotoran maka akan mengurangi
daya rekat dari plesteran tersebut.
Tebal plesteran dibuat 2-3 cm dari permukaan batu, sebelum plesteran dipasang
diantara batu-batu harus dikorek sampai kedalaman 1-2 cm dibawah permukaan batu.
Kemudian permukaan pasangan dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang
kuat antara pasangan dan plesteran.
•Pekerjaan ini dikerjakan oleh tukang/pekerja yang berpengalaman dan dikerjakan
sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk direksi.
•Pekerjaan ini dikerjakan dalam waktu 2 ( dua) bulan dengan total volume pekerjaan
yaitu 523.00 m2•
B.Alat Dan Tenaga : Concrete mixer , pekerja
C.Bahan : Pasir, Semen, Air
A.
PEKERJAAN SIARAN
A.Metode Kerja
• Setelah pekerjaan plesteran selesai maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan
siar yang dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia dengan kapasitas produksi
2.42 m3/jam.
• Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai kontrak atau petunjuk
Direksi harus disiar.
• Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir yang disaring atau
sesuai dengan ketentuan dalam gambar.
• Sebelum siaran dipasang adukan pasangan diantara batu–batu halus dikorek
sampai kedalaman 2-3 cm untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan
dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.
• Pekerjaan ini dikerjakan dalam waktu 2 (dua) bulan dengan total volume pekerjaan
yaitu 551.71 m2•
•Pekerja Bahan : Pekerja ,Semen, dan Air
TERIMA KASIH