PASAL 1
KETENTUAN UMUM
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.2. Pengamanan
2.2.1. Pengamanan barang-barang inventaris / peralatan lainnya dalam tempat kerja.
Pelaksana pekerjaan wajib mengamankan / melindungi peralatan kantor yang
ada di dalam ruang dari kerusakan atau cacat lainnya akibat pekerjaan
pembongkaran. Jika hal tersebut di atas terjadi, maka segala perbaikan/
penggantian menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan. Harap diperhatikan
jika memulai pekerjaan, setiap barang yang ada di dalam ruangan harus
dibungkus dengan plastik serta ditempatkan di tempat yang aman dari
bongkaran. Setelah pekerjaan hari itu selesai. Seluruh barang dikembalikan ke
tempat semula dan dilepas dari bungkus plastiknya sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar.
2.2.2. Karena sifat bangunan yang dilindungi dalam melakukan pemasangan batas-
batas perlindungan sementara maupun pemasangan scaffolding atau tangga
untuk melakukan pekerjaan konstruksi harus dilakukan dengan dipakukan ke
dinding /keramik. Sedangkan kaki-kakinya harus diberikan perlindungan agar
tidak menggores bahan lantai/bangunan lainnya yang dilindungi dan relatif sulit
untuk dicari gantinya.
2.2.3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, haruslah dibangun pagar pembats
setinggi ruangan dengan partisi tripleks rangka kayu. Batas pertemuan antara
kayu dan dinding ditutup dengan selotip, yang tidak meninggalkan bekas lem
jika dilepaskan. Pengisi dinding pembatas tersebut dapat berupa tripleks
maupun plastik lembaran yang cukup tebal serta tidak mudah rusak.
2.4. Perapihan
Perapihan dan pembersihan barang-barang akibat pembongkaran harus dilaksanakan
oleh pemborong. Untuk jenis pembongkaran yang tidak berharga dan tidak digunakan
lagi harus segera dikeluarkan dari lokasi, sedamgkan pada waktu jalannya proyek
sampai selesainya tidak ada bekas maupun tumpukan puing akibat bongkaran dilokasi
proyek.
2.5. Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi fisik untuk menyamakan persepsi ukuran-
ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran
sebenarnya di lapangan, perlu dilaksanakan marking untuk penentuan ukuran yang
akan dilaksanakan atas dasar kondisi lapangan.
2.8. Gambar-gambar
2.8.1. Gambar-gambar meliputi gambar arsitektur, gambar konstruksi, gambar
instalasi listrik, gambar perpipaan / pemipaan serta gambar-gambar
perubahannya yang telah disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar ini selain dari gambar-gambar yang dibuat Konsultan
Perencana juga gambar-gambar yang dibuat oleh Pemborong (Soft Drawing)
yang telah disetujui Direksi/Konsultan Perencana.
2.8.2. Apabila terdapat perbedaan ukuran dan atau penjelasan atau
ketidaksesuaian antara gambar yang berlainan jenis dan lingkupnya maka
yang dapat dipakai pedoman secara fungsi yang dipakai pedoman adalah
Gambar Arsitektur.
2.8.3. Gambar pelaksanaan (Soft Drawing) harus dibuat oleh Pemborong dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pembuatannya berdasar kepada Gambar Kerja dan disampaikan kepada
Direksi/ Konsultan Pengawas untuk medapat persetujuan.
b. Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum Gambar
Pelaksanaan tersebut disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Soft Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut
aslinya/kalkirnya dan semua biaya pembuatan menjadi tanggung jawab
Pemborong.
2.8.4. Perubahan Gambar Kerja/ Perencanaan hanya dapat dilakukan atas dasar
perintah tertulis Direksi/Pemberi Tugas berdasar pertimbangan Konsultan
Pengawas dan Konsultan Perencana dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Perubahan rancangan ini harus digambar sesuai dengan yang
diperintahkan Pemberi Tugas/Direksi dengan pengarahan Konsultan
Pelaksanaan dan Gambar Perubahan Rencananya.
b. Gambar Perubahan dibuat oleh Pemborong atas pengarahan Konsultan
Perencanaan dan disetujui oleh Pemberi Tugas kemudian dilampirkan
dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang kalau ada.
