Anda di halaman 1dari 23

BAB IV.

PEKERJAAN PENGADAAN & PEMASANGAN PERPIPAAN.

IV. 1. Pekerjaan Pengadaan Pipa GIP dan Accesories.


(1) Umum
Spesifikasi ini merupakan pelengkap dan harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar, yang keduanya secara bersama menguraikan pekerjaan yang
harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh
peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi yang
diperlukan menurut Dokumen Kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut yaitu
spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus
dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan
maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material
tersebut dijumpai.
(2) Lokasi Pekerjaan.
Pekerjaan ini bertempat/berlokasi di Desa Pombewe dan Desa Loru, Kecamatan
Biromaru, Kabupaten Sigi, sesuai gambar rencana (lihat peta terlampir), baik
jaringan pipa transmisi air bakunya maupun jaringan pipa distribusi dalam
kawasan Hunian tetap Pombewe serta yang menuju ke desa Pembewe
(kampung) dan ke desa Loru (kampung).

Pasal 2.
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
(1) Yang dibutuhkan adalah suatu sistem jaringan air bersih perpipaan yang dalam
hal ini tidak terpisahkan dari kebutuhan barang / material pendukungnya antara
lain : pipa-pipa, fitting, gate valve dan material lainnya, dimana akan disediakan
dan diantarkan sesuai perjanjian kontrak.
(2) Istilah ”Kontraktor” dianggap sama ( sinonim ) dengan ”Penyedia Barang / Jasa”.
(3) Pipa-pipa, fitting dan barang/material dan accessories yang ditawarkan
diutamakan produksi dalam Negeri.
(4) Barang-barang tersebut harus dalam keadaan baik dan 100% (seratus persen)
baru.
(5) Harus ada penjelasan Spesifikasi Teknis mengenai barang yang ditawarkan
secara lengkap seperti Jenis, Class, Tebal, bahan, kemampuan kerja dan lain-
lain.
(6) Harus disebutkan merk dan atau pabrik yang membuatnya pada setiap
barang/material yang ditawarkan dan bisa terbaca dengan jelas.
(7) Harus dilampirkan brosur yang lengkap dari barang yang ditawarkan, brosur harus
asli berhuruf latin, dapat dibaca dan dimengerti dengan mudah (bila diperlukan
kontraktor harus bisa menjelaskan).
(8) Barang yang ditawarkan seperti : pipa, fitting dan gate valve harus dilengkapi
dengan Surat Dukungan Pabrik (POA) Asli ; Adapun POA dapat diterbitkan oleh
Distributor Utama/Agen Utama atau Distributor Cabang/Agen Cabang dari satu
produk merk tertentu yang dikuatkan oleh suatu surat penunjukkan deagenan /
distributor dari pabrik negara asal / agen utama.

Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
(1) Umum
Kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan persiapan seperti yang
tercantum di bawah ini agar pekerjaan pokok bila terselesaikan dengan baik,
dimana seluruh pekerjaan persiapan tersebut sudah termasuk di dalam
penawaran.
(2) Kontraktor harus menyediakan los kerja dan gudang bahan dengan luas
secukupnya agar bisa merakit dan menyimpan bahan dengan aman dan
terlindung.
(3) Kontraktor harus menyediakan keet, yang  dilengkapi dengan :
a.1 (satu) set  meja  tamu.
b. 2 (dua) set meja tulis ½ biro.
c. 1 (satu) buah papan tulis (white board uk, 90 x 120 cm) untuk keperluan rapat
(4) d. 1 (satu) buah almari arsip (filling cabinet)
e. Sarana penerangan dan sanitasi.
f. Kontraktor harus menyediakan bahan termasuk perlengkapan :
- Buku Direksi
- Buku Tamu
- Buku Catatan Penerimaan Barang (bahan)
- Buku Catatan Jumlah Tenaga setiap hari
- Buku Catatan Keadaan Cuaca
- Kalender  tahun pelaksanaan pekerjaan dan Kotak P3K
- Meja Kursi tulis
(5) Membuat Time Schedule / Tata Kala (Curve S) yang disyahkan oleh Konsultan.
(6) Menyediakan RKS dan Gambar Perencanaan, untuk pedoman pelaksanaan.
(7) Mengasuransikan tenaga kerja dalam Jamsostek.
(8) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran, pematokan serta
pembersihan pada jalur pipa yang akan digali untuk pemasangan pipa.
(9) Pembuatan papan nama proyek 1 (satu) buah dengan ukuran dan tulisan seperti
pada gambar.
(10) Kontraktor harus menyediakan dan memasang rambu-rambu lalu  lintas di
lokasi-lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan sebagai tanda bagi pemakai
jalan agar berhati-hati.
(11) Semua buku-buku harus diparaf / tanda tangan oleh penyedia barang/jasa,
setelah kegiatan selesai diserahkan kepada Direksi Pekerjaan beserta
perlengkapan lainnya kecuali meja kursi dan papan tulis milik Kontraktor.
(12) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran, pematokan serta
pembersihan pada jalur pipa yang akan digali untuk pemasangan pipa.
(13) Pembuatan papan nama proyek 1 (satu) buah dengan ukuran dan tulisan seperti
pada gambar.
(14) Kontraktor harus menyediakan dan memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi-
lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan sebagai tanda bagi pemakai jalan
agar berhati-hati.

IV. 2. Pekerjaan Pengadaan Pipa HDPE dan Accesories.

IV.3. Pekerjaan Pemasangan Pipa GIP dan Accesories.


