BAB III
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING
Penyediaan air bersih di Kota Jayapura sampai dengan akhir tahun 2027 direncanakan
akan dilayani oleh dua sistem yaitu sistem penyediaan air bersih yang dikelola oleh
individual dan sistem komunal. Rencana penyediaan air bersih dengan sistem jaringan
ditempuh dengan pendekatan pemerataan dan prioritas penyediaan air bersih di
wilayah yang belum terjangkau sistem pelayanan dengan jaringan perpipaan. Bagi
penduduk yang tidak mampu berlangganan air bersih dengan sistem Sambungan
Rumah (SR) direncanakan akan dilayani dengan sistem Hidran Umum (HU) dengan
asumsi pelayanan 1 HU melayani 100 jiwa.
Hal 4 - 1
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 1
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Untuk memenuhi kebutuhan air minum di Jayapura, Pemerintah Pusat melalui Direktur
Air Bersih, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat telah membangun sarana penyediaan air bersih melalui sistem
distribusi air minum. Penyediaan air bersih di Kota Jayapura sampai dengan akhir
tahun 2027 direncanakan akan dilayani oleh dua sistem yaitu sistem penyediaan air
bersih yang dikelola oleh individual dan sistem komunal. Rencana penyediaan air
bersih dengan sistem jaringan ditempuh dengan pendekatan pemerataan dan prioritas
penyediaan air bersih di wilayah yang belum terjangkau sistem pelayanan dengan
jaringan perpipaan. Bagi penduduk yang tidak mampu berlangganan air bersih dengan
sistem Sambungan Rumah (SR) direncanakan akan dilayani dengan sistem Hidran
Umum (HU) dengan asumsi pelayanan 1 HU melayani 100 jiwa. Rencana penyediaan
air bersih di Kota Jayapura dengan mempertimbangkan :
1. Sumber air di Kota Jayapura, baik berupa sumur gali, sumur pompa,
sungai,mata air dan lain sebagainya.
2. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang dapat mempengaruhi
perkembangan permintaan masyarakat akan konsumsi air bersih.
3. Perkiraan perkembangan kegiatan dengan adanya peningkatan fungsi kota.
Hal 4 - 3
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 3
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
4. Konsumsi air bersih per hari Kota Jayapura untuk kebutuhan penduduk sebesar
120 liter/orang/hari.
5. Kebutuhan air bersih untuk industri dan fasilitas sosial diasumsikan sebesar
30% dari kebutuhan penduduk.
6. Kebutuhan air bersih untuk hidran umum diasumsikan sebesar 10% dari
kebutuhan penduduk.
Tabel 3.1
Keterlayanan PDAM terhadap Penduduk
Kota Jayapura Per Tahun 2018
No. Distrik Jumlah Penduduk Prosentase
Penduduk Terlayani Keterlayanan
1 Distrik Heram 34701 14630 42.16
2 Distrik Abepura 62896 42575 67.69
3 Distrik Jap.sel 62901 38360 60.98
4 Distrik Jap.Utara 64979 22705 34.94
Sumber : PDAM Kota Jayapura, 2009
Tabel 3.2
Jumlah Pelanggan PDAM Menurut Jenis Konsumen di Kota Jayapura
Banyaknya Pelanggan
No. Jenis Konsumen
2008 2009 2010 2011 2012
1. Rumah Tempat Tinggal 23.68 24.183 24.013 24.264 25.063
3
2. Hotel/Obyek Wisata 124 140 142 153 160
3. Badan-badan Sosial dan Rumah 43 25 24 23 24
Sakit
Hal 4 - 4
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 4
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 3.3
