Pasal 2.
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
(1) Yang dibutuhkan adalah suatu sistem jaringan air bersih perpipaan yang dalam
hal ini tidak terpisahkan dari kebutuhan barang / material pendukungnya antara
lain : pipa-pipa, fitting, gate valve dan material lainnya, dimana akan disediakan
dan diantarkan sesuai perjanjian kontrak.
(2) Istilah ”Kontraktor” dianggap sama ( sinonim ) dengan ”Penyedia Barang / Jasa”.
(3) Pipa-pipa, fitting dan barang/material dan accessories yang ditawarkan
diutamakan produksi dalam Negeri.
(4) Barang-barang tersebut harus dalam keadaan baik dan 100% (seratus persen)
baru.
(5) Harus ada penjelasan Spesifikasi Teknis mengenai barang yang ditawarkan
secara lengkap seperti Jenis, Class, Tebal, bahan, kemampuan kerja dan lain-
lain.
(6) Harus disebutkan merk dan atau pabrik yang membuatnya pada setiap
barang/material yang ditawarkan dan bisa terbaca dengan jelas.
(7) Harus dilampirkan brosur yang lengkap dari barang yang ditawarkan, brosur harus
asli berhuruf latin, dapat dibaca dan dimengerti dengan mudah (bila diperlukan
kontraktor harus bisa menjelaskan).
(8) Barang yang ditawarkan seperti : pipa, fitting dan gate valve harus dilengkapi
dengan Surat Dukungan Pabrik (POA) Asli ; Adapun POA dapat diterbitkan oleh
Distributor Utama/Agen Utama atau Distributor Cabang/Agen Cabang dari satu
produk merk tertentu yang dikuatkan oleh suatu surat penunjukkan deagenan /
distributor dari pabrik negara asal / agen utama.
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
(1) Umum
Kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan persiapan seperti yang
tercantum di bawah ini agar pekerjaan pokok bila terselesaikan dengan baik,
dimana seluruh pekerjaan persiapan tersebut sudah termasuk di dalam
penawaran.
(2) Kontraktor harus menyediakan los kerja dan gudang bahan dengan luas
secukupnya agar bisa merakit dan menyimpan bahan dengan aman dan
terlindung.
(3) Kontraktor harus menyediakan keet, yang dilengkapi dengan :
a.1 (satu) set meja tamu.
b. 2 (dua) set meja tulis ½ biro.
c. 1 (satu) buah papan tulis (white board uk, 90 x 120 cm) untuk keperluan rapat
(4) d. 1 (satu) buah almari arsip (filling cabinet)
e. Sarana penerangan dan sanitasi.
f. Kontraktor harus menyediakan bahan termasuk perlengkapan :
- Buku Direksi
- Buku Tamu
- Buku Catatan Penerimaan Barang (bahan)
- Buku Catatan Jumlah Tenaga setiap hari
- Buku Catatan Keadaan Cuaca
- Kalender tahun pelaksanaan pekerjaan dan Kotak P3K
- Meja Kursi tulis
(5) Membuat Time Schedule / Tata Kala (Curve S) yang disyahkan oleh Konsultan.
(6) Menyediakan RKS dan Gambar Perencanaan, untuk pedoman pelaksanaan.
(7) Mengasuransikan tenaga kerja dalam Jamsostek.
(8) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran, pematokan serta
pembersihan pada jalur pipa yang akan digali untuk pemasangan pipa.
(9) Pembuatan papan nama proyek 1 (satu) buah dengan ukuran dan tulisan seperti
pada gambar.
(10) Kontraktor harus menyediakan dan memasang rambu-rambu lalu lintas di
lokasi-lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan sebagai tanda bagi pemakai
jalan agar berhati-hati.
(11) Semua buku-buku harus diparaf / tanda tangan oleh penyedia barang/jasa,
setelah kegiatan selesai diserahkan kepada Direksi Pekerjaan beserta
perlengkapan lainnya kecuali meja kursi dan papan tulis milik Kontraktor.
(12) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran, pematokan serta
pembersihan pada jalur pipa yang akan digali untuk pemasangan pipa.
(13) Pembuatan papan nama proyek 1 (satu) buah dengan ukuran dan tulisan seperti
pada gambar.
(14) Kontraktor harus menyediakan dan memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi-
lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan sebagai tanda bagi pemakai jalan
agar berhati-hati.