2.8.5. Gambar Sesuai Terlaksana (As Built Drawing), harus dibuat oleh Pemborong
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada akhir pekerjaan
dan harus sesuai dengan hasil pekerjaan terpasang.
b. Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas, dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut
aslinya/kalkirnya dengan biaya keseluruhan ditanggung oleh Pemborong.
PASAL 3
PEKERJAAN BETON
PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan dan perekatnya, peralatan, menyiapkan tempat
yang akan dipasang batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan pasang batu kali itu
sendiri, sesuai gambar spesifikasi ini.
1. Persyaratan Bahan
Batu yang digunakan harus berkualitas terbaik dan merupakan bahan setempat,
padat, bersih, tanpa retak-retak dan kekurangan-kekurangan lain yang mempengaruhi
kualitas. Baik batu gunung maupun batu kali dapat digunakan.
3. Adukan
Semua pasangan batu kali untuk pondasi harus dilaksanakan dengan adukan 1Pc:5Ps
4. Pelaksanaan
a. Pondasi pasangan batu kali harus dilakukan dilapangan dan dilakukan sesuai
dengan ukuran dan ketinggian seperti tercantum pada gambar-gambar.
b. Sebelum pondasi batu kali dilaksanakan, dibawahnya harus dibuat/digelar
aanstamping batu kali.
5. Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan batu kali yang tidak terlindung, bila hujan maka
bagian atas harus dilindungi.
6. Scope Pekerjaan
Pasangan batu kali dilaksanakan untuk:
a. Pondasi untuk turap urugan.
b. Dan lain-lain yang sesuai gambar.
7. Variasi Kedalaman Pondasi
Variasi pada kedalaman pondasi dapat diijinkan atau diperintahkan oleh Direksi dan
Konsultan Pengawas, bila kondisi pasa suatu bagian membutuhkan perubahan-
perubahan tersebut.
Tanpa ijin tertulis dari Direksidan Konsultan Pengawas, maka perubahan kedalaman
atau lebar pondasi tidak diperbolehkan.
PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat
bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan dinding bata ini meliputi pekerjaan dinding pasangan batu bata pada
bancunan dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
2. Persyaratan Bahan
- Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas. Syarat syarat batu bata harus memenuhi ketentuan
ketentuan dalam NI 10.
- Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, bermutu baik dan
memenuhi syarat syarat dalam NI 8.
- Pasir yang digunakan harus, memenuhi NI 3 Pasal 14 ayat 2.
- Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur/
minyak/asam basa serta memenuhi PUBI 1982 Pasal 9.
PASAL 6
PEKERJAAN DINDING
PASAL 7
PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ORNAMEN BESI/ BAJA
7.1. Umum
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka
batang berbentuk segitiga yang terdiri dari rangka utama atas (top chord), rangka
utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut
disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah
yang cukup. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap
utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.
PASAL 8
PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG KARANGPILANG
PASAL 9
PEKERJAAN PENGECATAN
9.1. Umum
9.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan yang termasuk :
Persiapan permukaan, pembersihan
Filler, sealer, primer, pekerjaan dasar
Pekerjaan pengecatan dengan alat spray painted pada seluruh bagian
yang dimaksud
b. Pekerjaan bahan pengecatan kusen/ pintu / jendela dijelaskan termasuk
pasal pekerjaan tersebut.
c. Pengecatan dimaksud adalah semua pekerjaan pengecatan termasuk
persiapan permukaan yang akan dicat dan filler, primer, dasar, finish, serta
pekerjaan lain yang terkait.
9.1.2. Pengiriman (Submittals)
a. Pemborong harus mengirimkan kepada PM / Engineer beberapa hal
berikut sebelum memulai pekerjaan :
Contoh cat yang akan dipakai
Fotocopy technical information dan intruksi pemasangan bahan dari
pabrik.
b. Pemborong harus menyediakan mock up pada dinding, untuk persetujuan
warna dari Pengawas / Pemberi Tugas / Perencana.
9.1.3. Penyimpanan dan Perawatan
a. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa
cacat, pecah.
b. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.
