Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PENDAHULUAN

Penyusunan Andalalin
Jalan Kabose

GEOMETRIC, CV
Konsultan Teknik
Alamat : Jln. Swadaya No. 20 E Telp. (0451) 457056 Palu
Latar Belakang Penyusunan Andalalin Jalan
Kabose:

• Regulasi : Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun


2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis
Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas,
serta Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM
75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Analisis
Dampak Lalu Lintas.
• Keberadaan Jalan Kabose dan pengembangan
kawasan di sekitarnya diprediksi menimbulkan
bangkitan perjalanan yang signifikan, merubah asal-
tujuan perjalanan (akses alternatif dengan waktu
gerak minimum), meningkatkan kapasitas ruas &
simpang jalan sekitar.
Maksud & Tujuan :
Disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan Penyusunan
Andalalin Jalan Kabose, maksud dari pekerjaan ini adalah sebagai
antisipasi dampak lalu lintas akibat pengembangan yang dilakukan.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari pekerjaan Penyusunan
Andalalin Jalan Kabose adalah :
 Memprediksi dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan jalan
lingkar Kabose.
 Menentukan bentuk peningkatan/perbaikan yang diperlukan untuk
mengakomodasikan perubahan yang terjadi akibat pembangunan
jalan lingkar Kabose.
 Menyelaraskan keputusan-keputusan mengenai kondisi lalu lintas,
jumlah dan lokasi akses, serta alternatif peningkatan/perbaikan.
 Sebagai alat pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Sasaran:
Disebutkan dalam KAK pekerjaan Penyusunan Andalalin Jalan Kabose,
sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah :

 Adanya solusi pengaturan lalu lintas dan angkutan barang pada


jaringan jalan di sekitar lokasi rencana pembangunan ruas jalan baru
lingkar pantai Kayamanya-Benesompe (Kabose).

 Meminimalisir permasalahan lalu lintas yang terjadi akibat rencana


pembangunan ruas jalan baru lingkar pantai Kayamanya-Benesompe
(Kabose), khususnya selama proses dan setelah pembangunan.
Wilayah Studi
Wilayah studi meliputi tiga kecamatan di Kota Poso, yaitu Kecamatan
Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Utara dan Kecamatan Poso Kota
Selatan. Dengan demikian, batas wilayah studi adalah juga merupakan
batas terluar dari wilayah ketiga kecamatan tersebut.
Lokasi Rencana Jalan Kabose
Kondisi Lalu Lintas Eksisting
Jumlah Kendaraan Di Kota Poso
Jenis Kendaraan
No Tahun Jumlah
Roda 2 Roda 4/lebih
1 2012 4.497 365 4.862
2 2013 4.376 600 4.976
3 2014 4.993 484 5.477
4 2015 4.831 395 5.226
5 2016 4.852 610 5.462
Sumber: Satlantas Polres Poso

Jumlah Penumpang Angkutan Umum di Kabupaten Poso Tahun 2011 - 2015

No Jenis Penumpang Angkutan 2011 2012 2013 2014 2015


1 Penumpang Bis 99.696 94.948 90.427 86.121 82.020
2 Penumpang Kapal laut 513 827 829 1.147 1.170
3 Penumpang Pesawat udara 9.957 20.219 24.213 25.471 27.251
Total Jumlah Penumpang 110.166 115.994 115.469 112.739 110.441