Banyaknya Air bersih yang Disalurkan Menurut Nilai dan Jenis Konsumen
No Jenis Nilai/Value (Rp)
2008 2009 2010 2011 2012
. Konsumen
1. Rumah 17.084.741.490 18.356.820.410 21.065.951.790 20.958.922.850 2.379.910.950
Tempat
Tinggal
2. Hotel/Obyek 1.685.672.720 1.732.612.450 1.881.937.020 1.813.982.320 1.547.609.280
Wisata
3. Badan- 580.627.280 853.295.720 905.139.550 1.141.121.970 1.112.348.220
badan
Sosial dan
RS
4. Umum 389.427.950 859.973.720 859.973.720 859.973.720 1.066.207.930
5. Pertokoan 3.003.646.600 3.386.148.790 3.735.688.100 3.993.272.600 4.020.059.300
dan Industri
6. Instansi 2.135.615.550 2.534.167.320 2.972.759.200 2.855.357.450 2.936.940.700
Pemerintah
7. Pelabuhan 738.181.600 802.652.400 1.071.267.000 972.108.000 1.142.428.200
8. Lain-lain 240.439.591 404.024.300 517.751.576 612.490.800 454.778.135
Total 25.858.352.781 28.929.695.110 33.010.467.956 33.207.229.710 34.660.282.715
Sumber: PDAM Kota Jayapura
Hal 4 - 5
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 5
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 3.4
Banyaknya air Minum yang Dikonsumsi Pelanggan/Bulan Kota Jayapura
Tabel 3.5
Banyaknya Minum yang Disalurkan Perusahaan Air Minum Dirinci Per Bulan
Tahun 2012
No Bulan Volume (m3) Nilai (Rp)
.
1. Januari 804.837 2.846.289.970
2. Februari 807.620 2.870.489.520
3. Maret 775.665 2.762.509.420
4. April 843.410 3.007.877.370
5. Mei 785.692 2.794.099.040
6. Juni 820.308 2.862.215.040
7. Juli 778.921 2.781.748.530
8. Agustus 787.857 2.809.910.780
Hal 4 - 6
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 6
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 3.7
Data Pelanggan PDAM
Dari data diatas dapat di jelaskan bahwa keterlayanan masyarakat terhadap akses air
bersih yang ada masih dibawah 100 %, dimana nilai tersebut merupakan nilai patokan
yang digunakan dalam SDGs,
Perencanaan teknis pengembangan SPAM unit air baku harus disusun berdasarkan
ketentuan dimana debit pengambilan harus lebih besar daripada debit yang diperlukan,
sekurang-kurangnya 130% kebutuhan rata-rata air minum. Bilamana kapasitas
pengambilan air baku tidak dapat tercapai karena keterbatasan sumbernya akibat
musim kemarau, maka dilakukan konversi debit surplus pada musim hujan menjadi
debit cadangan pada musim kemarau. Debit cadangan ini harus melebihi kapasitas
kebutuhan air minum.
Sistem Penyediaan air bersih PDAM Kota memanfaatkan beberapa hulu sungai
sebagai sumber air. Air bersih dari sumbernya, ditangkap menggunakan bangunan
intake dan dialirkan melalui jalur perpipaan transmisi ke reservoir. Dari reservoir
tersebut, sebagian air dialirkan langsung kepada konsumen, sebagian lagi dialirkan
ke reservoir yang lebih kecil dan lebih rendah, sebelum air bersih tersebut sampai
di rumah pelanggan. Pada lokasi beberapa reservoir ditempatkan unit pembubuh
kaporit sebagai disinfektan; meski di dalam operasionalnya pembubuhan disinfeksi
tersebut lebih sering tidak difungsikan, karena beberapa hal. Oleh karena itu
secara bakteriologis kualitas air bersih tersebut masih perlu ditingkatkan.
Terdapat 21 bangunan intake, 56 reservoir dan status Desember 2008
jumlah sambungan mencapai 26,192 SL dengan lebih kurang 4,500 tidak aktif.