Pasal 4
Pekerjaan Galian tanah Tanah.
(1) Umum.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan tanah yang diperlukan untuk
pemasangan pipa, valve chamber, pekerjaan crossing dan pekerjaan lainnya
seperti yang disyaratkan dan tertera di dalam gambar.
Kontraktor harus menjaga dan berhati-hati menggunakan peralatan konstruksi
berat  di lokasi pekerjaan di daerah permukiman agar tidak mengganggu
linkungan sekitarnya (menimbulkan kerusakan lingkungan).
a) Galian tanah tanah.
Kecuali bila ditentukan lain, maka galian tanah sudah termasuk penyingkiran
bahan (galian tanah) apapun sifatnya yang dijumpai, rintangan yang bersifat
bagaimanapun yang akan mengganggu pelaksanaan dan penyelesaian
yang sebagaimana mestinya.
Pembuangan bahan ( galian tanah ) tersebut mengikuti garis ketinggian
tertera dalam gambar atau yang diperintahkan. Bila tidak ditentukan lain,
seluruh lapangan pekerjaan harus dikupas (dibersihkan) dari tumbuh-
tumbuhan dan puing-puing, benda tersebut harus disingkirkan sebelum
galian tanah atau pengukuran dilakukan. Kontraktor harus menyediakan
tempat dan turap yang diperlukan pada sisa-sisa galian tanah, serta semua
pemompaan, penggalian tanah atau tindakan lain yang telah disetujui untuk
memindahkan atau mengeluarkan air, termasuk member perhatian terhadap
air hujan dan air bangunan yang masuk lokasi pekerjaan hingga terhindar
kerusakan pekerjaan dan sekitarnya. Pekerjaan galian tanah yang sedang
berlangsung dimana tenaga kerja melakukan kegiatan, maka kontraktor
harus melindungi tenaga kerja tersebut dengan sarana dan alat apapun
yang disetujui. Lubang galian tanah maupun lubang-lubang lain tidak
diperkenankan dalam keadaan terbuka lebih dari 3 x 24 jam, sehingga
mengganggu kelancaran dan berbahaya bagi lalu lintas dan pejalan kaki.
Semua lubang-lubang harus diberi pelindung yang kuat dan diberi tanda
peringatan.
b) Galian tanah tanah di bawah bangunan.
Kecuali ditentukan lain untuk bangunan khusus atau diperintahkan oleh,
galian tanah harus dilaksanakan sampai pada peil yang ditentukan, atau
lapisan tanah keras. Bila diperintahkan daerah di bawah bangunan harus
digali lebih dalam, maka kelebihan galian tanah atau urugan pasir kembali
karena akibatnya akan dibayar dengan harga satuan penawar bila harga
penawar tersebut telah ditentukan, kalau tidak, pembayaran akan dilakukan
sesuai dengan nilai yang disepakati.
c) Galian tanah tanah di bawah daerah pengerasan.
Apabila dalam melakukan galian tanah di bawah pengerasan jalan, maka
kontraktor harus membongkar lapisan pengeras tersebut sampai ketebalan
pengeras yang ada.
d) Galian tanah di dekat pepohonan.
Kecuali ada pepohonan yang harus dibuang sesuai yang tertera pada
gambar, semua pohon harus dilindungi dan tidak rusak selama pelaksanaan
pekerjaan dan tidak ada pohon yang ditebang tanpa ijin tertulis. Pepohonan
yang terganggu harus ditunjang selama pelaksanaan sesuai petunjuk.

e) Galian tanh berbatu.


Galian tanah berbatu termasuk pengangkutan dan pembuangan adalah
sebagai berikut :
1. Semua batu-batuan berukuran isi 0.25 m3 atau lebih.
2. Batu-batuan harus digali 15 cm melebihi ukuran luar pipa atau
sambungannya, ruang antara kemudian diisi kembali dengan pasir.
f) Memperendah Muka Air Tanah.
Bilamana pada lokasi galian tanah dipadati muka air tanah yang tinggi,
serta mengakibatkan terganggunya dalam pelaksanaan galian tanah serta
pemasangan, maka kontraktor harus merendahkan muka air tanah tersebut
dengan cara memompa air yang ada sampai kering dimana kedalaman
galian tanah bias tercapai dan pemasangan pipa bias terlaksana dengan
baik, kontraktor harus membuang air pompa tersebut ke tempat yang aman,
yang sekitarnya tidak mengganggu pekerjaan dan lingkungan sekitarnya.
(2) Urugan Pasir.
a) Urugan pasir di bawah pipa.
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai
gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang di dalamnya. Dasar pasir
ini harus dipadatkan dengan pemadat dan dibasahi serta harus mempunyai
permukaan yang rata. Setiapa dasar pasir setiap ujung pipa harus 5 cm
lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada keseluruhan
panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelah pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir dan kerikil
halus mulai dari dasar sampai atas pipa. Bahan urugan pasir pasir dan
kerikil halus ini disebarkan merata kesetiap penjuru ruangan dalam galian
tanah sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan dalam keadaan
basah.
b) Urugan pasir di atas pipa
Dari bagian atas pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 10 cm
di atas pipa, galian tanah harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus dan
dipadatkan dalamkeadaan basah secara merata. Pemborong harus bekerja
dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini, untuk menghindarkan
terjadinya kerusakan atau pergeseran.
Cara atau metoda penimbuanan kembali harus dilakukan lapisan demi
lapisan, dipadatkan disekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada
gambar rencana dengan cara tidak merusak pipa. Pemadatan pada sisi-sisi
harus dilakukan saling berganti pada kedua sisi.   Lapisan 5 cm pertama
diatas pipa harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya
peralatan yang digerakan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua
kerusakan pada pipa-pipa dan alat-alat penyambung harus diperbaiki
Pemborong dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 10 cm di atas pipa hingga ke permukaan, galian tanah
harus ditimbun dengan tangan atau metode mekanis yang disetujui dan
dipadatkan dengan alat pemadat, untuk mencegah menurunnya
permukaan, setelah selesainya pekerjaan penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter di atas permukaan
tanah untuk memberi  peluang pengendapan, Direksi/Tenaga Ahli dapat
memerintahkan Pemborong, untuk menambah timbunan pada bagian atas
parit, di mana terjadi kesurutan di bawah permukaan tanah yang
bersangkutan.
(3) Urugan pasir Kembali.
a. Umum
Urugan pasir kembali tidak boleh langsung dejatuhkan di atas setiap struktur
atau pipa. Bahan yang dipakai untuk urugan pasir kembali, adalah bahan
tanah, bebas dari rumput akar, semak-semak, bahan organic dan tumbuhan
lainnya atau batu-batuan yang memiliki diameter lebih dari 15 cm. Bahan
urugan pasir setebal 15 cm dari  s etiap struktur atau pipa harus bebas dari
batu-batuan, pecahan gumpalan tanah yang berukuran maksimum lebih
besar dari 7,5 cm. Urugan pasir kembali tidak diletakkan di sekitar  atau
diatas sesuatu sstruktur sampai beton mencapai kekuatan yang cukup untuk
menahan beban yang menekan. Urugan pasir kembali di sekeliling
bangunan penahan air harus diletakkan sampai bangunan itu telah penuh
dengan air ketika urugan pasir kembali tanpa seijin pengawas.
b. Urugan pasir Kembali Sekeliling Bangunan, di Bawah Struktur dan di Bawah
Daerah Pengerasan.
Kecuali ditentukan lain untuk bangunan khusus atau diperintahkan oleh,
urugan pasir kembali sekeliling bangunan, dibawah struktur dan dibawah
daerah pengerasan harus ditebarkan secara horizontal tidak lebih 15 cm
tebalnya sebelum dipadatkan, dan pemadatannya dilakukan dengan cara
pemadatan gerak tenaga tangan. Urugan pasir kembali harus dipasang rata
lapis demi lapis, dibasahi dan dipadatkan secara mekanis.

