Lokasi : Kampus II Unkhair Kelurahan Gambesi T.A. : 2019
Devisi 2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
Pekerjaan Tanah dan Pondasi Secara umum, kerjaan tanah dan
pondasi terkait dengan pekerjaan Penataan Pedestrian Ways Unkhair, Kampus II Gambesi Universitas Khairun, meliputi pekerjaan Tanah dan Pondasi Pedestrian, Pedestrian Ruas Kanan Baru Unkhair serta Pekerjaan Lantai Pijat Kaki/Refleksi. Adapun spesifikasi teknis terkait dengan pekerjaan Tanah dan Pondasi adalah sebagai berikut ;
2.1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Jalur
Adapun spesifikasi teknis terkait dengan pekerjaan galian adalah sebagai berikut ; 1. Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank pada area tanah asli yang akan digali dan diberi tanda. 2 . Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk kerapian dan kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi Terpenuhi. 3. Pekerjaan galian boleh dilaksanakan setelah papan patok (bouwplank) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis. 4. Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai gambar kerja dan atas petunjuk dan persetujuan dari Tim Pengawas. 5. Pondasi jalur dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium, dan atau disesuaikan dengan Gambar Kerja dan atas persetujuan Tim Teknis. 6. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan batu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan mendukung beban struktural. 7. Galian tanah yang telah selesai harus dilaporkan kepada Tim Teknis, dan harus diperiksa kebenarannya atau harus disetujui sebelum dimulai pekerjaan. 2.2. Pekerjaan Pemasangan Batu 1. Spesifikasi teknis terkait dengan pekerjaan pemasangan batu kosong adalah pasang batu kosong pondasi jalur dan rabat serta pasang batu pondasi jalur dengan campuran 1:5 dan Rabat. 2. Penyedia Jasa diwajibkan untuk mengajukan gambar shop drawing terkait dengan pekerjaan pasangan batu gunung. 3. Persiapan material kerja, antara lain batu gunung, semen PC, pasir pasang, air, dan jenis material lain yang diperlukan saat pekerjaan pasangan batu. 4. Persiapan alat bantu kerja, berupa, waterpass, meteran, benang, selang air, dll. 5. Pekerjaan pemasangan batu dimulai terlebih dahulu dengan mengukur untuk mendapatkan level pasangan batu gunung yang sesuai dengan gambar kerja. 6. Sebelum memulai pekerjaan pasang batu, batu yang ada harus dibasahi dengan air telebih dahulu sebelum proses pemasangan dimulai. 7. Pemasangan batu disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu tidak mudah retak/patah dan berongga besar. 8. Penyedia Jasa diwajibkan untuk memastikan galian tanah untuk pasangan batu gunung, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. 9. Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu gunung dengan plesteran siar.
2.3. Urugan Tanah
Item pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pemasangan batu pada pekerjaan Penataan Pedestrian Way Unkhair, yang berlokasi di Kampus II Gambesi Universitas Khairun, adalah urugan tanah kembali pondasi jalur serta urugan tanah bawah lantai. Adapun spesifikasi teknis pekerjaan urugan tanah adalah sebagai berikut ; 1. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari tanah yang baik dan memenuhi syarat teknis serta bebas dari akar-akar, bahan-bahan organis, barang barang bekas/sampah yang terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Tim Teknis. 2. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 10 cm dan dipadatkan dengan alat sederhana (stamper), disiram sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, atau disesuai dengan gambar kerja, dan atau atas persetujuan Tim Teknis. 3. Penyedia Jasa harus melakukan pengulangan pekerjaan apabila dalam pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
2.4. Urugan Pasir
Terkait dengan pekerjaan urugan pasir dibawah lantai, Penyedia Jasa diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan diantaranya sebagai berikut ; 1. Sebelum pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat shop drawing terkait dengan item yang akan dikerjakan oleh Tim Teknis. dan disetujui 2. Pekerjaan galian dan urugan sesuai dengan gambar dan telah mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas. Urugan pasir dilaksanakan pada urugan pasir bawah paving dengan ketebalan 5 cm dan atau disesuaikan dengan gambar kerja. 3. Pemadatan pasir sudah harus dikerjakan dengan sempurna sampai pada batas daya dukung maksimal (telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan atau sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Tim Teknis. 4. Pengurugan untuk bekas galian pondasi, atau yang lainnya yang sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, atau disesuai dengan gambar kerja, dan atau atas persetujuan Tim Teknis. 5. Penyedia Jasa harus melakukan pengulangan pekerjaan apabila dalam pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