Pada setiap bangunan intake terdapat beberapa pipa sadap/transmisi yang
masing-masing dilengkapi valve pengatur. Demikian pula untuk setiap reservoir
boleh jadi terdapat lebih dari satu influent dan lebih dari satu effluent yang
masing-masing juga dilengkapi dengan katup pengatur aliran. Adanya fluktuasi
debit air baku mengharuskan para staf operator bekerja keras melakukan
pengaturan aliran dari sumber yang satu dengan sumber yang lain untuk menjaga
keseimbangan pengaliran serta lebih penting adalah menjaga pemerataan aliran.
Pengaturan aliran ini semakin penting pada saat musim kemarau, mengingat
hampir semua sumber air baku mengalami penurunan kapasitasnya, bahkan pada
kemarau panjang, boleh jadi beberapa sumber air baku tersebut kering. Semua
sistem operasi dilakukan secara manual, dan valve pengatur aliran berada di lokasi
intake dan reservoir, sehingga didalam pengaturan aliran operator harus ke
lokasi dimana valve tersebut perlu dioperasikan.
Tabel 3.8
Hal 4 - 9
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 9
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Dari hasil kajian mengenai Struktur geologi menunjukan bahwa sebagian besar
tanah di Jayapura berupa batuan sedimen tersier dan pleistosen tanpa kapur,
konglomeral, batu liat, debu, pasir dan beberapa nopal (65%). Sedangkan
sebagian lainnya berupa deposit kwarter (rawa) yang menutupi batuan sedimen
tersier dan pleistosin (17%); karang koral, batuan liat, batu kapur/gamping, granit
dan sebagainya. Batuan dasar Pegunuingan Cycloop merupakan batuan
metamorfosis. Hal ini menyebabkan air tanah yang mengalir melalui batuan
tersebut melarutkan bahan yang terkandung didalamnya. Disamping itu sebagian
besar lapisan tanah bagian atas sangat tipis selebihnya merupakan batuan keras
yang bukan merupakan akuifer sehingga potensi penyimpanan air hujan sangat
tergatung dari luas permukaan. Kondisi yang demikian mengakibatkan fluktuasi
aliran sungai menjadi semakin tinggi bila terjadi pengurangan luas Daerah
Tangkapan Air. Semua sungai dan mata air yang menuju ke daerah Jayapura berasal
dari Pegunungan Cycloop dengan struktur batuan seperti tersebut di atas.
Sumber air di Wilayah Kabupaten Jayapura terdiri dari sungai, danau dan
air tanah. Sungai besar yang melintas di wilayah Kabupaten dan Kota Jayapura,
sebagian besar menuju ke pantai Utara (Samudera Pasifik). Selain itu juga
terdapat sungai- sungai kecil yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air oleh
penduduk sekitar atau sepanjang daerah alran sungai. Sumber air yang
digunakan PDAM Jayapura saat ini semuanya merupakan air permukaan atau
sungai. Semua sumber air tersebut memilki daerah tangkapan air di pegunungan
cycloop. Oleh karenanya, peranan pegunungan cycloop yang merupakan hutan itu
Hal 4 - 10
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 10
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
sangat penting dan perlu dijaga kelestariannya. Kuantitas aliran sungai yang ada
sangat tergantung dari tingkat kelestarian daerah tangkapan air cycloop. Potensi
sumber air yang digunakan PDAM pada mulanya memliki kapasitas yang cukup baik,
ditinjau dari kuantitas aliran maupun kualitas serta kontinuitasnya. Secara
kuantitas, semakin terasa adanya penurunan kapasitas terutama pada periode
musim kemarau. Sehingga PDAM mulai serius memperhatikan potensi sumber-
sumber air yang digunakan.