Sumber : RPJM Kab.Poso 2016 - 2021

Jumlah Izin Trayek di Kabupaten Poso Tahun 2011 - 2015

No Jenis Izin Trayek 2011 2012 2013 2014 2015


1 Izin Trayek perkotaan 88 84 80 36 14
2 Izin Trayek perdesaan 102 98 94 43 25
Jumlah Izin Trayek 190 182 174 79 39
Sumber : RPJM Kab.Poso 2016 - 2021
Kondisi Lalu Lintas Eksisting
Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kabupaten Poso Tahun 2011 – 2015
2011 2012 2013 2014 2015
No Angkutan Umum Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %
KIR KIR KIR KIR KIR
1
3
Mobil penumpang
1. 9 84 10,71 8 82 9,76 8 80 10,00 9 78 11,54 10 76 ,
umum
1
6
1
1
Sumber: Satlantas Polres Poso
2. Mobil bus 14 139 10,10 14 136 10,31 14 133 10,51 15 131 11,49 15 128 ,
7
2
7
,
3. Mobil barang 130 2.241 5,80 135 2.197 6,15 140 2.154 6,50 145 2.111 6,87 150 2.070
2
5
4
,
4. Kereta gandengan 5 45 11,11 5 44 11,36 4 43 9,30 3 42 7,14 2 41
8
8
Jumlah 158 2.508 6 162 2.459 7 166 2.410 7 172 2.362 7 177 2.315 8
Sumber : RPJM Kab.Poso 2016 - 2021
Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum di Kab. Poso Tahun 2011 – 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah orang (orang)
1 110.166 115.994 115.469 112.739 110.441

Jumlah Barang
2 93.427 169.057 184.201 97.454 186.784
(ton)
Sumber : RPJM Kab.Poso 2016 - 2021
Identifikasi Karakteristik
Jalan/Kawasan Kabose

Prediksi Bangkitan Perjalanan

Diagram Alir Penyusunan Penetapan Kelas Andalalin

Andalalin Jalan Kabose


Berdasarkan Pedoman Andalalin Jalan Pengumpulan Data

Akibat Pengembangan Kawasan Perkotaan”


yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum tahun 2007 Prakiraan Lalu Lintas

Evaluasi Dampak lalu Lintas

Rekomendasi
Karakteristik Jalan Kabose
Beberapa karakteristik Jalan Kabose yang dibutuhkan dalam
penyusunan dokumen Andalalin adalah:
 Lokasi dan trase jalan Kabose dalam Peta Rencana Jaringan Jalan
pada RDTR dan Peraturan Zonasi BWP Poso 2015 - 2035.
 Jenis pengembangan kawasan yang akan dibangun di sepanjang
Jalan Kabose dalam Peta Rencana Pola Ruang pada RDTR dan
Peraturan Zonasi BWP Poso 2015 - 2035.
 Ukuran dan skala pengembangan kawasan yang bisa digambarkan
dari kedua peta di atas.
 Rencana sirkulasi lalu lintas, termasuk hubungan dengan jaringan
jalan yang ada yang tampak jelas dalam kedua peta tata ruang di
atas.
Prediksi Bangkitan Perjalanan
Prediksi bangkitan perjalanan akibat pembangunan Jalan Kabose akan
ditentukan lewat survey wawancara berbasis rumah, dengan populasi
adalah jumlah rumah tangga dalam wilayah studi (Kecamatan Poso
Kota, Poso Kota Utara dan Poso Kota Selatan).
Sampel diambil secara acak dengan jumlah sebesar 2% dari populasi,
(Panduan Survai Wawancara Rumah yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina
Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota tahun 1990 :
Kelas Andalalin
Kelas Andalalin ditetapkan berdasarkan kelas pengembangan kawasan:
 Kelas Andalalin I
Pengembangan kawasan berskala kecil, diperkirakan menghasilkan
bangkitan perjalanan kurang dari 500 perjalanan orang per jam.
Tinjauan Andalalin pada kelas ini hanyalah pada tahun pembukaan.
 Kelas Andalalin II
Pengembangan kawasan berskala menengah, diperkirakan
menghasilkan bangkitan perjalanan antara 500 perjalanan orang per
jam sampai dengan 1.000 perjalanan orang per jam. Tinjauan Andalalin
pada kelas ini adalah pada tahun pembukaan dan 5 tahun sesudahnya.
 Kelas Andalalin III
Pengembangan kawasan berskala besar, diperkirakan menghasilkan
bangkitan perjalanan lebih dari 1.000 perjalanan orang per jam. Tahun
tinjauan Andalalin pada kelas ini dilakukan pada tahun pembukaan,
serta 5 dan 10 tahun sesudahnya.
Kelas Andalalin
 Kelas Andalalin IV
Pengembangan kawasan berskala menengah atau pengembangan
kawasan berskala besar yang dilakukan secara bertahap (dilakukan
dalam beberapa tahun). Andalalin pada kelas ini ditinjau pada tahun
pembukaan setiap tahap, serta 5 dan 10 tahun sesudahnya (setiap
tahap).
Pengumpulan Data
 Jenis dan karakteristik data yang dikumpulkan disesuaikan dengan
kondisi eksisting dan prediksi kelas Andalalin atau skala
pengembangan kawasan.
 Data lalu lintas harian akan dikumpulkan dengan cara pencatatan
langsung jumlah kendaraan yang lewat pada segmen jalan terpilih
selama 16 jam pada hari libur dan hari kerja.Termasuk survey
hambatan samping.
 Data primer lainnya yang akan dikumpulkan adalah informasi
perjalanan warga Kota Poso terkait dengan pembangunan Jalan
Kabose (bangkitan perjalanan), dilakukan dengan wawancara
berbasis rumah tangga.
Prakiraan Lalu Lintas
Prakiraan lalu lintas akan melalui tahapan berikut:
 Penetapan sistem zona.
Berdasarkan kondisi eksisting wilayah studi, zona asal dan tujuan akan
ditentukan dengan pendekatan kepada wilayah administrasi Kota Poso.
 Bangkitan perjalanan dalam sistem zona.
 Distribusi perjalanan.
Informasi dasar dari rute perjalanan masyarakat Kota Poso dan moda
yang digunakan akan diperoleh bersamaan dengan data bangkitan
perjalanan pada survey wawancara rumah tangga yang dilakukan.
 Pembebanan lalu lintas.
 Pembebanan lalu lintas (trip assignment), yaitu suatu proses dimana
permintaan perjalanan yang diperoleh pada tahap distribusi
perjalanan dibebankan ke jaringan jalan yang ditinjau, dalam satuan
mobil penumpang (smp) dan ditinjau pada jam puncak pada tahun
tinjauan.
Evaluasi Dampak Lalu Lintas
Evaluasi dampak lalu lintas maliputi:
 Penilaian terhadap perilaku lalu lintas di ruas jalan dan
persimpangan yang ditinjau.
 Kebutuhan ruang untuk parkir.
Perilaku Lalu Lintas
Langkah A :
Data Masukan

