Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI


D.I. AIMASI CS DI KABUPATEN MANOKWARI
TA. 2017

Kementerian Negara / Lembaga : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Unit Eselon II : Balai Wilayah Sungai Papua Barat
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (Outcome) : Terlaksananya Penyusunan Dokumen AMDAL
Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Aimasi CS
Di Kabupaten Manokwari
Kegiatan : Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi, Air Tanah, Rawa dan Tambak
Indikator Kinerja Kegiatan : Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan
Bendung dan Jaringan Irigasi Permukaan,
Irigasi Rawa dan Irigasi Tambak Yang
Dibangun dan Ditingkatkan/ Direhabilitasi
Keluaran (Output) : Laporan
Volume : 1 (Satu)
Satuan Ukur : Ha

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Manokwari merupakan ibukota dari Provinsi Papua Barat. Sejak
diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 1999 maka daerah diberi hak, kewenangan
dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat. Kewenangan tersebut diberikan karena daerah lebih
mengerti kebutuhan masyarakatnya (UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah). Pemerintah daerah harus melakukan pembangunan sesuai dengan potensi yang
dimiliki oleh daerah masing-masing. Oleh karena itu, pemerintah harus merencanakan
pembangunan di semua sektor termasuk irigasi.
Sejak tahun 1970-an, telah ada program transmigrasi oleh pemerintah dari Jawa ke
Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari. Seiring dengan adanya transmigran dari Jawa
tersebut juga dilakukan pencetakan sawah untuk budidaya padi. Untuk mendukung
pencetakan sawah tersebut dibangunlah jaringan irigasi Prafi dan irigasi Aimasi yang
disebut dengan Daerah Irigasi (D.I.) Aimasi Cs di Wilayah Prafi, Kabupaten Manokwari
dengan sumber air berasal dari Sungai Prafi (D.I. Prafi) dan Sungai Aimasi (D.I.

1
Aimasi). Dibangunnya jaringan irigasi ini bertujuan untuk mengairi lahan pertanian
yang berada di daerah transmigrasi.

Lingkungan hidup di D.I. Aimasi Cs merupakan suatu ekosistem yang terdiri atas
berbagai subsistem yang mempunyai aspek sosial, budaya, ekonomi, dan geografi
dengan corak ragam yang berbeda yang mengakibatkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup yang berlainan. Keadaan yang demikian memerlukan pembinaan dan
pengembangan lingkungan hidup yang didasarkan pada keadaan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup yang diharapkan akan meningkatkan keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan subsistem, yang berarti juga meningkatkan ketahanan subsistem itu
sendiri. Pembinaan dan pengembangan subsistem yang satu akan mempengaruhi
subsistem yang lain, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi ketahanan ekosistem
secara keseluruhan, pada akhirnya lingkungan yang dikelola dengan baik akan
memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada manusia serta bagi generasi mendatang.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk mengembalikan kinerja di D.I. Aimasi
Cs, maka Balai Wilayah Sungai Papua Barat melalui PPK Perencanaan dan Program
melakukan Penyusunan Dokumen AMDAL Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Aimasi
CS Di Kabupaten Manokwari.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Maksud pekerjaan ini adalah menyusun Dokumen AMDAL Bendung dan Jaringan
Irigasi D.I. Aimasi Cs di Kabupaten Manokwari.
2. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah:
a. Untuk melengkapi desain/produk/dokumen pada D.I. Aimasi Cs Kabupaten
Manokwari.
b. Mengetahui dampak-dampak penting lingkungan dan juga sebagai pedoman
dalam pengelolaan serta pemantauan terhadap pembangunan/pemanfaatan D.I.
Aimasi Cs yang telah dibangun.

C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan dokumen AMDAL pada D.I.
Aimasi Cs yang telah dibangun.

D. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
b. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010 tentang
Bendungan.
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan.
g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
h. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 16 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup..
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2015 tentang Bendungan.
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
12/PRT/M/2016 Tentang Kriteria Tipologi Unit Pelaksanaan Teknis Pengelolaan
Sumber Daya Air Wilayah Sungai.
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

E. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan berada di wilayah Prafi pada D.I. Aimasi Cs, Kabupaten Manokwari,
Provinsi Papua Barat.

F. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK


Peralatan, material, personil dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa adalah:
a. Laporan dan Data
Studi terdahulu dan data pendukung lainnya yang ada di Balai Wilayah Sungai
Papua Barat (apabila tersedia)
b. Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk pejabat/ petugas selaku Direksi
Pekerjaan dan Pengawas Lapangan yang akan mendampingi dan mengawasi
secara langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.

G. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN SI


Penyedia Jasa menyediakan peralatan dan material pengukuran maupun
peralatan/instrumen lain yang memenuhi standar ketelitian untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan. Setiap pelaksanaan kegiatan survey di lokasi pekerjaan,
diwajibkan untuk seluruh personil menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Peralatan dan material tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan .

H. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain terdiri atas:
a. Kantor/Studio (apabila tidak disediakan oleh PPK) lengkap dengan peralatan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti: peralatan gambar,
peralatan tulis dan barang-barang yang habis pakai lainnya, termasuk biaya
operasional kantor lainnya (listrik, komunikasi, air),
b. Biaya akomodasi, perjalanan Dinas serta penginapan untuk pengawasan
lapangan,
c. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan roda 2
(dua) yang layak untuk survey/inspeksi lapangan beserta pengemudinya,
d. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum,
e. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi
Proyek (sudah termasuk di dalam Biaya Langsung Personil),
f. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat tinggal/base camp untuk tenaga ahli
dan staf pendukung di dekat lokasi pekerjaan/proyek selama pelaksanaan
kontrak.

I. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf PPK
Perencanaan dan Program serta staf Satker Balai Wilayah Sungai Papua Barat.

J. METODOLOGI
1. Standar teknis yang digunakan dalam perencanaan adalah sesuai dengan
SKSNI yang terdapat dalam "Daftar Standar Bidang Konstruksi dan
Bangunan" yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pekerjaan Umum.
2. Peraturan perundangan yang digunakan dalam penyusunan dokumen tender
sesuai dengan Undang- Undang Jasa Konstruksi No. 18 Tahun 1999 serta
Peraturan- peraturan turunannya.
3. Perencanaan didasarkan kepada hasil studi terdahulu (bila ada), survey lokasi,
hasil pengukuran topografi, geologi dan mekanika tanah, kondisi hidrologi,
serta mengacu kepada penanganan penataan ruang secara menyeluru h.

K. BIAYA DAN SUMBER DANA


Untuk Pelaksanaan Kegiatan Ini Dibiayai dengan sumber dana APBN Tahun Anggaran
2017.

L. NAMA PEKERJAAN & ORGANISASI PENGGUNA JASA


Nama pekerjaan ini adalah Penyusunan Dokumen AMDAL Bendung dan Jaringan
Irigasi D.I. Aimasi CS Di Kabupaten Manokwari. Adapun organisasi pengguna jasa
adalah pada PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai
Papua Barat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.

M. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini adalah mencakup kegiatan sebagai
berikut :
1. Pekerjaan awal/persiapan dan pengumpulan data sekunder
2. Penyusunan Dokumen AMDAL