Data mengenai sumber air yang ada di wilayah Kabupaten Jayapura serta
kapasitas masng masing sumber dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.9
Debit Andalan dan Debit Sesaat Sumber Air (sungai) di Jayapura
No. Sungai Debit Andala Debit Sesaat (L/det)
(L/det)
1. Distrik Sentani
a. Kali Flavou 107.20 191,5 - 197,4
b. Intake pos 7 150.23 215.02
c. Kali Polomo 157.66 241.38 - 336
d. Kali Kemiri 122.06 213.84 - 224.36
2. Distrik Sentani Barat
a. Kali Doyo 127.15 178.3 - 216.05
b. Kali Dosay 92.33 115.15 - 458.33
c. Kali Sabron Sari 293.03 1.052.325
d. Mata Air Maribu - 10.13
e. Mata Air Dosay - 14.58
3. Distrik Sentani Timur
a. Kali Jabau 236.69 539.7
b. Telaga Maya 51.64 180
c. Mata Air Kampung - 68.79
Harapan
d.Mata air Kamp Wolker 125.97 523.60
e. Air Tanah Dangkal - 10.3 Lt/menit
f. Danau Sentani - 20 M3/detik
4. Distrik Nimbokrang
a. Sungai Biru/Berap 387.45 5203.44 - 8672.4
b. Air Tanah Dangkal - 11.4 Lt/menit
5. Distrik Nimboran
a. Sungai Eku 16.92 23.65 - 30.17
b. Sungai Nanggabu 68.91 24.65
c. Sungai Nanggrang 27.26 25.65
d. Mata air sarmi atas - 58.63 - 69
e. Air Tanah dangkal - 49.5 Lt/menit
Sumber: Dinas Cipta Karya Kabupaten Jayapura Tahun 2003
Lebih dari 20 bangunan Intake PDAM Jayapura berlokasi di daerah hulu dan
mengambil air bersih atau air baku dari air permukaan atau sungai. Data yang
Hal 4 - 11
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 11
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
tersedia di PDAM Jayapura tentang kapasitas intake dari masing- masing sumber air
yang digunakan adalah merupakan perkiraan berdasarkan asumsi-asumsi. Di
bawah ini adalah tabel tentang kapasitas intake pada masing-masing sumber a ir
yang digunakan oleh PDAM.
Tabel 3.10
Kapasitas Intake dan Alokasi Produksi PDAM Jayapura per Sumber air
Lokasi Kapasitas (lps)
Produksi Produksi
dan Jumlah Kapasitas
No. Sumber Air Intake @Alokasi Minimum
Wilayah Intake Terpasang
Pelayanan
1. Jayapura 1.Anafre 3 60 20
2.APO/Bhayangkara 2 20 5
Utara
3.Kojabu 0 230 230
Jayapura 4.Kloofkamp/Ajen 6 90 70
Selatan 5.Kamp 1 60 20
Sub Jumlah 15 600 400 270
2. Abepura 1. Kampwolker 1 110 110
2. Korem 1 25 35
Waena
3. Kojabu 1 40 20
4. Buper 1 30 5
Sub Jumlah 4 205 170 120
3. Sentani 1. Post VII 1 50 35
[atas]
2. Sentani Kota [bwh] 1 20 10
Sub Jumlah 2 70 45 30
4. Genyem Nanggubu 1 20 10
Sub Jumlah 1 20 10 6
Total 22 895 625 426
Sumber: PDAM Jayapura
Hal 4 - 12
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 12
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Sumber air yang saat ini dimanfaatkan oleh PDAM debit dan kualitas serta
kontinuitasnya masih memerlukan penelitian dan pengamatan lebih seksama dan
periodik agar dapat diketahui secara benar degradasi aliran dan kualitasnya melalui
studi tentang potensi sungai sebagai sumber air baku air bersih PDAM Jayapura.
Permasalahan yang dihadapi bahwa upaya pengendalian dan pelestarian
hutan lindung maupun konservasi sumberdaya air di Jayapura khususnya
Pegunungan Cycloop selalu terkendala berbagai faktor diantaranya:
1. Budaya masyarakat pengunungan yang berpidah pindah dengan berladang.
2. Produksi arang kayu yang dinilai prospektif secara ekonomis oleh sebagian
masyarakat yang tinggal di Pegunungan.