Pasal 6
KONSTRUKSI- KONSTRUKSI PENGAMAN
1. Umum
Konstruksi- konstruksi pengaman dalam pemasangan pipa merupakan pekerjaan
sipil, yang secara umum meliputi pekerjaan pondasi/thrust block, persyaratan bahan
dan pelaksanaan harus sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi
teknis untuk pekerjaan sipil. Secara umum spesifikasi bahan-bahan konstruksi dalam
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Semen
Semua elemen yang digunakan harus semen Portland biasa dengan mutu terbaik.
Bilamana diminta pada setiap pengiriman semen ke pekerjaan pemborong harus
menyerahkan sertifikat pengujian, yang mrnyatakan semen tersebut memenuhi
syarat- syarat yang bersangkutan. Semen harus di simpan dengan cara yang
mencegah kelembapan atau pencemaran oleh bahan- bahan lain.krikil atau batu
pecahan harus di dapat dari tempat yang telah di setujui dan harus keras dari
lapisan- lapisan dan debu.
b. Pasir dan Kerikil/ Batu Pecah
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus di angkut, ditangani dan di timbun
sedemikian rupa, sehingga yang berukuran nominal terpisah dari yang berukuran
lain, dan tidak tercampur dengan benda- benda lain.
Krikil dan batu pecah harus didapat dari sumber yang telah di setujui dan harus
keras, tahan lama, bersih serta bebas dari lapisan yang menempel dari debu.
c. Beton
Kecuali kalau ada ketentuan lain, maka beton harus mempunyai perbandingan
campuran 1:2:3. Perbandingan 1:2:3 hanya merupakan patokan saja dan tergantung
pada krikil dan pecahan batu yang digunakan diubah- ubah.
Untuk mendapatkann mutu campuran yang baik, dapat dipadatkan dengan baik
tanpa penggunaan air terlalu banyak.
Untuk pencampuran semen harus digunakan air yang bersih. Beton harus dibeton
dan dipadatkan tidak kurang dari 30 menit setelah di campur dan dibiarkan dalam
keadaan basah dan terlindung dari sinar matahari selama tidakkurang dari 7 hari.
d. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat yang rapid an diperkuat untuk mencukupi
pengecoran beton seperti tertera pada gambar.
Semua sambungsan- sambungan harus rapat untuk menjamin tidak terdapat
kebocoran beton basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh debongkar selama 24
jam setelah pengecoran. Permukaan beton hang horizontal dan terlihat harus
diratakan sampai halus dengan sendok baja, setelah pengerasan pertama dilakukan.
e. Baja
Besi beton harus ditekuk dan dipasang seperti tertera pada gambar- gambar dan
harus bersih dan bebas dari debu.
f. Bata Putih
Bata putih yang bermutu harus digunakan harus mendapat persetujuan. Bilamana
diminta, pengeboran harus menyediakan contoh- contoh.
Bata putih harus dipasang rapid an sambungan-sambungan harus sama rata dengan
permukaan.adukan untuk bata merah terdiri atas 1 bagian semen 4 bagian pasir.
2. Blok Bantalan Penahan ( Thrust Block )
Semua peralatan penyambungan pipa seperti tee, bend dan alat- alat bantu lainnya
harus tersedia lengkap dengan blok bantalan penahan dari beton untuk mencegah
pergeseran dari pada peralatan- peralatan penyambungan.
Ukuran- ukuran balik beton untuk setiap susunan dapat dilihan dari gambar rencana.
Ujung- ujung pipa yang buntu harus ditutup dengan penutup- penutup yang di sekrup
atau yang di las pada pipa- pipa dan harus dilengkapi dengan blok- blok bantalan
beton bertulang seperti tertera dalam dalam gambar rencana.
Komposisi beton yang harus digunakan adalah 1:2:3 ( beton jenis BI sebagai
minimum) atau ditentukan lain oleh dansesuai dengan gambar- gambar
rencana.beton tersebut harus ditempatkan diantara tanah dan fitting alat bantu yang
harus di angker. Beton harus dipasang sedemikian sehingga pipa dan alat bantu
mudah di jangkau untuk perbaikan, kecuali jika ditetapkan lain oleh tenaga ahli.
Urugan pasir tidak boleh diberikan dibelakang blok bantalan tekanan untuk mengisi
lebih pada galian tanah. Bila diperlukan beton tambahan untuk mengisi kelebihan
galian tanah, tidak akan diberikan pembayaran tambahan.