2.5. Pekerjaan Perbaikan dan Pembongkaran Pedestrian
1. Khusus untuk pekerjaan perbaikan jalur pedestrian, Penydia Jasa wajib melakukan observasi awal untuk mengetahui spot-spot pedestrian yang harus diperbaiki. 2. Kondisi pedestrian yang memiliki tingkat kerusakan diatas 30 %, masuk dalam item pekerkjaan pembongkaran dan pemasangan baru. 3. Metode pembongkaran haruslah dipertimbangkan dengan baik,termasuk tata penyusunan bekas-bekas penumpukan material bongkaran, dan pembuangan. bongkaran, 4. Penyedia Jasa harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, alat-alat yang akan digunakan dalam pekerjaan pembongkaran. 5. Peralatan pekerjaan pembongkaran merupakan tanggung jawab dari Penyedia Jasa. 6. Penyedia Jasa harus memperhatikan keadaan sekeliling lokasi pekerjaan serta keselamatan pengguna lahan tempat bongkaran. 7. Penyedia Jasa harus menginventarisasi komponen-komponen yang akan digunakan kembali sebelum dibongkar dan sesudah dibongkar dan memberi catatan tentang cacat dan rusak ke Konsultan Pengawas atas persetujuan Tim Teknis. 8. Hasil dari sisa-sisa pekerjaan pembokaran harus dibersihan secara teratur untuk menjamin bahwa tempat kerja tetap terpelihara dan tidak menggangu jalannya pekerjaan selanjutnya. 9. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan, hingga pekerjaan pembongkaran benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
1. Pekerjaan duieker beton penutup, Penyedia Jasa wajib mengikuti RAB dan Gambar Kerja. 2. Untuk dimensi saluran 3 : 3 : 5. dan atau mengikuti RAB dan Gambar Kerja. 3. Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin lokasi tempat pembuatan duiker tetap terpelihara, bebas dari akumulasi sisa dari pekerjaan pembersihan. 4. Untuk plat duiker terbuat dari beton bertulang dengan mutu beton K225, dan atau atas petunjuk dan persetujuan Tim Teknis dan Konsultan Pengawas. 5. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas.
3.2. Pembuatan Ram/Bidang Miring
1. Kemiringan ramp maksimum 6°, atau diseuaikan dengan gambar kerja serta atas petunjuk dan persetujuan dari Tim Teknis. 2. 2. Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang - kurangnya 160 cm. untuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 3. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan. 4. Lebar tepi pengaman ramp/kanstin/low curb 10 cm, dirancang untuk menghalangi roda kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. 5. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) dan harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 – disesuaikan dengan gambar kerja. 80 cm, atau 6. Pencahayaan disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki Ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian- bagian yang membahayakan. 7. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan, hingga pekerjaan benar-benar sesuai dengan spesifikasi yangdisyaratkan
3.3. Lantai Kerja Beton
1. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menyiapkan bahan/material terkait dengan pekerjaan lantai kerja beton antara lain ; semen paku, air. PC, pasir, kaso, multiplek, besi beton, kawat beton, 2. Bahan/material yang disiapkan sesuai dengan spesifikasi teknis atau setara dengan SNI. 3. Ketebalan pelat beton 10 cm, atau disesuaikan dengan gambar kerja. 4. Sebelum pekejaan pelat lantai dilakukan, maka Penyedia Jasa wajib untuk melakukan pengecekan bekisting, ukuran bekisting, elevasi dan kelurusan bekisting serta pemeriksaan sambungan pada bekisting. 5. Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. 6. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis. Devisi 4. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Lantai Pedestrian
4.1. Prinsip Penataan Pedestrian Ways
1. Menghubungkan satu tempat ke tempat lain dengan adanya konektivitas dan kontinuitas. 2. Menjamin keterpaduan, baik dari aspek penataan bangunan dan lingkungan, aksesilibitas antar lingkungan dan kawasan, maupun sistem transportasi. 3. Mempunyai sarana ruang pejalan kaki untuk seluruh pengguna termasuk pejalan kaki dengan berbagai keterbatasan fisik. 4. Memberikan kondisi aman, nyaman, ramah lingkungan, dan mudah untuk digunakan secara mandiri. 5. Mendorong terciptanya ruang publik yang mendukung aktivitas sosial, seperti olahraga, interaksi sosial, dan rekreasi. 6. Menyesuaikan karakter fisik dengan kondisi sosial dan budaya setempat, seperti kebiasaan dan gaya hidup, kepadatan penduduk, serta warisan dan nilai yang dianut terhadap lingkungan. 7. Ruang jalur pejalan kaki berkebutuhan khusus (bagi pejalan kaki yang mempunyai keterbatasan fisik (difabel). 8. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka Tim Teknis dan Konsultan Pengawas wajib menegur Penyedia Jasa guna melakukan pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan.