9.1.4. Bahan
a. Semua bahan merupakan produk kualitas satu dari Jotun atau produk lain
yang setara dengan warna dan jenis yang telah ditentukan.
b. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada PM / Engineer dan semua cat
yang digunakan harus sesuai dengan sample yang disetujui dan disuplai
dalam kemasan asli dari pabrik.
c. Extra Stock :
Jumlah : setelah pekerjaan selesai, pemborong harus mengirim extra
stock sebanyak 5% dari tiap-tiap warna, tipe, dan keterangan-
keterangan cat yang digunakan dalam bekerja. Pengemasan : harus
tertutup rapat dan tertera jelas label dengan isi dan lokasi digunakan.
Tidak ada extra pembayaran terhadap extra stock ini.
9.2. Pemasangan/Pengerjaan
9.2.1. Pemeriksaan dan Persiapan
a. Persiapan plester / dinding
1) Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu
bata diplester dan diaci dengan baik, dinding harus ditunggu sampai
betul-betul kering sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu (untuk
memperoleh hasil pengecatan yang baik).
2) Setelah dinding bata tersebut kering, dinding lalu dibersihkan dan
lubang-lubang pada dinding diisi dan diratakan seluruhnya dengan
plamur / filler.
3) Setelah plamur / filler kering, permukaan dinding lalu diamplas
hingga halus, licin dan rata, kemudian dibersihkan debunya.
4) Setelah itu dimulai pemberian lapisan-lapisan cat alkali resistance
sealer (1 lapis) kemudian baru diadakan pengecatan lapis berikutnya
sesuai dengan petunjuk pabriknya.
5) Pengecatan dilakukan sampai 2-3 kali atau sampai kondisi sempurna
dan disetujui oleh Pengawas, Perencana dari Pemberi Tugas.
6) Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan
plamur, diamplas kemudian dicat kembali sampai baik.
7) Khusus untuk pemakaian / setara, tata cara pengecatan harus sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut.
8) Semua pekerjaan pengecatan tersebut di atas harus dilakukan oleh
sub pemborong yang merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.
9) Pemborong harus menyediakan cat cadangan untuk keperluan
maintenance dan diserahkan kepada Direksi.
b. Persiapan permukaan kayu :
1) Permukaan kayu diamplas sampai rata.
2) Debu-debu dibersihkan sampai rata dan bersih.
3) Kemudian didempul untuk meratakan permukaan dan diamplas lagi
sampai rata.
4) Dibersihkan lagi dari debu.
9.2.2. Pengecatan
a. Semua cat, pernis, harus diterapkan dengan metode yang benar dan
dengan campuran yang baik selama pengecatan. Pengecatan harus
memberikan bagian yang rata. Interval masa 4 hari harus diberikan
diantara aplikasi pengecatan atau sesuai petunjuk tertulis dari pabrik.
b. Lembaran pembersih dengan jumlah yang cukup harus selalu ada di
tangan selama proses pengecatan.
c. Tidak boleh ada cat yang diterapkan dan menjadi terkondensasi atau
lembab secara struktural pada permukaan, debu atau bahan-bahan lain
sebelum aplikasi pengecatan.
d. Tidak boleh ada bagian eksterior atau cat yang terekspose terbawa oleh
kondisi cuaca yang merugikan seperti temperatur yang ekstrem, hujan,
angin, dan lain-lain.
PASAL 10
PEKERJAAN LANTAI
10.1. Umum
10.1.1. Ketentuan Umum
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan, maka :
a. Pemborong wajib mengadakan penelitian terhadap kemiringan lantai agar
sesuai gambar rencana.
b. Pekerjaan finishing lantai tidak boleh dimulai sebelum seluruh pekerjaan
plafond dan dinding-dinding selesai dikerjakan.
c. Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, Pemberi Tugas dan Perencana.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong diwajibkan untuk mengajukan
gambar kerja pelaksanaan.
10.1.2. Lingkup Pekerjaan
a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,
penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan.
b. Bagian yang termasuk :
1. Keramik, HT untuk lantai dan dinding
2. Additive dan grouting yang diperlukan
3. Bagian yang termasuk :
Pekerjaan Sealent
Pekerjaan lantai beton
Pekerjaan dinding batu bata
10.1.3. Penyimpanan dan Perawatan
a. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa
cacat, pecah.
b. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.
10.1.4. Garansi
a. Garansi tertulis dari fabricator untuk kekuatan dan warna bahan keramik.
b. Pemborong harus member garansi 5 tahun terhadap kualitas dan hasil
pekerjaan, ketepatan dan kebenaran metode pemasangan sesuai
petunjuk dan instruksi pabrik pembuat.
PASAL 11
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND
11.2. Submital
11.2.1. Contoh bahan :
a. Gypsum board : type tahan api, dan type umum
b. Rangka penggantung : set lengkap terpasang
c. Joint compound : 2 alternatif produk
d. Reinforcing tape : memperlihatkan inisial produsen
e. Lain-lain : bahan lain yang akan diperlukan untuk
menunjang pekerjaan
11.3. Produk / Material
11.3.1. Gypsum Board
a. Tahan api, tebal 9 mm, kecuali disebutkan lain.
b. Gunakan produk ex. JAYA BOARD / setara
11.3.2. List profil untuk ceiling keliling plafond : alumunium bentuk channel U
dengan ukuran 10 mm atau disesuaikan dengan gambar.
11.3.3. Rangka Plafond
a. Umum
Buatkan rangka utama dan rangka pengikat dari hollow metal dicat anti
karat / zinkromate dengan jaminan anti karat 5 tahun.
b. Ukuran :
1) Rangka utama : hollow metal 40 x 40 mm, 20 x 40 cm dicat
meni/zinkromate
2) Kawat penggantung : besi baja diameter 5 mm modul 60 x 60 mm
3) Klip rangka : untuk penyambung penghubung gunakan plat
baja galvanized dengan tebal 0,75 mm, bentuk
dan ukuran sesuai dengan kebutuhan atas
persetujuan perencana.
c. Joint Compound
Formulasi finyl non asbestos siap pakai, gunakan produk yang
direkomendasikan pembuat gypsum.
d. Perforated Reinforcing tape :
Gunakan type standard dari produk yang direkomendasikan pembuat
gypsum.
e. Baut dan Pengikat
Gunakan baut-baut yang berbentuk “bor” dengan kepala pipih galvanized.
b. Perekat
Gunakan bahan perekat yang direkomendasikan pembuat bahan gypsum.
11.4. Pelaksanaan
11.4.1. Rangka plafond
a. Rangka Utama (Runner)
Pasangkan rangka utama setiap jarak 120 cm, sebisanya hindari
penyambungan rangka utama. Gantungkan rangka utama dengan besi
penggantung setiap jarak maksimal 120 cm.
b. Rangka Pengikat (Carrier)
Pasangkan rangka pengikat/penggantung setiap jarak 60 cm atau setiap
yang direkomendasikan pembuat bahan gypsum.
11.4.2. Gypsum Board
a. Gunakan type yang telah disetujui oleh Perencana / Konsultan Pengawas.
Pasangkan dengan screw galvanized kepala pipih setiap jarak 30 cm.
Kerjakan pemasangan screw sampai terbenam dari permukaan gypsum
board.
b. Pasangkan jointing compound pada celah penyambungan panel dan pada
lubang temapat screw. Kerjakan secara halus dan rata permukaan hingga
tidak terlihat adanya perbedaan permukaan.
c. Reinforcing tape dipasangkan untuk menutup pasangan Jointing
Compound pada sambungan panel gypsum dengan tape “buutedge”
pasangkan tape dengan dibantu bahan perekat. Pemasangan dilakukan
pada saati jointing compound belum kering benar, tekan perlahan sampai
mendapatkan permukaan yang rata dengan panel, kemudian
sapukan/kuaskan jointing compound untuk meratakan perforasi dari tape.
11.4.3. List Plafond
a. Pemasangan list plafond pada sudut dinding antara dinding dengan panel
gypsum.
b. List plafond yang dipasang agar lurus tidak bergelombang dan pertemuan
sudutnya harus rapih.
c. Perkuatan list plafond agar diperhatikan supaya tidak mudah lepas, rusak.
11.5. Controle Joint
Buatkan detail khusus untuk controle joint pada tempat yang ditentukan berdasarkan
standard kebutuhan yang berlaku.
PASAL 12
PEKERJAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
12.1. Pekerjaan Instalasi Kelistrikan dan Lampu
12.1.1.1. Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera dalam
spesifikasi ini, namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan yang tertera di dalam gambar – gambar perencanaan dan dokumen
tambahan seperti yang tertera di dalam berita acara Aanwijzing.
1. Melaksanakan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam bangunan.
2. menyediakan dan memasang semua fedeer untuk :
- Dari kWH Meter ke MDP dan Panel Penerangan
3. Menyediakan dan memasang Panel-panel :
- MDP
- Panel Penerangan
- Seluruh instalasi pertanahan ( Panel Listrik).
4. Menyediakan dan memasang rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.
5. Menyediakan dan memasang semua armature lampu penerangan dalam dan
luar bangunan.
6. Mengurus penyambungan daya listrik ke PLN.
7. Membuat gambar kerja dan menyerahkan As Built drawing
8. Melakukan pengetesan dan training
9. Melaksanakan mengurus surat jaminan Instalasi sesuai aturan yang berlaku
12.1.1.2. Standar yang Dipakai
Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi Listrik Tegangan Rendah, meliputi pekerjaan secara lengkap dan
sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai pemasangan, penyimpanan,
transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
1. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikuti semua
persyaratan yang ada seperti :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000
b. VDE, ISO, LMK, SNI, dan peraturan lain yang terkait dengan pekerjaan
instalasi listrik
2. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada
seperti :
a. Persyaratan Umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Bill of item
e. Berita Acara Aanwijzing.
3. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara.
4. Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :
a. Penerangan dalam dan luar bangunan.
b. Outlet listrik.
c. Telephone, Fire Alarm, Sound System.
d. LAN Lokal Area Network
e. Pompa transfer.
f. Pemadam Kebakaran
g. Dan peralatan lainya yang memerlukan daya listrik
5. Persyaratan Kontraktor Listrik.
Kontraktor pelaksana harus mempunyai SIKA-PLN golongan D yang masih
berlaku.
6. Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core
dimana core yang ketiga merupakan jaringan pertanahan disatukan ke panel
listrik. Sedangkan instalasi dari panel pembagi menggunakan 4 core kabel.
7. Semua panel listik harus diberi pertanahan dengan kawat BC (Ukuran sesuai
gambar perencana)
8. Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi
pelindung anti karat.
9. Sistem tegangan 220 V / 380 V, 3 phase, 50 Hz, instalasi penerangan dan stop
kontak 220 V – 1 phase – 50 Hz.
12.2. PEMIPAAN
12.2.1. Pendahuluan
a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang seluruh system pemipaan
sebagaimana tampak pada gambar dan spesifikasikan dalam dokumen ini.
b. Yang dimaksudkan dengan “pemipaan” harus sudah termasuk pipa, semua
jenis valve, tee, elbow, reducer, expanders, sleeves, staines, connector,
adaptor, plug cock, penggantung pipa, penyangga pipa, expansion joint dan
semua perlengkapan yang diperlukan untuk membentuk suatu system
pemipaan secara lengkap.
c. Pemipaan harus mengikuti suatu standard internasional, seperti : US standard,
JIS, British Standard dan dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
12.2.2. Jenis pipa
Pipa untuk system pemipaan dalam Gedung meliputi saluran air bersihdan air
kotor menggunakan PVC AW dengan ukuran diameter ¾”, 4“dan ½”. Pemipaan
untuk air limbah pada ke area persampahan dan kolam stabilisasi menggunakan
jenis pipa HD PE dengan ukuran mengikuti gambar kerja dan RAB.
12.2.3. Fitting pipa
a. Kontraktor harus menyediakan dan memasang semua penggantung.
Penyangga, pendukung, penguat, pipa-pipa hingga dapat bekerja dengan
aman.
b. Semua penggantung, penyangga, penguat dari pipa harus terbuat dari bahan
besi baja yang dilapis galvanis dengan design dan pembuatan yang telah
disetujui dan sesuai dengan standard praktis yang telah umum dilaksanakan.
c. Kontraktor harus menentukan letak dari setiap penggantung, penyangga,
penguat, dimana telah dihitung kekuatan bebannya dan telah diperhitungkan
defleksi akibat pemuaian disetiap titik.
d. Gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan secara detail cara
pemasangan pada struktur bangunan dan detail dari penggantung, penyangga
dan penguat tersebut harus dibuat oleh kontraktor dan disampaikan untuk
disetujui.
e. Disetiap pencabangan pipa lebih dari 150 cm harus ditambahkan paling
sedikit satu penggantung atau penyangga.
f. Tambahan penggantung dan penyangga harus dilakukan pada pipa yang
terpasang datar maupun tegak dan berubah arah, pada setiap tempat dimana
terdapat konsentrasi beban di pipa karena adanya velve, fitting, dan
peralatan-peralatan lain.
g. Pipa tidak boleh digantung atau didukung dengan menggunakan kawat, kabel,
kayu, tali, rantai, atau sejenisnya.
PASAL 13
PEKERJAAN PAVING
13.1. Umum
Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci
untuk Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton
terkunci (paving blok) adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama,
perataan/ leveling tanah dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu, bahan,
tenaga kerja dan uji laboratorium dipandang perlu untuk mengetahui mutu kuat
tekan (kelas paving block). Pada proyek atau kegiatan yang berada di lingkungan
pemerintahan, contoh paving block yang dipergunakaan harus diserahkan kepada
Pengawas dan Direksi Teknis untuk disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke
lokasi kegiatan.
b. Bahan
Klasifikasi Blok Beton terkunci (paving block) didasarkan atas bentuk,
ketebalan, kekuatan dan warna
• Klasifikasi berdasarkan bentuk
Bentuk paving blcok beton terkunci secara garis besar terbagi atas 2
macam, yaitu block beton terkunci bentuk segi empat dan segi banyak.
Dari segi permukaan atas, semua block beton terkunci harus berpinggul
dan pada tepi susunan block terkunci biasanya ditutup dengan pasak
yang berbentuk topi uskup.
• Klasifikasi berdasarkan ketebalan
Ketebalan block beton yang dipakai
a. Ketebalan 60 mm;
b. Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan
dengan rencana penggunaannya, dalam hal ini juga harus
diperhatikan kuat tekan block tersebut.
• Klasifikasi berdasarkan kekuatan
Pembagian kelas paving block beton berdasarkan mutu betonnya adalah :
a. mutu beton fc’ 37,35 MPa
• Klasifikasi berdasarkan warna
Warna yang tersedia dilapangan antara lain abu-abu, hitam, dan merah.
Bloak yang berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat
digunakan untuk memberi batas pada perkerasan seperti tempat parkir,
tali air, dan lain-lain.
PASAL 14
PEKERJAAN PERKERASAN KAKU
14.3. Pelaksanaan
a) Pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton memerlukan peralatan utama
yang meliputi:
- Peralatan pencampur dan pengecoran beton (Batching Plant dan Truck Mixer /
DumpTruck ),
- Penghamparan dan pemadatan beton (Concrete Paver / Concrete Finisher ),
serta
- Peralatan penyelesaian akhir (finishing) permukaan beton (Texturing and Curing
Machine).
- Gergaji beton, bila ditentukan sambungan dibentuk dengan penggergajian (saw
joints).
1. Apabila dalam bestek ini untuk uraian bahan – bahan dan pekerjaan tak disebut per
kata atau kalimat “Diselenggarakan” oleh Kontraktor, maka dalam hal ini harus
dianggap seperti disebutkan.
2. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian – bagian yang nyata
termasuk dalam pekerjaan tetapi tidak dimasukan atau tidak disebut kata demi kata
bestek ini haruslah diselenggarakan oleh Kontraktor dan diterima sebagai hal yang
disebutkan dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab kontraktor.
3. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-
lain sebagaimana sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak
sesuai dengan dugaan kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari
lewatnya kendaraan material dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
ini menjadi tanggung jawab kontraktor.
4. Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak Direksi/Pemberi tugas, bilamana perlu akan diadakan perbaikan dalam peraturan
ini.
BANNU
Direktur