3. Tiang Penyangga
Apabila diperlukan tiang- tiang penyangga untuk perlintasan pipa, jembatan pipa
atau pipa yang dipasang diatas tanah dan sebagainya, maka harus dilaksanakan
sesuai dengan gambar-gambar rencana atau dan dengan petunjuk atau tenaga ahli.
4. Ruang Katup
Ruang katup ( Surface valve box dan valve chamber ) harus dibangun dengan bahan
dan jenis konstruksi seperti pad gambar- gambar rencana. Ruang katub tidak boleh
mengeluarkan/ meneruskan tekanan dari atas terhadap katup dan harus terletak di
tengah dan di lampaui bagian mur dari katup dengan tutup bak yang sesuaidengan
permukan jalan/ tanah setempat atau pada permukaan lainnya sesuai dengan
pengarahan dari tenaga ahli. Kotak luar harus ditempatkan diatas plat beton
bertulang yang dituang langsung ditempat sesuai gambar rencana. Kotak- kotak luar
akan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan biasa.
Setelah cetakan diambil maka sisa dalam dan sisa atas dari besi tulang disikat
dengan sikat kawat dan dicat dengan terbatu bara atau cat yang sejenis, yang di
setujui oleh tenaga ahli. Kkotak luar harus dipasang sedemikian rupa, sehingga
setiap tegengan yang dapat diteruskan ke katup. Hindra-hindra harus dipasang
benar-benar tegak lurus dengan saluran pembuangan dari katup api menjuruske
jalan hidran disetel pada sebuah tegel/plat semen yang dipancangkan dengan cara
dituangkan + 20 liter beton (beton tipis) diatas tegel beton itu.
Pasal 7
PEKERJAAN PEMIPAAN
1. Umum
a. Uraian pekerjaan
Perkerjaan yang dimaksud disini adalah pemasangan jaringan pipa bermacam-
macam ukuran dan bahannya termasuk pemasangan katup ( valves ), benda khusus
( specials ), benda sambungan ( fittings) meteran air dan benda- benda lainnya,
dipasang atau dibangun sesuai dengan gambar dan persyaratan disini. Peralatan
bangunan untuk galian tanah tanah, penggurugan pasir kembali, pengujian serta
bahan- bahan untuk pembangunan bak katub blok bantalan, bak meteran air yang
tidak disediakan oleh pemberi tugas menyelesaikan pekerjaan pemasangan seperti
tertera pada gambar dan persyaratan ini harus diselesaikan oleh kontraktor.
b. Kontraktor menyediakan bahan/ peralatan
Kontraktor bertanggung jawab untuk menentukan dan menyediakan peralatan serta
bahan tambahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan sesuai persyaratan
ini dan tertera dalam gambar ini. Akhirnya ia harus mempertimbangkan gqambar dan
daftar peralatan/ bahan , pemberitugas penetapan bahan- bahan tersebut untuk
diadakan, dibangun dan di pasang membentuk susunan yang lengkap. Kontraktor
bertanggung jawab atas pengangkutan dan penanganan bahan/ peralatan dari
tempat penampungan.
2. Pemasangan Pipa
a. Umum
Bila tidak ditentukan lain kontraktor harus memasang semua pipa, benda khusus,
sambungan, penutup, katub, penyangga baut, mur, paking, bahan penyambungan
dan perlengkapan lainnya sesuai dengan gambar dan persyaratan ini guna
menghasilkan pemasangan yang mudah dilakukan serta menyeluruh. Pada waktu
pekerjaan pemasangan pipa terhenti, maka semua lubang pipa dan ujung pipa harus
ditutup rapat- rapat guna menghindari dimasuki oleh binatang atau benda- benda
asing. Bila terjadi kerusakan pada pipa benda sambungan valve atau perlengkapan
lainnya selama penanganan, cepat- cepat kerusakan tersebut ditunjukkan kepada
Direksi. Direksi akan menerangkan cara perbaikannya atau menolak sama sekali
bahan yang rusak tersebut.
d. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa yang akan dimasukkan ke dalam sambungan cabang (tee) atau
katup., harus dilakukan dengan cara yang rapi dan mahir tanpa merusak pipa dan
kelurusannya, serta ujungnya rata bersudut siku-siku terhadap sambungan pipa.
3. Penyambungan Pipa
a. Sambungan “ push-on-joint”
Istilah “bell end” atau “ socket” pada pipa PVC yang digunakan di sini harus dianggap
sebagai ujung-ujung dari pipa “push – on – joint”.
Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan harus
dimulai pada bagian atas dan harus mendahului bagian atas dengan ujung bell dari
pipa yang bersudut.
Akhiran spigot dari pipa harus dimasukkan ke dalam socket dengan berhati-hati agar
tidak terjadi persentuhan dengan tanah. Sambungan harus diselesaikan dengan
menekan bagian akhiran yang dasar ke dasar socket, dengan alat coupling pusher
atau peralatan lain yang disetujui Direktur.
Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan dari
minyak, pasir dan benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk
sambungan, maka gelang karet yang melingkar harus dipasang dan dimasukkan ke
dalam gasket pada bell socket.
Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam
dari gasket ataupada akhiran dari pipa atau keduanya. Minyak gelang harus beasal
dari persediaan yang diberikan pabrik dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli. Tidak
diperkenankan mempergunakan bahan yang tidak disetujui.
Pada waktu peletekan pipa dalam galian tanah, letak ujung spigot – on – joint untuk
membentuk belahan berjari-jari panjang, maka jumlah defleksi harus dengan
persyaratan Direksi/ Tenaga Ahli dan petunjuk-petunjuk dari pabrik harus diikuti.
Adalah penting untuk membuat sambungan pipa pada lintasan yang lurus dan
defleksi dibuat setelah sambungan selesaikan.
(2) Tidak boleh kurang dari empat (4) jam sesudah bagian pertama urugan pasir
kembali diletakkan seperti yang disyratkan diatas, mengurug sisa lubang parit,
kecuali pada sambungan-sambungan atau mengikuti tata cara pengujian. Sisa
lubang parit diisidengan bahan urugan pasir pilihan dari hasil galian tanah serta
diletakkan berlapis-lapis secara horizontal. Setiap lapisan harus dibasahi,
dipadatkan, digenangi air, digiling atau pemadatan secara lain, sampai sembilan
puluh porsen (90%) dari kepadatan maksimum bila parit galian tanah akan dibawah
bagunan dan delapan puluh lima porsen (85%) dari kepadatan maksimum ditempat
lain. Apabila bahan urugan pasir kembali berpasir atau berbutir-butir alamiah dan
lubang parit tidak akan di bawah bangunan, serta pembuatan tidak berlapis-lapis,
maka secara menggenangi atau mengguyur. Melakukan dengan cara terakhir ini
harus disetujui oleh instansi yang berwenang akan jalan raya atau jalan umum. Bila
cara menggenangidan mengguyur air diperbolehkan, sisa urugan pasir kembali
dipasang berlapis-lapis tidak lebih dari 30 cm. Setiap lapisan digenangi, diguyur dan
ditusuk-tusuk hingga betul-betul bahan itu jatuh secara menyeluruh sebelum
dipasang lapisan berikutnya. Sebelum penggenangan dan pengguyuran tersebut,
pipa harus terisi air agar tidak terapung naik.
b. Uji Kepadatan
Apabila urugan pasir kembali disyaratkan untuk dipadatakan sampai kepadatan yang
telah ditentukan, pengujian sesuai dilakukan oleh pemberi tugas beserta tanggungan
biaya, menggunakan peraturan pengujian yang ditentukan dalam ” cara pengujian
hubungan antara basah dan kepadatan tanah dengan menggunakan martil 10-lb dan
dijatuhkan setinggi 16 inch ( ASTM – D – 1557) dengan menggunakan 3 lapisan
berganti-ganti. Pengujian kepadatan dilapangan sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan dalam ” cara pengujian kepadatan tanah ditempat dengan cara konus
pasir (ASTM – D – 1556).
Pasal 8
PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS PERPIPAAN
1. Tujuan
Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk menyakinkan/menjamin
bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak
bocor dan blok-blok penahan (permanen) sanggup menahan tekanan sesuai
rencana.
Pengisian Air
Bagian pipa yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan kecepatan
pengisianmaksimum 200 meter / jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa keluar.
Air diisi dititik terendah dari bagian pipa yang akan diuji.