4.2. Pemasangan Keramik Terazzo
1. Pemasangan keramik terazzo pada Pekerjaan Lantai Pedestrian yang digunakan adalah bertekstur kasar dengan ukuran 60 x 60 Cm dan Rabat lantai memiliki ukuran 50/50. 2. Pemasangan keramik terazzo pada Pekerjaan Dinding dan Lantai Shelter, berukuran 60 x 60 Cm dan Rabat lantai memiliki ukuran 50/50, yang bertekstur kasar. 3. Pada saat pemasangan, keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak disyaratkan. cacat atau ternoda dan warna sesuai dengan yang 4. Keramik terazzo yang akan pasang, sebelumnya harus direndam hingga jenuh air, kemudian ditiriskan berbaris sampai kering. 5. Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan kondisi lantai, Gambar Kerja serta telah mendapat persetujuan dan petunjuk Tim Teknis dan Konsultan Pengawas. 6. Bila diperlukan pemotongan keramik, maka harus terlebih dahulu dipergunakan alat pemotong khusus, dan hasil pemotongan harus siku dan lurus (tidak bergerigi), bagian sisi yang terpotong dihaluskan dengan ampelas, sehingga membentuk pinggiran yang serupa dengan sebelum dipotong. 7. Pemasangan keramik harus benar-benar rata. Permukaannya harus tepat pada peil finish atau ketebalan finish dan sesuai dengan kemiringan lantai. 8. Keramik yang telah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda aduk parekat dan aduk pengisi siar dengan lap/kain yang dibasahi dengan air bersih dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain. 9. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan lantai keramik, apabila pekerjaan tidak spesifikasi yang disyaratkan. sesuai dengan
4.3. Pemasangan Keramik Granit
1. Granit yang digunakan adalah granit yang bertekstur/berpermukaan kasar dengan ukuran 60 x 60 Cm. 2. Material granit yang akan dipasang wajib mendapatkan persetujuan oleh Tim Teknis, terkait dengan keseragaman corak / pola uratnya serta ukuranya. 3. Bersihkan permukaan permukaan yang akan dipasang granit, pastikan tersebut sudah kuat, kering, bersih, dan bebas dari minyak atau bekas lemak, adukan, tanah atau kotoran-kotoran lain. 4. Arah pemasangan lantai granit dimulai dari sisi menuju ke sisi bagian luar. 5. Pola pemasangan lantai granit dimulai dari bagian dalam satu keeping memanjang, bukan melebar, sedangkan untuk pemasangan lantai granit yang nyaris tidak memakai nat dimulai dengan memasang 3 baris secara memanjang terlebih dahulu. 6. Pada lokasi dimana terdapat pola granit, pola-pola tersebut harus diberi tanda untuk mempersiapkan sebelum pemasangan. 7. Ketepatan pemotongan untuk memastikan bentuk dan ukuran yang benar dan pas, serta dalam pemotongan dan pengepasan, dengan hati-hati potong dan haluskan permukaan tanpa mengurangi kekuatan atau penampilan bahan. Ketepatan hubungan pemasangan, sudut-sudut dan sisi-sisinya menjadi sangat penting. 8. Bersihkan permukaan granit marmer setelah dipasang, digrouting, dan dirawat secara menyeluruh. 9. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka Tim Teknis dan Konsultan Pengawas wajib menegur Penyedia Jasa guna untuk mengulangi pekerjaan lantai keramik hingga sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. 4.4. Pemasangan Keramik Coral Sikat
1. Jenis keramik coral sikat yang akan dipasang adalah ukuran 60 x 60
Cm. 2. Bersihkan permukaan keramik coral sikat yang akan dipasang, pastikan permukaan tersebut sudah kering, bersih, dan bebas dari minyak atau bekas lemak, adukan, tanah atau kotoran-kotoran lain. 3. Sebelum melakukan pemasangan keramik coral sikat untuk lantai, wajib untuk menyiapkan laintai yang baik dengan permukaan bertekstur kasar sehingga saat pemasangan keramik coral sikat bias benar-benar melekat pada lantai dan tidak mudah lepas. 4. Pemilihan grouting (nat) yang baik menjadi wajib sehingga kemungkinan tumbuhnya jamur tidak terjadi. 5. Grouting gunakan bahan khusus, bahan ini mengandung plimer, jadi mampu menahan air yang memungkinkannya mencegah tumbuhnya jamur. 6. Pola dan motif pemasangan keramik coral sikat disesuaikan dengan Gambar Kerja dan atau atas persetujan Tim Teknis. 7. Atur keramik coral sikat sesuai dengan Gambar Kerja, dan setelah selesai menata keramik coral sikat untuk lantai, tekanlah permukaan koral dengan menggunakan triplek atau papan secara merata dan tunggu sampai kering. 8. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan lantai keramik, apabila pekerjaan tidak spesifikasi yang disyaratkan.