Pasal 6
KONSTRUKSI- KONSTRUKSI PENGAMAN
1. Umum
Konstruksi- konstruksi pengaman dalam pemasangan pipa merupakan pekerjaan
sipil, yang secara umum meliputi pekerjaan pondasi/thrust block, persyaratan bahan
dan pelaksanaan harus sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi
teknis untuk pekerjaan sipil. Secara umum spesifikasi bahan-bahan konstruksi dalam
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Semen
Semua elemen yang digunakan harus semen Portland biasa dengan mutu terbaik.
Bilamana diminta pada setiap pengiriman semen ke pekerjaan pemborong harus
menyerahkan sertifikat pengujian, yang mrnyatakan semen tersebut memenuhi
syarat- syarat yang bersangkutan. Semen harus di simpan dengan cara yang
mencegah kelembapan atau pencemaran oleh bahan- bahan lain.krikil atau batu
pecahan harus di dapat dari tempat yang telah di setujui dan harus keras dari
lapisan- lapisan dan debu.
b. Pasir dan Kerikil/ Batu Pecah
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus di angkut, ditangani dan di timbun
sedemikian rupa, sehingga yang berukuran nominal terpisah dari yang berukuran
lain, dan tidak tercampur dengan benda- benda lain.
Krikil dan batu pecah harus didapat dari sumber yang telah di setujui dan harus
keras, tahan lama, bersih serta bebas dari lapisan yang menempel dari debu.
c. Beton
Kecuali kalau ada ketentuan lain, maka beton harus mempunyai perbandingan
campuran 1:2:3. Perbandingan 1:2:3 hanya merupakan patokan saja dan tergantung
pada krikil dan pecahan batu yang digunakan diubah- ubah.
Untuk mendapatkann mutu campuran yang baik, dapat dipadatkan dengan baik
tanpa penggunaan air terlalu banyak.
Untuk pencampuran semen harus digunakan air yang bersih. Beton harus dibeton
dan dipadatkan tidak kurang dari 30 menit setelah di campur dan dibiarkan dalam
keadaan basah dan terlindung dari sinar matahari selama tidakkurang dari 7 hari.
d. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat yang rapid an diperkuat untuk mencukupi
pengecoran beton seperti tertera pada gambar.
Semua sambungsan- sambungan harus rapat untuk menjamin tidak terdapat
kebocoran beton basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh debongkar selama 24
jam setelah pengecoran. Permukaan beton hang horizontal dan terlihat harus
diratakan sampai halus dengan sendok baja, setelah pengerasan pertama dilakukan.
e. Baja
Besi beton harus ditekuk dan dipasang seperti tertera pada gambar- gambar dan
harus bersih dan bebas dari debu.
f. Bata Putih
Bata putih yang bermutu harus digunakan harus mendapat persetujuan. Bilamana
diminta, pengeboran harus menyediakan contoh- contoh.
Bata putih harus dipasang rapid an sambungan-sambungan harus sama rata dengan
permukaan.adukan untuk bata merah terdiri atas 1 bagian semen 4 bagian pasir.
2. Blok Bantalan Penahan ( Thrust Block )
Semua peralatan penyambungan pipa seperti tee, bend dan alat- alat bantu lainnya
harus tersedia lengkap dengan blok bantalan penahan dari beton untuk mencegah
pergeseran dari pada peralatan- peralatan penyambungan.
Ukuran- ukuran balik beton untuk setiap susunan dapat dilihan dari gambar rencana.
Ujung- ujung pipa yang buntu harus ditutup dengan penutup- penutup yang di sekrup
atau yang di las pada pipa- pipa dan harus dilengkapi dengan blok- blok bantalan
beton bertulang seperti tertera dalam dalam gambar rencana.
Komposisi beton yang harus digunakan adalah 1:2:3 ( beton jenis BI sebagai
minimum) atau ditentukan lain oleh dansesuai dengan gambar- gambar
rencana.beton tersebut harus ditempatkan diantara tanah dan fitting alat bantu yang
harus di angker. Beton harus dipasang sedemikian sehingga pipa dan alat bantu
mudah di jangkau untuk perbaikan, kecuali jika ditetapkan lain oleh tenaga ahli.
Urugan pasir tidak boleh diberikan dibelakang blok bantalan tekanan untuk mengisi
lebih pada galian tanah. Bila diperlukan beton tambahan untuk mengisi kelebihan
galian tanah, tidak akan diberikan pembayaran tambahan.
3. Tiang Penyangga
Apabila diperlukan tiang- tiang penyangga untuk perlintasan pipa, jembatan pipa
atau pipa yang dipasang diatas tanah dan sebagainya, maka harus dilaksanakan
sesuai dengan gambar-gambar rencana atau dan dengan petunjuk atau tenaga ahli.
4. Ruang Katup
Ruang katup ( Surface valve box dan valve chamber ) harus dibangun dengan bahan
dan jenis konstruksi seperti pad gambar- gambar rencana. Ruang katub tidak boleh
mengeluarkan/ meneruskan tekanan dari atas terhadap katup dan harus terletak di
tengah dan di lampaui bagian mur dari katup dengan tutup bak yang sesuaidengan
permukan jalan/ tanah setempat atau pada permukaan lainnya sesuai dengan
pengarahan dari tenaga ahli. Kotak luar harus ditempatkan diatas plat beton
bertulang yang dituang langsung ditempat sesuai gambar rencana. Kotak- kotak luar
akan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan biasa.
 Setelah cetakan diambil maka sisa dalam dan sisa atas dari besi tulang disikat
dengan sikat kawat dan dicat dengan terbatu bara atau cat yang sejenis, yang di
setujui oleh tenaga ahli. Kkotak luar harus dipasang sedemikian rupa, sehingga
setiap tegengan yang dapat diteruskan ke katup. Hindra-hindra harus dipasang
benar-benar tegak lurus dengan saluran pembuangan dari katup api menjuruske
jalan hidran disetel pada sebuah tegel/plat semen yang dipancangkan dengan cara
dituangkan + 20 liter beton (beton tipis) diatas tegel beton itu.