Penti udara harus dalam keadaan terbuka penuh selam pengisian air sampai udara
betul-betul habis. Air yang digunakan untuk mengisi pipa dan pengujian tekanan
harus berasal dari sumber yang telah disetujui dan memenuhi syarat kualitas air
bersih. Biaya Pengadaan air adalah tanggung jawab pemborong.
d. Urutan Pengujian
1) Pengujian Awal
Setelah diisi air, bagian pipa yang dilapisi semen harus didiamkan paling sedikit 24
jam, dengan tekanan statis sebesar tekanan kerjanya. Selam 6 jam terakhir dari
periode awal tadi, tekanan harus dinaikkan sesuai tekanan pengujian. Jika terjadi
penurunan volume air atau tidak pengujian awal hannya didasarkan pada
pengukuran penambahan volume.
Sedangkan untuk pipa yang lain didasarkan pada pengukuran penambahan volume
air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus
menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus
menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus
menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan pelaksanaan pengujian
awal. Jika ada pergeseran perpindahan dan kebocoran pipa harus dilakukan
pengujian ulang.
2) Pengujian Tekanan
Besarnya tekanan pengujian, lama pengujian dan toleransi penurunan tekanan
ditentukan sesuai Tabel 1 yang tercantum pada gambar standar.
Hasil pengujian pipa tidak akan diterima, jika penurunan volume dari setiap bagian
pipa yang diuji lebih besar dari toleransi yang ditentukan ( dihitung dengan satuan
liter per 100 m panajang pipa ) sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab
sebelumnya. Formulir standar ( ”Berita Acara Pengujian Pipa” ) harus digunakan
untuk mencatat hasil pengujian.
e. Peringatan
Tidak diijinkan bekerja di dalam area / bagian pengujian, selama berlangsungnya
pengujian pipa.
q = 0,54 * 10 -4 *L * d * ( 1 – e(-h/4) ) * P
Dimana :
g. Penyelesaian Pengujian
Setelah ” Berita Acara Pangujian Pipa ” dtandatangani bahwa diterima dengan
berhasil, kontraktor masih harus bertanggung jawab untuk setiap tahapan
pemasangan pipa hingga seluruh sistem perpipaan selesai. Untuk itu perlu pengujian
terakhir sebagai penyelesaian pekerjaan kontraktor agar dapat dioperasikan
perpipaan secara berurutan meliputi :
1. DATA PIPA
- Jenis Pipa : ............................................................................
- Diameter Pipa : ............................................................................ mm
- Class Pipa : ............................................................................
- Tipe Sambungan : ............................................................................
- Cement Lining Ada/Tidak Ada *)
- Lokasi Pipa : ............................................................................m
2. DATA PENGETESAN
- Elevasi Titik Pipa yang paling rendah : ........................................m
- Elevasi Titik Pipa yang paling Atas : ........................................m
- Elevasi Monoter : ........................................m
- Lama Pengetesan Awal : ........................................Jam
- Lam Pngetesan Utama : ........................................Jam
- Tekanan Test : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Tekanan : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Volume Air : ........................................ Ltr/100m2
3. HASIL TES UTAMA
TEST WAKTU TEKANAN PENURUNAN VOLUME AIR (LITER)
HARI JAM
Awal Test
Akhir Test
Lama Pengetesan Jam
4. CATATAN :
5. HASIL TEST :
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disetujui bersama untuk dipergunakan
seperlunya.
PIHAK KE – II
Pelaksana
1. DATA PIPA
NO JENIS/ND KELAS PANJANG FUNGSI PIPA
1.
2. 3. 4. 5.
Total Pengujian Operasi :
2. DATA PENGUJIAN
Elevasi Muka Air Produksi/Sumber ( Tekanan Pompa = Nol a ) : .............. m
Lama Pengujian : ............................. Jam
NO JALUR UJI COBA NOMOR ELEVASI (M) MANO/AIR JARAK (M) TEKANAN
PENGAMATAN (MKA) JUMLAH SL KETERANGAN PENGAMATAN
1.
2.
3. 4. 5.
Mengetahui
( ....................... )
( .................. )
Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa memperhitungkan
cara dimana material galian tanah akan dibuang dan hanya akan dibayar menurut
harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang ada di dalam daftar cuantiítas
harga. Harga tersebut harus telah mencakup semua yang perlu dan hal-hal lain yang
umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
(2) Pabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-1989
atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar
pengelasan harus cukup merata pada seluruhpanjang pipa dan dibuat secara
otomatis. pengelasan harus dilakukandengan menggunakan las listrik yang
sesuai dengan prosedur dan dilaksanakan oleh tukang las bersertifikat.
(3) Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang
dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya
pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satupengelasan
memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang
setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.
(4) Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang
berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat
ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian
dalam pipa