Anda di halaman 1dari 2

Tingkat pelayanan PDAM masih memiliki kendala, terutama dalam hal

pendistribusian pelayanan air. Saat ini, tingkat pelayanan PDAM Kota Palu sekitar
61,89 persen terhadap wilayah pelayanan dan 49,49 persen terhadap jumlah
penduduk Kota Palu, dengan kapasitas produksi 1.130 liter per detik. Melihat
kondisi tersebut, PDAM dituntut untuk terus meningkatkan dan mengembangkan
kualitas perusahaannya, baik dalam hal pelayanan, kualitas produk maupun
keefisienan dan keefektifitasan organisasinya. Hal tersebut dilakukan sebagai
upaya untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan lingkungan yang
semakin dinamis. Tujuan penelitian mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan
internal dan eksternal perusahaan, serta memformulasikan strategi yang dapat
diterapkan oleh PDAM Kota Palu. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
pengamatan langsung, wawancara dan pengisian kuesioner oleh staf ahli PDAM
Kota Palu yaitu Kabag Keuangan, Kabag Produksi dan Kabag SDM. Data sekunder
diperoleh dari laporan-laporan perusahaan, studi literatur, laporan penelitian,
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu dan publikasi elektronik. Analisis data
menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor
Evaluation (EFE), matriks Internal Eksternal (IE), matriks Strenght, Weaknesses,
Opportunities, and Threat (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Marix
(QSPM). Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan EFE diketahui bahwa kekuatan
utama PDAM Kota Palu adalah sistem organisasi berjalan sesuai dengan prosedur,
sedangkan kelemahan utamanya adalah beban hutang relatif besar. Peluang bagi
PDAM Kota Palu adalah Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) sangat mendukung terhadap pengembangan PDAM.
Sedangkan ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kondisi perekonomian
yang tidak stabil dan tingkat inflasi serta meningkatnya biaya produksi dan
operasional akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar
Listrik (TDL). Berdasarkan analisis matriks IE yang merupakan perpaduan antara
matriks IFE dan EFE, maka diketahui bahwa PDAM Kota Palu berada pada posisi
sel V dengan strategi yang tepat adalah Strategi Hold and Maintain(Pertahankan
dan Pelihara) seperti strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Pengembangan strategi pada matriks SWOT menghasilkan sejumlah alternatif
strategi untuk memudahkan penilaian para responden pada matriks QSPM. Hasil
analisis pada matriks QSPM menunjukkan bahwa meningkatkan kualitas
pelayanan air minum yang dapat dilakukan melalui inovasi produk,
mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan dan menjalin kerjasama
dengan pihak luar merupakan strategi yang paling tepat untuk dilakukan oleh
PDAM Kota Palu.

Anda mungkin juga menyukai