5. Kontruksi Pengamanan Khusus


Dalam pemasangan pipa bila terdapat atau diperlukan kontruksi penguat khusus
yang belumtercantung dalam spesifikasi ini, maka pemborong harus meminta
petunjuk/ tenaga ahli atau akan diatur tersendiri dalam spesifikasi teknis khusus.
Sebelum pemasangan terhadapmasesoris pipa/ peralatan lainnya ( katup, Fire
hydrant, dll)
Kontraktor harus mendapat persetujuan dari  tenaga ahli mengenai penempatan
posisinya terhadap keselamatan lalulintas pejalan kaki maupun kendaraan.

Pasal 7
PEKERJAAN PEMIPAAN

1.  Umum
a. Uraian pekerjaan
Perkerjaan yang dimaksud disini adalah pemasangan jaringan pipa bermacam-
macam ukuran dan bahannya termasuk pemasangan katup ( valves ), benda khusus
( specials ), benda sambungan ( fittings) meteran air dan benda- benda lainnya,
dipasang atau dibangun sesuai dengan gambar dan persyaratan disini. Peralatan
bangunan untuk galian tanah tanah, penggurugan pasir kembali, pengujian serta
bahan- bahan untuk pembangunan bak katub blok bantalan, bak meteran air yang
tidak disediakan oleh pemberi tugas menyelesaikan pekerjaan pemasangan seperti
tertera pada gambar dan persyaratan ini harus diselesaikan oleh kontraktor.
b. Kontraktor menyediakan bahan/ peralatan
Kontraktor bertanggung jawab untuk menentukan dan menyediakan peralatan serta
bahan tambahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan sesuai persyaratan
ini dan tertera dalam gambar ini. Akhirnya ia harus mempertimbangkan gqambar dan
daftar peralatan/ bahan , pemberitugas penetapan bahan- bahan tersebut untuk
diadakan, dibangun dan di pasang membentuk susunan yang lengkap. Kontraktor
bertanggung jawab atas pengangkutan dan penanganan bahan/ peralatan dari
tempat penampungan.

2.  Pemasangan Pipa
a. Umum
Bila tidak ditentukan lain kontraktor harus memasang semua pipa, benda khusus,
sambungan, penutup, katub, penyangga baut, mur, paking, bahan penyambungan
dan perlengkapan lainnya sesuai dengan gambar dan persyaratan ini guna
menghasilkan pemasangan yang mudah dilakukan serta menyeluruh. Pada waktu
pekerjaan pemasangan pipa terhenti, maka semua lubang pipa dan ujung pipa harus
ditutup rapat- rapat guna menghindari dimasuki oleh binatang atau benda- benda
asing. Bila terjadi kerusakan pada pipa benda sambungan valve atau perlengkapan
lainnya selama penanganan, cepat- cepat kerusakan tersebut ditunjukkan kepada
Direksi. Direksi akan menerangkan cara perbaikannya atau menolak sama sekali
bahan yang rusak tersebut.

b. Pemasangan pipa diatas muka tanah ( dengan penyangga )


Bila detail penyangga pipa tergambar, maka penyangga itu harus dilaksanakan dan
terpaksa seperti yang ditunjukkan sedemikian rupa sehingga penyangga pipa yang
Nampak ( tidak didalam tanah ) harus lengkap dan betul, sekalipun perlengkapan
penyangga ada atau tidak tergambar secara khusus. Harus dipasang pula dimana
ditentukan balok bantalan dan penyambungan yang memakai pengekang. Bahan
penyangga tersebut dari beton bertulang yang bagian atasnya disisipkan baut untuk
klaim pipa, ukuran dari penyangga sesuai dengan gambar atau ditentukan lain oleh
Direksi.