4.5. Pamasangan Jalur Difabel
1. Pemasangan jalur khusus difabel terkait dengan Penataan Pedestrian Ways, Kampus II Gambesi Unkhair, disyaratkan lingkungan menciptakan hambatan. agar menyesuaikan karakter fisik kawasan, kondisi serta kondisi fisik para diabilitas, sehingga suasana gerak aman, mudah, dan nyaman 2. Mempunyai kemiringan yang cukup landai dan permukaan jalan rata tidak naik turun. 3. Tekstur ubin pengarah bermotif garis-garis menunjukkan arah perjalanan. 4. Tekstur ubin peringatan (bulat) memberi peringatan terhadap adanya perubahan situasi di sekitarnya/warning. 5. Daerah-daerah yang harus menggunakan ubin tekstur pemandu (guiding blocks 30 x 30) diantaranya depan jalur lalu-lintas kendaraan, depan pintu masuk/keluar dari dan ke tangga atau fasilitas persilangan dengan perbedaan ketinggian lantai, pada pedestrian yang menghubungkan antara jalan dan bangunan serta pada pemandu arah dari fasilitas umum ke stasiun transportasi umum terdekat. 6. Pemasangan jalur khusus difabel terkait dengan Penataan Pedestrian Ways, Kampus II Gambesi Unkhair, dilengkapi dengan area istirahat yang dilengkapi dengan tempat duduk santai di bagian tepi kiri dan kanan jalur pedestrian 7. Secara umum, pemasangan jalur khusus difabel merujuk pada UU. No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. 8. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis. 9. Melakukan pemeriksaan air yang akan dialirkan sudah benar-benar besih dari kotoran ataupun sisa material bangunan, dan untuk mengecek sisakan waktu beberapa saat biasanya dilakukan dengan mengalirkan air ke intalasi pipa. Aktifitas tersebut berguna supaya menjamin kebersihan air dan juga menghidari kran mengalami penyumbatan. 10. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan sehingga sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
5.2. Pemasangan Pipa Air
1. Pipa distribusi air bersih menggunakan pipa PVC standar SNI 06- 0084-1987, dengan diameter 1/2”. 2. Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-1987 dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm2, dengan diameter 2”. 3. Ukuran panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. 4. Pipa harus dari jenis sambungan solvent cement. 5. Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari merek yang sesuai dengan standar terbaik, dan atau atas rekomendasi oleh Tim Teknis. 6. Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih dan tetap teratur. 7. Penyedia Jasa harus memeriksa semua peralatan, pipa-pipa dan sebagainya, untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang pada tempat yang direncanakan sesuai rencana. 5.3. Pemasangan F loor Drain 1. 1. Sebelum pekerjaan floor drain diwajibkan untuk dilakukan pembersihan awal pada area yang akan dibuat floor drain, pastikan tidak ada material/sampah dan barang hasil sisa pembersihan yang msuk ke dalam lubang pembuangan karena akan menyumbat saluran pembuangan air. 2. Alat dan bahan yang diperlukan dkiantaranya ; floor drain atau saringan lantai kamar mandi, pasir dan semen (sesuai kebutuhan), sendok adukan semen, ember adukan, sarung tangan, serta bahan perekat. 3. 3. Pemilihan material untuk floor drain harus tahan lama, bahan plastik antitikus, tidak mudah berkarat pada baut pengikat saringan, dan atau pemilihan material untuk floor drain harus sesuai dengan SNI dan atas persetujuan Tim Teknis. 4. Pekerjaan floor drain disesuaikan dengan RAB dan Gambar Kerja. 5. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan sehingga sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Spesifikasi teknis pekerjaan pemasangan instalasi titik lampu pada pekerjaan Penataan Pedestrian Ways, Kampus II Gambesi Unkhair, yang berlokasi di Kampus II Gambesi Universitas Khairun adalah sebagai berikut ; 1. Lampu, stop kontak dan saklar yang digunakan adalah kualitas baik atau standar SNI. 2. Pemasangan lampu merk philip atau yang setara. 3. 3. Lampu yang digunakan adalah 25 watt dan 18 watt, dan pola pemasangannya disusuaikan dengan gambar kerja termasuk penempatan stop kontak dan saklar. 4. Untuk saklar yang digunakan adalah saklar tunggal dan saklar ganda. 5. MCB yang digunakan adalah MCB dengan kapasitas 10 Amper atau setara dengan 2200 VA. 6. MCB yang akan digunakan adalah MCB yang sudah dinyatakan lolos dari uji LMK PLN (LMK : Lembaga Masalah Kelistrikan), serta MCB yang dibuat mengacu kepada standard-standard teknis yang Ditetapkan baik nasional (mendapatkan sertifikat SNI) maupun standar internasional. 7. Jenis kabel yang digunakan pada pekerjaan instalasi listrik adalah kebel dengan merk NYM. 8. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk memperbaiki pekerjaan pemasangan lampu apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan Gambar kerja dan RAB. Devisi 7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton Shelter
