Risman ¹), Warsiti ¹), Mawardi ¹), Martono ¹), Liliek Satriyadi ¹)
¹)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH. Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275
Email : rismansipil@yahoo.com , martonoton17@gmail.com
ABSTRAK
Kajian ini dilakukan di laboratorium hidrolika dengan menggunakan skala model alat ukur
debit ambang lebar yaitu dengan mengasumsikan bahwa bilangan Froude yang terjadi pada
model sama dengan bilangan Froude yang terjadi pada kondisi di lapangan. Sehingga dengan
demikian skala debit, waktu, kecepatan dan volume akan dapat mewakili kondisi sesungguhnya di
lapangan. Metodologi yang digunakan adalah melakukan pengujian di laboratorium hidrolika
dengan memvariasikan debit mulai dari Q1, Q2, Q3, Q4, …. Qn, untuk mendapatkan variasi
tinggi muka air di atas mercu, di hulu dan di hilir mercu pelimpah ambang lebar, sehingga akan
didapatkan hubungan antara debit aliran dengan tinggi muka air di atas mercu, di hulu dan di
hilir mercu pelimpah ambang lebar. Dari hasil penelitian ini didapatkan hubungan debit dengan
tinggi muka air di hulu dengan persamaan Y=0,88X 0,359, hubungan debit dengan tinggi muka air
di hilir dengan persamaan Y=0,266X 0,236, hubungan debit dengan muka air di atas ambang lebar
dengan persamaan Y=3,863X 0,666, dengan Y adalah debit aliran pelimpah ambang lebar dalam
m3/detik dan X adalah tinggi muka air dalam m.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut: a)
Gambar 2. Alat ukur ambang lebar Mendapatkan kurva lengkung debit
dengan pemasukan bermuka datar, yang merupakan hubungan antara
dan peralihan penyempitan tinggi muka air di hulu dengan
Perencanaan Hidrolis besarnya debit dari model alat ukur
debit ambang lebar. b) Mendapatkan
Persamaan debit untuk alat kurva hubungan antara Debit dengan
ukur ambaug lebar dengan bagian tinggi muka air di atas ambang. c)
pengontrol segi empat adalah: Membuktikan ketelitian pengukuran
dari alat ukur debit ambang lebar
dengan menggunakan pemodelan. d)
Membuktikan kepekaan pengukuran
debit dari alat ukur debit ambang
lebar dengan menggunakan
pemodelan. e) Mendapatkan
GRAFIK HUBUNGAN MUKA AIR HILIR DENGAN DEBIT PELIMPAH Gambar 7. Grafik Hubungan Muka
AMBANG LEBAR
0.090 Air di atas Ambang dengan Debit
0.080 y = 0.266x 0.236 Pelimpah Ambang Lebar
TINGGI MUKA AIR HILIR ( M )
0.070 R² = 0.971
0.060
0.050 Hubungan Kehilangan Energi
0.040
0.030 dengan Debit Pelimpah Ambang
0.020
0.010
Lebar
0.000
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 Dari hasil penelitian ini dapat
DEBIT ( M 3/DET )
dikatakan secara umum hubungan
Gambar 6. Grafik Hubungan Muka kehilangan energi dengan debit
Air Hilir dengan Debit Pelimpah pelimpah ambang lebar mempunyai
Ambang Lebar kecenderungan bahwa dengan
meningkatnya debit aliran akan
Hubungan Tinggi Muka di atas
diikuti dengan meningkatnya
Ambang dengan Debit Pelimpah
kehilangan energi pada pelimpah
Ambang Lebar
ambang lebar. Dengan kata lain
Dari hasil penelitian ini dapat bahwa peubahan debit aliran
dikatakan secara umum hubungan pelimpah ambang lebar
muka air di atas ambang dengan mempengaruhi besarnya kehilangan
debit pelimpah ambang lebar energi. Besarnya kehilangan energi
mempunyai kecenderungan bahwa begitu signifikan dipengaruhi oleh
dengan meningkatnya tinggi muka perubahan debit aliran. Untuk lebih
air di atas ambang akan diikuti jelasnya ditunjukkan pada Gambar 8.
KEHILANGAN ENERGI ( M )
0.06 Dari hasil penelitian ini dapat
0.05 y = -721.0x 2 + 15.99x - 0.001
R² = 0.998 disarankan hal-hal sebagai berikut :
0.04
0.03
0.02
1. Dalam menentukan tipe alat
0.01
ukur debit pelimpah ambang
0.00 lebar harus disesuaikan dengan
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005
DEBIT ( M 3/DET)
tingkat kepekaan alat ukur
debit.
Gambar 8. Grafik Hubungan
2. Pemilihan tipe alat ukur debit
Kehilangan Energi dengan Debit
pelimpah ambang lebar harus
Pelimpah Ambang Lebar
memperhatikan kondisi
KESIMPULAN topografi permukaan tanah.