Langkah-langkah Penilaian perilaku lalu


lintas jalan: Langkah B :
Kecepatan Arus Bebas
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia -
(MKJI) 1997 - bagian Jalan Perkotaan) Langkah C :
Kapasitas

Langkah D :
Perilaku Lalu Lintas
Perilaku Lalu Lintas Simpang

Langkah A :

Langkah-langkah Penilaian perilaku lalu Data Masukan

lintas simpang tak bersinyal:


(Manual Kapasitas Jalan Indonesia - Langkah B :
Kapasitas
(MKJI) 1997 - bagian Jalan Perkotaan)
Langkah C :
Perilaku Lalu Lintas
Kebutuhan Ruang Parkir
Kebutuhan ruang parkir ditentukan berdasarkan ukuran Satuan Ruang Parkir
(SRP) dalam Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir yang
dikeluarkan oleh Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 1998:
No Jenis Kendaraan SRP (m2)

1 Mobil penumpang golongan I 2,30 x 5,00


Mobil penumpang golongan II 2,50 x 5,00
Mobil penumpang golongan III 3,00 x 5,00
2 Bus/Truk 3,40 x 12,50
3 Sepeda motor 0,75 x 2,00

Kebutuhan SRP di Pusat Perdagangan


Luas Areal Total (100 20 50 100 500 100 150 200
10
m 2) 0 0 0
Kebutuhan SRP 59 67 88 125 415 777 1140 1502
Kebutuhan SRP Tempat Rekreasi
Luas Areal Total 100 150 200 400 800 160 320 640
50
(100 m2) 0 0 0
Kebutuhan SRP 103 109 115 122 146 196 295 494 892

Anda mungkin juga menyukai