7.1. Pekerjaan Beton Kolom Praktis
Pekerjaan kolom terkait dengan pekerjaan Penataan Pedestrian Ways, Kampus II Gambesi Unkhair, yang berlokasi di Kampus II Gambesi Universitas Khairun, meliputi spesifikasi teknis sebagai berikut : 1. Dimensi kolom praktis adalah 12/12, dan dalam pekerjaaan kolom praktis, Penyedia Jasa wajib mengikuti RAB. 2. Penyedia Jasa wajib wajib menyiapkan komponen untuk pekerjaan kolom praktis, antara lain ; semen, kaso, pasir, split, besi beton, kawat beton, multiplek, dan paku. Jangan lupa dengan perkakas seperti gunting besi, bor listrik, meteran, gergaji, pembengkok besi, dan lain-lain. 3. Penyedia Jasa wajib melakukan pengukuran guna menentukan dan memberikan tanda pada posisi untuk meletakan kolom dan balok. 4. Dalam pekerjaan kolom praktis pada dinding beton shelter, jarak yang disyaratkan adalah 3 m s/d. 4 m, atau disesuaikan dengan gambar kerja, persetujuan Tim Teknis. 5. Besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran dan panjang dibuat sesuai gambar kerja. 6. Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. 7. Sebelum pengecoran, terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang agar semua ukuran sudah sesuai dengan gambar kerja. 8. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuangkan adukan beton ke area pengecoran, adukan beton dipadatkan sehingga beton tidak ada keropos. 7.2. Pekerjaan Beton Kolom Utama 1. Pekerjaan kolom utama, dalam pemasangan perancah supaya kuat dan kokoh menggunakan kayu 15/15 sebagai pengunci. 2. Untuk ukuran dimensi kolom utama shelter adalah 30/200 dan 41/53, dan dalam pekerjaaan kolom utama, Penyedia Jasa wajib mengikuti RAB. 3. Bentuk, ukuran, dan diameter besi sesuai dengan gambar kerja. 4. Penyedia Jasa wajib menyiapkan bahan/material sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. 5. Acuan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
7.3. Pekerjaan Pelat Beton lantai Shelter
1. Sebelum pekejaan pelat lantai dilakukan, pihak Penyedia Jasa wajib untuk melakukan pengecekan bekisting, ukuran bekisting, elevasi dan kelurusan bekisting serta pemeriksaan sambungan pada bekisting. 2. Untuk ukuran ketebalan minimal pelat lantai shelter, disesuaikan dengan gambar kerja. 3. Penyedia Jasa wajib wajib menyiapkan bahan/material dan alat yang terkait dengan pekerjaan ini, diantaranya ; semen, pasir, kerikil, air, untuk kebutuhan alat diantaranya ; gunting besi, bor listrik, meteran, gergaji, pembengkok besi. 4. Bahan/material pendukung sesuai dengan spesifikasi teknis atau setara dengan SNI. 5. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis.
7.4. Pelat Beton Atap Shelter
1. Penyedia Jasa harus menyiapkan bahan/material terkait dengan pekerjaan pelat beton antara lain ; beton ready mix sesuai mutu yang disetejui oleh Tim Teknis, kawat beton, bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat proses penguapan air pada beton (curing compound) serta material penunjang disiapkan yang setara dengan SNI. lainnya wajib 2. Penyedia Jasa harus menyiapkan Persiapan alat bantu kerja, antara lain ; waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi, pembengkok besi, gergaji, benang, selang air, concrete mixer truck serta alat pengujian beton. 3. Sebelum pekejaan pelat atap dilakukan, maka Penyedia Jasa wajib untuk melakukan pengecekan bekisting, ukuran bekisting, elevasi dan kelurusan bekisting serta pemeriksaan sambungan pada bekisting. 4. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk memperbaiki pekerjaan pemasangan lampu apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan Gambar kerja dan RAB.