3. Pemanfaatan lahan hutan lindung untuk pembangunan rumah tinggal
illegal dan pemanfaatan lainnya
4. Penerapan sanksi hukum terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh
masyarakat maupun oknum aparat tidak membuat jera.
5. Aparat penegak hukum kurang tegas dalam menjalankan fungsinya.
6. Tingkat Kepedulian masyarakat tentang fungsi hutan terutama hutan lindung.
7. Tingkat pendidikan dan penghasilan masyrakat Pegunungan yang masih
memerlukan perbaikan.
Intake yang menjadi andalan bagi PDAM Jayapura adalah Intake dari sumber air
Kujabu yang memiliki debit pengambilan perkiraan 230 lps dengan aliran relative
lebih stabil sedangkan andalan yang kedua adalah Intake Kampwolker dari Sungai
Kujabu dengan debit pengambilan perkiraan 110 lps.
Ria dan Polimak. Pada Tahun 2009, Badan Lingkungan Hidup Kota Jayapura mulai
melaksanakan pemantauan kualitas air namun masih terbatas pada intake Kampwolker
yang merupakan sumber air minum bagi masyarakat Kota Jayapura, disamping itu
pada tahun 2009 mulai dirancang penyusunan Baku Mutu Kualitas Air untuk Kota
Jayapura. Namun Badan Lingkungan Hidup Kota Jayapura belum melakukan pengujian
secara kontinyu terhadap kualitas air pada kedelapan belas sungai, Danau Sentani dan
Teluk Youtefa serta Teluk Humbolt. Dengan adanya bantuan Pemerintah Pusat melalui
program pengadaan sarana dan prasarana perlindungan sumber daya air tahun 2007-
2009 diharapkan pendataan dan uji sampel terhadap kali-kali/sungai ini dapat
dilakukan.
Tabel 3.11
Presentase Rumah Tangga Per Sumber Air Minum, 2008
No. Sumber Air Minum 2008
(%)
1. Air Dalam Kemasan 8,82
2. Leding 68,91
3. Pompa 5,53
4. Sumur 3,63
5. Mata Air 8,41
6. Air Sungai 0,24
7. Air Hujan 3,26
8. Lainnya 1,2
Total 100,00
Sumber: PSDP Kota Jayapura, 2009
Air bersih dari intake dialirkan ke reservoir dan atau langsung ke konsumen
melalui jalur perpipaan transmisi. Sebagaimana diuraikan di atas, beberapa intake
memiliki jalur pipa transmisi lebih dari satu jalur pipa, dan masing-masing dilengkapi
katup (valve) pengatur. Sebagai contoh bahwa dari Intake Kampwolker, terdapat 7
effluen sebagai pipa transmisi yang menuju ke reservoir dan atau ke daerah
pelayanan yang berbeda.
Dalam operasionalnya, total panjang pipa transmisi dari berbagai diameter
adalah 238.000 m. Pipa transmisi ini pertama dipasang tahun 1950 yaitu pipa jenis
CIP sepanjang lebih kurang 5.000 m dengan diameter 6” dan 4”dari Intake
Anafree. Pipa jenis MSCL sepanjang hampir 22.000 m dengan diameter 12” sampai
dengan diameter 20” menghubungkan Intake Kujabu dengan Reservoir Pasir II.
Data panjang per diameter perpipaan transmisi dapat dilihat pada Tabel berikut.
Pada beberapa lokasi, jalur perpipaan transmisi ini rentan terhadap
Hal 4 - 15
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 15
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
tidak beraturan, dan tidak memiliki as built drawing. Menghadapi situasi kendala
yang demikian perlu upaya membenahi dan menyiapkan dokumen peta sistem
penyediaan air bersih secara komprehensif, menyusun as built drawing, menyiapkan
dokumen perencanaan secara lebih professional.