N. SPESIFIKASI TEKNIS KEGIATAN


1. Pekerjaan awal/ persiapan dan pengumpulan data sekunder
Meliputi :
a. Penentuan lingkup komponen studi
b. Penentuan lingkup wilayah studi melalui kegiatan survei awal lapangan lokasi
rencana kegiatan.
c. Pengumpulan data sekunder diantaranya peta RTRW, peta Tata Guna Lahan
dan lain-lain.
d. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang. Bagian ini menjelaskan
mengenai Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana
tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundangan. Informasi kesesuaian
lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang seperti tersebut
di atas dapat disajikan dalam bentuk peta tumpang susun (overlay) antara peta
batas tapak proyek rencana usaha dan/atau kegiatan dengan peta RTRW yang
berlaku dan sudah ditetapkan (peta rancangan RTRW tidak dapat
dipergunakan).
e. Pengambilan Sampel dan Analisis Laboratorium Kualitas Air, kualitas udara
ambien, getaran dan kebisingan. Pengambilan sampel untuk analisis kualitas
air dilakukan masing-masing sebanyak 5 (lima) sampel pada 4 (empat) titik
lokasi yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dilakukan pengujian parameter
fisik, kimia dan biologi pada sampel- sampel tersebut.
f. Pengambilan sampel untuk analisis udara ambien dilakukan sebanyak
masing-masing 2 (dua) set pada 5 (lima) titik lokasi yang ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan. Dilakukan pengujian analisa laboratorium yang meliputi
parameter gas, partikel debu dan kondisi fisik.
g. Pengambilan sampel untuk analisis getaran dan kebisingan dilakukan sebanyak
masing-masing 2 (dua) set pada 5 (lima) titik lokasi yang ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan.

2. Penyusunan Dokumen AMDAL


Tahapannya sebagai berikut :
a. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah
proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun
AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan
sistem penapisan satu langkah.
b. Proses pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL
wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum
melakukan penyusunan AMDAL. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata
cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan
Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan. Pengumuman
dilakukan di surat kabar setempat (lokal dan/atau nasional) dan di kantor
kelurahan, kantor kecamatan dan rencana lokasi pembangunan selama 10
(sepuluh) hari kerja.
c. Proses pelingkupan (scoping)
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang
terkait dengan rencana kegiatan.
Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi,
mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat
kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang
terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan
adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi
bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan. Pada proses ini dilakukan
sosialisasi atau konsultansi publik kepada seluruh masyarakat yang terkena
dampak dan juga masyarakat pemerhati lingkungan. Pelaksanaan konsultansi
publik berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 17 Tahun 2012.
Muatan pelingkupan berisi tentang
:
Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dikaji.
Deskripsi rona lingkungan hidup awal (environmental
setting).
Hasil pelibatan
masyarakat.
Dampak penting
hipotetik.
Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu
Kajian. d. Penyusunan dan penilaian Kerangka
Acuan
Setelah Kerangka Acuan selesai disusun, selanjutnya adalah mengajukan
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Pada proses
penilaian Kerangka Acuan, wakil masyarakat diundang untuk persidangan,
begitu juga dengan instansi terkait. Penyedia jasa berkewajiban
melakukan perbaikan konsep dokumen Kerangka Acuan, sampai Komisi
Penilai AMDAL menerbitkan persetujuan Kerangka Acuan.
e. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada
Kerangka Acuan yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL).
Setelah selesai disusun, dapat mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL
kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai dalam sebuah rapat Komisi Penilai
AMDAL. Masyarakat dan instansi terkait kembali diundang untuk
mengikuti rapat mengenai dokumen tersebut. Konsultasi dilakukan oleh
penyusun kepada komisi penilai. Penyedia jasa berkewajiban melakukan
perbaikan dokumen ANDAL dan RKL- RPL, sampai Komisi Penilai AMDAL
menyampaikan hasil rekomendasi penilaian akhir kepada Menteri, Gubernur,
atau bupati/walikota sesuai kewenangannya.
f. Persetujuan Kelayakan
Lingkungan
Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup ditetapkan oleh
Menteri, Gubernur atau Bupati/ Walikota berdasarkan rekomendasi penilaian
akhir dari Komisi Penilai AMDAL. Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup, setidak- tidaknya memuat :
Dasar pertimbangan dikeluarkannya
penetapan;
Pernyataan kelayakan
lingkungan;
Persyaratan dan kewajiban Pemrakarsa sesuai RKL-
RPL;
Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak
terkait

O. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
P. INDIKATOR KELUARAN, VOLUME DAN SATUAN
Sebagai indikator keluaran dari pelaksanaan Penyusunan Dokumen AMDAL
Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Aimasi CS Di Kabupaten Manokwari, dimana
konsultan harus menyerahkan beberapa laporan ke Balai Wilayah Sungai Papua
Barat yang disusun selama waktu kontrak, meli puti :
1. Laporan Rencana Mutu Kontrak
Laporan ini memuat rencana dan hasil tiap tahap kegiatan pada pekerjaan ini
yang digunakan dalam evaluasi dan monitoring mutu tiap tahap kegiatan,
sehingga mutu akhir dari tahapan pekerjaan dapat sesuai dengan yang
diharapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan ini harus diserahkan paling lambat 3 (tiga) minggu setelah SPMK
diterbitkan dan dibuat rangkap 5 (lima).
2. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang berisikan seluruh aktifitas yang
dilakukan oleh konsultan. Laporan ini bermaterikan keadaan keuangan,
penggunaan tenaga kerja, permasalahan yang dihadapi dan langkah
-langkah yang diambil. Laporan Bulanan dicetak sebanyak 5 eksemplar pada
masing - masing laporan bulanan
3. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan garis besar kondisi pekerjaan, pemahaman
konsultan terhadap daerah pekerjaan, rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan, jadwal penugasaan tenaga ahli yang dilibatkan, daftar data yang
sudah/belum dikumpulkan, rencana kerja yang akan dilaksanakan, permasalahan
dan dokumentasi kondisi eksisting. Laporan pendahuluan dicetak sebanyak 10
eksemplar.
4. Laporan Antara (Interim)
Laporan antara merupakan konsep perencanaan konsultan terhadap daerah
pekerjaan. Aplikasi metode yang dipakai dan hasil perhitungan sementara
berdasarkan survey dan saran tambahan. Laporan dicetak sebanyak 10
eksemplar.
5. Laporan Akhir (Final Report) dicetak sebanyak 10 eksemplar
6. Laporan Penunjang ini terdiri dari :
a. Laporan PKM dicetak sebanyak 5 eksemplar
b. Laporan Analisa Kualitas Air dicetak sebanyak 5 eksemplar
c. Laporan Sosial Ekonomi dicetak sebanyak 5 eksemplar
d. Laporan Ringkasan (eksekutif summary) dicetak sebanyak 5 eksemplar
7. Dokumen AMDAL, masing- masing dicetak sebanyak 5 eksemplar :
a. Dokumen Kerangka Acuan
b. Dokumen ANDAL
c. Dokumen RKL- RPL
d. Dokumen Kelayakan Lingkungan
8. Foto Album dicetak sebanyak 5 eksemplar
9. Soft Copy dalam Hardisk Eksternal kapasitas 1 TB
Q. TENAGA AHLl
Personil yang ditugaskan harus memenuhi persyaratan keahlian seperti tersebut
dibawah ini:
1. Team Leader (6 M/M)
Ketua Tim disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Lingkungan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian n egara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Berpengalaman
professional minimal selama 6 (enam) tahun sebagai TEAM LEADER
untuk pekerjaan sejenis dan memiliki Sertifikat Kompetensi Penyusun AMDAL
Ketua Tim Penyusun AMDAL (KTPA) yang diterbitkan oleh lembaga yang
berwenang. Penugasan sebagai Ketua Tim selama 6 OB (1 orang x 6 bulan).
2. Ahli Lingkungan (10 M/M)
Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Lingkungan lulusan universitas/ per guruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman professional dalam melaksanakan pekerjaan P
enyusunan AMDAL pekerjaan sipil keairan minimal 4 (empat) tahun.
Memiliki Sertifikasi Kompetensi Penyusun AMDAL Anggota Tim Penyusun
AMDAL (ATPA) yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah
terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Kebutuhan Orang Bulan sebagai
Tenaga Ahli Lingkungan adalah 10 OB [2 orang x 5 Bulan].
3. Ahli Sosial Ekonomi (3 M/M)
Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Sosiologi/
Ekonomi lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan kajian sosial ekonomi serta budaya, kelembagaan dalam
perencanaan AMDAL minimal 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikasi
Keahlian Tingkat Muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah
terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Kebutuhan Orang Bulan sebagai
Tenaga Ahli Ekonomi dan Sosial adalah 3 OB [1 orang x 3 Bulan].
4. Ahli Bendung/ Ahli Bangunan Air (3 M/M)
Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Sipil atau Pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman professional dalam melaksanakan pekerjaan sejenis minimal 4
(empat) tahun. Memiliki Sertifikasi Keahlian Bendungan tingkat Muda yang
diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah ter akreditasi oleh lembaga
yang
berwenang. Kebutuhan Orang Bulan sebagai Tenaga Ahli Bendungan adalah 3
OB [1 orang x 3 Bulan].
5. Ahli Biologi (3 M/M)
Tenaga ahli disyaratkan seorang sarjana Strata 1 (S1) jurusan Biologi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman professional dalam
melaksanakan pekerjaan sejenis minimal 4 (empat) tahun. Kebutuhan Orang
Bulan sebagai Tenaga Ahli Biologi adalah 3 OB [1 orang x 3 Bulan].