7.5. Beton Sloof
1. Untuk ukuran beton slof yaitu 23/20, dan dalam pekerjaaan betom slof, Penyedia Jasa wajib mengikuti RAB. 2. Sloof beton diletakkan di atas sepanjang pondasi untuk meratakan beban yang bekerja pada pondasi dan pengikat struktur bawah. 3. 3. Untuk mencegah keretakan pada pasangan dinding bata dan plesteran maka kolom beton harus digunakan pasangan dinding bata. setiap 12 m 2 4. Pekerjaan struktur slof beton yang dimaksud adalah seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan didalam gambar kerja atau sesuai petunjuk Tim Teknis. Dan Konsultan Pengawas. 5. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk melakukan pengulangan pekerjaan beton slof, apabila dalam pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
7.6. Pekerjaan Ring Balok Beton
1. Ukuran reng balok beton yaitu 12/20, dan dalam pekerjaaan reng balok, Penyedia Jasa wajib mengikuti RAB. 2. Diawali dengan pemasangan bekisting dasar ring balok berupa papan yang kolom. ditopang dengan perancah pekerjaan pembesian 3. Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan Gambar Kerja. 4. Besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang terdapat pada ring balok. 5. Pastikan semua pembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah terpasang “beton decking” yang memadai. 6. Kelurusan bidang bekisting ring balok dicek dengan bantuan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus perbaikan pekerjaan reng balok beton sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas, Devisi 8. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Dinding & Lantai Shelter
8.1. Pemasangan Dinding Bata
1. Pasangan batu bata dengan campuran 1Pc : 5Ps tebal ½ bata untuk semua pasangan dinding batu bata seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja. 2. Batu bata sebelum dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai jenuh. 3. Pasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap ditunggu sampai kuat betul. 4. Batu bata yang kurang dari 1/2 (setengah) tidak boleh dipasang kecuali pada bagian-bagian yang membutuhkan. 5. Pasangan dindidng bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar telah dikorek serta dibersihkan dari abu yang tersisa. Siar harus dikorek sebelum diplester. unting-unting, waterpas dan alat ukur. 6. Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk batas/level pengecoran di sisi dinding/kolom. atas bekisting 7. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan melakukan dan pasangan batu bata pandang. yang menempel dengan beton tidak boleh tembus 8. Siar harus dikorek sebelum diplester dan pasangan batu bata yang menempel dengan beton tidak boleh tembus pandang. 9. Pasangan batu bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi air selama 7 (tujuh) hari, setiap hari sekali pada pagi hari. 10. Pelaksanaan tegak lurus. 11. Tim Teknis pasangan dinding batu bata harus cermat rapi dan berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), dan Penyedia Jasa wajib melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis.
8.2. Pekerjaan Plesteran Dinding dan Kolom
1. Plesteran dinding bata dengan campuran 1Pc : 5Ps untuk semua pasangan dinding batu bata seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja. 2. Menyiram permukaan bata dengan air sampai basah secara merata. 3. Memasang plesteran pada bidang yang telah ada kepalaannya sampai selesai seluruh permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm. 4. Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus. 5. Plamir bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang baik.Lakukan sebanyak 3 lapis (tiga kali pelaksanaan) sampai dinding benar benar rata dan halus. 6. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas.
8.3. Pekerjaan Pengecetan
Secara umum, yang termasuk dalam pekerjaan pengecetan meliputi pengecetan dinding dan kolom, dengan spesifikasi teknis sebagai berikut ; 1. Pekerjaan pengecetan dinding disesuaikan dengan RAB. 2. Bidang yang di akan Cat terlebih dahulu harus dibersihkan hingga permukaannya rata dan halus. 3. Kualitas Cat dasar menggunakan Cat Alkali Resisting Primer setara dengan Dulux. 4. Kualitas Cat penutup setara dengan Dulux. 5. Pengecatan tembok pada bidang yang luas mempergunakan roller, sedangkan pada bidang yang sempit mempergunakan kuas dengan minimal 3 kali sapuan tiap lapisan, dan Pengecatan dilakukan sebanyak dua lapis. 6. Penggunaan warna pada bidang yang di Cat disesuaikan dengan petunjuk Tim Teknis. 7. Pekerjaan Pengecetan dinding dan kolom dilakukan dengan 1 lapis cat dasar dan 2 kali cat penutup. 8. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi kembali pekerjaan pengecatan apabila dilihat kulitas cat belum memperlihaktkan hasil yang optimal. 8.4. Pemasangan Logo dan Nama Unkhair 1. Meterial yang digunakan dalam pembuatan loga Unkhair dan tulisan menggunakan stainless steel warnah, rangka alumunium, alumunium composite (ACP) dan besi strip. 2. Untuk jenis, ukuran dan warna tulisan disesuaikan dengan Gambar Kerja, dan atau atas persetujuan Tim Teknis dan Konsultan Pengawas 3. Untuk pembuatan loga Unkhair dan tulisan menggunakan huruf timbul, dengan bahan anti karat. 4. Pemasangan lampu taman mengadopsi bentuk/logo Unkhair. 5. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi pekerjaan apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), dan Penyedia Jasa wajib melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis.