c. Pemasangan Pipa Dalam Tanah


Lubang galian tanah harus dalam keadaan kering bila pipa akan dipasang. Pipa
harus dipasang sesuai kedalaman yang tertera dalam gambar dan disambung-
sambung membentuk alur garis yang rata. Begitu pipa akan dipasang pada
kedudukannya untuk sambungan, bantalan pipa harus diperiksa kembali
kekuatannya dan peralatannya. Dasar galian tanah termasuk penurapan mempunyai
lebar minimal sama dengan diameter luar pipa ditambah 30 cm dan maksimum sama
dengan dengan diameter luar pipa ditambah 60 cm, kecuali ditentukan lain dengan
yang tertera digambar atau diperintahkan Direksi. Panjang galian tanah pada setiap
tempat maksimum 200 meter atau sepanjang yang diperlukan untuk menyambung
sejumlah pipa yang bisa dilaksanakan dalam sehari,. Pada akhir setiap hari kerja
semua pipa yang baru terpasang harus diurug kembali minimal 0,15 meter dari
bagian atas pipa kecuali pada sambungan, sisa urugan pasir harus diurug lagi pada
hari berikutnya, kecuali bagian sambungan atau setelah selesai pengujian
tekanan.Pelatan, perkakas dan kemudahan yang memadai, yang memuaskan direksi
harus diadakan dan digunakan oleh kontraktor agar aman dan tepat melaksanakan
pekerjaan. Semua pipa, benda sambungan dan valve diturunkan ke lubang galian
tanah harus hati-hati, satu-persatu dengan cara diderek, dengan tali atau dengan
perkakas/alat yang memadai sedemikian rupa sehingga dapat menghindari
kerusakan bahan pipa dan accesoris lainnya. Dalam keadaan apapun tidak boleh
pipa dijatuhkan atau ditumpuk di dlam lubang galian tanah.

d. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa yang akan dimasukkan ke dalam sambungan cabang (tee) atau
katup., harus dilakukan dengan cara yang rapi dan mahir tanpa merusak pipa dan
kelurusannya, serta ujungnya rata bersudut siku-siku terhadap sambungan pipa.

e. Keadaan Pemasangan Pipa Yang Tidak Mengizinkan


Lubang parit pipa diperiksa oleh Direks, baru dimulai pemasangan pipa setelah ada
izin dari Direksi dan tidak boleh ada pipa dipasang bila menurut pendapat Direksi
keadaan parit tidak mengizinkan.

3.  Penyambungan Pipa
a. Sambungan “ push-on-joint”
Istilah “bell end” atau “ socket” pada pipa PVC yang digunakan di sini harus dianggap
sebagai ujung-ujung dari pipa “push – on – joint”.
Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan harus
dimulai pada bagian atas dan harus mendahului bagian atas dengan ujung bell dari
pipa yang bersudut.
Akhiran spigot dari pipa harus dimasukkan ke dalam socket dengan berhati-hati agar
tidak terjadi persentuhan dengan tanah. Sambungan harus diselesaikan dengan
menekan bagian akhiran yang dasar ke dasar socket, dengan alat coupling pusher
atau peralatan lain yang disetujui Direktur.
Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan dari
minyak, pasir dan benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk
sambungan, maka gelang karet yang melingkar harus dipasang dan dimasukkan ke
dalam gasket pada bell socket.
Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam
dari gasket ataupada akhiran dari pipa atau keduanya. Minyak gelang harus beasal
dari persediaan yang diberikan pabrik dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli. Tidak
diperkenankan mempergunakan bahan yang tidak disetujui.
Pada waktu peletekan pipa dalam galian tanah, letak ujung spigot – on – joint untuk
membentuk belahan berjari-jari panjang, maka jumlah defleksi harus dengan
persyaratan Direksi/ Tenaga Ahli dan petunjuk-petunjuk dari pabrik harus diikuti.
Adalah penting untuk membuat sambungan pipa pada lintasan yang lurus dan
defleksi dibuat setelah sambungan selesaikan.

b. Sambungan “solven cement” (lem)


Jika dipakai sambungan dengan solven cement, maka bagian yang akan disambung
harus dibersihkan dari debu, kotoran dan air. Oleskan solvent cement dengan sikat
yang tipis sampai merata pada ujung pipa sedala socket atau bagian dalam dari
fitting yang akan disambung, sesuai dengan yang diinstruksikan oleh pabrik pipa
yang bersangkutan.
Solvent cemen, pelumas dan serat nenas yang diperlukan untuk penyambungan
perpipaan harus disediakan oleh Pemborong dengan bahan yang disetujui oleh
Direksi/Tenaga Ahli. Biaya untuk keperluan ini sudah termasuk dalam harga
penawaran Pemborong.

4. Pemasangan Katup dan Benda Sambungan


a. Persyaratan Umum
Katup, sambungan, sumbatan dan tutup dipasang dan dijadikan satu dengan pipa
dengan cara yang disyaratkan diatas, membersihkan, memasang dan menyambung
pipa. Kontraktor harus mengadakan semua komponen yang diperlukan dalam
pembuatan ruang katup dan jalan masuk untuk memeriksa katup. Guna menutupi
katup, dibuatkab katup dari besi cor, seperti tertera dalam gambar.

b. Letakan Katup Dijalan harus disetujui Direksi

c. Permukaan Bak Katup dan Ruang Katup


Permukaan bak katup tidak akan merasakan sentakan atau tegangan ke katup dan
mur putar katup harus di tengah-tengah dan tegak lurus vertikal. Tutup bak katup
harus sama rata dengan permukaan pengerasan yang telah jadi atau dengan
ketinggian lain menurut petunjuk Direksi.

d. Ruang Katup Harus dibuat seperti yang tertera dalam gambar


Mur katup harus dapat mudah dicapai waktu digunakan  (operasi) melalui lubang
masuk (manhole), yang harus terpasang rat atau dengan ketinggian lain yang
ditentukan Direksi.

e. Saluran Pipa Induk


Jaringan saluran pipa air bersih tidak boleh bergabung dengan saluran air kotor.,
tersembul di aliran sungai atau terpasang dengan cara lain sehingga kemungkinan
tersedot masuk ke dalam jaringan distribusi air bersih.

f. Thrust Block Beton


Thrust Block Beton diadakan dibelakang benda bengkok dan cabang, dibawah katup
yang letaknya sesuai dengan gambar. Campuran beton dengan satu bagian semen,
tiga bagian pasir dan lima bagian kerikil dengan kekuatan tekan hari 28 tidak kurang
dari 140 kg/cm. Thrust block beton berukuran sekecil-kecilnya seperti yang
ditunjukkan pada dalam gambar.