Hal 4 - 17
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 17
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Hal 4 - 18
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 18
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 3.12
Daftar Reservoir Kapasitas
No. Reservoir Kapasitas Elevasi Dibuat
1. Sentral Angkasa 600 m3 +414 1970
2. Ajen (konstruksi baja) 750 m3 +63 1994 -1995
3. Skyline (konstruksi baja) 500 m3 +189.5 1994 -1995
4. Batu Putih 500 m3 +129.5 1994 -1995
5. APO 500 m3 +86 1994 -1995
6. Pasir II 500 m3 + 113.5 1994 -1995
Data yang tercatat, dalam rentang tahun 2006 - 2008 tingkat pelayanan
PDAM Jayapura mencerminkan bahwa peningkatan jumlah sambungan tidak bisa
mengimbangi kenaikan jumlah penduduk di daerah pelayanan, sehingga presentasi
tingkat pelayanan cenderung menurun, sekalipun jumlah penduduk yang dilayani
meningkat. Kecenderungan penambahan atau peningkatan jumlah sambungan yang Hal 4 - 19
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 19
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
relative konstan perlu dipacu dengan berbagai ransangan khususnya di daerah atau
wilayah pelayanan potensial, dengan memberikan akses kemudahan dan perbaikan
sistem pelayanan, termasuk rehabilitasi sistem jaringan.
Untuk menunjang program tersebut aspek teknis yang mutlak diperlukan
antara lain adalah menyiapkan data kapasitas sistem produksi, atau intake,
kapasitas transmisi, reservoir dan kapasitas jaringan distribusi serta menyiapkan
peta sistem khususnya peta sistem jaringan perpipaan distribusi yang benar.
Data tentang kehilangan air tiga tahun terakhir menunjukkan adanya kecenderungan
meningkat, hal ini merupakan cermin perlunya keseriusan menurunkan angka
kehilangan air. Meski ditinjau dari pendapatan usaha meningkat dari tahun ke
tahun namun perlu juga dilihat aspek keuangan yang lain seperti efisiensi
penagihan.
Tahun 2008 adalah merupakan tahun dimulanya penataan data yang pada
tahun-tahun sebelumnya pencatatan data masih tidak berdasar, namun hal itu
dilakukan karena keterbatasan kapabilitas personal maupun kurang pedulinya staf
terhadap pencatatan data, sehingga analisa data mesti dilakukan dengan cara
merunut data awalnya.
Data tentang jumlah sambungan untuk masing masing cabang dan/ atau
unit, konsumsi atau penyerapan air, dan pendapatan untuk tahun 2008 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.14
Jumlah Sambungan Langganan dan Konsumsi Air Bersih Tahun 2008
No. PDAM Total Sampai Dengan Desember 2008
Hal 4 - 20
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 20
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Sungai-sungai di atas umumnya memiliki kualitas air yang rendah sehingga tidak
memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai bahan baku air bersih yang ideal bagi
Hal 4 - 21
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 21
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan karena air sungai rata-rata mengandung
belerang yang cukup tinggi. Kondisi ini akan berdampak pada meningkatnya
gangguan kesehatan dan penyakit masyarakat di Kota Jayapura. Selama ini,
masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya memanfaatkan 3 (tiga) sungai sebagai
sumber air bersih yaitu Sungai Kloofkamp, Sungai Entrop dan Sungai Kampwolker.
Tabel 3.16
Tingkat Kebutuhan Jaringan Air Bersih Kota Jayapura
Tahun 2008 Tahun 2012
N Non Hidran Non Hidran
Distrik Domestik Domestik
o Domestik Umum Domestik Umum
(L/hari) (L/hari)
(L/hari) (Buah) (L/hari) (Buah)
Jayapura
1 6803808 1700952 283 8144794 2036198 339
Utara
Jayapura
2 9127392 2281848 380 10926336 2731584 455
Selatan
3 Abepura 5005056 1251264 209 5991552 1497888 250
4 Heram 4525632 1131408 189 5417568 1354392 226
Muara
5 1253376 313344 52 1500384 375096 63
Tami
3198063
Jumlah 26715264 6678816 1113 7995158 1.333
4
TOTAL 33.394.080,00 39.977.124,43
Sumber: RTRW Kota Jayapura Tahun 2007
Penyerapan air atau jumlah air terjual per jenis pelanggan per golongan tarif
pada tahun 2008 menunjukkan bahwa jumlah pelanggan domestik/rumah tangga
menengah yang menggunakan air lebih besar dari 20 m3/bulan cukup besar yaitu
sekitar 30% sementara pelanggan rumah tangga menengah yang menggunakan air
kurang dari 10 m3/ bulan berada pada kisaran 40%. Penyerapan air bersih oleh
kelompok pelanggan domestik/rumah tangga sederhana juga mayoritas
menggunakan air bersih lebih besar dari 20 m3, yaitu mencapai 25%. Kelompok
pelanggan niaga besar maupun niaga kecil, memiliki karateristik yang hampir sama
yaitu sekitar 35-40% menggunakan air kurang dari 10 m3/bulan sementara lebih
dari 50% pelanggan niaga menggunakan air bersih di atas 20 m3/ bulannya.
Berbeda dengan kondisi pada kelompok sosial umum 1 dimana pelanggan yang
menggunakan air bersih kurang dari 10 m3/bulan sekitar 20%, sedangkan
pelanggan yang menggunakan air di atas 20 m3/bulan mencapai hampir 70%. Dari
data tabel yang sama dapat disimpulkan bahwa kontribusi terhadap pendapatan
yang paling besar adalah kelompok pelanggan rumah tangga menengah, disusul
oleh kelompok pelanggan niaga kecil dan kelompok atau pelanggan golongan 3
Kantor Pemerintahan. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah air
terjual serta nilai rupiahnya masing masing golongan tarif serta terinci terhadap
progresif pemakaian.
Tabel 3.18
Jumlah Air Terjual per Jenis Pelanggan per Golongan Tarif Tahun 2008
No. Golongan Tarif Kode Jumlah Air Rekap
Tarif
1. Sosial Umum I 1A 55 11-20 13.019 12.415.800
244 >20 235.284 312.405.900
2. Sosial Umum II 1B 30 0-10 392 4.017.000
9 11-20 2.111 2.625.600
45 >20 71.572 51.023.960
3. Sosial Khusu I 1C 14 0-10 115 994.000
5 11-20 1.338 2.954.480
18 >20 296.351 529.352.960
4. Sosial Khusu II 1D 1 0-10 10 42.000
1 11-20 292 668.300
4 >20 23.706 64.224.420
5. RT Sederhana 2A 129 0-10 2,482 7.694.680
170 11-20 41,445 47.493.900
107 >20 69,782 97.734.600
6. RT Menengah 2B 9.397 0-10 295,058 1.616.379.960
6.244 11-20 1,514,455 3.463.653.850
7.392 >20 4,021,146 11.250.434.340
Hal 4 - 23
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 23
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
Distribusi
Tabel 3.6. Data Perpipaan
BUMN/BUMD
1 11-20 80 441.200
13 >20 37.059 158.002.250
11. RD BUMN/BUMD 4B 9 0-10 367 6.654.200
2 11-20 262 1.068.800
1 >20 822 3.218.100
12. Niaga Kecil 5A 622 0-10 8.602 289.998.600
92 11-20 40.096 174.717.000
833 >20 602.044 2.535.264.020
13. Niaga besar 5B 44 0-10 383 40.518.000
4 11-20 1.154 17.747.000
76 >20 198.848 1.633.302.160
14. Industri Kecil 6A 3 0-10 - 276.000
0 11-20 - -
0 >20 - -
15. Industri Besar 6B 2 0-10 - 163.000
0 11-20 - -
3 >20 27.103 233.861.830
16. Pelabuhan Laut 7A 0 0-10 - -
0 11-20 - -
1 >20 5.176 70.993.600
17. Pelabuhan Udara 7B 1 0-10 - 288.000
0 11-20 - -
0 >20 - -
18. Pelabuhan Laut 7C 0 0-10 - -
0 11-20 - -
2 >20 42.682 619.199.000
5. Unit Waena dengan batas wilayah pelayanan relative sama dengan Distrik
Heram.
6. Unit Genyem dengan batas wilayah pelayanan relative sama dengan Distrik
Nimbokrang.
Hal 4 - 25
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 25
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
berikut ini kita gambarkan beberapa kondisi intake dan reservoir yang terdapat di Kota
Jayapura. Pada gambar 4.3 Intake Kamp.Walker belum terdapat perlindungan
Mata Air Sebagaimana seharusnya dilakukan sehingga kemungkinan terkontaminasinya
sumber air bisa diminimalisasikan, sebagaimana terdapat dalam tabel intake
kamp.walker ini mensuplai kebutuhan air yang dibutuhkan oleh masyarakat yang
terdapat di Distrik Heram dan sebagian Distrik Abepura, pada gambar selanjutnya akan
ditampilkan beberapa gambar reservoir, masing masing adalah sebagai berikut
Sebagian reservoir yang ada di Kota Jayapura merupakan eleveted Reservoir, sehingga
pola distribusi airnya menggunakan sistem gravitasi, hal ini di sebabkan karena posisi
dan potensi sumber mata air yang ada sebagian besar berada di wilayah perbukitan
yang menyebar di seluruh Kota Jayapura. Untuk memgetahui gambaran Intake dan
reservoir yang ada di Kota Jayapura, dapat kita tampilkan gambar peta yang
menyajikan spot atau titik –titik yang merupakan penempatan intake maupun reservoir
yang ada di Kota Jayapura.
KETERANGAN :
- JENIS MODUL (SESUAI DENGAN PERMEN pu NO.01/ 2009 TENTANG SPAM BUKAN
JARINGAN PERPIPAAN MELIPUTI MODUL HIDRAN UMUM, TERMINAL AIR, MOBIL
TANGKI AIR,PENAMPUNGAN AIR HUJAN, PERLINDUNGAN MATA AIR, SUMUR DALAM,
SUMUR POMPA AIR, SUMUR GALI, IPA SEDERHANA, SARINGAN RUMAH TANGGA,
DESTILATOR SURYA ATAP KACA DAN IPA REVERSE OSMOSI
- TINGKAT PELAYANAN ADALAH PERBANDINGAN ANTARA JUMLAH KK TERLAYANI
TERHADAP JUMLAH KK DESA
Hal 4 - 26
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 26
RENCANA INDUK SPAM KOTA JAYAPURA LAPORAN PENDAHULUAN
SPAM
NO LOKASI JUMLAH UNIT AIR UNIT UNIT PELAYANAN TINGKAT DEMAND/
IKK PENDUDUK BAKU PRODUKSI PELAYANA TINGKAT
N KEBUTUHAN
JENIS KAP. JENIS KAP. JUMLAH DESA
SR/HU TERLAYANI
KET :
KOLOM DEMAND/ TINGKAT KEBUTUHAN
+ : KURANG POTENSIAL
++ : POTENSIAL
+++ : SANGAT POTENSIAL
SPAM
NO LOKASI JUMLAH UNIT AIR UNIT UNIT PELAYANAN TINGKAT D
KAMPUNG/ PENDUDUK BAKU PRODUKSI PELAYANAN
KELURAHAN KE
JENIS KAP. JENIS KAP. JUMLAH DESA
SR/HU TERLAYANI
KET :
KOLOM DEMAND/ TINGKAT KEBUTUHAN
+ : KURANG POTENSIAL
++ : POTENSIAL
+++ : SANGAT POTENSIAL
Hal 4 - 27
GAMBARAN KONDISI SPAM EKSISTING BAB III - 27