Devisi 9. Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Plafond dan Dinding Shelter
9.1. Pamasangan Rangka Plafond
1. Bahan dari rangka plafond adalah kayu klas II setara Kayu Matoa atau yang sejenis. 2. Rangka pembaginya digunakan kayu ukuran 5/5 cm 3. 3. Semua permukaan yang akan berhubungan dengan bahan penutup plafond harus diketam/diserut halus dan rata. 4. 4. Semua hubungan rangka digunakan klos kayu penyangga yang diperkuat dengan paku dan digantung pada balok balok kuda-kuda. gording atau 5. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis.
9.2. Pamasangan Penutup Plafond
1. Plafond menggunakan triplek 4 mm 2. Pola pemasangan dengan nat 4 mm, menggunakan tripleks utuh dengan kompensasi plafond tersebut dicat rapi. 3. Pemasangan triplek digunakan paku triplek setiap jarak 10 cm, kepala paku dipipihkan sehingga kepala paku dapat masuk kedalam kemudian semua bekas kepala paku harus ditutup dengan plamir. 4. Model dan bentuk plafond disesuaikan dengan model dan bentuk yang ada dalam Gambar Kerja. 5. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi kembali pekerjaan pemasangan plafond apabila pekerjaan belum sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
9.3. Pamasangan Profil Plafond
1. Pekerjaan pamasangan profil plafond disesuaikan dengan RAB. 2. Model dan bentuk list profil plafond harus sesuai dengan model dan bentuk yang ada dalam Gambar Kerja. 3. Kayu untuk profil plafond harus diserut pada semua permukaan sehingga rata dan lurus. 4. List profil plafond harus benar-benar rata/tidak bergelombang dan rapi. 5. List plafond dipasang untuk menutup pada pertemuan antara penutup plafond dan dinding 6. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis.
9.4. Pengecetan Plafond
1. Pekerjaan pengecetan plafond disesuaikan dengan RAB. 2. Lingkup pekerjaan pengecetan meliputi pengecetan plafond, rangka plalfond dan pengecetan list profil plafond. 3. Bidang yang di Cat terlebih dahulu harus didempul, digosok dan dibersihkan hingga permukaannya rata dan halus. 4. Sebelum kayu dicat, dasar kayu harus sebelumnya di meni paling sedikit 2 kali, satu lapis cat dasar dan dua lapis cat penutup. 5. Merek cat kayu harus yang berkualitas baik, atau RAB dan petunjuk Tim Teknis. sesuai dengan 6. Pengecatan Lapisan kayu menggunakan kuas, minimal 3 kali sapuan tiap pengecetan 7. Pekerjaan Pengecetan Plafond dilakukan dengan 1 lapis cat dasar dan 2 kali cat penutup. 8. Meni Kayu yang dipergunakan mempunyai merek yang disetujui Tim Teknis dan Konsultan Pengawas. 9. Tim Teknis dan Konsultan Pengawas berhak meminta kontraktor untuk mengulangi kembali pekerjaan pengecatan apabila dilihat kulitas cat belum dan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan. 9.5. Pemasangan Dinding Shelter 1. Pekerjaan dinding shelter sesuai dengan RAB dan Gambar Kerja. 2. Penyedia Jasa wajib melakukan pengukuran dilapangan agar tahu ukuran dinding shelter yang akan dipasang. 3. Pemasangan dinding shelter menggunakan kayu dengan ukuran 2/2 X 10, kayu dengan kualitas baik sejenis. 4. Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, 5. Dinding shelter yang terpasang, bidang permukaan harus rata dan lurus. 6. Untuk pemasangan tempat duduk (bangku kayu) kayu dengan ukuran 2/2 X 10, dengan pekerjaan 7. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas Devisi 10. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Elemen Ruang Luar
10.1. Pemasangan Bangku Taman
1. Pekerjaan Pemasangan Bangku Taman sesuai dengan RAB dan Gambar Kerja. 2. Material kayu yang dipilih harus berkualitas, tahan lama serta material (kayu dan besi) harus sesuai untuk di tempatkan di luar ruangan. 3. Bangku taman yang akan dipasang wajib memadukan antara kenyamanan dan keindahan (estetika). 4. Pengecetan bangku taman menggunakan kualitas cat yang sesuai dengan petunjuk Tim Teknis 5. Bangku taman yang akan di cat terlebih dahulu harus didempul, digosok dan dibersihkan hingga permukaannya rata dan halus 6. Pekerjaan Pengecetan bangku taman dilakukan dengan 1 lapis cat dasar dan 2 kali cat penutup. 7. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk melakukan pengulangan pekerjaan, apabila dalam pekerjaan tersebut terjadi sesuai dengan RAB dan Gambar Kerja.