g. Peletakan Thrust Lock beton diantara tanah


Thrust block beton diletakkan diantara tanah yang kokoh kemudian sambungan
dipaangkan.
Beton cor sedemikian rupa sehingga pipa dan sambungan mudah dicapai untuk
perbaiakn, kecuali diperinth oleh Direksi. Urungan kembali tidak diperkenankan
mengisi kelebihan galian tanah di belakang jangkar bantalan. Bila ada tambahan
beton,yang diperlukan karena kelebihan galian tanah tersebut,tidak ada perhitungan
tambahan pembayaran.

h. Sambungan Penahan Tegangan


Clamp sadle, tali ikatan atau jepitan dari logam yang mempunyai kekuatan yang
cukup guan menghindari tegangan, harus disediakan kontraktor, dan harus dipasang
sesuai dengan gambar atau perintah Direksi. Setalah pemasangan semua bagian-
bagian itu dilapisi cat dasar atau lapisan pelindung.

5. Urugan pasir Kembali


Urugan pasir kembali tidak boleh dijatuhkan diatas bangunan atau pipa. Bahan yang
dipakai untuk urugan pasir kembali, adalah bahan pilihan, bebas dari rumput, semak-
semak dan tumbuhan lain-lainnya, atau batu-batuan yang mempunyai ukuran lebih
dari 15 cm, bahan yang diurugkan setebal 15 cm dari bangunan atau ppa harus
bebas dari batu-batuan, pecahan, gumpalan tanah yang berukuran maksimum lebih
besar dari 8 cm.
a. Urugan pasir Kembali Lubang Parit Pipa
(1) Lubang parit pipa harus diurug kembali dengan bahan pilihan atau yang
didatangkan. Ataupun dengan bahan bahan yang digali di daerah pipa, seperti yang
tertera dalam gambar. Bila tanah yang di gali tersebut tidak cukup baik menurut
pendapat Direksi Bahn beli (borrow) yang disetujui Direksi yang harus dipakai. Bahn
belian yang diperintahkan Direksi akan dibayar terpisah dengan harga satuan
penawaran bila ditentukan. Bila tidak, perhitungan biaya sesuai denga harga
pertimbangan bersama. Bahan tersebut harus dipadatkan sembilan puluh persen
(90%) dari kepadatan maksimum bila parit itu akan terletak di bawah bangunan dan
depan delapanpuluh lima porsen (85%) dari kepadatan maksimum di tempat lain.
Pemadatan dihasilkan dengan cara dipadatkan, atau menggunakan air yang
berlebihan dan dimana diperlukan penggetar beton antara pipadan sisi parit.

(2) Tidak boleh kurang dari empat (4) jam sesudah bagian pertama urugan pasir
kembali diletakkan seperti yang disyratkan diatas, mengurug sisa lubang parit,
kecuali pada sambungan-sambungan atau mengikuti tata cara pengujian. Sisa
lubang parit diisidengan bahan urugan pasir pilihan dari hasil galian tanah serta
diletakkan berlapis-lapis secara horizontal. Setiap lapisan harus dibasahi,
dipadatkan, digenangi air, digiling atau pemadatan secara lain, sampai sembilan
puluh porsen (90%) dari kepadatan maksimum bila parit galian tanah akan dibawah
bagunan dan delapan puluh lima porsen (85%) dari kepadatan maksimum ditempat
lain. Apabila bahan urugan pasir kembali berpasir atau berbutir-butir alamiah dan
lubang parit tidak akan di bawah bangunan, serta pembuatan tidak berlapis-lapis,
maka secara menggenangi atau mengguyur. Melakukan dengan cara terakhir ini
harus disetujui oleh instansi yang berwenang akan jalan raya atau jalan umum. Bila
cara menggenangidan mengguyur air diperbolehkan, sisa urugan pasir kembali
dipasang berlapis-lapis tidak lebih dari 30 cm. Setiap lapisan digenangi, diguyur dan
ditusuk-tusuk hingga betul-betul bahan itu jatuh secara menyeluruh sebelum
dipasang lapisan berikutnya. Sebelum penggenangan dan pengguyuran tersebut,
pipa harus terisi air agar tidak terapung naik.

b. Uji Kepadatan
Apabila urugan pasir kembali disyaratkan untuk dipadatakan sampai kepadatan yang
telah ditentukan, pengujian sesuai dilakukan oleh pemberi tugas beserta tanggungan
biaya, menggunakan peraturan pengujian yang ditentukan dalam ” cara pengujian
hubungan antara basah dan kepadatan tanah dengan menggunakan martil 10-lb dan
dijatuhkan setinggi 16 inch ( ASTM – D – 1557) dengan menggunakan 3 lapisan
berganti-ganti. Pengujian kepadatan dilapangan sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan dalam ” cara pengujian kepadatan  tanah ditempat dengan cara konus
pasir (ASTM – D – 1556).

Pasal 8
PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS PERPIPAAN

1. Tujuan
Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk menyakinkan/menjamin
bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak
bocor dan blok-blok penahan (permanen) sanggup menahan tekanan sesuai
rencana.

2. Ketentuan Pengujian Pipa


a. Panjang Bagian pengujian
Panjang bagian pipa yang akan diuji tidak boleh lebih dari 500 m. Tekanan pada titik
tertinggi tidak boleh kurang dari 0,8 kali tekanan pada titik terendah.

b. Persiapan untuk Pengujian


Blok Bantalan Penahan
Pengujian pipa bisa dimulai jika bok-blok bantalan penahan (permanen) telah
dipasang ( sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam gambar standar dan
mutu beton telah memenuhi syarat yang ditetapkan ( sudah berumur lebih dari 7 hari
7 hari ). Blok penahan sementara untuk penutup ujung-ujung pipa yang diuji harus
sesuai dengan gambar standar.

Pengurugan pasir Galian tanah Sebelum Pengujian


Perpipaan yang akan diuji harus sudah ditimbun seluruhnya.

Pengisian Air
Bagian pipa yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan kecepatan
pengisianmaksimum 200 meter / jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa keluar.

Air diisi dititik terendah dari bagian pipa yang akan diuji.
Penti udara harus dalam keadaan terbuka penuh selam pengisian air sampai udara
betul-betul habis. Air yang digunakan untuk mengisi pipa dan pengujian tekanan
harus berasal dari sumber yang telah disetujui dan memenuhi syarat kualitas air
bersih. Biaya Pengadaan air adalah tanggung jawab pemborong.

c. Perlengkapan Untuk Pengujian


Kontraktor harus menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan untuk pengujian.
Perlengkapan harus berada dalam kondisi yang baik. Pompa yang digunakan harus
dapat menghasilkan tekanan yang diinginkan. Tangki penampung air harus
mempunyai ukuran/bentuk yang dapat mengukur volume penambahan air yang
disyaratkan dalam pengujian. Tangki harus mempunyai ketelitian pengukuran
volume air sebesar ± 0,5 liter. Alat pengukuran tekanan yang dikalibrasi,
harusdipasang pada titik terendah dari bagian pipa yang diuji dengan ketelitian
pembacaan 0,5 bar.

d. Urutan Pengujian
1) Pengujian Awal
Setelah diisi air, bagian pipa yang dilapisi semen harus didiamkan paling sedikit 24
jam, dengan tekanan statis sebesar tekanan kerjanya. Selam 6 jam terakhir dari
periode awal tadi, tekanan harus dinaikkan sesuai tekanan pengujian. Jika terjadi
penurunan volume air atau tidak pengujian awal hannya didasarkan pada
pengukuran penambahan volume.
Sedangkan untuk pipa yang lain didasarkan pada pengukuran penambahan volume
air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus
menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus
menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus
menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan pelaksanaan pengujian
awal. Jika ada pergeseran perpindahan dan kebocoran pipa harus dilakukan
pengujian ulang.

2) Pengujian Tekanan
Besarnya tekanan pengujian, lama pengujian dan toleransi penurunan tekanan
ditentukan sesuai Tabel 1 yang tercantum pada gambar standar.
Hasil pengujian pipa tidak akan diterima, jika penurunan volume dari setiap bagian
pipa yang diuji lebih besar dari toleransi yang ditentukan ( dihitung dengan satuan
liter per 100 m panajang pipa ) sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab
sebelumnya. Formulir standar ( ”Berita Acara Pengujian Pipa” ) harus digunakan
untuk mencatat hasil pengujian.

e. Peringatan
Tidak diijinkan bekerja di dalam area / bagian pengujian, selama berlangsungnya
pengujian pipa.

f. Dasar Perhitungan Penambahan Volume


Pipa Baja dan PVC
Perhitungan penambahan volume air untuk jenis pipa baja dan PVC didasarkan pada
:

q = 0,54 * 10 -4 *L * d * ( 1 – e(-h/4)  ) * P
Dimana :

q = Volume air ( liter )


L = Panjang bagian Pengujian ( m )
d = Internal Diameter ( mm )
h = Lam Pengujian ( jam )
P = Tekanan Uji ( bar )
0,54 * 10 -4  = Asumsi Konstanta, yang diambil berdasarkan ;
- Daya Resap Air dari Materi Pipa
- Panjang Pipa Rata-rat
- Metode Penyambungan
- Metode Pengurugan pasir

g. Penyelesaian Pengujian
Setelah ” Berita Acara Pangujian Pipa ” dtandatangani bahwa diterima dengan
berhasil, kontraktor masih harus bertanggung jawab untuk setiap tahapan
pemasangan pipa hingga seluruh sistem perpipaan selesai. Untuk itu perlu pengujian
terakhir sebagai penyelesaian pekerjaan kontraktor agar dapat dioperasikan
perpipaan secara berurutan meliputi :

 Uji Aliran Statis : Secara bertahap tanpa ada penurunan dan


tanda adanya kebocoran selam 1 jam
 Uji Aliran Dinamis : Secara keseluruhan perpipaan tanpa adanya
tanda-tanda kebocoran selama 24 jam.
Pengaturan peralatan operasi pada katup-katup dan instalasi sambungan pelayanan.
Masing-masing pengujian diatas diterima bila behasil dengan baik dengan ditanda
tanganinya ”Berita Acara Pengujian Pengoperasian Jaringan Perpipaan

BERITA ACARA PENGUJIAN PIPA

Lokasi Pengetesan : ..................................................................


Pemborong : ..................................................................
Nomor : ..................................................................
Tanggal : ..................................................................

1. DATA PIPA
- Jenis Pipa : ............................................................................
- Diameter Pipa : ............................................................................ mm
- Class Pipa : ............................................................................
- Tipe Sambungan : ............................................................................
- Cement Lining  Ada/Tidak Ada *)
- Lokasi Pipa : ............................................................................m
2. DATA PENGETESAN
- Elevasi Titik Pipa yang paling rendah : ........................................m
- Elevasi Titik Pipa yang paling Atas : ........................................m
- Elevasi Monoter : ........................................m
- Lama Pengetesan Awal : ........................................Jam
- Lam Pngetesan Utama : ........................................Jam
- Tekanan Test : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Tekanan : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Volume Air : ........................................ Ltr/100m2
3. HASIL TES UTAMA
TEST WAKTU TEKANAN PENURUNAN VOLUME AIR (LITER)
HARI JAM
Awal Test
Akhir Test
Lama Pengetesan Jam

4. CATATAN :
5. HASIL TEST :
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disetujui bersama untuk dipergunakan
seperlunya.

PIHAK KE – II

District Engineer PIHAK KE – I

Pelaksana

BERITA ACARA UJI PENGOPERASIAN


JARINGAN PERPIPAAN

LOKASI :  ……………………………… TANGGAL  :


JENIS PENGUJIAN :  ALIRAN STATIS/DINAMIS
JALUR PENGUJIAN :  SELURUH SISTEM : TRANSMISI/DISTRIBUSI
CARA OPERASI :  GRAVITASI/PEMOMPAAN

1. DATA PIPA
NO JENIS/ND KELAS PANJANG FUNGSI PIPA
1.
2. 3. 4. 5.
Total Pengujian Operasi :

2. DATA PENGUJIAN
Elevasi Muka Air Produksi/Sumber ( Tekanan Pompa = Nol a ) : .............. m
Lama Pengujian : ............................. Jam

NO JALUR UJI COBA NOMOR ELEVASI (M) MANO/AIR JARAK (M) TEKANAN
PENGAMATAN (MKA) JUMLAH SL KETERANGAN PENGAMATAN
1.
2.
3. 4. 5.

3. CATATAN DAN REKOMENDASI

Demikian Berita Acara ini dibuat dan disetujui bersama :

( ....................) ( .........................) ( ................. ) ( .............. )

Mengetahui

( ....................... )

( .................. )

h.   Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembayaran


Jumlah yang akan dibayar, akan diperhitungkan berdasarkan item-item pekerjaan
yang terdapat di dalam Daftar Kuantitas Harga. Pada prinsipnya perhitungan
pengukuran volume pekerjaan tidak terlepas dari kuantitas pekerjaan maupun
kuantitas pekerjaan tersebut, dengan mengacu kepada Syarat Kontrak. Satuan yang
akan dipakai sebagai dasar pengukuran pekerjaan adalah :

1. M1 = Meter lari, adalah jumlah panjang pekerjaan yang telah diselesaikan


2. M3 = Meter kubik, adalah adalah jumlah volume pekerjaan yang telah diselesaikan
3. Unit = Unit, adalah jumlah satuan pekerjaan yang terpasang/telah selesai sesuai
dengan RAB
4. LS = Lump Sum, jumlah satuan pekerjaan yang dipresentasikan sesuai dengan
tingkat/tahapan pekerjaan yang telah diselesaikan, sesuai denganitem yang terdapat
di dalam daftar kuantitas dan harga.
Semua pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai pekerjaan yang sudah dibayar,
akan diukur menurut ketentuan di atas. Dengan melihat lepada semua ketentuan
pembayaran dan aturan pelaksanaan teknis maupun administrasi seperti yang
diisyaratkan di dalam dokumen kontrak, makan pelaksanaan pengukuran hasil kerja
tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk serta persetujuan/tenaga ahli.

Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa memperhitungkan
cara dimana material galian tanah akan dibuang dan hanya akan dibayar menurut
harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang ada di dalam daftar cuantiítas
harga. Harga tersebut harus telah mencakup semua yang perlu dan hal-hal lain yang
umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

III. PENGADAAN PIPA GIP (PIPA STEEL)


3.1. Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan perpipaan dari semua material
sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua
pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai untuk pemakaian di
daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32°C
3.2. Sertifikat Jaminan Barang dari pabrik
Penyedia barang/jasa harus menyediakan Sertifikat Jaminan Barang dari pabrik
pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengankebutuhan yang
dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia barang/jasa jugaharus menyampaikan
tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telahdilakukan di pabrik dan berlaku
untuk semua jenis barang.3.3.Standar (1)Semuamaterial yang ditawarkan harus
produksi dalam negeri denganstandarSNI 07-2255-1991. Bila ternyata belum ada
SNI atau SII untukproduk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka
yangditawarkandapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwakualitas
keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yangditetapkan dalam dokumen
lelang ini.(2)Semuamaterialyang dikirim harus seratus persen baru (bukan
materialbekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknisyang
ditentukan.(3)Penyediabarang/jasa harus menyediakan dan menyertakan semuapipa
dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, materialpenyambung dan
bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas danBahan atau dalam
gambar / drawing.
3.4. Standard yang dapat diterima adalah :
SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kampuh, mutu dan cara uji.
SNI 07-0242-2000 Spesifikasi pipa baja yang dilas dan tanpa sambungan dengan
lapis hitam dan galvanis panas
SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang kelabu.
SNI 07-3080-1992 Penyambung pipa baja tahan karat dengan las tumpu
SNI 07-3025-1992 Persyaratan lasKetentuan Umum, Persyaratan servis untuk
sambungan berlas.
SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutustruktur las.
SNI 07-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalampenilaian
perusahaan yang menggunakan lassebagai cara utama pabrikasi.
SNI 13-4184-1996 Kontrol korosi eksternal pada sistem perpipaan metalik bawah
tanah atau terendam
SNI 13-4185-1996 Kontrol korosi internal saluran pipa baja dan sistemperpipaan
SNI 19-6783-2002S pesifikasidesinfeksiperpipaan air bersi.

3.4. Tekanan Kerja


Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanankerja
minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2)

3.5. Kelas Pipa


(1) Lembaranatau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum
tidak kurang dari 226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus memenuhi standard
berikut :
SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
ASTM A283 Grade D
ASTM A570 Grade 33

(2) Pabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-1989
atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar
pengelasan harus cukup merata pada seluruhpanjang pipa dan dibuat secara
otomatis. pengelasan harus dilakukandengan menggunakan las listrik yang
sesuai dengan prosedur dan dilaksanakan oleh tukang las bersertifikat.
(3) Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang
dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya
pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satupengelasan
memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang
setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.
(4) Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang
berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat
ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian
dalam pipa

3.6. Fitting-Fit Dan Accesories


(1) Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasisesuai
dengan spesifikasi dan harus didisain dengan kekuatan yangsama dengan
pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapatdipasang pada bagian luar
bilamana perlu, sesuai dengan AWWAManual M11 atau standar pembuatan
yang dapat disetujui. Ketebalandinding minimum dan diameter luar dinding fitting
harus sesuai denganpersyaratan yang dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan
standar berikutini :
a. Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311b.
b. Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311(sampai
dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.
(2) Bend yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus
terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar
dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan
menggunakan tiga potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih
besar dari 45 derajat harus terdiri dari empat potongan bend

Anda mungkin juga menyukai