R. TENAGA PENDUKUNG
1. Surveyor Sosek dan Kesmas
Seorang Sarjana Muda (D3) jurusan Ilmu Komunikasi/ Sosiologi/ Ekonomi
dengan pengalaman kerja profesional. Kebutuhan Orang Bulan adalah 4 OB [2
Orang x 2 Bulan].
2. Surveyor Lingkungan
Seorang Sarjana Muda (D3) jurusan Teknik Lingkungan dengan pengalaman
kerja profesional. Kebutuhan Orang Bulan adalah 6 OB [2 Orang x 3 Bulan].
3. Tenaga Lokal
Kebutuhan Orang Bulan adalah 6 OB [2 Orang x 3 Bulan].
4. Tenaga Pendukung Lainnya :
a. Tenaga Administrasi
Seorang berpendidikan minimal Sarjana Muda (D3) atau sederajat dengan
pengalaman dibidangnya. Kebutuhan Orang Bulan adalah 6 OB [1 Orang x 6
Bulan].
b. Tenaga Operator Komputer
Seorang berpendidikan minimal Sarjana Muda (D3) atau sederajat dengan
pengalaman dibidangnya. Kebutuhan Orang Bulan adalah 6 OB [1 Orang x 6
Bulan].

S. LAIN-LAIN
1. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya yang sewaktu - waktu
dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai
kuasa untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama Konsultan.
2. Konsultan diminta menyerahkan foto atau gambar berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan lapangan.
3. Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan - usulan pekerjaan ini dengan
Direksi Pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh Konsultan.
Hal- hal lain yang tidak disebutkan dalam TOR ini perlu dilaksanakan sesuai dengan
SNI/ SK-SNI yang terkait serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat serta persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun
dalam pelaksanaannya diperlukan fleksibil itas yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.

Hal- hal lain menyangkut pekerjaan ini :


1. Setiap draf laporan harus dibahas dengan pengguna jasa/ Satuan Kerja Non
Vertikal Tertentu/ Direksi Pekerjaan.
2. Hak cipta dan perbanyakan hasil pekerjaan ini menjadi milik Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Papua Barat, dan setiap penggandaan dalam bentuk dan untuk
maksud apapun harus dengan izin tertulis dari Balai Wilayah Sungai Papua Barat.

T. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun sebagai bagian dari Dokumen
Pengadaan yang harus ditanggapi dan dibuat kerangka kerja logis sebagai usulan
teknis yang akan diajukan oleh Konsultan.

Manokwari, Januari 2017


Pejabat Pembuat Komitmen
Perencanaan dan Program
Balai Wilayah Sungai Papua Barat

R u d y , ST.
NIP. 197705182009111001

Anda mungkin juga menyukai