10.2. Pemasangan Tempat Sampah
1. Penempatan bak sampah harus muda diakses bagi para pejalan difabel serta akses dalam proses pengumpulan dan pengangkutan. 2. Penempatan pedestrian.bak sampah tidak menggangu pengguna jalur. Penyedia Jasa wajib menyediakan bak sampah kategori sampah (sampah organik dan an-organik). 3. Material/bahan bak sampah harus ramah terhadap lingkungan. 4. Model dan diameter bak sampah sesuai dengan petunjuk dan persetuajuan Tim Teknis. 5. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harusmelakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawasan. 10.3. Pemasangan Pot Bunga 1. Tata dan susun pot-pot bunga dengan rapi sehingga menciptakan suasana pedestrian yang rapi dan asri. 2. Jenis bunga dan model pot bunga yang akan dipasang harus mendapat persetujuan dari Tim Teknis. 3. Penempatan pedestrian. pot bunga tidak menggangu pengguna jalur 4. Ketentuan teknis terkait pekerjaan pemasangan pot bunga mengacu pada standar terkait komponen penataan ruang luar. 5. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi kembali pekerjaan pemasangan pot bunga apabila dilihat kulitas pot bunga dan jenis bunga/tanaman tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan. 6. Hasil dari sisa-sisa pekerjaan pembokaran harus dibersihan secara teratur untuk menjamin bahwa tempat kerja tetap terpelihara dan tidak menggangu jalannya pekerjaan selanjutnya. 7. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangipekerjaan, hingga pekerjaan pembongkaran benar- benar sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
11.2. Pekerjaan Galian Tanah
1. Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank pada area tanah asli yang akan digali dan diberi tanda. 2. Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk kerapian dan kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuh. 3. 3. Pekerjaan galian boleh dilaksanakan setelah papan patok (bouwplank) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis. 4. Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai gambar kerja dan atas petunjuk dan persetujuan dari Tim Pengawas. 5. 5. Galian tanah yang telah selesai harus dilaporkan kepada Tim Teknis, dan harus diperiksa kebenarannya atau harus disetujui sebelum dimulai pekerjaan. 6. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas 11.3. Pekerjaan Pondasi Batu Kali 1. Pekerjaan pondasi batu kali dikerjakan sesuai dengan RAB dan gambar kerja. 2. Pasangan batu kali disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan grading/sususnan butir pasir yang memenuhi syarat. 3. Ukur tanah yang akan di pasang pondasi, kemudian pasanglah bowplang untuk menggetahui ketinggian muka tanah setelah itu pasang benang agar pondasi bisa tegak dan lurus. 4. Bahan yang diperlukan dkiantaranya ; semen, pasir, air, dan batu kali. Sedangkan Alat kerja yang digunakan antara sekrop, molen, benang, dll. lain ; gerobak,5. Tim Teknis berhak meminta Penyedia Jasa untuk mengulangi kembali pekerjaan, apabila pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, RAB dan Gambar Kerja.
11.4. Urugan Tanah
1. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari tanah yang baik dan memenuhi syarat teknis serta bebas dari akar-akar, bahan-bahan organis, barang barang bekas/sampah yang terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Tim Teknis. 2. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 10 cm dan dipadatkan dengan alat sederhana (stamper), disiram sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, atau disesuai dengan gambar kerja, dan atau atas persetujuan Tim Teknis. 3. Penyedia Jasa harus melakukan pengulangan pekerjaan apabila dalam pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
11.5. Urugan Pasir
1. Sebelum pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat shop drawing terkait dengan item yang akan dikerjakan dan disetujui oleh Tim Teknis. 2. Pekerjaan galian dan urugan sesuai dengan gambar dan telah mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas. Urugan pasir dilaksanakan pada urugan pasir bawah paving dengan ketebalan 5 cm dan atau disesuaikan dengan gambar kerja. 3. Pemadatan pasir sudah harus dikerjakan dengan sempurna sampai pada batas daya dukung maksimal (telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan atau sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Tim Teknis. dan Konsultan Pengawas. 4. Pengurugan untuk bekas galian pondasi, atau yang lainnya yang akan ditimbun tidak boleh dilaksanakan sebelum disetujui oleh Tim Teknis dan Konsultan Pengawas. 5. Urugan pasir disiram air hingga kenyang dan padat. Bahan pasir harus bersih dari kotoran-kotoran yang dapat mengurangi kepadatan urugan. 6. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Disyaratkan (RAB dan Gambar Kerja), maka Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut sesuai dan mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis.